Anda di halaman 1dari 2

Nama : Devi Putri Apriliyani

Nim : F1D315029
Prodi : Teknik Geofisika

Sengketa Pulau Berhala


Pulau berhala adalah sebuah pulau di sumatera Indonesia, tepatnya dikecamatan
Tanjung Beringin kabupaten Serdang Bedagai. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di
Selat Malaka. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini menyimpan berbagai jenis terumbu
karang (Intertidal Coral Reef dan Karang Tengah) dalam radius 200 m dari bibir pantai yang
tidak kurang dari 22 spesies dan jenis ikan karang dapat terlihat dari 11 spesies, bila anda
menyelam ke sana. Luasnya adalah 2.5 km persegi. Berhala memiliki topografi bergunung
dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai pulau berhala
menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau yang kaya akan hutan akar bahar ini
menyimpan berbagai jenis terumbu karang.
Nama pulau berhala ini diambil dari nama raja jambi dahulu yaitu Datuk Paduko Berhala
yang makamnya terdapat dipulau itu. Pulau Berhala cukup unik dilihat dari namanya saja sudah
memberi kesan tersendiri. Luas pulau berkisar 2.5 hektare. Kondisi pulau sangat alami dan sudah
memiliki penduduk. Saat ini pulau dijaga oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Saat
ini sudah terdapat fasilitas berupa resort, pemancingan, wahana untuk permainan laut, maupun
hotel untuk para wisatawan yang berkunjung kesana.
Masalah pulau berhala sebenarnya tidak perlu ada. Apakah menetap diprovinsi
kepulauan riau atau pindah (bergabung) keprovinsi jambi. Karena terbentuknya republik ini (RI)
tidak terlepas dari penerapan konsepsi nation yang berarti bahwa suatu entitas politik yang terdiri
dari warga Negara, walaupun berbeda latar belakang ras, etnik, agama, budaya dan golongan
antara satu sama yang lainnya, namun memiliki kehendak untuk bersatu, dibawah paying NKRI
dan didalam suatu wilayah yang jelas batas-batasnya.
Untuk membuktikan bahwa Pulau Berhala itu milik provinsi mana tidak perlu diragukan,
karena pengelolaan suatu pemerintahan ke atas pulau itu sudah pasti mempunyai dasar hukum
yang kuat. Sekarang ini masih cukup banyak arsip-arsip resmi sebagai fakta sejarah dan secara
factual dapat dijadikan landasan keberpihakan kita yang tepat pada provinsi yang berhak
memiliki pulau itu.
Sebenarnya, pulau berhala adalah sebuah pulau kecil mungil, fenomena alamnya sungguh
indah mempesona disebelah utara sebuah selat juga bernama Berhala. Disekitarnya terdapat
beberapa buah pulau-pulau kecil yaitu : Pulau Manjen, Pulau Telor, Pulau Layak, Pulau
Selumar, Pulau Nyirih dan Pulau Niur. Pulau berhala sebagai Desa Persiapan dari kecamatan
Singkep. Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, posisinya disebelah selatan Pulau

Singkep. Terletak pada titik koordinat10402420 BT & 005100 LS, dengan luas wilayah + 10
km persegi berpenduduk + 51 KK.
Dari segi sumber daya alam pulau berhala tidaklah begitu potensial, yang menonjol
adalah perikanan dari laut yang mengelilinginya. Hanya sebagian lahannya ditumbuhi pohon
kelapa, sebagian dari usaha ini adalah milik hak usaha dari warga jambi keturunan Datuk
Berhalo sendiri, namun legalitas usaha/kemilikannya atas tanah seluas + 18 hektare.
Kini pulau berhala berada dalam posisi kesimpangsiuran yang mengakibatkan kekisruhan
antara pemerintah provinsi Jambi. Untuk menghindari perpecahan masyarakat serumpun dikedua
pihak, mendesak untuk segera diselesaikan secara adil dan tegas oleh pemerintahan pusat
(Depdagri dan Komisi II DPR RI) berdasarkan pembuktian berbagai aspek yang melatar
belakanginya. Sehubung dengan hal tersebut, tim Lembaga Swadaya Masyarakat Maritim Bahari
Indonesia (LSM-BI) untuk pulau berhala ikut mengambil bagian. Hasil kajian analisis diuraikan
dalam bentuk Buku Ikhtisar Data dan Analisis tentang status keberadaan pulau berhala dan
telah disampaikan kepada pemerintah pusat dan komisi II DPR RI sebagai bahan masukan
dengan tembusan kepada pihak-pihak terkait, sesuai surat pengurus pusat LSm-BI Nomor :
LSM-BI/A/PP/35/VI/06 tertanggal 03 Juni 2006.
Tentang pulau Berhala adalah dengan dikeluarkannya permendagri No. 44 Tahun2001
tentang wilayah administrasi pulau berhala. Persoalan kepemilikan pulau berhala oleh provinsi
kepulauan riau dengan provinsi jambi disebabkan batas wilayah yang tidak jelas. Ini dapat dilihat
dari peta administratif kabupaten Lingga yang tidak mencantumkan secara jelas skala, titik
koordinasi dan sumber data. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka Biro Hukum Setda
Provinsi Kepulauan Riau melakukan permohonan pengujian penjelasan Pasal 3 UU No. 25
Tahun 2002 tentang pembentukan provinsi kepulauan Riau dan Mahkama Konstitusi (MK)
mengabulkan permohonan yang dimaksud.
Keputusan MK tersebut mengacu pada putusan uji materi MA No. 49 P/HUM/2011
tertanggal 9 Februari 2011, yang telah menetapkan Pulau Berhala bagian dari wilayah Kabupaten
Lingga, Kepulauan Riau. Penjelasan Pasal 3 uU Pembentukan Kepulauan Riau bertentangan
dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Dalam putusannya,
Mahkamah kembali mengutip pertimbanagn putusan No. 32/PUU-X/2012 yang menyatakan
Pasal 18 ayat (1) UUd 1945 menjadi kewenangan sepenuhnya pembentuk undang-undang untuk
membagi wilayah termasuk menentukan batas-batas wilayah.
Dengan adanya putusan ini, maka Pulau Berhala sepenuhnya milik Pemprov. Kepri.
Dengan begitu, klaim jambi yang menyebutkan Pulau Berhala masuk wilayah Kabpaten Tanjung
Jabung Timur tidak memiliki dasar hukum. Putusan Mahkamah konstitusi ini adalah putusan
yang final dan mengikat, sehingga sudah mendapatkan kepastian hukum. Putusan dimaksud juga
sudah ditembusi ke Biro Hukum kementerian Dalam Negara RI untuk segera ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai