Anda di halaman 1dari 10

LANGKAH-LANGKAH CARA MEMEBUAT LKS

lembar Kerja Siswa (LKS)


1.

Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)


LKS merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun
kokurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat (Azhar,
1993 : 78). LKS (lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga
memungkinkan siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri (http://pustaka.ut.ac.id).
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat pembelajaran matematika yang
cukup penting dan diharapkan mampu membantu peserta didik menemukan serta
mengembangkan konsep matematika (http://ahliswiwite.wordpress.com).
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru,
sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.
Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi, tugas, dan
latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan (http://pustaka.ut.ac.id).
Dengan menggunakan LKS dalam pengajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab
penuh dalam memantau siswa dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat mengaktifkan siswa. Dalam
hal ini, sesuai dengan pendapat Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) dalam Sudiati
(2003 : 11), menyatakan secara tegas salah satu cara membuat siswa aktif adalah dengan
menggunakan LKS.
Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran
kertas yang intinya berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan
sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek atau mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan
dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
2.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar Kerja Siswa
(LKS), antara lain:
Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu
kegiatan tertentu.
Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.

Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat
menggunakan alat bantu secara bergantian.

3. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)


Azhar (1993) : 78) mengatakan bahwa LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan
berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan
ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam
kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah
diberikan.
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS),
antara lain:
Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.
Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih sistematis,
berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam mempelajari LKS tersebut.
4.

Langkah-Langkah Penulisan LKS


Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan
materi pembelajaran.
Menyusun peta kebutuhan LKS

Menentukan judul LKS

Menulis LKS

Menentukan alat penilaian

(http://203.130.201.221/materi_rembuknas2007/komisi%201/subkom-3KTSP/SD/powerpoint/11_pengembangan_bahan_ajar.ppt.)
5.

Struktur LKS

Adapun struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut :


1. Judul, mata pelajaran, semester, dan tempat
2. Petunjuk belajar
3. Kompetensi yang akan dicapai
4. Indikator,
5. Informasi pendukung
6. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
7. Penilaian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, perlu ada perhatian secara khusus dari berbagai aspek. Aspek tersebut meliputi
profesionalisme guru, perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, tujuan pendidikan dan
pengajaran, program pendidikan dan kurikulum, perencanaan pengajaran, strategi belajar
mengajar, media pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki bermacam-macam bentuk dan fungsinya, LKS atau lembar kerja
siswa merupakan salah satu media cetak yang digunakan sebagai pedoman di dalam
pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu.
Kebanyakan LKS yang ada di sekolah atau institusi pendidikan hanya LKS yang memindah
sebuah jawaban dari materi yang terurai pada awal halaman. Lembar Kerja Siswa semacam ini
tidak efisien dan kurang baik terhadap proses pembelajaran siswa, karena peserta didik hanya
terpaku pada sebuah uraian dalam LKS tanpa menganalisa sebuah problem atau soal, Sehingga
dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Dalam situasi yang modern saat ini banyak media selain LKS yang lebih dapat mempermudah
dan dapat cepat diterima oleh peserta didik. Tetapi, bukan berarti media LKS tidak dapat
digunakan oleh karena media-media yang lebih canggih seperti media audio visual, dll.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian LKS?
2. Apakah manfaat dan fungsi media LKS?
3. Karakteristik atau ciri-ciri LKS?
4. Bagaimana cara membuat LKS?
5. Apa sajakah kelebihan dan kekurangannya dan bagaimana cara mengatasinya?
6. Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan
Pentingnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran khususnya SD untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran. Untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam
penggunaan media pembelajaran LKS ini. Untuk mengetahuinya, perlu perhatikam hal- hal yang
dicapai untuk peserta didik sebagai berikut :
a) Ranah kognitif
Memberikan pengetahuan terhadap peserta didik tentang konsep-konsep yang telah terangkum di
dalam materi kemudian mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disajikan. Jadi, diharapkan siswa dapat memahami materi secara utuh dengan bimbingan dari
guru.
b) Ranah spikomotorik
Memberi refleksi terhadap peserta didik setelah mempelajari materi sehingga siswa mampu
menerapkan atau dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan Mengembangkan dan

menerapkan materi pelajaran yang sulit dipelajari.


c) Ranah afektif
Menunjang keaktifan siswa dalam belajar sehingga dapat memberikan sebuah kegiatan
pembelajaran yang inovatif, kreatif dan aktif.
Dengan memperhatikan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif diharapkan siswa/ peserta didik
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

BAB II
ISI
A. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah lembaran
yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS
berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam
kegiatan, langkah kerja pertanyaan pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi,
dan latihan ulangan.
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa
baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja
siswa adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang
berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan pola pikir
mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut. Lembar kerja siswa merupakan bahan
pembelajaran cetak yang yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar
tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan. LKS sangat baik dipergunakan dalam
rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam
metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKS dipakai untuk
memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan
aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih
optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan,
serta melatih siswa memecahkan masalah. (Dhari dan Haryono, 1988)
Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988) bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu
pengetahuan.
3. Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut.
4. membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa

secara sistematis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak terutama lembar
kerja siswa adalahpada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah dikembangkan
sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada insikator ketercapaiannya.
Pengembangan indikator dalam GBPP haruslah benar-benar mewakili standart kompetensi dan
kompetensi dasarnya,karena nantinya indikator ini yang akan dijadikan panduan dalam membuat
soal. Materi yang ada di dalam lembar kerja siswa merupakan hanya sebuah ringkasan saja tetapi
sudah mencangkup tentang apa yang akan dimengerti oleh siswa.
Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang
beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula bagaimana langkahlangkah pengerjaanya jika soal tersebut berbentuk esai ataupun penugasan. Macam- macam
lembar kerja siswa dibagi menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup.
a) LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas secara
teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru menyampaikan materi maka siswa
diberikan lembar kerja yang harus diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa menggunakan
lembar kerja siswa tertutup ini
b) LKS terbuka, yaitu lembar kegiatan siswa yang di dalamnya tidak terikat dengan aturanaturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di dalam LKS ini dengan caranya
sendiri beserta dengan petunjuk guru.
Komponen- komponen LKS sebagai berikut :
1) Kata pengantar
2) Daftar isi
3) Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian
berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
4) Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.
5) Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan oleh siswa
6) Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.
7) Lembar kerja dst.
8) Daftar pustaka
B. Manfaat dan Fungsi Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk
mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu
LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar. Manfaat secara umum adalah sebagai berikut :
a) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
b) Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar
c) Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis
d) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui
kegiatan belajar
e) Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis.
f) Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses, dan
g) Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep

Adapun manfaat secara khusus sebagai berikut :


a) Untuk tujuan latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan
untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
b) Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian
dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian
soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai
pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan
itu.
c) Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data
tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
d) Untuk penemuan
Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar
menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat
suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.
e) Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam
suatu bidang tertentu.
Fungsi Lembar kerja siswa ( LKS ) dalam proses belajar mengajar ada dua sudut pandang, yaitu :
a. Dari sudut pandang peserta didik, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang
praktek, maupun di luar kelas. Sehingga siswa berpeluang besar untuk mengambangkan
kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih ketrampilan, memproses sendiri dengan
bimbingan guru untuk mendapat perolehannya.
b. Dari sudut pandang guru, melalui lembar kerja siswa dalam menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar sudah menerapkan metode membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan
peserta didik yang tinggi. LKS merupana salah satu dari sekian banyak media yang digunakan
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak
digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan LKS siswa akan merasa
diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus
mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil
pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan
dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan
atau petunjuk dari guru.

C. Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)


1. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan seperti percobaan
atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
2. Merupakan bahan ajar cetak.
3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi
sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
4. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.

D. Cara Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)


Dalam pembuatan lembar kerja siswa perlu diperhatikan beberapa syarat dan hal-hal yang
penting, diantaranya sebagai berikut.
a) Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan GBPP, AMP, dan buku pegangan/paket,
mengandung proses dan kemampuan yang dilatih, serta mengutamakan bahan-bahan yang
penting.
b) Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis, menunjukan
bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta desainnya menarik dan indah.
c) Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan mudah dimengerti,
singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan, serta informasi / penjelasan yang
panjang hendaknya dibuat dalam lembar catatan peserta didik.
d) Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan cara,
menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.
Agar lebih spesifik lagi pembahasan tentang cara pembuatgan Lembar Kerja Siswa (LKS) maka
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Syarat didaktik, Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya
proses belajar- mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus
mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu : memperhatikan adanya perbedaan
individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang
lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsepkonsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu,
memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa, dapat mengembangkan
kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa, pengalaman
belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional dan
sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
b) Syarat konstruksi, yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang
berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan
kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta
didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan
struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada
buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan, peserta didik menyediakan ruangan yang
cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan
pada LKS, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan
ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah
peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS, memiliki tujuan belajar yang jelas
serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk
memudahkan administrasinya.
c) Syarat teknis, dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
1) Tulisan
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf
tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari
10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan

jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya
gambar serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut
secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan.
3) Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan
dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi
maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS
1. Melakukan analisis kurikulum baik SK,KD, indikator, maupun materi pokok.
2. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu
konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen perihal yang akan dibahas
di dalam LKS tersebut,sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.
4. Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Cara Mengatasi Kekurangannya
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran mandiri bagi
peserta didik.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.
4. Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.
5. dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.
6. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.
7. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami hambatan
dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS.
8. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan maupun di
perkotaan.
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul bagian
berikutnya maupun bab setelah itu.
2. Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta
memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS
kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
3. LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang akan diajarkan
dengan LKS tersebut.
4. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman
konsep materi secara benar.
5. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga siswa

terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.


6. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif, jarang
menekankan pada emosi dan sikap.
7. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan
media yang lain.
Cara mengatasi kekurangan dalam penggunaan lembar kerja siswa.
1. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam, sehingga soal-soal
yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.
2. Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran seorang guru
sebagai pendidik.
3. Dsekolah sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh penerbit tetapi
diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat lembar kerja siswa yang lebih bermutu
tinggi dari pada yang dikeluarkan penerbit.
4. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya guru
mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya soal-soal yang wajib
dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.
5. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang menunjang, misalnya
audio-visual kalau ada.
6. Menambah kagiatan kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik bertanya kepada guru
maupun menjawab pertanyaan guru.
7. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan yang lain.
Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang ada pada LKS tersebut.
F. Implikasi Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran
Dengan adanya media Lembar Kerja Siswa (LKS) diharapkan dapat menjadikan peserta didik
aktif dan cepat tanggap, serta kreatif. LKS dapat digunakan pada peserta didik untuk mengamati
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan ketrampilan
proses, dimana Siswa berlatih mengumpulkan kosep sebanyak banyaknya tentang materi yang
akan dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan
mengenai definisi dan karakteristik materi yang dipelajari.
Pemanfaatan LKS sebagai media pembelajaran dilakukan secara optimal, yaitu digunakan
sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan soal.
Implementasi pendekatan ketrampilan proses, dilakukan sesuai bagan desain pembelajaran
dengan pendekatan ketrampilan proses melalui media LKS. Proses pembelajaran dilakukan
dengan terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok kelompok. Pembelajaran dilakukan
menggunakan berbagai macam metode, yaitu metode penemuan konsep, metode diskusi, dan
metode latihan soal. Penerapan setiap metode pembelajaran tersebut disesuaikan dengan
karakteristik materi pelajaran pada setiap pertemuan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan-pembahasan pada makalah di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa
1. Media cetak berupa LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang dikemas dengan hanya
menekankan pada latihan, tugas dan soal.
2. Lembar kerja siswa memiliki komponen dan karakteristiknys sesuai dengan media
pembelajarannya.
3. Implementasi pendekatan ketrampilan proses menggunakan LKS mampu memberikan hasil
belajar yang lebih baik, terlebih lagi jika media cetak seperti LKS dipadukan dengan mediamedia pembelajaran lain yang menunjang.
4. Media LKS memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi kekurangan itu dapat diatasi oleh
seorang guru meskipun tidak sepenuhnya teratasi.
5. Penerapan pendekatan ketrampilan proses pada mata pelajaran terbukti lebih meningkatkan
hasil belajar siswa serta lebih membekali siswa dengan sejumlah ketrampilan proses belajar,
sehingga akan lebih meningkatkan aspek nilai afektif siswa selama pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menggunakan lembar
kerja siswa. Disamping itu guru hendaknya mampu menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran,
sehingga pelajaran akuntansi menjadi lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Moh Uzer dan Lilis setyawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Sungkono dkk. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembalajaran SD. Jakarta. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Darliana. 1991. Metode Pembelajaran Ketrampilan Proses. Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai