Anda di halaman 1dari 30

PENAPISAN MASALAH

KESEHATAN JIWA
PADA PELAYANAN DASAR DI
PUSKESMAS

TUJUAN

Memahami prinsip umum layanan


keswa
Mampu melakukan identifikasi masalah
kesehatan jiwa pada pelayanan dasar
di Puskesmas
Mampu melakukan penggolongan
gejala
-gejala gangguan jiwa berdasarkan
kondisi prioritas (master chart)

PRINSIP UMUM LAYANAN


KESWA

Prinsip Umum Layanan


Keswa
1. Komunikasi dengan pasien dan
keluarga (carers)
2. Pemeriksaan (assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan
dukungan sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
6. Perhatikan kesehatan secara umum

1. Komunikasi dengan pasien dan


keluarga/carers
Komunikasi jelas, empatik, dan sensitif terhadap usia,
jenis kelamin, kultur, dan perbedaan bahasa.
Bersikap ramah, menghargai, dan tidak menghakimi.
Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas.
Berikan respons terhadap keterbukaan informasi dari
pasien yang bersifat pribadi dan sulit diungkapkan
(seperti penyerangan seksual atau menyakiti diri
sendiri) dengan sensitif dan sesuai.
Berikan informasi tentang status kesehatannya dalam
bahasa yang mereka pahami.
Tanyakan pemahaman orang tersebut terhadap
kondisinya.

2. Penilaian/pemeriksaan
(assessment)
Riwayat medis, riwayat keluhan saat ini,
riwayat dahulu, dan riwayat keluarga yang
relevan.
Lakukan penilaian fisik umum.
Nilai, tatalaksana atau rujuk, yang untuk
semua kondisi medis yang menyertai.
Nilai problem psikososial, masa lalu dan
yang saat ini terjadi

3. Tatalaksana dan
Monitoring
Jelaskan pentingnya terapi, serta kesiapan
pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam
perawatan.
Jelaskan tujuan terapi dan buat rencana terapi
dengan menghargai pilihan mereka dalam terapi
Pikirkan rencana untuk keberlanjutan terapi dan
lakukan pemantauan melalui komunikasi.
Informasikan lama terapi yang diharapkan,
kemungkinan efek samping dari intervensi,
pilihan tatalaksana alternatif lainnya,
pentingnya kepatuhan terhadap terapi, dan
kemungkinan prognosis.

Lanjutan tatalaksana dan


monitoring
Jawab pertanyaan dan kekhawatiran tentang terapi,
komunikasikan harapan yang realistik, misalnya
untuk fungsi yang lebih baik dan pemulihan.
Monitor hasil terapi, interaksi obat, efek samping
Fasilitasi rujukan ke spesialis, bila tersedia dan
dibutuhkan.
Usahakan untuk menghubungkan orang tersebut ke
dukungan masyarakat, bila ada
Dalam pemantauan, nilai kembali pemahaman
pasien terhadap penyakitnya, terapi, dan
kepatuhan terhadap terapi, koreksi jika ada
kesalahpahaman.

Lanjutan tatalaksana dan


monitoring
Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk
memantau gejala-gejala dan terangkan kapan
mereka harus mencari bantuan secepatnya.
Catat aspek penting interaksi pasien dengan
keluarga maupun orang lain.
Gunakan sumber daya di keluarga dan
masyarakat untuk pasien yang tidak patuh
terhadap terapi.
Pemantauan lebih sering dilakukan untuk ibu
hamil dan menyusui, serta pada orang dengan
usia lanjut
Pastikan bahwa mereka diberikan tatalaksana
secara menyeluruh, fisik dan jiwa.

4. Penggerakan dan Penyediaan


Dukungan Sosial
Libatkan keluarga atau pelaku rawat lainnya
dalam melakukan perawatan.
Dorong keterlibatan keluarga dalam
kelompok swabantu dan dukungan
keluarga, bila tersedia.
Identifikasi dan gerakkan sumber daya
sosial dan dukungan sosial yang mungkin di
area lokal, contoh: anak dan remaja -koordinasikan dengan sekolah

5. Perlindungan terhadap hak


asasi
Berikan layanan dengan menghargai martabat,
sensitif, sesuai dengan kultur, bebas dari
diskriminasi.
Beri perhatian khusus pada isu kerahasiaan dan
privasi
Pastikan pasien memahami tatalaksana yang
diusulkan dan memberikan persetujuan terhadap
tatalaksana tersebut.
Libatkan anak-anak dan remaja dalam pengambilan
keputusan sesuai kapasitas perkembangan mereka,
beri mereka kesempatan untuk mendiskusikan
secara pribadi hal-hal yang menjadi kekhawatiran.

6. Perhatikan kesehatan secara


umum
Beri saran tentang aktivitas fisik dan pemeliharaan
berat badan yang sehat.
Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
Dorong penghentian penggunaan tembakau dan
zat lainnya.
Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko
lainnya (contoh: seks bebas).
Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara reguler.
Persiapkan orang dengan perubahan
perkembangan hidup, seperti pubertas
/menopause, berikan dukungan yang diperlukan.
Diskusikan perencanaan untuk hamil dan metode
kontrasepsi dengan perempuan di usia reproduksi.

PENAPISAN MASALAH
KESWA
DI POLI UMUM
PUSKESMAS

KELUHAN UTAMA (SPONTAN)

FISIK (F)

PSIKOSOMATIK (PS)
Keluhan fisik diduga ada
hubungannya dgn
masalah kejiwaan,
contoh:

Keluhan fisik

MENTAL EMOSIONAL
(ME)
Keluhan berhubungan
dengan perasaan,
pikiran & perilaku:
-Gejala psikosis

-Nyeri ulu hati, diare lama


(non-infeksi)
-Gejala ansietas
-Sakit kepala, tengkuk pegal
-Gejala depresi
-Sesak nafas, asma
-Penggunaan zat psikoaktif
-Gangguan perilaku pd
-Gatal-gatal, eksim
epilepsi, dll
-Jantung berdebar, keringat
berlebih
Pertanyaan
-Gangguan haid
t.u kronik

-Ada distress, ada gangguan fungsi


sehari-hari
-(Anak): gangguan perkembangan dan
perilaku

Kelainan Organik (+)

D/ Gangguan
Fisik

D/ Demensia, Delirium, Epilepsi,


Ggn Penggunaan Zat, Retardasi
Mental, Ggn Psikosomatik

Kelainan Organik (-)

D/ Ggn Psikotik, Ggn Depresi, Ggn


Ansietas, Ggn pada Anak & Remaja

Pasien yang memerlukan


perhatian untuk diskrining
- Pasien dengan penyakit fisik kronis
- Pasien dengan keluhan fisik yang diduga
ada hubungannya dengan masalah
kejiwaan (keluhan fisik timbul/memberat
jika ada masalah psikis)
- keluhan fisik beraneka ragam/bergantiganti, gangguan fisik/kelainan organik
(-)

MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS


Merasa murung, mudah sedih
Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya
menyenangkan
Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau
keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
Gangguan tidur

Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh


diri yang
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya
Merasa kuatir atau takut yang berlebihan
Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang
Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan
fisik lain seperti
pusing, mual

DEPRESI

MENYAKITI
DIRI/USAHA
BUNUH DIRI

Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak


masuk akal
(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan,
orang-orang
membicarakan dirinya) (waham)
Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas
sumbernya (halusinasi)

ANSIETAS

PSIKOSIS

DEPRESI
Merasa murung, mudah sedih
Hilang minat & ketertarikan terhadap
aktivitas yang biasanya
menyenangkan
Perasaan mudah lelah, gangguan
lambung, sakit kepala, atau keluhan
fisik lain yang berkepanjangan
Gangguan tidur, gangguan makan

MENYAKITI DIRI/
USAHA BUNUH DIRI
Pikiran, rencana, tindakan menyakiti
diri sendiri atau bunuh diri yang
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya

ANSIETAS
Merasa kuatir atau takut yang
berlebihan
Merasa gelisah atau tidak dapat
duduk tenang
Mudah berkeringat dingin, berdebardebar, gemetar, keluhan fisik lain
seperti pusing, mual

PSIKOSIS
Perilaku abnormal atau disorganisasi (pembicaraan
inkoheren atau tidak relevan, penampilan yang tidak lazim,
tidak rapi, perawatan diri buruk)
Delusi/waham (kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru
dan dipertahankan)
Halusinasi (mendengar suara atau melihat sesuatu yang
tidak nyata)
Mengabaikan tanggung jawab yang biasa dikerjakan
terkait dengan pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan
aktivitas sosial
Gejala manik (beberapa hari merasakan kebahagiaan yang
abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara, sangat
mudah tersinggung, tidak tidur, perilaku tidak bisa tenang)

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA ICD-10 PC (INTERNATIONAL


CLASSIFICATION OF DISEASE-10
PRIMARY CARE)

Diagnosis Gangguan Jiwa ICD


10 PC
1. F00# Gangguan Mental Organik
Demensia (F00#)
Delirium (F05)
2. F10# Gangguan Penggunaan NAPZA
Gangguan penggunaan alkohol (F10)
Gangguan penggunaan zat (F11#)
Gangguan penggunaan tembakau (F17.1)

3. F20# Skizofrenia dan Gangguan Psikotik


Kronik Lain
4. F23 Gangguan Psikotik Akut
5. F31 Gangguan Bipolar
6. F32# Gangguan Depresi

Diagnosis Gangguan Jiwa ICD


10 PC
7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan

fobik (F40)
panik (F41.0)
ansietas menyeluruh (F41.1)
campuran ansietas & depresi ( F41.2)
obsesif kompulsif (F42)
penyesuaian ( F43.2)
somatoform ( F45)

8. F70 Retardasi Mental


9. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa anak dan
remaja
Gangguan perkembangan pervasif (F84)
Gangguan hiperkinetik (F90)

10. G40# Epilepsi

Kapan Merujuk?
ketika pasien menunjukkan ide/tanda-tanda usaha bunuh diri

atau
risiko yang membahayakan orang lain;
jika pasien mengalami disabilitas berat hingga ia tidak dapat
meninggalkan rumah, merawat anak, atau melakukan aktivitas
sehari-hari;
ketika petugas puskesmas membutuhkan keahlian spesialistik
untuk
mengkonfirmasi diagnosis atau melakukan terapi spesialistik;
ketika relasi dokter-pasien sudah tidak berefek terapeutik
ketika upaya yang dilakukan tidak membawa hasil yang optimal;
jika ada gangguan fisik yang berat dari pasien;
ketika pasien membutuhkan obat spesifik yang tidak disediakan
oleh
puskesmas;
jika pasien meminta untuk dirujuk.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
JIWA

NO

DIAGNOSA

TANDA GEJALA

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI
RENDAH

Menghindari
kontak mata
Mengatakan diri
negatif
Riwayat keinginan
tidak tercapai

Kemampuan aspek positif sebagai


daftar kegiatan
Pilih kegiatan yang dapat
dilakukan
Latihan 1 kegiatan
Jadwalkan sebagai aktivitas

ISOLASI
SOSIAL

Mengurung diri
Menolak interaksi

Penyebab
Keuntungan kerugian
Latihan bercakap cakap secara
bertahap
Jadwalkan sebagai aktivitas

RISIKO BUNUH Isyarat


Ancaman
DIRI

Percobaan

Identifikasi isyarat, ancaman


Mengontrol keinginan, ceritakan
masalah dengan orang lain
Mengamankan lingkungan
dengan menyingkirkan benda
benda yang berbahaya
Meningkatkan harga diri dengan
aspek positif
Menyelesaikan masalah yang
konstruktif

NO

DIAGNOSA

TANDA GEJALA

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN

HALUSINASI

Bicara/ tertawa
sendiri
Mengatakan
mendengar/
melihat sesuatu

Isi, frekuensi, waktu, situasi,


perasaan, respons
Latihan mengontrol halusinasi dg
cara menghardik, bercakap cakap,
aktifitas, obat
Jadwalkan sebagai aktivitas

PERILAKU
KEKERASAN

Marah marah
dengan merusak
barang/ berkata
kata kasar/
memukul orang
lain

Penyebab, tanda dan gejala,


akibat
Latihan mengontrol marah dg
cara fisik, verbal, spiritual, obat
Jadwalkan sebagai aktivitas

DEFISIT
PERAWATAN
DIRI

Kotor, bau, tidak


mandi mandi
Makan
berserakan
BAB BAK tidak
dibersihkan

Identifikasi kebersihan mandi,


makan, BAB/BAK
Pentingnya kebersihan
Alat dan cara
Latihan mandi, makan, BAB/BAK
Jadwalkan sebagai aktivitas

WAHAM

Topik bicara
lompat lompat
Keyakinan tidak

Orientasi realitas
Kebutuhan yang tidak terpenuhi
Memenuhi kebutuhan yang

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai