Anda di halaman 1dari 2

Fisioterapi

Bidang fisioterapi sebenarnya sangat bermanfaat untuk meningkatkan derajat


kesehatan seseorang. Seorang laki-laki menggerakkan-gerakkan kepalanya di
sebuah ruangan fisioterapi rumah sakit terkenal di Jakarta. Ternyata ia adalah
seorang penyidap vertigo. Gerakan-gerakan kepala yang dilakukannya di ruang
fisioterapi itu, terbukti mampu mengurangi rasa sakit akibat vertigo yang telah
lama dialaminya. Tak heran, jika laki-laki tersebut rajin menjalani latihan
tersebut.Bagi masyarakat awam -yang tak memerlukan terapi di ruangan
fisioterapi, fisioterapi mungkin dianggap sebagai sesuatu yang kurang dekat
dengan dirinya. Padahal fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan baik untuk individu, dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan gerak, dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupannya, dengan menggunakan penangan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan, dan pelatihan fungsi serta komunikasi.Menurut Purnomo, SStFT, SKM, Ka.
Instalasi Fisioterapi RS. Pluit Jakarta Utara mengatakan meskipun fisioterapi sangat
menunjang pemulihan kesehatan seorang pasien, tetapi nyatanya kemajuan bidang
fisioterapi di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Dari 1964
sampai 2000, tingkat pendidikan fisioterapi baru sampai taraf pendidikan akademi,
jelasnya. Padahal di negara-negara yang telah maju, pendidikan fisioterapi sudah
sampai jenjang S2 bahkan di beberapa negara ada yang sampai S3. Tetapi yang
menggembirakan di Jakarta sejak tahun 2000, sudah ada sudah terbentuk fakultas
fisioterapi, tambahnya.Komprehensif Dalam memberikan pelayanan
kepada pasien atau klien, pelayanan fisioterapi bersifat komprehensif, yaitu
mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Aspek promotif
berguna meningkatkan derajat kesehatan. Aspek preventif untuk pencegahan
penyakit. Kuratif untuk pengobatan penyakit. Dan rehabilitatif adalah untuk
pemulihan rehabilitasi. Untuk aspek promotif dan preventif, seorang fisioterapis
lebih banyak melakukan edukasi kepada pasien atau klien, sehingga mereka tidak
menggunakan alat bantu apapun. Sebagai contoh, seorang fisioterapis memberikan
edukasi kepada orangtua bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh seorang
anak, agar ia tidak sering mengalami batuk pilek atau tidak gampang terserang
penyakit. Sedangkan untuk aspek kuratif dan rehabilitatif, dalam menjalankan
tugasnya seorang fisioterapis dibantu dengan berbagai alat atau fasilitas. Yaitu :
1.Sarana latihan, misalnya alat bantu berjalan, latihan beban, sarana koreksi sikap
dan gaya jalan, peningkatan lingkup gerak sendi, prothsa (anggota tubuh tiruan,
misalnya tungkai palsu, lengan palsu), orthosa (misalnya splint, brace) dan
sebagainya.2.Terapi panas :a. Short ware diathermy, yaitu pengobatan yang
menggunakan efek panas energi elektromagnetik gelombang pendek.b. Microwave
diathermy yaitu pengobatan yang menggunakan energi elektromagnetik gelombang
mikrod.Ultrasonik, yaitu pengobatan yang menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi lebih dari 20.00 Hz.e.Hot pack (kompres panas)Terapi ini diujukan untuk
memperoleh manfaat peningkatan suhu dalam jaringan, yang antara lain bertujuan
terjadinya peningkatan sirkulasi darah, peningkatan fleksibilitas (kelenturan)
jaringan, mengurangi nyeri, relaksasi otot, mengatasi pembengkakan dan

sebagainya.3.Terapi dingin: ice therapi atau cyrotherapyDitujukan untuk penurunan


suhu di dalam jaringan. Digunakan, misalnya untuk mencegah peradangan yang
berlebihan pada kasus cedera olahraga.4.ElektrostimulasiPengobatan ini dilakukan
dengan memberikan rangsang arus listrik tertentu pada bagian tubuh pasien
dengan tujuan untuk merangsang serabut syaraf motoris yang mengalami
kelemahan atau kelumpuhan atau merangsang syaraf sensoris untuk memperoleh
manfaat penurunan nyeri.Beberapa jenis arus listrik yang sering digunakan antara
lain, arus faradic, interferensial, interupted direct current, diarynamic, ultraeiz (2,5),
dan sebagainya, jelas Purnomo lagi.5.Hydrotherapy yaitu pengobatan yang
menggunakan air sebagai media. Pengobatan dengan air bisa mengambil efek
:-termal, yaitu efek panas atau dingin-kimiawi, dimana air dimanfaatkan sebagai
pelarut bahan kimia tertentu-mekanik, misalnya untuk latihan penguatan otot-otot
yang menggunakan pool atau whierlpool. Arus yang terbentuk pada pada whierpol
akan dimanfaatkan sebagai beban yang bermanfaat untuk peningkatan kekuatan
otot. Namun pada otot yang lemah, arus ini justru akan bermanfaat membantu
membentuk atau menyempurnakan gerakan.6.Aktinotherapi: pengobatan yang
mengguanakan sinar, yaitu:a.sinar laser, secara garis besar sinar laser ada 2 jenis,
yaitu:1.sinar laser energi tingi. Ini digunakan oleh kalangan medis untuk keperluan
operasi2.sinar energi rendah. Ini digunakan dalam pengobatan dengan problem
sendi, otot dan luka yang susahsembuh, misalnya DM (diabetic ulcer)b.sinar infra
merah digunakan sebagai terapi panas c.sinar ultravioletSinar ini bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah osteoporosis, meningkatkan
pigmentasi, pengobatan luka yang sulit sembuh dan sebagainya. Karena
belakangan ada kecurigaan bahwa pemaparan yang berlebihan sinar ultraviolet
tidak baik untuk kesehatan, penggunaan alat ini sekarang jarang dilakukan. Namun
berjemur di pagi hari dimana kadar ultraviolet di dalam sinar matahari cukup tinggi,
tetap disarankan, tambah Purnomo lagi.Tugas fisioterapis Tugas
utama seorang fisioterapis adalah memberikan asuhan fisioterapis atau pelayanan
fisioterapis. Tentunya pelayanannya harus sesuai dengan standar pelayanan
fisioterapis yang berlaku agar mutu pelayanan bisa dipertanggungjawabkan dan
mampu memuaskan pasien, jelas Purnomo.Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan 1363 pasal 12, pelayanan fisioterapi harus dilaksanakan melalui proses
fisioterapis yang baik, yaitu meliputi assesment (pengkajian), diagnosa, planning
(perencanaan), intervensi, evaluasi dan dokumentasi. Namun proses fisioterapis
tersebut tidak akan berlangsung dengan baik bila hal-hal yang mendukung
kesembuhan pasien diabaikan. Karena layanan fisioterapis dapat mencapai hasil
yang optimal bila ada motivasi pasien, disiplin dan konsistensi dalam menjalankan
program fisioterapis, dan adanya dukungan keluarga dan lingkungan. Tiga hal ini
sangat membantu cepat tidaknya seorang pasien mengalami kesembuhan,

Anda mungkin juga menyukai