Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar Kerja Siswa
(LKS), antara lain:
Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu
kegiatan tertentu.
Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.
Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat
menggunakan alat bantu secara bergantian.
Menulis LKS
(http://203.130.201.221/materi_rembuknas2007/komisi%201/subkom-3KTSP/SD/powerpoint/11_pengembangan_bahan_ajar.ppt.)
5.
Struktur LKS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, perlu ada perhatian secara khusus dari berbagai aspek. Aspek tersebut meliputi
profesionalisme guru, perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, tujuan pendidikan dan
pengajaran, program pendidikan dan kurikulum, perencanaan pengajaran, strategi belajar
mengajar, media pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki bermacam-macam bentuk dan fungsinya, LKS atau lembar kerja
siswa merupakan salah satu media cetak yang digunakan sebagai pedoman di dalam
pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian tertentu.
Kebanyakan LKS yang ada di sekolah atau institusi pendidikan hanya LKS yang memindah
sebuah jawaban dari materi yang terurai pada awal halaman. Lembar Kerja Siswa semacam ini
tidak efisien dan kurang baik terhadap proses pembelajaran siswa, karena peserta didik hanya
terpaku pada sebuah uraian dalam LKS tanpa menganalisa sebuah problem atau soal, Sehingga
dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Dalam situasi yang modern saat ini banyak media selain LKS yang lebih dapat mempermudah
dan dapat cepat diterima oleh peserta didik. Tetapi, bukan berarti media LKS tidak dapat
digunakan oleh karena media-media yang lebih canggih seperti media audio visual, dll.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian LKS?
2. Apakah manfaat dan fungsi media LKS?
3. Karakteristik atau ciri-ciri LKS?
4. Bagaimana cara membuat LKS?
5. Apa sajakah kelebihan dan kekurangannya dan bagaimana cara mengatasinya?
6. Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan
Pentingnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran khususnya SD untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran. Untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dalam
penggunaan media pembelajaran LKS ini. Untuk mengetahuinya, perlu perhatikam hal- hal yang
dicapai untuk peserta didik sebagai berikut :
a) Ranah kognitif
Memberikan pengetahuan terhadap peserta didik tentang konsep-konsep yang telah terangkum di
dalam materi kemudian mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disajikan. Jadi, diharapkan siswa dapat memahami materi secara utuh dengan bimbingan dari
guru.
b) Ranah spikomotorik
Memberi refleksi terhadap peserta didik setelah mempelajari materi sehingga siswa mampu
menerapkan atau dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan Mengembangkan dan
BAB II
ISI
A. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah lembaran
yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS
berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam
kegiatan, langkah kerja pertanyaan pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi,
dan latihan ulangan.
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa
baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja
siswa adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang
berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan pola pikir
mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut. Lembar kerja siswa merupakan bahan
pembelajaran cetak yang yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar
tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan. LKS sangat baik dipergunakan dalam
rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam
metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKS dipakai untuk
memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan
aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih
optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan,
serta melatih siswa memecahkan masalah. (Dhari dan Haryono, 1988)
Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988) bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu
pengetahuan.
3. Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut.
4. membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa
secara sistematis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak terutama lembar
kerja siswa adalahpada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah dikembangkan
sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada insikator ketercapaiannya.
Pengembangan indikator dalam GBPP haruslah benar-benar mewakili standart kompetensi dan
kompetensi dasarnya,karena nantinya indikator ini yang akan dijadikan panduan dalam membuat
soal. Materi yang ada di dalam lembar kerja siswa merupakan hanya sebuah ringkasan saja tetapi
sudah mencangkup tentang apa yang akan dimengerti oleh siswa.
Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang
beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula bagaimana langkahlangkah pengerjaanya jika soal tersebut berbentuk esai ataupun penugasan. Macam- macam
lembar kerja siswa dibagi menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup.
a) LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas secara
teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru menyampaikan materi maka siswa
diberikan lembar kerja yang harus diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa menggunakan
lembar kerja siswa tertutup ini
b) LKS terbuka, yaitu lembar kegiatan siswa yang di dalamnya tidak terikat dengan aturanaturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di dalam LKS ini dengan caranya
sendiri beserta dengan petunjuk guru.
Komponen- komponen LKS sebagai berikut :
1) Kata pengantar
2) Daftar isi
3) Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian
berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
4) Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.
5) Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan oleh siswa
6) Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut.
7) Lembar kerja dst.
8) Daftar pustaka
B. Manfaat dan Fungsi Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk
mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu
LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar. Manfaat secara umum adalah sebagai berikut :
a) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
b) Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar
c) Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis
d) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui
kegiatan belajar
e) Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis.
f) Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses, dan
g) Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep
jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya
gambar serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut
secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan.
3) Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan
dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika sudah terpenuhi
maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS
1. Melakukan analisis kurikulum baik SK,KD, indikator, maupun materi pokok.
2. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu
konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen perihal yang akan dibahas
di dalam LKS tersebut,sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.
4. Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Cara Mengatasi Kekurangannya
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran mandiri bagi
peserta didik.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.
4. Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.
5. dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.
6. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.
7. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami hambatan
dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS.
8. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan maupun di
perkotaan.
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul bagian
berikutnya maupun bab setelah itu.
2. Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta
memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS
kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
3. LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang akan diajarkan
dengan LKS tersebut.
4. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman
konsep materi secara benar.
5. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga siswa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan-pembahasan pada makalah di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa
1. Media cetak berupa LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang dikemas dengan hanya
menekankan pada latihan, tugas dan soal.
2. Lembar kerja siswa memiliki komponen dan karakteristiknys sesuai dengan media
pembelajarannya.
3. Implementasi pendekatan ketrampilan proses menggunakan LKS mampu memberikan hasil
belajar yang lebih baik, terlebih lagi jika media cetak seperti LKS dipadukan dengan mediamedia pembelajaran lain yang menunjang.
4. Media LKS memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi kekurangan itu dapat diatasi oleh
seorang guru meskipun tidak sepenuhnya teratasi.
5. Penerapan pendekatan ketrampilan proses pada mata pelajaran terbukti lebih meningkatkan
hasil belajar siswa serta lebih membekali siswa dengan sejumlah ketrampilan proses belajar,
sehingga akan lebih meningkatkan aspek nilai afektif siswa selama pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam menggunakan lembar
kerja siswa. Disamping itu guru hendaknya mampu menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran,
sehingga pelajaran akuntansi menjadi lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Moh Uzer dan Lilis setyawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang: Depdikbud.
Sungkono dkk. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembalajaran SD. Jakarta. Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Darliana. 1991. Metode Pembelajaran Ketrampilan Proses. Jakarta: Depdikbud