Anda di halaman 1dari 34

1.

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN RETARDASI MENTAL


1.1.

DEFINISI
Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang
kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama pada retardasi mental ialah intelegensi yang
terbelakang atau keterbelakangan mental. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo =
kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.
Retardasi mental dapat didefinisikan sebagai keterbatasan dalam kecerdasan yang
mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan.
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO)
Retardasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fs. Intelektual berada dibawah
normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses
belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).

1.2. ETIOLOGI
Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau tak jelas sebabnya
(simpleks). Keduanya disebut retardasi mental primer. Sedangkan faktor sekunder disebabkan
oleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau anak-anak.
Retardasi mental menurut penyebabnya, yaitu :
Akibat infeksi atau intoksikasi. Dalam Kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental
karena kerusakan jaringan otak akibat infeksi intrakranial, karena serum, obat atau zat toksik
lainnya.
Akibat rudapaksa atau disebabkan fisik lain. Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain,
seperti sinar x, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan
kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa sesudah lahir tidak begitu sering
mengakibatkan retardasi mental.
Akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi. Semua retardasi mental yang
langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme (misalnya gangguan metabolime lemak,
karbohidrat dan protein), pertumbuhan atau gizi termasuk dalam kelompok ini.
Ternyata gangguan gizi yang berat dan yang berlangsung lama sebelum umur 4 tahun sangat
memepngaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan
dapat diperbaiki dengan memperbaiki gizi sebelum umur 6 tahun, sesudah ini biarpun anak
itu diberikan makanan bergizi, intelegensi yang rendah itu sudah sukar ditingkatkan.
Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal). Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental
akibat neoplasma (tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau peradangan)
dan beberapa reaksi sel-sel otak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya
(diduga herediter). Reaksi sel-sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang,
proliferatif, sklerotik atau reparatif.

Akibat penyakit/pengaruh pranatal yang tidak jelas. Keadaan ini diketahui sudah ada sejak
sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan defek
kogenital yang tidak diketahui sebabnya.
Akibat kelainan kromosom. Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam jumlah atau dalam
bentuknya. Hal ini mencakup jumlah terbesar dari penyebab genetic dan paling sering
adalah trisomi yang melibatkan kromosom tambahan, misalnya 47 dibandingkan keadaan
normal sebesar 46. Kelainan kromosom seks, seperti sindroma Klinefeker (XXY), sindroma
Turner dan berbagai mosaic, dapat juga berkaitan dengan retardasi mental.
Akibat prematuritas. Kelompok ini termasuk retardasi mental yang berhubungan dengan
keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram atau dengan masa
hamil kurang dari 38 minggu serta tidak terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori
sebelum ini.
Akibat gangguan jiwa yang berat. Untuk membuat diagnosa ini harus jelas telah terjadi
gangguan jiwa yang berat itu dan tidak terdapat tanda-tanda patologi otak.
Akibat deprivasi psikososial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh fakor faktor
biomedik maupun sosiobudaya.

1.3. PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental
ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak
( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70
sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area
fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri,
kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri ,
kesehatan
dan
keamanan
,
akademik
fungsional,
bersantai
dan
bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal.
Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.

1.4. KLASIFIKASI
Klasifikasi retardasi mental menurut Pedoman PenggolonganmDiagnosa Gangguan Jiwa
(PPDGJ/DSM II 1968) adalah
1. Retardasi mental taraf sangat berat = Idiot (IQ 0-19)
Tidak dapat dilatih dan dididik tidak dapat merawat dirinya sendiri.
makan harus disuap.
mandi dan berpakaian harus ditolong
tidak mengenal bahaya, tak dapat menjaga diri terhadap ancaman fisik.
pergerakan motorik biasanya terganggu, pergerakan kaku atau spastis. biasanya didapatkan
kelainan kongential misalnya bentuk kepala abnormal, kelainan fisik pada badan anggota

badan seperti badan kecil, bungkuk; bentuk tangan abnormal jari kelingking bengkok
(mongolism).
perkembangan fisik (duduk, jalan) dan bicara terlambat. Sering tak dapat diajar berbicara,
bicara hanya 1 suku katabsaja (ma,pa).
mudah terserang penyakit lain, misalnya tbc, infeksi lain.

2. Retardasi mental taraf berat = Imbecile berat (IQ 20-35)


Dapat dilatih dan tak dapat dididik.
dapat dilatih merawat dirinya sendiri; makan, mandi dan berpakaian sendiri. kadang-kadang
masih dapat mengenal bahaya dan menjaga dirinya.
pergerakan motorik biasanya masih terganggu, pergerakan kaku dan spastis.
biasanya masih didapatkan kelainan kongenital.
perkembangan fisik dan berbicara masih terlambat.
masih mudah terserang penyakit lain.
3. Retardasi mental sedang = Imbecile ringan (IQ 36-51)
Dapat dilatih dan dapat dididik (Trainable & Educable) sampai ke taraf kelas II - III SD.
dapat dilatih merawat dirinya sendiri misalnya : makan,
mandi dan berpakaian sendiri.
mengenal bahaya dan dapat menyelamatkan diri.
koordinasi motorik biasanya masih sedikit terganggu.
biasanya masih didapatkan kelainan kongenital.
dapat dilatih pekerjaan yang sederhana dan rutin misalnya : menyapu, mencuci piring,
membersihkan rumah dsb.
bisa menghitung 1 - 20, mengetahui macam-macam warna dan membaca beberapa suku
kata.
perkembangan fisik dan berbicara masih terlambat.
sering tersangkut perkara krimini lkarena mudah disugesti dan penilaian terhadap baik dan
buruknya suatu hal masih kurang.
4. Retardasi mental taraf ringan = Debil (IQ 52-67).
Dapat dilatih dan dididik.
dapat merawat dirinya dan melakukan semua pekerjaan di rumah.
dalam keadaan cocok dapat mencari nafkah - tetapi tak dapat bersaing dengan orang lain dan
tak dapat mengurus pekerjaannya dengan bijaksana, sehingga bila ada penghematan tenaga
kerja, penderita diberhentikan lebih dahulu.
tidak dapat dididik di sekolah biasa tetapi harus di lembaga istimewa atau Sekolah Luar
Biasa.
pada saat menginjak Taman Kanak-kanak belum tampak kekurangannya, sesudah menginjak
Sekolah Dasar tampak kurang kepandaiannya, sehingga sukar untuk naik kelas (kelas I SD 3 tahun).
tak dapat berfikir secara abstrak, hanya hal-hal konkrit yang dapat difahami.

kurang dapat membedakan hal-hal yang penting dan remeh atau hal-hal yang baik dan
buruk, sehingga mudah tersangkut perkara kriminil. Oleh karena itu perlu pengawasan orang
tua dalam melakukan aktivitasnya.
koordinasi motorik tidak mengalami gangguan.
kelainan kongenital biasanya tidak didapatkan.
perkembangan fisik biasanya normal tetapi perkembangan bicara biasanya masih terlambat
(biasanya bicara kurang sempurna dan perbendaharaan kata-kata kurang).

5. Retardasi mental taraf perbatasan = Subnormal (IQ 68-85)


Dapat dididik di sekolah biasa, meskipun tiap kelas dicapai dalam 2 tahun.
dapat berfikir secara abstrak.
dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.
Klasifikasi retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :
1. Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang
yang terkena retardasi mental.
2. Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang
terkena retardasi mental.
3. Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang
terkena retardasi mental.
4. Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang
terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mental ringan tidak
dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.

1.5.

MANIFESTASI KLINIS

Tingkatan Retardasi Mental


Tingkat

Kemampuan Usia
Kisaran Prasekolah
IQ
(sejak lahir-5
tahun)

Kemampuan Usia
Sekolah
(6-20 tahun)

Kemampuan Masa
Dewasa
(21 tahun keatas)

Bisa
membangun
kemampuan sosial
& komunikasi
Koordinasi
otot sedikit
terganggu
Seringkali
tidak terdiagnosis

Bisa
mempelajari
pelajaran kelas 6
pada akhir usia
belasan tahun
Bisa dibimbing
ke arah pergaulan
sosial
Bisa dididik

Moderat 36-51

Bisa berbicara
& belajar
berkomunikasi
Kesadaran
sosial kurang
Koordinasi
otot cukup

Bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri
Bisa
dengan melakukan
mempelajari
pekerjaan yg tidak
beberapa
terlatih atau semi
kemampuan sosial
terlatih dibawah
& pekerjaan
pengawasan
Bisa belajar
Memerlukan
bepergian sendiri di
pengawasan &
tempat-tempat yg
bimbingan ketika
dikenalnya dengan
mengalami stres sosial
baik
maupun ekonomi yg
ringan

Berat

20-35

Bisa
mengucapkan
beberapa kata
Mampu
mempelajari
kemampuan untuk
menolong diri
sendiri
Tidak
memiliki
kemampuan
ekspresif atau
hanya sedikit
Koordinasi
otot jelek

Bisa berbicara
atau belajar
berkomunikasi
Bisa
mempelajari
kebiasaan hidup
sehat yg sederhana

Bisa memelihara diri


sendiri dibawah
pengawasan
Dapat melakukan
beberapa kemampuan
perlindungan diri dalam
lingkungan yg
terkendali

Sangat
berat

19 atau
kurang

Sangat
terbelakang
Koordinasi
ototnya sedikit
sekali
Mungkin

Memiliki
beberapa
koordinasi otot
Kemungkinan
tidak dapat berjalan
atau berbicara

Memiliki beberapa
koordinasi otot &
berbicara
Bisa merawat diri
tetapi sangat terbatas
Memerlukan

Ringan

52-68

Biasanya bisa mencapai


kemampuan kerja &
bersosialisasi yg cukup,
tetapi ketika mengalami
stres sosial ataupun
ekonomi, memerlukan
bantuan

memerlukan
perawatan khusus

perawatan khusus

Anak dengan MR ringan (IQ 52-68) bisa mencapai kemampuan membaca sampai kelas 4-6.
Meskipun memiliki kesulitan membaca, tetapi mereka dapat mempelajari kemampuan
pendidikan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta pendidikan dan pelatihan khusus. Biasanya tidak ditemukan
kelainan fisik, tetapi mereka bisa menderita epilepsi. Mereka seringkali tidak dewasa dan
kapasitas perkembangan interaksi sosialnya kurang. Mereka mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru dan mungkin memiliki penilaian yang buruk.
Mereka jarang melakukan penyerangan yang serius, tetapi bisa melakukan kejahatan impulsif.
Anak-anak dengan RM moderat (IQ 36-51) jelas mengalami kelambatan dalam belajar berbicara
dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk dan
berbicara). Dengan latihan dan dukungan dari lingkungannya, mereka dapat hidup dengan
tingkat kemandirian tertentu.
Anak-anak dengan RM berat (IQ 20-35) dapat dilatih meskipun agak lebih susah dibandingkan
dengan RM moderat.
Anak-anak dengan RM sangat berat (IQ 19 atau kurang) biasanya tidak dapat belajar berjalan,
berbicara atau memahami.
Angka harapan hidup untuk anak-anak dengan RM mungkin lebih pendek, tergantung kepada
penyebab dan beratnya RM. Biasanya, semakin berat RMnya maka semakin kecil angka harapan
hidupnya.
1.6. DIAGNOSIS
Seorang anak RM menunjukkan perkembangan yang secara signifikan lebih lambat
dibandingkan dengan anak lain yang sebaya. Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata
bisa dikenali dan diukur melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang menunjukkan hasil kurang
dari 2 SD (standar deviasi) dibawah rata-rata (biasanya dengan angka kurang dari 70, dari ratarata 100).
Namun tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus
dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat
kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku
adaptif dan hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat
kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari
lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan retardasi mental dapat

ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala:
mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan retardasi mental sangat mudah
dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan
ekspresi wajah tampak tumpul.
Selain itu, terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif (dalam proses belajar
atau adaptasi sosial) yang dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya setempat,
timbul sebelum usia 18 tahun, dan Penyandang RM sering disertai dengan adanya psikopatologi
yang lain, misalnya agresif, iritabel, gerakan stereotipik, Dan Penyandang RM mempunyai risiko
lebih besar untuk di eksploitasi, dan diperlakukan salah secara fisik/emosional/seksual
Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua
dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin dilakukan
juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakan evaluasi
pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan
psikiatrik disamping retardasi mental.
Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :
1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau
dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.
2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan
menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.
3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun

1.7.

DIAGNOSIS BANDING

Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat
(retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang
anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental.
Mungkin juga gangguan bicara dan cerebral palsy membuat anak kelihatan terbelakang,
biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar
sehingga dikira anak itu bodoh. early infantile dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan
gejala yang mirip retardasi mental.
1.8.

PENATALAKSANAAN

Farmakologi
Anak Retardasi mental biasanya disertai dengan gejala hyperkinetik (selalu bergerak,
konsentrasi kurang dan perhatian mudah dibelokkan). Obat-obat yang sering digunakan dalam
bidang retardasi mental adalah terutama untuk menekan gejala-gejala hyperkinetik, misalnya :
Amphetamin dosis 0,2 - 0,4 mg/kg/hari
Imipramin dosis 1,5 mg/kg/hari
Efek sampingan kedua obat diatas dapat menimbulkan convulsi
Valium, Nobrium, Haloperidol dsb. dapat juga menekan gejala hyperkinetik
Obat-obatan untuk konvulsi :
Dilantin dosis 5 - 7 mg/kg/hari (Dilantin dapat juga menurunkan gejala hyperkinetik, gejala
gangguan emosi dan menaikkan fungsi berfikir)
Phenobarbital dosis 5 mg/kg/hari (Phenobarbital dapat menaikkan gejala hyperkinetik)
Cofein : baik untuk convulsi dan menurunkan gejala hyperkinetik
Obat-obatan untuk menaikkan kemampuan belajar :
Pyrithioxine (Encephabol, Cerebron).
Glutamic acid.
Gamma amino butyric acid (Gammalon).
Pabenol.
Nootropil.
Amphetamin dsb.
Minum kopi tiap pagi bisa menurunkan gejala hyperkinetik, karena kopi mengandung
Cofein.
Non Farmakologis
Psikoterapi dapat diberikan baik pada anaknya sendiri maupun pada orang tuanya. Untuk
anak yang terbelakang dapat diberikan psikoterapi individual, psikoterapi kelompok dan
manipulasi lingkungan (merubah lingkungan anak yang tidak menguntungkan bagi anak
tersebut). Walaupun tak akan dapat menyembuhkan keterbelakangan mental, tetapi dengan
psikoterapi dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku, kemampuan belajar

dan hasil kerjanya. Yang penting adalah adanya ketekunan, kesadaran dan minat yang sungguh
dari pihak terapis (yang mengobati).
Terapis bertindak sebagai pengganti orang tua untuk membuat koreksi-koreksi terhadap
hubungan yang tak baik ini. Dari pihak perawat diperlukan juga ketekunan dan kesadaran dalam
merawat anak-anak dengan retardasi mental serta melaporkan kepada dokter bila dalam
observasi terdapat tingkah laku anak maupun orang tua yang negatif, merugikan bagi anak
tersebut maupun lingkungannya (teman-teman disekitarnya).
Social worker (pekerja sosial) melakukan kunjungan rumah untuk melihat hubungan anak
dengan orang tua, saudara-saudaranya maupun dengan masyarakat sekitarnya. Tugasnya utama
mencari data-data anak dan orang tua serta hubungan anak dengan orang-orang disekitarnya.
Untuk ibu atau orang tua anak dengan retardasi mental dapat diberikan family terapi (terapi
keluarga) untuk mengubah sikap orang tua atau saudaranya yang kurang baik terhadap penderita.
Dapat diberikan juga terapi kelompok dengan ibu-ibu
anak retardasi mental lainnya, seminggu sekali selama 12 kali. Tujuannya untuk mengurangi
sikap rendah diri, perasaan kecewa dari ibu tersebut karena ternyata banyak ibu lain yang
mengalami nasib serupa, mempunyai anak dengan retardasi mental. Dengan demikian ibu dapat
bersikap lebih realistik dan lebih dapat menerima anaknya serta dapat merencanakan program
yang baik bagi anaknya. Di luar negeri social worker yang bertugas memberi terapi kelompok
untuk ibu-ibu tersebut diatas.
1.9.

1.10.

PENCEGAHAN
Prevensi dalam bidang retardasi mental dapat :
primer : mencegah terjadinya retardasi.
sekunder : dapat menemukan kasus sedini mungkin dan pengobatan secepat mungkin.
tertier : mengurangi cacat fisik dan kelainan mental bila didapat pada penderita serta
mengadakan rehabilitasi dengan cara memberi pekerjaan yang sesuai dengan derajat
keterbelakangannya.
Untuk melakukan prevensi, perlu diketahui sebab-sebab dan faktor-faktor
penyebab timbulnya keterbelakangan mental. Sebab-sebab retardasi mental yang dapat
dicegah, antara lain: penyakit infeksi, trauma capitis, gangguan genetik (perkawinan
antar keluarga), gangguan metabolisme, kelainan deprivasi emosional yang dialami oleh
anak (kekurangan kasiH sayang orang tua). Prevensi retardasi mental dalam tahun-tahun
mendatang banyak bergantung atas usaha-usaha:
menghilangkan kemiskinan dengan memperbaiki program-program
pendidikan,
kebudayaan dan kesejahteraan golongan sosioekonomi rendah.
perbaikan program pelayanan medik, klinik-klinik kesejahteraan ibu dan anak dan
Pusat-Pusat Kesehatan Jiwa.
counseling orang tua bagi anak retardasi mental yang disebabkan gangguan emosi.
diadakan tempat konsultasi dalam bidang retardasi mental untuk menentukan ada atau
tidak adanya retardasi mental dan derajat keterbelakangannya pada anak.
PROGNOSIS

Retardasi mental yang diketahuipenyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik.


Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan dengan
retardasi mental ringan dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada
umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada
retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia
muda.

2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GIZI ANAK DAN REMAJA


2.1. PERIODE PERTUMBUHAN ANAK DAN REMAJA
Pendidikan anak sebaiknya disesuaikan dengan periode perkembangan nafsunya.
Pembentukan saraf penahan atau pengendali hormon pengatur sifat harus dilatih sejak janin
berada dalam kandungan. Suatu kebiasaan di waktu kecil akan menjadi perilaku di masa depan.

Saat ini pendidikan yang memberi perhatian terhadap perkembangan rasa khususnya tentang
pengendalian nafsu anak sering dilupakan dan kurang dipromosikan.
1. Tahun prasekolah
Antara usia 2-5 tahun. Tantangan perkembangan dari periode sebelumnya diakhiri dalam
keadaan lingkungan sosial yang luas dan dibentuk kembali oleh pertambahan bahasa yang
rumit. Sebagai contoh adalah tantangan pengaturan diri sendiri dalam menghadapi
kemungkinan dorongan yang besar.
2. Tahun awal sekolah
Anak usia antara 6-12 tahun, periode yang kadang disebut sebagai masa anak pertengahan
atau masa laten, mempunyai tantangan baru. Kekuatan kognitif untuk memikirkan banyak
faktor secara simultan memberikan kemampuan pada anak usia sekolah untuk mengevaluasi
diri sendiri dan merasakan evaluasi teman-temannya.
3. Kedewasaan
Antara usia 10-20 tahun anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat pada ukuran,
bentuk, fisiologi tubuh dan fungsi psikologis serta sosialnya
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat
diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga
usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting
dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak.
Fungsi zat-zat gizi
Jenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:
* Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibutuhkan sebagai sumber
energi untuk membentuk sel-sel otak baru.
* Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting
bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak
yang lain.
* Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru.
Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam
lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini
paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
* Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja
sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi.
DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.
Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat gizi
yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh hingga anak
berusia dua tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita harus mengonsumsi makanan bergizi
lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya.
Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, diantaranya adalah kelompok
asam lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).

1. Asam lemak tak jenuh


Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan
diketahui bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak
tak jenuh itu adalah:
* DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan sel saraf,
otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat mengganggu perkembangan sistem saraf.
Akibatnya, terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.
* AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan
senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel
saraf lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.
Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak ini
bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.
2. Kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan
akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses
metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk
otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan produk
olahannya, minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.
3. Zat besi
Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana
mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam
pembentukan eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi dengan
baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah,
ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.
4. Kelompok vitamin B
Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu
B1, B3, B6, dan B12.
Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3 menjaga keseimbangan kerja
sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan eritrosit, serta membantu tubuh dalam
proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak; B12 berperan dalam membentuk senyawa
kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang,
serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga
membantu pembentukan eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, bijibijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.
5. Seng (Zn)
Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu,
seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan
seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan gangguan fungsi otak. Seng
banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Makanan yang Mempengaruhi Kecerdasan

Mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap
orang tua. Untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua
memperhatikan beberapa hal, yang pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian kecukupan
zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman serta suasana keluarga yang harmonis. Berikut ini
adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :
* Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3-DHA and EPA- yang keduanya penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak.
* Telur, kuning telur padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu perkembangan daya ingat.
* Kacang tanah, merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan sistem saraf
dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.
* Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya sangat penting
untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.
* Daging sapi tanpa lemak, selain mengandung zat besi daging sapi juga dapat memelihara daya
ingat dan kecerdasan anak.
* Gandum murni, serat pada gandum, dapat membantu mengatur pelepasam glukosa dalam
tubuh, selain itu juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.
Gandum juga mempunyai kemampuan untuk mendukung kebutuhan sediaan glukosa dari tubuh
yang sifatnya konstan.
* Strawberry, cherry, blueberry. Buah-buahan ini kaya antioksidan kadar tinggi, khususnya
vitamin C. Biji dari buah berry kaya asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kecerdasan
otak. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisinya.
Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi
Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang telah
dimulai sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki trimester ke-3.
Tahapan itu berlanjut setelah anak lahir dan perkembangan yang berlangsung hingga usia 2 tahun
merupakan periode emas atau periode pacu tumbuh otak.
* Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%.
* Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%.
* Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.
* Pada umur 10 mencapai 99%.
Faktor genetik hanya berperan 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan
tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, pemenuhan
kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak.
DHA merupakan bahan baku pembentuk 60% asam lemak esensial otak, yang memiliki fungsi
penting, yaitu membentuk sel-sel saraf otak, melindungi serabut saraf otak, dan memelihara
fungsi otak serta indera penglihatan (terutama retina).
Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan
gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar,
olahraga dan produktifitas kerja serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Kebutuhan gizi anak remaja

Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 24 tahun, sedangkan menurut Monks
(1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja awal
(12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah
aktivitas fisik. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi
yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.
Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 20002200 kkal, sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini
dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah:
beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong),
jagung, gula, dan lain-lain.
*Protein
Kebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi
dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan yang lebih cepat.
Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena
perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0gr/kgBB/hari. AKG protein
remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk
laki-laki.
*Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular, skeletal/kerangka
dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20%
pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja.
AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan
500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya.
Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.
*Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada remaja meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan
besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi
haemoglobin (Hb). Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun.
Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi
selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi
dibandingkan laki-laki.
Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau dengan kehilangan besi yang meningkat,
akan mengalami anemia defisiensi besi.
*Se ng (Zink )
Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja
laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan serta lakilaki.

*Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan
cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun
meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti
vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan
vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan
vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.
AKG Remaja
Uraian

Perempuan

Laki - laki

13- 15 th

16 19 th

20 - 45 th

13 - 15 th

16 - 19 th

20 - 45 th

2100

2000

2200

2400

2500

2800

Protein (g)

62

51

48

64

66

55

Kalsium (mg)

700

600

600

700

600

500

Besi (mg)

19

25

26

17

23

13

Vit. A (RE)

500

500

500

600

700

700

Vit. E (mg)

10

10

10

Vit B1 (mg)

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

1,2

Vit C (mg)

60

60

60

60

60

60

Folat (mg)

130

150

150

125

165

170

Energi (kcal)

2.2.

PERAN GIZI PADA ANAK

Pertumbuhan berat dan panjang anak pada masa itu juga dibarengi dengan perkembangan
otak maupun sel-sel dalam tubuhnya. Namun perkembangan otak dan lingkar kepala anak tidak
secepat perkembangan badannya. Kalau saat lahir, ukuran atau besar kepala sekitar seperempat
dari panjang tubuh, namun saat dewasa ukuran kepala sekitar seperdelapan panjang tubuh.
Perkembangan otak anak akan terus berlangsung hingga usia sekitar 10 tahun.

Untuk mendukung dan mengoptimalkan pertumbuhan anak, maka diperlukan asupan gizi yang
cukup. Kebutuhan gizi yang memadai akan menentukan pertumbuhan badan secara optimal,
termasuk perkembangan otak yang menentukan tingkat kecerdasan seseorang di kemudian hari.
Karena itulah para orang tua, khususnya Ibu, harus memperhatikan kebutuhan dan asupan gizi
anak untuk mendukung pertumbuhan fisik maupun otak anak.
Kecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur
setahun berat badan anak menjadi 3 kali BB lahir, tetapi pada umur 2 tahun BB anak hanya 4 kali
BB lahir. Panjang badan annak bertambah 50% pada umur setahun, namun panjang badan lahir
baru tercapai pada umur 4 tahun. Pada anak yang baru sembuh dari suatu penyakit atau anak
mengalami kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Anak membutuhkan
nutrien yang lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak mempunyai
risiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya jelek, asupan makanan
yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energi dibutuhkan oleh anak untuk keperluan
metabolisme basal, pertumbuhan dan aktifitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan
terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 25-30% lemak. Dalam menghitung
kebutuhan energi pada anak normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis
kelamin anak. Kebutuhan protein menurun dari 1,2 g/kgBB pada umur 1-3 tahun pertama
menjadi 1 g/kgBB pada umur 7-10 tahun. Anak yang berisiko kekurangan protein adalah anak
yang mendapat diet vegetarian yang ketat, alergi beberapa jenis makanan, pembatasan terhadap
makanan, problem dan tingkah laku.
Mineral dan vitamin juga sangat dibutuhkan untu pertumbuhan dan perkembangan
normal. Anak umur 1 3 tahun mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi. Keadaan
ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, dan akibat dari
diet anak yang tidak cukup mengandung energi. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang
dan mempertahankan pertumbuhan tulang. Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan
absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin D dan fosfor. Vitamin D diperlukan untuk
absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang. Seng sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Defisiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan atau pengecapan,
dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari.
Makanan dan proses makan tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan nutrien untuk
pertumbuhan dan mempertahankan hidup, tetapi dipengaruhi oleh perkembangan kognitif anak,
dalam keterampilan makan, kebiasaan makan, dan pengetahuan tentang gizi.

Teori perkembangan kognitif menurut Piaget dapat menerangkan perkembangan keterampilan


makan pada anak, sebagai berikut:
Sensori motor (lahir-2 tahun)
Perkembangan kognitif: perkembangan dari refleks oromotor pada bayi baru lahir ke
interaksi yang erat dengan lingkungan dan mulai menggunakan simbol-simbol.
Pekembangan makan: dari refleks menghisap dan refleks mencari menjadi kemampuan
makan sendiri. Makanan hanya digunakan untuk menghilangkan rasa lapar, sebagai media

untuk mengenal lingkungan dan untuk mempraktekan kemampuan gerak motorik


halusnya.
Praoperasional (2-7 tahun)
Perkembangan kognitif: proses berpikir menjadi internalisasi; tidak sistematis dan
mengandalkan intuisi. Penggunaan simbol meningkat. Pengertian berdasarkan penampilan
dan kejadian yang dilihatnya.
Dunianya masih egosentris
Perkembangan makan: makan kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan
perkembangan sosial, bahasa dan perkembangan kognitif. Makanan disebut berdasarkan
warna, bentuk atau jumlah; anak masih kurang mampu dalam mengelompokkan jenis
makanan. Makanan dikelompokkan berdasarkan yang disukai dan yang tidak disukai.
Berpikir operasional konkrit (7-11 tahun)
Perkembangan kognitif: anak dapat memusatkan aspek dari situasi secara simultan. Sudah
mengerti sebab akibat secara rasional dan sistematis. Berkurangnya rasa ego
memungkinkan anak bersosialisasi dengan anak lain.
Perkembangan makan: mulai mengerti bahwa makanan bergizi sangat berguna untuk
kesehatan dan pertumbuhan, tetapi pengertiannya terbatas.
Formal operasional (11 tahun-lebih)
Perkembangan kognitif: berkembanganya kemampuan berpikir abstrak dan imajinasi.
Perkembangan makan: dapat mengerti konsep zat makanan dari fungsi, fisiologis dan
biokimianya. Konflik dalam pemilihan jenis makanan, antara makanan bergizi dengan
makanan kesukaan.

A. Faktor faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah :


Keluarga
Media
Teman sebaya
Penyakit
B. Masalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :
Obesitas
Kurang gizi
Defisiensi besi
Defisiensi vitamin A
Karies gigi
Alergi makanan
Gizi pada masa prasekolah
2.3.

PENILAIAN GIZI STATUS

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya
adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian
untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan
variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

a.

Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan
menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi
badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderungan untuk memilih angka yang mudah
seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan
cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan
umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes,
2004).

b.

Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan,
termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena
penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam
bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat
perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya
memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya
memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat
menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias
Abunain, 1990).

c.

Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus
kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu
terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa
balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur), atau
juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan
tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini
pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan
akibat tidak sehat yang menahun. Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter
penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan
status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk
melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh. Penggunaan berat badan
dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang
bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO
bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai
masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan.
Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku
Antropometeri WHO-NCHS
Indeks yang
Batas
No
Sebutan Status Gizi
dipakai
Pengelompokan
1
BB/U
< -3 SD
Gizi buruk
- 3 s/d <-2 SD
Gizi kurang
- 2 s/d +2 SD
Gizi baik

TB/U

BB/TB

> +2 SD
< -3 SD
- 3 s/d <-2 SD
- 2 s/d +2 SD
> +2 SD
< -3 SD
- 3 s/d <-2 SD
- 2 s/d +2 SD
> +2 SD

Gizi lebih
Sangat Pendek
Pendek
Normal
Tinggi
Sangat Kurus
Kurus
Normal
Gemuk

Sumber : Depkes RI 2004.


Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni
persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut
Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (well-nourished),
sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relatif
kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen
terhadap median baku rujukan
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U,
BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
Indeks yang digunakan
No
Interpretasi
BB/U
TB/U
BB/TB
1

Rendah
Rendah
Normal Normal, dulu kurang gizi
Rendah
Tinggi
Rendah Sekarang kurang ++
Rendah
Normal
Rendah Sekarang kurang +
2
Normal
Normal
Normal Normal
Normal
Tinggi
Rendah Sekarang kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Sekarang lebih, dulu kurang
3
Tinggi
Tinggi
Normal Tinggi, normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Obese
Tinggi
Normal
Tinggi
Sekarang lebih, belum obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :
Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber : Depkes RI 2004.
Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual
Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan,
hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus
:
Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar
Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan
gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.
Untuk memperjelas penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikut
Diketahui:
BB= 60 kg
TB=145 cm
Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya
dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun
Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS
Age
Standard Deviations
Yr mth
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
15
0
31.6
39.9
48.3
56.7
69.2
81.6
94.1
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHS
Stature
Standard Deviations
cm
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
145 0
24.8
28.8
32.8
36.9
43.0
49.2
55.4
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS
Stature
Standard Deviations
Yr mth
-3sd
-2sd
-1sd
Median
+1sd
+2sd
+3sd
15
0
144.8
152.9
160.9
169.0
177.1
185.1
193.2
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Jadi untuk indeks BB/U adalah
= Z Score = ( 60 kg 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD = status gizi baik
Untuk IndeksTB/U adalah
= Z Score = ( 145 kg 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD = status gizi pendek
Untuk Indeks BB/TB adalah
= Z Score = ( 60 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD = status gizi gemuk
Definisi Operasional Status Gizi
Sebenarnya untuk mendefinisikan operasional status gizi ini dapat dilakukan di klinik kesehatan
swasta maupun pemerintah yang menyediakan pengukuran status gizi, namun demikian yang
perlu diketahui masyarakat adalah pengertian dan pemahaman dari status gizi anak, selanjutnya
ketika mengunjungi klinik gizi hasilnya dapat segera diketahui termasuk upaya-upaya
mempertahankan status gizi yang baik.
Status Gizi Anak adalah keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya

a.

1.

2.

3.

diukur secara antroppometri ( Suharjo, 1996), dan dikategorikan berdasarkan standar baku
WHO-NCHS dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
Indikasi pengukuran dari variabel ini ditentukan oleh :
1.
Penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) Dilakukan
oleh petugas klinik gizi sesuai dengan syarat-syarat penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan yang baik dan benar penggunaan timbangan berat badan dan
meteran tinggi badan (mikrotoise)
2.
Penentuan umur anak ditentukan sesuai tanggal penimbangan BB dan Pengukuran
TB, kemudian dikurangi dengan tanggal kelahiran yang diambil dari data identitas anak
pada sekolah masing-masing, dengan ketentuan 1 bulan adalah 30 hari dan 1 tahun adalah
12 bulan.
Kriteria objektifnya dinyatakan dalam rata-rata dan jumlah Z score simpang
baku (SSB) induvidu dan kelompok sebagai presen terhadap median baku rujukan (Waterlow.et
al, dalam, Djuamadias, Abunain, 1990) Untuk menghitung SSB dapat dipakai rumus :
NIS NMBR
Skor Baku Rujukan
NSBR
Dimana :
NIS
: Nilai Induvidual Subjek
NMBR
: Nilai Median Baku Rujukan
NSBR
: Nilai Simpang Baku Rujukan
Hasil pengukuran dikategorikan sbb
Untuk BB/U
a.
Gizi Kurang
Bila SSB < - 2 SD
b.
Gizi Baik
Bila SSB -2 s/d +2 SD
c.
Gizi Lebih
Bila SSB > +2 SD
TB/U
a.
Pendek
Bila SSB < -2 SD
b.
Normal
Bila SSB -2 s/d +2 SD
c.
Tinggi
Bila SBB > +2 SD
BB/TB
a.
Kurus
Bila SSB < -2 SD
b.
Normal
Bila SSB -2 s/d +2 SD
c.
Gemuk
Bila SSB > +2 SD
Dan juga status gizi diinterpretasikan berdasarkan tiga indeks antropomteri, (Depkes, 2004). Dan
dikategorikan seperti yang ditunjukan pada tabel 3
Tabel 3 Kategori Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks (BB/U,TB/U, BB/TB
Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
Indeks yang digunakan
Interpretasi
BB/U
TB/U
BB/TB
Normal, dulu kurang gizi
Rendah
Rendah
Normal
Sekarang kurang ++
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang +
Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Sekarang kurang
Normal
Tinggi
Rendah
Sekarang lebih, dulu kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi, normal
Tinggi
Tinggi
Normal

Obese
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sekarang lebih, belum obese
Tinggi
Normal
Tinggi
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :
Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber: Depkes RI, 2004
Kesimpulan
Terjadinya gizi buruk pada anak bukan saja disebabkan oleh rendahnya intake makanan terhadap
kebutuhan makanan anak, tetapi kebanyakan orang tua tidak tahu melakukan penilaian status
gizi pada anaknya, sepertinya masyarakat atau keluarga hanya tahu bahwa anak harus diberikan
makan seperti halnya orang dewasa harus makan tiap harinya.
Prinsip Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan
fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan
yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth
spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung
individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik
sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia
sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah
terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik.
Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan,
kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga
mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :
- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
- Pekerjaan
Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja
setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat

meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk
lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi
merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan
kebutuhan faali tubuh. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk
proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari
berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg
BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat
karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang,
protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari,
13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat
dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada
kacang-kacangan, tempe dan tahu. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan
sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktuwaktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak
melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng
untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi
yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan
lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah. Kebutuhan vitamin dan
mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin
B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan
dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam
pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan
baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan. Kekurangan Fe/ zat besi dalam
makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi
(AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur
dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah
terabsorsi
Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung
unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi
makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat
hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan
didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang

sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi
sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah
energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya
hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi
makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi
berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan
wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3
aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh,
meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi
jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus.
Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman
untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KEWAJIBAN ORANG TUA TEERHADAP
ANAKNYA DALAM ISLAM
1. Anak mempunyai hak untuk hidup.
Allah berfirman:

Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan
rizqi kepadamu dan kepada mereka. ( QS. Al-Anam: 151)
Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap
bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi jaminan
kepada kita bahwa Allah pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak,
asalkan tentu saja berusaha.
2. Menyusui
Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang
artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin
menyempurnakan
penyusuan.
(QS
AI
Baqarah:
233)
Allah berfirman, yang artinya:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. lbunya
telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkanya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS Al Ahqaf 15).
Al Allamah Siddiq Hasan Khan berkata,
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. Maksudnya, adalah jumlah
waktu selama itu dihitung dari mulai hamil sampai disapih.
Allah taala berfirman; Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua
orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
tambah, dan menyapihnya dalamdua tahundst . ( QS: 31; 14 ).
Air susu dalam beberapa hari kelahiran mempunyai beberapa kelebihan, antara lain
mengandung zat antibody yang sangat diperlukan oleh bayi. Bayi yang memperoleh air susu
jenis ini akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik. Seorang ibu diwajibkan untuk
menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alas an yang dapat diterima oleh hokum
Islam. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan menumbuhkan pengaruh positif terhadap sang
anak baik secara fisik maupun secara jiwani.
3. Memberi Nama yang Baik
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam
memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua,
mendidiknya dengan al-Quran dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa.
Rasulullah saw diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama.
Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau
mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama
laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah ra, bahwa
Rasulullah saw biasa merubah nama-nama yang tidak baik. (HR. Tirmidzi).
Beliau sangat menyukai nama yang bagus. Bila memasuki kota yang baru, beliau
menanyakan namanya. Bila nama kota itu buruk, digantinya dengan yang lebih baik. Beliau

tidak membiarkan nama yang tak pantas dari sesuatu, seseorang, sebuah kota atau suatu daerah.
Seseorang yang semula bernama Ashiyah (yang suka bermaksiat) diganti dengan Jamilah
(cantik), Harb diganti dengan Salman (damai), Syibul Dhalalah (kelompok sesat) diganti
dengan Syibul Huda (kelompok yang benar) dan Banu Mughawiyah (keturunan yang menipu)
diganti dengan Banu Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan sebagainya (HR. Abu
Dawud dan ahli hadits lainAn-Nawawi, Al Azkar: 258)
Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu
sekalian, maka perbaguslah nama kalian. (HR.Abu Dawud)
Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan
terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak
selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa.
Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan
namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya
dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita
kembalikan kepada Allah s.w.t. Nama yang baik dengan akhlaq yang baik, itulah yang kita
harapkan. Nama yang baik dengan akhlaq yang buruk, tidak kita harapkan. Apalagi nama yang
buruk dengan akhlaq yang buruk pula. Celaka berlipat ganda.
4. Mengaqiqahkan Anak
Menurut keterangan A. Hasaan aqiqah adalah; menyembelih kambing untuk (bayi) yang baru
lahir,
dicukur
dan
diberi
nama
anak
itu,
pada
hari
ketujuhnya.
Rasulullah s.a.w. bersabda; Tiap tiap seorang anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelih
(aqiqah) itu buat dia pada hari yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia.
(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam yang empat dan dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits
dari Samurah ).
5. Mendidik anak
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki
yang mengadukan kenakalan anaknya, Anakku ini sangat bandel. tuturnya kesal. Amirul
Mukminin berkata, Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan
ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu? Anak yang pintar ini menyela. Hai Amirul
Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?
Umar ra menjawab, Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak
terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan alQuran.
Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, Demi Allah, ayahku tidak
memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama Kelelawar Jantan, sedang dia juga
mengabaikan pendidikan Islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari

olehnya. Lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata, Kau telah berbuat durhaka
kepada anakmu, sebelum ia berani kepadamu.
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa
mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya
yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anakanaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertI
(misalnya) mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak
itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan
menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini
dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan.
Berikut beberapa perkara yang wajib diperhatikan oleh ibu dalam mendidik anak-anaknya:
Menanamkan aqidah yang bersih, yang bersumber dari Kitab dan Sunnah yang shahih.
Allah berfirman yang artinya:
Maka ketahuilah bahwa sesugguhnya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah. (QS
Muhammad: 19)
Rasulullah bersabda, yang artinya:
Dari Abul Abbas Abdullah bln Abbas, dia berkata: Pada suatu hari aku membonceng di belakang
Nabi, kemudian beliau berkata, Wahai anak, Sesungguhnya aku mengajarimu beberapa kalimat,
yaitu: jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau
mendapatiNya di hadpanmu. Apablla engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila
engkau mohon pertotongan, maka mohonlah pertotongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya
seluruh umat berkumpul untuk memberimu satu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat
memberimu manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika
mereka berkumpul untuk memberimu satu bahaya, niscaya mereka tidak akan bisa
membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah
diangkat dan tinta telah kering. 3
Dan dalam riwayat lain (Beliau berkata),
Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatiNya di hadapanmu. Perkenalkanlah dirimu
kepada Allah ketika kamu senang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan. Ketahuilah, apa
apa yang (ditakdirkan) luput darimu, (maka) tidak akan menimpamu. Dan apa-apa yang
(ditakdirkan) menimpamu, ia tidak akan luput darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan ada

bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesempitan, dan bersama kesusahan ada
kemudahan. 4
Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit
saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera
menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada
anak-anaknya.
Beberapa tips. Banyak jalan dan cara untuk mengajarkan perkara agama kepada anak,
diantaranya:
1. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah buku tentang Islam dan hukum hukumnya dan
engkau mendiskusikan isi buku tersebut bersamanya.
2. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah kaset dan engkau minta dia untuk meringkaskan
untukmu materi yang dibawakan oleh penceramah.
3. Engkau membawanya untuk menghadiri pelajaran pelajaran dan ceramah ceramah yang
disampaikan oleh para syaikh dan para penuntut ilmu di masjid.
4. Engkau mempelajari sebuah kitab bersamanya, seperti kitab "Riyadhush Shalihin" atau
Kitabut Tauhid.
5. Setiap Jum'at engkau sampaikan padanya materi khutbah Jum'at dan engkau diskusikan
dengannya.
6. Engkau menghubungkannya dengan teman yang shalihah dan engkau membantunya untuk
menghadiri majlis majlis dzikir bersama mereka.
7. Jika memungkinkan, engkau membawanya ke pusat pusat perkumpulan anak yang
ditangani kepengurusannya oleh anak yang shaleh.
8. Engkau membuat sebuah perpustakaan di dalam rumahmu dan membuat sekumpulan buku
buku islami dan engkau mendorongnya untuk menelaah/mempelajari dan membacanya.
9. Engkau mengkhususkan hadiah bulanan untuknya jika ia dapat menghapal beberapa surat
atau ayat ayat Al Qur'an.
10. Engkau mendorongnya untuk mendengarkan siaran pembacaan Al Qur'an.
6. Memberi makan dan keperluan lainnya
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf.
Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisanpun
berkewajiban demikian. Rasulullah s.a.w. bersabda;
Cukup berdosa orang yang menyia nyiakan ( tanggung jawab) memberi makan keluarganya.
( HR Abu Daud )./1100;247/33.
7. Memberi rizqi yang thayyib.

Rasulullah s.a.w. bersabda;


Dari Abu Rafi r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. Kewajiban orang tua
terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak
memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik. HR Al Hakim/Depag;51.
8. Mendidik anak tentang agama.
Rasulullah s.a.w. bersabda;
Tiap bayi dilahirkan dalam kadaan suci ( fithrah Islamy ) . Ayah dan Ibunyalah kelak yang
menjadikannya
Yahudi,
Nashrany,
atau
Majusyi.
HR
Bukhary.;1100;243/15.
Mendidik anak pada umunya baik laki laki maupun perempuan adalah kewajiban bagi kedua
orang tuanya. Dan mendidik anak perempuan mempunyai nilai tersendiri dari pada mendidik
anak laki laki. Boleh jadi karena mereka adalah calon Ibu rumah tangga yang bakal menjadi
Madrasah pertama bagi anak anaknya. Boleh jadi juga karena kaum wanita mempunyai
beberapa keitimewaan atau ke khassan tersendiri., sehingga di dalam Al Qur aan pun terdapat
surat An Nisa, tetapi tidak ada surat Ar Rijal. Wallaahu alam.
Rasulullah s.a.w. bersabda;
Barang siapa mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka akan
menyebabkannya
masuk
sorga.
(
HR
Al
Bukhary
)/
1100;
244/20.
Mengenai kekhassan kaum wanita, antara lain Rasulullah s.a.w. bersabda; Wanita itu bagaikan
tulang rusuk. Apabila anda biarkan begitu saja, dia akan tetap bengkok. Namun apabila anda
luruskan sekaligus, dia akan patah.
9. Mendidik anak untuk sholat.
10. menyediakan tempat tidur terpisah antara laki laki dan perempuan.
Islam mengejarkan hijab sejak dini. Meskipun terhadap sesama
Bila
telah
berusia
tujuh
tahun
tempat
tidur
mereka
harus
Rasulullah s.a.w. bersabda;

Muhrim ,
dipisahkan.

Suruhlah anak anakmu sholat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah
berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka ( putra putri ).
Maksudnya, kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan sholat dimulai setelah anak berumur
tujuh tahun. Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh
dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan yang membekas atau
menyakitkan.
11. Mendidi anak tentang adab yang baik.

Banyak anak terpelajar, namun sedikit anak yang terdidik. Banyak orang pandai, namun sedikit
orang
yang
taqwa.
Islam mengutamakan pendidikan mental. Taqwa itu ada disini, kata Rasulullah seraya
menunjukkan kearah dadanya. Artinya hati manusia adalah sumber yang menentukan baik
buruknya perilaku seseorang. Nabi tidak menunjukkan kearah kepalanya , tapi kerah dadanya.
12. Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baik;
Berkata shahabat Aly r.a.;
Ajarilah anak anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan
zamanmu. (Depag;19).
13. Memberi pengajaran Al Quraan.
Rasulullah s.a.w. bersabda;Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan
mengajarkannya.
Pengetahuan tentang Al Quraan harus lebih diutaman dari Ilmu ilmu yang lainnya. Nabi s.a.w.
bersabda; Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan. Adapun yang tiga
macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Qur aan) yang muhkamat, ilmu tentang Sunnah
Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu Majah ).
14. Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis .
Rasulullah s.a.w. bersabda;
Dari Abu Rafi r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. Kewajiban orang tua
terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak
memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik. HR Al Hakim/Depag;51.
15. Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan.
Rasulullah s.a.w. bersabda; Jagalah kebersihan* dengan segala usaha yang mampu kamu
lakukan. Sesungguhnya Allah Taala menegakkan Islam diatas prinsip kebersihan. Dan tak akan
masuk sorga kecuali orang yang memelihara kebersihan. ( HR At Thabarany )/Depag; 57.
*Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Mengajarkan kebersihan berarti secara tidak langsung
mengajarkan kesehatan.
16. Memberikan pengajaran ketrampilan.

Islam memberantas pengangguran. Salah satu penyebab adanya panganguran adalah apabila
seseorang tidak mempunyai ketrapilan tertentu. Bila dia punya ketrampilan tertentu, paling tidak
bisa melakukan sesuatu yang berguna buat dirinya ataupun orang lain.
Rasulullah s.a.w. bersabda; Sebaik baik makanan adalah hasil usaha tangannya sendiri.
Dalam sabdanya yang lain beliau mengatakan;
Mengapa tidak kau ajarkan padanya ( anak itu ) menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis
baca? ( HR An- Nasai ) /Depag; 52.
Kalimat menenun sebagai mewakili jenis jenis ketrampilan yang lain. Artinya tidak terbatas
pada menenun saja. Kerajinan tangan apapun selama bermanfaat dan tidak dilarang Agama
adalah
suatu
hal
yang
maruf.
( bersambungInsya Allah).
17. Memberikan kepada anak tempat yang yang baik dalam hati orang tua.
Hilangkanlah rasa benci pada anak apa pun yang mereka lakukan, doakan dia selalu, agar
menjadi anak yang sholeh, santunilah dengan lemah lembut, shobarlah menghadapi perilakunya
yang tidak baik, hadapi segalanya dengan penuh kearifan, jangan mudah membentak apalagi
memukul tanpa alasan, tempatkan dia dengan ikhlash pada hati anda, belailah dengan penuh
kasih sayang nasehati dengan santun. Satukan hati kita dengan anak anak. Semoga Allah
menjadikan mereka waladun shoolihun yaduu lahu. Itulah harapan orang tua yang baik.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ;
Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya; Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi
s.a.w. menjawab; Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya
kedudukan yang baik ( dalam hatimu ) .
( HR At Tuusy )./1100;243/16.
18. Memberi kasih sayang.
Kecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik berupa
pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya
perhatian
dan
rasa
kasih
sayang
yang
tulus
dari
kedua
orang
tua.
Rasulullah s.a.w. bersabda;
Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan ( bukan dari
golongan
kami
)
orang
yang
tidak
menghormati
yang
lebih
tua.
( HR At Tirmidzy ). Depag; 42

19. Menikahkannya
Bila sang buah hati telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka
terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup
berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak
mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring
dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, Kawinkanlah
anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hambahambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak
mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya. (QS. AnNur:32)
Keselamatan iman jauh lebih layak diutamakan daripada kekhawatiran-kekhawatiran yang
sering menghantui kita. Rasulullah dalam hal ini bersabda, Ada tiga perkara yang tidak boleh
dilambatkan, yaitu: shalat, apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah datang dan ketiga,
seorang perempuan apabila sudah memperoleh (jodohnya) yang cocok. (HR. Tirmidzi)
20. Mengarahkan anak
Orang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih kawan,
teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak
tentang manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan orang-orang shalih,
dan bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang
jelek. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 154)
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan
tentang teman-temannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak temantemannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa
di hadapan teman-temannya. Padahal anak kecil seringkali meniru, suka menuruti keinginannya
serta suka mencari pengalaman baru. Oleh karena itu, orang tua hendaknya berupaya agar anak
berteman dengan teman-teman yang baik dan shalih, serta berasal dari keluarga yang baik. Di
samping itu juga berupaya untuk memuliakan teman-teman si anak agar mudah memberi
bimbingan dan arahan pada mereka dan mereka pun akan bersikap lembut di hadapan orang tua.
(Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 155)
Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa
orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka
terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan
tujuan mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak
menyukai kerusakan. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 156)
Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya
orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh Amr bin Qais Al-Mala`I v:

Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk
bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia
cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa. (Dinukil dari Lammud Durril
Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu no.517).

DAFTAR PUSTAKA:
www.jevuska.com/2007/01/19/retardasimental
saddock , saddock VA.mental retardation in kaplan & saddocks synopsis of psychiatry,
lippincott & william, london
Arsad.RA, (2006), Perbedaan Hemoglobin, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak SD
Wilayah Gunung dan Pantai di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2006, FKMUNHAS, Makassar.
Abunain Djumadias, 1990, Aplikasi Antropometri sebgai Alat Ukur Status Gizi, Puslitbang
Gizi Bogor.
Depkes, RI, 2004, Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta
Suharjo, 1996, Gizi dan Pangan, Kanisius, Yogyakarta
Supariasa, 1999, Epidemiologi Gizi, AKZI Malang
WHO, 1983. Measuring Change In Nutritional Status, Genewa.
http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dewasa/

Anda mungkin juga menyukai