Proposal Tab
Proposal Tab
DISUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social dan
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-anak akan
berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa
yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara (Wong, 2000). Bermain
sama dengan bekerja pada orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan
anak serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stress pada anak, dan
penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak (Champbell dan Glaser, 1995).
Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan dan cinta kasih. Dengan bermain anak akan menemukan kekuatan serta
kelemahannya sendiri, minatnya, cara menyelesaikan tugas-tugas dalam bermain
(Soetjiningsih, 1995)
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan
permainan anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Hal tersebut terutama terjadi pada anak yang belum mampu mengekspresikannya secara
verbal. Dengan demikian, permainan adalah media komunikasi antar anak dengan orang
lain, termasuk dengan perawat atau petugas kesehatan dirumah sakit. Perawat dapat
mengkaji perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi nonverbal yang ditunjukkan selama
melakukan permainan atau melalui interaksi yang ditunjukkan anak dengan orang tua dan
teman kelompok bermainnya.
Ruangan IKA 1 pada Rumah Sakit Gatot Soebroto merupakan ruangan bedah anak
dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 29 buah. Berdasarkan temuan kami, jumlah anakanak yang sedang dirawat pada ruangan IKA 1 sebanyak 21 orang yang terdiri dari usia 1
3 tahun sebanyak 4 orang, 4 5 tahun sebanyak 6 orang dan 6 - 12 tahun sebanyak 11
orang. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa usia anak yang lebih dominan adalah
anak dengan usia 6 12 tahun, dengan demikian maka anak dengan
usia tersebut
merupakan sasaran kami dalam melakukan terapi aktivitas bermain (TAB). Pada usia 6-12
tahun (usia sekolah) kepuasan anak mulai terintegtrasi, anak akan menggunakan energy fisik
D. Tujuan
Kebutuhan bermain mengacu pada tahapan tumbuh kembang anak, sedangkan tujuan
yang ditetapkan harus memperhatikan prinsip bermain bagi anak di rumah sakit yaitu
menekankan pada upaya ekspresi sekaligus relaksasi dan distraksi dari perasaan takut,
cemas, sedih, tegang dan nyeri. Dengan dilakukannya program bermain ini, diharapkan:
1. Anak merasa senang dapat bermain walaupun sedang dirawat dirumah sakit
2. Meningkatkan rasa nyaman anak terhadap situasi ruang perawatan
3. Anak tidak kehilangan kreativitasnya
4. Anak tetap dapat melakukan aktivitasnya walaupun sedang dalam perawatan
5. Merangsang motorik dan kognitif anak yang di rawat dirumah sakit sesuai dengan tingkat
tumbuh kembang anak
6. Mengurangi kejenuhan anak terhadap efek hospitalisasi
7. Mengurangi kecemasan anak dan orang tua dalam menghadapi proses perawatan
8. Anak dapat bersosialisasi dengan teman sepermainan/ sebayanya.
1.
2.
3.
4.
Persiapan
Pembukaan
Permainan
Penutup
: 5 menit
: 5 menit
: 20 menit
: 5 menit
Nama
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
F. Struktur dan Tugas Kelompok Kerja
Umur
Diagnosa
1. Leader
2. Fasilitator
3. Observer
: Fitri Hidayati
: Yiyis, Eka, Hilmi
: Melda, Dewi, Abraham
Tugas
Leader
a. Menyusun rencana program bermain
b. Mengarahkan proses kegiatan kepada anggota kelompok
c. Membagi tugas description kepada anggota kelompok
d. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada peserta
e. Menjelaskan aturan bermain kepada peserta
f. Mengevaluasi pelaksanaan program bermain
Fasilitator
a. Menjadi role model bagi anak
b. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anak dalam bermain
c. Memfasilitasi anak yang kurang aktif untuk berperan aktif
Observer
a. Mengobservasi jalannya permainan
b. Mengobservasi dan mencatat respon anak saat bermain
c. Mencatat semua proses yang terjadi dan memberi umpan balik kepada kelompok
d. Mengawasi proses pelaksanaan program bermain
G. Rencana Implementasi
1. Persiapan
- Memilih klien sesuai dengan kriteria
- Membuat kontrak dengan klien dan keluarga
- Mempersiapkan alat permaianan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari terapis
- Memperkenalkan anggota kelompok
b. Evaluasi validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan
- Menjelaskan aturan permainan, yaitu:
1) Masing-masing anak akan diberikan sebuah gambar yang belum diwarnai
beserta crayon.
2) Anak-anak diminta untuk mewarnai gambar tersebut sesuai kemampuan
kreatifitasnya.
3) Setelah itu, fasilitator akan memberikan sebuah gunting.
4) Anak-anak diminta untuk menggunting gambar yang telah diwarnai dengan
guntingan yang rapih sesuai dengan garis tepi pada gambar tersebut.
Lem
Jam dinding dan jam tangan
8. Evaluasi
Evaluasi menggunakan format penilaian sesuai dengan kriteria evaluasi yang
sudah ditentukan.