Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Media Massa


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media berarti sarana atau alat, media
massa berarti sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, tv, radio,
internet, telepon, dsb. Media cetak yaitu alat komunikasi massa yang diterbitkan dalam
bentuk cetakan seperti koran atau majalah. Media elektronik berarti media yang berupa
elektronik seperti tv dan radio ( Fajri & Senja, 2003:557). Media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV
(Cangara, 2002).
Media massa terdiri dari media cetak, media elektronik, dan media online. Media
cetak itu seperti koran, majalah, suratkabar, tabloid, buku, dsb. Media elektronik yaitu tv,
radio, dan film. Media online adalah informasi yang kita dapat melalui internet (cyber).

B. Peranan Media Massa


Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa
selama ini, yakni :
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain
2.
3.
4.
5.

utamanya dalam periklanan / promosi.


Sumber kekuatan : alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
Wahana pengembangan kebudayaan : tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.
Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.

C. Fungsi Media Massa


Fungsi media massa sejalan dengan fungsi komunikasi massa sebagaimana dikemukakan
para ahli sebagai berikut:
1.Harold D. Laswell:
a. 1.Informasi (to inform)
b. 2.Mendidik (to educate)
c. 3.Menghibur (to entertain)
2. Wright:

a. 1.Pengawasan (Surveillance), terhadap ragam peristiwa yang dijalankan melalui


proses peliputan dan pemberitaan dengan berbagai dampaknya.
b. 2.Menghubungkan (Correlation), mobilisasi massa untuk berpikir dan bersikap
atas suatu peristiwa atau masalah.
c. 3.Transmisi Kultural (Cultural Transmission), pewarisan budaya, sosialisasi.
d. 4.Hiburan (Entertainment).
3. De Vito:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

1.Menghibur
2.Meyakinkan
3.Menginformasikan
4.Menganugerahkan
5.Membius
6.Menciptakan rasa kebersatuan

D. Pengaruh Media Massa Terhadap Masyarakat


Media massa mempunyai peran dan fungsi sehingga media massa dapat member
pengaruh terhadap masyarakat, baik pengaruh negatif maupun positif.
Dampak Positif Media Massa Sebagai Media Sosialisasi
1. Memberi Informasi Secara Luas
Contoh:
Masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesan informasi yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dari berbagai sumber-terutama dari
media media massa, apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), surat
kabar dan majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet.
Televisi pun mempunyai pengaruh positif seperti merangsang interaksi, merangsang
eksperimen dan pertumbuhan mental sosial anak, serta memperluas cakrawala
pengetahuan. Di banyak negara termasuk Indonesia, televisi juga dimanfaatkan.
Dampak Negatif Media Massa Sebagai Media Sosialisasi
1. Penghilangan Privacy Contoh:
Pemberitaan sebuah kasus perkosaan seorang gadis di kebun tebu oleh media massa di
Jawa Timur pada awal Desember 2007. Sebuah media cetak memuat foto lokasi perkosaan
dilengkapi inset foto wajah si korban. Media itu juga menyebutkan alamat lengkap korban,
nama lengkap korban, dan nama orangtuanya. Ironisnya, sampai sekarang pelakunya
belum ditangkap dan media tidak mempersoalkan hal ini.

2. Meningkatnya Kekerasan.
Contoh:
Dalam film, perempuan selalu digambarkan sebagi korban, diperkosa, disakiti.
Sosialisasi kekerasan ini akan menjadi lingkaran setan bila film itu sukses dalam
pemasaran, karena akan memberi inspirasi kepada produser lain untuk memproduksi film
yang serupa atau bahkan lebih keras. Film terakhir yang diputar di India adalah tentang
mafia yang diberi nilai humanis untuk kejahatan bawah tanah yang dilakukannya.
Dengan demikian, perempuan mendapatkan haknya dengan membalas dendam, yang
artinya melakukan kekerasan. Dalam sebuah film yang lain, perempuan digambarkan
mencari keadilan dengan membunuh memakai sabit.
Media massa lebih banyak memamerkan kekerasan. Akibatnya, terjadi peningkatan
jumlah dan kecepatan kekerasan. Dalam film cerita mula-mula orang yang berkelahi
hanya saling pukul dengan tinjunya, tetap kemudian mulai memakai senjata, granat dan
alat pembunuh lain. Adegan perkelahian lalu menjadi hiburan. Kekerasan juga meningkat
karena masyarakat menjadi seperti kecanduan terhadap kekerasan, sehingga terbentuklah
spiral kekerasan dalam media. Penayangan acara SmackDown di televisi diyakini telah
menyebabkan penyimpangan perilaku anak-anak dalam beberapa kasus.
3. Mengubah Gaya Hidup Masyarakat
Contoh:
Iklan-iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah
pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan
untuk mempengaruhi dan bahkan membentuk pendapat umum. Anak-anak lebih banyak
menghabiskan waktunya di depan layar televisi dibandingkan waktu yang digunakan
untuk belajar.
4. Perubahan Moralisasi dan Peningkatan Pelanggaran Susila Dalam Masyarakat.
Contoh:
Penayangan film-film keras dan brutal melalui televisi dapat menimbulkan perilaku
yang keras. Selain itu, dapat pula mempengaruhi sikap dan perilaku agresif pada anakanak untuk menayangkan siaran-siaran pendidikan, seperti yang dilakukan oleh TVRI,
TVI, dan TV Edukasi (TVE).
Media massa berperan sebagai media pendidikan diperlukan untuk membantu
guru dalam menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pengalaman
langsung siswa di lingkungan masyarakat, dramatisasi, pameran dan kumpulan bendabenda, televisi dan film, radio recording, gambar, foto, grafik, bagan, chart, skema,

peta, majalah, surat kabar, buletin, folder, pamflet dan karikatur dalam berbagai ukuran
yang sesuai dapat memperluas pengetahuan siswa.
Media massa bisa kita jadikan sumber kita untuk mengetahui hal-hal yang sedang
terjadi maupun yang telah terjadi. Namun, karena di dunia ini selalu berpasangpasangan Maka media massa pun bisa memberi pengaruh negatif bagi kita. Salah satu
contohnya adalah negara kita yang hanya diberitakan oleh mass media diluar negeri sisi
negatif dari negara kita saja, sehingga mereka berpikir bahwa negara kita ini jelek dan
buruk. Hal ini-pun bisa terjadi pada media massa negara kita yang hanya memberikan
berita negatif dari suatu hal, sehingga kita melihat hal tersebut sangat buruk.
Oleh karena itu, janganlah mudah kita terpancing oleh media massa yang
memberikan berita(memberitai) kita dengan berita tentang kejelekan suatu hal.
Janganlah mudah kita langsung menilai hal tersebut jelek, tapi pikirkanlah dengan
hati kosong yang berdasarkan pada god spot. Janganlah kita menjadi orang yang mudah
dipancing emosinya.
Hari-hari terakhir ini, kita hampir tidak dapat dilepaskan dari hingar bingar berita
skandal video porno mirip artis yang sudah tersebar bebas di internet. Lepas dari segala
kecaman maupun berita yang disorotkan ke artis yang terlibat, kita memang perlu
prihatin bahwa tersebarnya rekaman tersebut, sudah terjangkau hingga ke berbagai
kalangan, termasuk anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai