I.
PENDAHULUAN
Gangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harus
dihadapi
oleh
seseorang
orang
lain,
sendiri-sendiri
(Djamaludin,
2001).
Gangguan
jiwa
adalah
terhadap
kematian,
nyeri,
ketidakmampuan
atau
kehilangan
kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima
pada kondisi tertentu.
Penyebab timbulnya gangguan jiwa Penyebab gangguan jiwa itu
bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang
lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan
semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai,
kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa
yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak
(Djamaludin, 2001).
Para ahli psikologi
berbeda
pendapat
tentang
sebab-sebab
kesehatan
linkungan
yaitu
terkecil
jiwa
idealnya
dilakukan
dari
keluarga.
Keluarga
merupakan
lingkup
lingkungan
kesehatan
jiwa,
mencegah
terjadinya
tindakan
pemasungan
pada
rujukan
melakukan
upaya
pada
pasien
preventif
penderita
dan
promotif
gangguan
dalam
jiwa,
serta
pencegahan
penyalahgunaan napza.
II. LATAR BELAKANG
A. Belum adanya pendataan jumlah penderita gangguan jiwa di
wilayah kerja Puskesmas Entikong Kecamatan Entikong Kabupaten
Sanggau.
B. Belum adanya upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan
pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenahi apa itu
gangguan jiwa, cara pencegahan, serta upaya pengobatan medis
serat rujukan yang didapatkan melalui fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
C. Belum maksimalnya upaya penatalaksanaan kuratif untuk penderita
gangguan jiwa yang masih bisa ditangani di fasilitas kesehatan
tingkat pertama, serta belum maksimalnya penyelenggaraan upaya
rujukan bagi penderita gangguan jiwa berat di wilayah Kecamatan
Entikong yang harus mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit .
D. Belum maksimalnya kegiatan promotif dan preventif mengenahi
penyalahgunaan napza dan sejenisnya di kalangan masyarakat
Pelindung
khususnya remaja
III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA
A. PENGORGANISASIAN
Ketua UKM
Anggota
kesehatan
jiwa
untuk
masayarakat
di
wilayah
kerja
KEGIATAN POKOK
Keluarga Sadar Jiwa
RINCIAN KEGIATAN
1. Pendataan penderita gangguan
jiwa
di
seluruh
Kecamatan Entikong
2. Pengobatan
pasien
dusun
di
dengan
sekolah,
di
puskesmas,
dan sebagainya
5. Penyuluhan kesehatan jiwa dan
bahaya penyalahgunaan NAPZA di
sekolah SMP dan SMA
VI. CARA MELAKUKAN KEGIATAN DAN SASARAN
A. Cara melakukan kegiatan :
a) Pendataan penderita gangguan jiwa dilakukan dengan cara
pendataan dimana pemegang program turun ke lapangan dan
akan dibantu oleh perangkat desa diantaranya kepala dusun,
kepala RT dan RW untuk menunjukkan keluarga dengan
penderita gangguan jiwa.
b) Upaya kuratif penanganan penderita gangguan jiwa akan
diaksanakan
berintegrasi
dengan
pelayanan
medis
serta
penyuluhan
posyandu,
sekolah,
penyuluhan
di
pasien
dengan
keluarga
juga
diharapkan
peka
dalam
membantu
memfasilitasi
pasien
penderita
gangguan
jiwa
untuk
1.
Kegiatan
Sasaran
Rincian
o.
Pokok
Umum
Kegiatan
Keluarga Sadar
Jiwa
Meningkatk
an
pelayanan
keshatan
jiwa
masyarakat
n di wilayah
kerja
Puskesmas
Entikong
Sasaran
Cara
Pelaksanaan
Pendataan
penderita
gangguan
jiwa di
seluruh
dusun di
Kecamatan
Entikong
Terkumpulnya
data penderita
gangguan jiwa
dari seluruh
wilayah kerja
Puskesmas
Entikong
Pengobatan
pasien
dengan
gangguan
jiwa yang
masih bisa
dilakukan di
fasilitas
kesehatan
tingkat
puskesmas
Terlaksananya
upaya kuratif
pengobatan
pasien dengan
gangguan jiwa
yang masih
bisa diterapi di
tingkat
puskesmas
Kegiatan
Pendataan
penderita
gangguan jiwa
dilakukan
dengan cara
pendataan
dimana
pemegang
program turun
ke lapangan
dan akan
dibantu oleh
perangkat desa
diantaranya
kepala dusun,
kepala RT dan
RW untuk
menunjukkan
keluarga
dengan
penderita
gangguan jiwa.
Upaya kuratif
penanganan
penderita
gangguan jiwa
akan
diaksanakan
berintegrasi
dengan
pelayanan
medis serta
penyediaan
Rujukan
pasien
dengan
gangguan
jiwa berat ke
Rumah Sakit
erjalanya
sistem rujukan
dan rujukan
balik pasien
dengan
gangguan jiwa
berat
Penyuluhan
kesehatan
jiwa di
posyandu,
sekolah,
puskesmas,
dan
sebagainya
Meningkatanya
kesadaran
masyarakat
mengenahi
gangguan jiwa
dalam hal ini
masyarakat
mampu
mengedalikan
resiko dan
faktor pemicu
gangguan jiwa,
masyarakat
dalam lingkup
kecil yaitu
keluarga juga
diharapkan
peka dalam
membantu
memfasilitasi
pasien
penderita
gangguan jiwa
untuk
mendapatkan
pengobatan
rutin
Diharapkan
Penyuluhan
obat-obatan
psikofarmaka
yang standar
seseuai dengan
kapasitas
puskesmas
Dibentuk
sistem rujukan
pasien dengan
gangguan jiwa
ke fasilitas
kesehatan
lebih lanjut
untuk pasien
gangguan jiwa
berat yang
tidak dapat
dilayani di
puskesmas
Penyuluhan
kesehatan jiwa
akan diberikan
pada
masyarakat
melalui
penyuluhan
posyandu,
sekolah,
penyuluhan di
puskesmas,
pembuatan
leaflet dan
poster
mengenahi
penyakit
gangguan jiwa
Penyuluhan
kesehatan
jiwa dan
bahaya
penyalahgun
aan NAPZA
di sekolah
SMP dan
SMA
tingkat
penggunaan
napza, rokok,
lem, dan
sebagainya nol
di kalangan
remaja SMP
dan SMA di
seluruh wilayah
kerja
Puskesmas
Entikong
mengenahi
bahaya
penyalahgunaa
n napza pada
anak sekolah
SMP dan SMA di
wilayah kerja
Puskesmas
Entikong