Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
nuclear
nervus
okulomotorius
terletak
di
substansia
grisea
REFLEKS PUPIL
Refleks Cahaya
Refleks cahaya terjadi konstriksi pupil yang seimbang dan terjadi bersamaan di
kedua mata. Jalur pupil bersamaan dengan jaras penglihatan. Namun pada akhir
traktus optic, serat pupil memasuki pretectal midbrain dan nucleus Edinger
Westphal. 12,13,14,17
insersi
Inervasi
No
M. Rektus superior anulus zinii dekat
1
fisura orbitalis
8 mm di belakang
N III
limbus
superior
M. Rektus Medialis anulus zinii
2
5 mm di belakang
N III
limbus
M. Rektus Inferior
anulus zinii
6 mm di belakang
N III
limbus
M. Oblikus Inferior
fossa lakrimal
sklera posterior 2
N III
mm dari kedudukan
macula
M. Oblikus
anulus zinii
Superior
sklera di belakang
N IV
temporal belakang
bola mata
M. Rektus
7 mm di belakang
Lateralis
dan di bawah
limbus
N VI
foramen optic
2. 3
12,13, 14,19
Aksi primer
Aksi sekunder
Aksi tersier
Adduksi
Abduksi
Elevasi
Intorsi
Adduksi
Depresi
Ekstorsi
Adduksi
Intorsi
Depresi
Abduksi
Ekstorsi
Elevasi
Abduksi
Otot
M. rektus medialis
M. rektus lateralis
M. rektus superior
M. rektus inferior
M. Oblikus superior
M. Oblikus inferior
2.4
otot-otot
ekstraokular
yang
dipersarafi
oleh
nervus
okulomotorius.
Internal oftalmoplegia :
Reaksi pupil terganggu dan hilangnya refleks akomodasi m. siliaris.
Kelumpuhan total nervus okulomotorius :
Semua otot intraokular dan semua otot ekstraokular yang dipersarafi oleh
nervus okulomotorius terkena, disertai dengan hilangnya refleks
akomodasi dan refleks cahaya pupil. Pupil midriasis, dan juga terdapat
ptosis.
Kelumpuhan parsial nervus okulomotorius
Paralisis otot-otot intraokular dan ekstraokular dapat terjadi secara
terpisah.14,15,20,21
ke bawah
akibat
persarafan
kelopak
dari
M.
rektus
13,14,20,21
sisi
mata
yang
terkena
(head
tilt)
untuk
menghilangkan
diplopia.13,14,19,20
2.5
ETIOLOGI
Penyebab ocular motor palsy antara lain:
-
2.6
PEMERIKSAAN KLINIS
A. Anamnesis
-
Usia onset:
Semakin
onsetnya,
penglihatan binokularnya.
-
dobel
tidak
ada
karena
terjadi
B. Pemeriksaan mata
-
Tajam penglihatan
Pemeriksaan tajam penglihatan dapat dinilai dengan menggunakan kartu
Snellen atau pada anak dapat dinilai dengan menggunakan E jungkir
balik (Snellen) atau gambar Allen.
Pupil
Ukuran pupil, isokor/anisokor, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung, reflex afferent papillary defect (RAPD).
Deviasi
Konstan atau intermiten. Adanya posisi kepala yang abnormal.
Ptosis.
Pada ptosis neurogenik jatuhnya kelopak mata atas dapat unilateral,
sedangkan
pada
dengan
cara
merengut
atau
mengernyitkan
tes
ini
adanya
strabismus
kornea.
dapat
Pergerakan mata
Cover-uncover test
Hess screen
Tes
ini
bertujuan
untuk
mengukur
sudut
deviasi/sudut
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan tersebut meliputi : stereopsis, supresi,dan potensi fusi.
C.
Pemeriksaan penunjang
Beberapa kasus yang berkaitan dengan strabismus
paralitik
penganganan
dengan
segera
dapat
2.7
TERAPI
- Terapi untuk strabismus
Pada dasarnya terapi pada strabismus paralitik/inkomitan adalah
dengan
mengatasi
faktor
penyebab
timbulnya
parese
nervus
okulomotorius. 23,24
-
Terapi ambliopia.
Terapi ambliopia yang utama adalah oklusi. Mata yang baik ditutup
untuk merangsang mata yang mengalami ambliopia. Ada dua stadium
terapi ambliopia, yaitu:
o Stadium awal ;
Terapinya
adalah penutupan
ambliopianya
tidak
terlalu
Bila
penglihatan
membaik.
terbaik
melewati
usia
dimana
ambliopianya
23
- Prisma
Prisma menghasilkan pengarahan ulang garis penglihatan secara
optis. Bentuk yang cukup nyaman adalah prisma plastik press-on
Fresnel.
Alat
optik ini
bermanfaat
diagnostik
dan
terapeutik
temporer.14,19
- Terapi bedah
Tujuan terapi bedah adalah untuk mengeliminasi diplopia dalam
lapangan pandang yang normal, baik pada penglihatan jauh ataupun
dekat. Terapi bedah dapat ditunda selambat-lambatnya sampai satu
tahun dengan maksud memberi kesempatan untuk pemulihan dengan
sendirinya. Terapi bedah biasanya dilakukan bila penglihatan binokular
tidak kunjung membaik setelah otot-otot ekstraokular pulih, selambatlambatnya sampai 6 bulan.24
B.
harus
dilakukan