Anda di halaman 1dari 40

KAPASITAS

VARIABEL LALULINTAS
VARIABEL DASAR :
Volume / Arus / Flow (q)
Kepadatan / Kerapatan / Density (k)
Kecepatan / Speed (u)
VARIABEL TURUNAN :
Rentang Waktu / Headway (h)
Rentang Jarak / Spacing (s)

FLOW & RENTANG WAKTU


FLOW / VOLUME / ARUS (q) :
Jumlah kendaraan yang melewati suatu titik
pengamatan selama periode waktu tertentu
(misal : kend/jam)
RENTANG WAKTU / HEADWAY (h) :
Selang waktu tibanya dua kendaraan berturutan,
diukur dari titik tinjau yang sama (misal : dari
bumper depan ke bumper depan)
h = 1
q

KEPADATAN & RENTANG JARAK


KEPADATAN (k) :
Rasio jumlah kendaraan dengan panjang segmen jalan
(misal : kend/km)

RENTANG JARAK / SPACING (s):


Jarak antara dua kendaraan berturutan, diukur dari
titik tinjau yang sama (misal : dari bumper depan ke
bumper depan)
s = 1
k

KAPASITAS
KAPASITAS JALAN RAYA
KAPASITAS ANGKUTAN UMUM
KAPASITAS FASILITAS PEJALAN
KAKI

KAPASITAS
JALAN RAYA

KAPASITAS JALAN RAYA


MANUAL :
HCM 2000 (Highway Capacity Manual)
Transport Research Board US.
IHCM (Indonesian Highway Capacity
Manual) Ditjen Jalan Raya Dept P.U.

Indonesian Highway Capacity Manual


JENIS FASILITAS :
1. Persimpangan Bersinyal (Signalised Intersection)
2. Persimpangan Tak Bersinyal (Unsignalised Intersection)
3. Bagian Weaving (Weaving Sections)
4. Jalan Perkotaan (Urban Roads)
- ada continuous permanent development (misalnya
restaurant, pabrik, pemukiman) di hampir sepanjang jalannya
- Ada pola puncak arus pagi dan sore hari
- Arus lalulintas lebih tinggi
5. Jalan Antar Kota (Interurban Roads)  tidak ada continuous
permanent development di sepanjang jalannya
6. Jalan Tol (Motorways)  complete access control

KAPASITAS JALAN PERKOTAAN


Jenis Jalan Perkotaan , a.l. :
1. Jalan dua lajur dua arah (2/2 UD)
2. Jalan empat lajur dua arah
- Tidak terbagi ( tanpa median) (4/2 UD)
- Terbagi (dg median) (4/2 D)
3. Jalan terbagi enam lajur dua arah (6/2 D)
4. Jalan satu arah (1-3/1)

Kapasitas Dasar
(Base Capacity) - Co
KAPASITAS
Kapasitas Aktual
(Actual Capacity) - C

Kapasitas Dasar (Base Capacity)


Maksimum arus yang melewati satu titik tertentu di
suatu jalan selama satu jam dalam kondisi ideal
(dalam hal geometri, pola arus, lingkungan)
Secara teoritis , untuk keamanan, suatu lajur
seharusnya tidak dibebani lebih dari Kapasitas
Dasarnya karena pada volume tsb sukar untuk
menjaga kondisi yang stabil selama satu jam.

Kondisi Ideal/Dasar
(contoh untuk jalan empat lajur
dua arah terbagi)

Lebar lajur 3.5 m (atau total lebar jalur 14 m)


Ada kerbs/bahu jalan
Jarak antara kerbs & halangan terdekat 2 m
Ada median
Pembagian arus 50 : 50
Tidak ada gangguan samping (side friction)
Jumlah penduduk kota 1.0 3.0 juta
Alinemen datar

Kemiringan Jalan ?

Kebebasan Samping ?

Bahu jalan ? Median ?

% Kendaraan Berat ??

Jarak dari kerb ke obstacle ??

Lebar Bahu ??

Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan


(Urban Road Base Capacity)
Jenis Jalan

Kapasitas Dasar
(smp/jam)

Keterangan

Jalan empat lajur


terbagi
atau
Jalan satu arah

1650

Per lajur

Jalan empat lajur tdk


terbagi

1500

Per lajur

Jalan dua lajur tdk


terbagi

2900

Total untuk
kedua arah

Catatan : Untuk jalan lebih dari 4 lajur, menggunakan kapasitas


per lajur s.d.a.

Kapasitas Aktual (Actual Capacity) - C


Kapasitas Dasar yang telah dikurangi besarannya
untuk memperhitungkan adanya gangguan fisik dan
operasional yang membuat pengemudi bereaksi
mengurangi kecepatannya

Perumusan :
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS

C
Co
FCw
FCSP
FCSF

: Kapasitas Aktual (smp/jam)


: Kapasitas Dasar (smp/jam)
: Faktor penyesuai lebar jalan (0.56 1.34)
: Faktor penyesuai Pembagian Arus (0.88 1)
: Faktor penyesuai Gangguan Samping
& lebar bahu jalan /jrk kerb ke obstacles (0.68 1.01)
FCCS : Faktor penyesuai ukuran kota

Utk Jalan tak terbagi, analisa dilakukan untuk kedua arah


Utk Jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah untuk tiap arah,
dianggap tiap arah merupakan jalan satu arah

Maximum Service Flow & Service Flow


MSFi = Cj . (V/C)
MSFi = Maximum Service Flow per lane utk LoS - i pada
kondisi ideal (pc/jam/lajur)
V/C = Maximum rasio volume-kapasitas utk LoS - i
Cj
= Kapasitas pada kondisi ideal dg kecepatan disain j
( ~ MSF pada LoS E)
SFi = N x MSFi x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
SFi = Service Flow Rate untuk LoS i pada kondisi jalan dan
traffic tertentu untuk N lajur pada satu arah
(kend/jam)
N = Jumlah lajur pada satu arah

FCw ,FCSP ,FCSF ,FCCS = Faktor penyesuai lebar jalan,


pembagian arus, gangguan samping &
ukuran kota

Sumber : HCM

Kinerja Jalan biasanya digambarkan


dalam 2 ukuran :
1. Degree of Saturation (DS) = V/C Ratio
Merupakan Rasio volume aktual dan kapasitas jalan
V/C ratio lebih besar dari 0.8  kondisi macet
(kondisi mendekati saturated)
V/C ratio lebih besar dari 1  situasi overload

2.Tingkat Pelayanan (Level of Service = LOS)


Merupakan ukuran kualitatif yang menggambarkan persepsi pengemudi
terhadap situasi lalulintas yang terjadi yang mempengaruhi kualitas
mengemudi.
LOS terkait dengan ukuran kuantitatif seperti kepadatan & waktu
delay.
HCM :
LOS A : situasi dimana tidak ada hambatan akibat pergerakan
kendaraan lain
LOS F : lalulintas secara keseluruhan collapse
Indonesia tidak secara langsung menggunakan ukuran LOS sebagai
indikator Kinerja Lalulintas. Indonesia menggunakan indikator
Kecepatan & Derajat Saturasi (Degree of saturation)

LOS A
-Free flow operation

- Rata2 spacing 440 ft

-Kecepatan rata2 60 mph

- Kepadatan maksimum 12 pc/mil/ln

-Kendaraan bebas bermanuver

LOS B
-Mendekati Free flow operation

- Rata2 spacing 260 ft

-Kecepatan rata2 57 mph

- Kepadatan maksimum 20 pc/mil/ln

-Manuver kendaraan agak terbatas

LOS C
-Meski arus stabil, namun sedikit penambahan

- Kecepatan rata2 54 mph

arus menyebabkan pengurangan yang substansif Rata2 spacing 260ft


pada pelayanan
- Manuver terbatas
- Kepadatan maksimum 30 pc/mil/ln

LOS D
-Daerah perbatasan unstable

- Manuver sangat terbatas

-Sedikit penambahan flow mengakibatkan

- Rata2 spacing 125 ft

penambahan besar pada kongesti


-Rata2 kecepatan 46 mph

- Kepadatan maksimum 42 pc/mil/ln

LOS E
-Batas operasi pada kapasitas

- Spacing 80 ft

-Unstable flow

- Rata2 kecepatan 30 mph

- No usable gap in stream

LOS F
Kondisi arus pada formasi antrian (queu)

KAPASITAS
PERSIMPANGAN BERSINYAL
Kapasitas Jalan Raya lebih ditentukan oleh
Kapasitas Persimpangan karena
persimpangan merupakan tempat
bertemunya arus dari berbagai ruas jalan.

PERUMUSAN
C = S x g / c
C : Kapasitas kaki simpang (smp/jam)
S : Arus Jenuh (Saturation Flow)
(smp/jam waktu hijau)
g : Waktu hijau aktual (detik)
c : Waktu Ulang (Cycle time) (detik)

Waktu Ulang (Cycle Time) - c


Phase 1

1 jam

Arus Jenuh (S)


Arus maksimum selama satu jam yang dapat melewati
persimpangan dari satu approach/kaki tanpa
hambatan sinyal lalulintas (hijau terus menerus
selama satu jam)
S = So x F1 X F2 x F3 x. X Fn
So = 600 x We
So : Arus Jenuh Dasar
We : Lebar efektif kaki simpang
Fi : Faktor Koreksi

Faktor Koreksi Arus Jenuh :

Ukuran Kota
Gangguan samping
Kemiringan Jalan
Kendaraan Parkir
Volume kendaraan belok kiri & belok kanan

Ukuran Kinerja Lalulintas di Persimpangan :


Berdasarkan besarnya :
- Arus yang lewat (q)
- Degree of Saturation (DS) = q / S
- Waktu sinyal hijau (g)
- Waktu Ulang (c) ,
kinerja lalulintas di persimpangan dapat ditentukan melalui
ukuran :
-Panjang Antrian
-Stop rate (rata2 jumlah berhenti per kendaraan,sebelum
kendaraan tsb melewati persimpangan)
-Delay

Kapasitas Jalan (in terms of people)


Kapasitas lajur =
Kapasitas kendaraan x tingkat okupansi
Tingkat Okupansi bervariasi dari
5 (teoritis) s/d 1.1 (commuting)

Anda mungkin juga menyukai