2.3.11 (1) SK Manual Mutu
2.3.11 (1) SK Manual Mutu
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PULUNG
Jl. dr. Soetomo, No. 33 Telp.(0352) 571 118
Email.puskesmaspulung@gmail.com
PONOROGO
Kode Pos 63481
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PULUNG
NOMOR 188.4/
/405.09.14/2016
TENTANG
PEDOMAN / MANUAL MUTU PUSKESMAS PULUNG
KEPALA PUSKESMAS PULUNG
Menimbang
Mengingat
Pelayanan
Publik
(Lembaran
Negara
Republik
3. Undang-Undang Republik
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN
KEPALA
PUSKESMAS
PULUNG
Kedua
hari
ada
kekeliruan
akan
diadakan
: 188.4/
/ 405.09.11/SK/2016
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil UPTD Puskesmas Sawoo
a. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Sawoo
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
:
: Sawoo
: Sawoo
: Ponorogo
: Jawa Timur
: pkm1sawoo@gmail.com
: www.pkm-Sawoo.com
Jumlah penduduk
Jumlah bumil
Jumlah bulin
Jumlah remaja
pemeliharaan
kesehatan
masyarakat
di
wilayah
kerjanya.
5) Ketenagaan
Tabel 1.1 Data ketenagaan UPTD Puskesmas Sawoo
N
Jenis SDM
Status
Sekolah/PPD
1
2
3
4
Dokter
Dokter Gigi
S
Umum
Sekolah/PPD
S
Dokter gigi
SKM
Bidan
Perawat
P2B
D-III
D-IV
SPK
Jumlah
Total
3
0
1
1
0
3
7
0
1
1
10
11
6
7
Perawat Gigi
Kesling/ Sanitarian
Analis Kesehatan/
8
9
10
S-1 Farmasi/
11
apoteker
Farmasi/ Asisten
12
13
14
15
16
17
18
Apoteker
D-III Elektro Medic
S-2
S-1 Umum
D-III Umum
SLTA
SLTP
SD
D-III
S-1
SPRG
D-III
D-IV
SPPH
D-III
D-IV
SMAK
D-III
D-IV
SPAG
D-III
S-1
3
8
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
SMF
D-III
Total Jumlah
1
1
1
2
0
0
0
1
2
0
0
0
1
0
0
0
1
2
0
0
0
1`
33
6) Sarana Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Polindes
Praktek Dokter
Ponkesdes
:
:
:
:
:
1 buah
4 buah
8 buah
1 buah
7 buah
e. Motto
Motto pelayanan UPTD Puskesmas Sawoo : Dengan Senyum Kami
Melayani
f. Tata Nilai
Untuk mencapai visi UPTD Puskesmas Sawoo maka nilai utama yang
dijadikan pedoman harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1) Berpihak pada masyarakat
menimbulkan
masalah
kedaruratan
kesehatan.
Dalam
itu,
dalam
mengemban
tugas-tugas
pembangunan
kesehatan, harus dibina kerja sama tim yang utuh dan kompak,
dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
sinergisme.
4) Integritas yang tinggi
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, setiap anggota
(karyawan dan pimpinan) UPTD Puskesmas Sawoo harus memiliki
komitmen yang tinggi dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan. Selain itu, dalam melaksanakan tugas, semua karyawan
dan Kepala UPTD Puskesmas Sawoo harus memiliki ketulusan hati,
kejujuran, berkepribadian yang teguh, dan bermoral tinggi.
Oleh
karenanya
semua
kegiatan
pembangunan
dilaksanakan
secara
transparan,
dapat
diselenggarakan
harus
disesuaikan
dengan
kebutuhan
masyarakat.
7) Efektifitas dan Efisiensi
Proses kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Sawoo
baik Upaya Kesehatan Perseorangan (Private Goods) maupun
Upaya Kesehatan Masyarakat (Public Goods) harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien yaitu menghasilkan sesuai dengan apa
yang telah digariskan dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia sebaik mungkin.
8) Partisipasi
Setiap warga masyarakat UPTD Puskesmas Sawoo mempunyai
suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun
tidak langsung melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili
kepentingannya seperti Forum Masyarakat Jrengik Peduli Kesehatan
(FMJPK). Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan
berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.
Oleh karenanya masyarakat harus dilibatkan dalam setiap proses
pembangunan kesehatan yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan pemeliharaan/pasca konstruksi.
2. Kebijakan Mutu
a. Memberikan pelayanan dengan menyediakan infrastruktur untuk
mendukung pelayanan meliputi gedung, peralatan medis yang
memadai.
b. Menyediakan sumber daya manusia yang kompeten
meliputi
untuk
selalu
melakukan
penyempurnaan
kualitas
jawab
pelaksana
prosedur
tersebut
oleh
Kepala
Puskesmas.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan
Republik
Indonesia
Nomor
08 Tahun 1999
tentang
2. Kepuasan pelanggan
korektif
adalah
tindakan
untuk
menghilangkan
penyebab
12. Proses
Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika
ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
13. Sasaran mutu
Sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait mutu.
Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
melakukan proses pada suatu organisasi.
14. Perencanaan mutu
Perencanaan mutu adalah proses penyusunan langkah-langkah kegiatan
menyeluruh secara sistematis, rasional, berkait, serta berdasarkan visi, misi,
dan prinsip tertentu untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan menyeluruh
para pelanggan.
15. Kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah
organisasi tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pucuk
pimpinan. Kebijakan mutu merupakan asas yang menjadi garis besar dan
pondasi rencana dalam hal mutu. Kebijakan mutu merupakan pernyataan
cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran mutu
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan
untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Sawoo menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap
proses
penyelenggaraan
pelayanan
kepada
masyarakat
baik
memelihara
dokumentasi
yang
digunakan
untuk
menetapkan,
menjelaskan
komitmen
organisasi
dalam
penerapan
sistem
Puskesmas
Sawoo
telah
menetapkan
Sekretariat
Akreditasi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pencegahan
penggunaan
yang
tidak diinginkan
dari
dokumen
Puskesmas
menerapkan
serta
Sawoo
telah
memelihara
menetapkan,
rekaman
mutu
mendokumentasikan,
untuk
menunjukkan
pelayanan
UPTD
Puskesmas
Sawoo
serta
meningkatkan
rasio
ketersediaan
pelayanan
kesehatan
dengan
jumlah
kesehatan
dasar
perlu
penyampaian
keluhan/pengaduan
pasien
melalui
meja
melalui layar monitor yang ada di ruang pelayanan. Umpan balik dari
pelanggan akan menjadi agenda bahasan dalam
rapat tinjauan
manajemen.
3. Kebijakan mutu
Seluruh
karyawan
UPTD
Puskesmas
Sawoo
berkomitmen
untuk
mutu
dituangkan
dalam
Surat
Keputusan
Kepala
UPTD
yang
penyelenggaraan
meliputi
upaya
indikator-indikator
puskesmas.
pelayanan
Perencanaan
klinis,
indikator
disusun
dengan
wakil
manajemen
mutu
yang
bertanggung
jawab
untuk
pelayanan
dilengkapi
dengan
papan
informasi
yang
memastikan
kesinambungan,
kesesuaian,
kecukupan,
dan
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Perubahan terhadap kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sisem manajemen
mutu/sistem pelayanan
b.
c.
d.
e.
Fasilitas ruang pelayanan (poli umum, poli gigi, polik KIA & KB, poli,
pojok gizi dan laktasi, UGD 24 jam, VK/kamar bersalin dan ruang nifas,
ruang rawat inap dewasa, ruang rawat inap anak-anak, ruang isolasi).
f.
g.
h.
i.
Sarana pengolahan limbah medis dan non medis (TPS B3 dan TPS
Organik).
j.
keamanan,
suhu
kondisi
ruangan,
tempat
evakuasi
penerangan
dan
keadaan
darurat,
sebagainya
dengan
merupakan upaya
disesuaikan
dengan
prioritas
masalah
kesehatan,
masyarakat
dilakukan
melalui
kegiatan
Survey
Terhadap
Penyelenggara
Pelayanan
Publik.
pencegahannya.
SKM eksternal dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam
setahun, dengan metode penyebaran kuesioner yang telah
disusun sebelumnya.
b) Audit internal
Kepala UPTD Puskesmas Sawoo menetapkan pelaksanakan
audit internal dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun.
Sedangkan pelaksanaan audit internal dilaksanakan oleh Tim
Audit Internal. Selanjutnya Tim Audit Internal harus memastikan
bahwa pelaksanaan audit internal sesuai dengan persyaratan
standart
akreditasi
puskesmas
dan
selalu
ditindaklanjuti.
UPTD
Puskesmas
Sawoo
menerapkan
metode
jawab
program
bertanggungjawab
2. Pelayanan Klinis
a. Pelayanan klinis yang berorientasi pasien
UPTD
Puskesmas
Sawoo
memperhatikan,
mengupayakan
dan
/ 405.09.11/SK/2016
dalam
memberikan
pelayanan
yang
bermutu
dan
risiko,
identifikasi
dan
pengelolaan
hal
yang
error sehingga
yang
melatarbelakangi
penyebab
Iangsung
(underlying cause).
Setelah insiden selesai dianalisa, langkah selanjutnya dicarikan
solusi dan ditindaklanjuti.
5) Penerapan manajemen risiko
Dalam tatanan pelayanan klinis, ada 8 langkah yang bisa
diaplikasikan sebagai upaya penerapan manajemen risiko, yaitu:
a) Langkah 1 : Menetapkan konteks
Konteks merupakan dasar/pijakan bagi proses manajemen risiko
selanjutnya. Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area
pelayanan klinis.
Adanya konteks manajemen risiko pada area layanan klinis.
pendekatan sistem.
b) Langkah 2 : Identifikasi bahaya
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan
klinis antara lain:
Adanya risiko K3 pada area pelayanan klinis
Adanya registrasi risiko yang ada pada area pelayanan klinis
c) Langkah 3 : Penilaian risiko
Penilaian risiko merupakan proses menganalisa tingkat resiko,
pertimbangan tingkat bahaya, dan mengevaluasi apakah sumber
bahaya dapat dikendalikan atau tidak, dengan memperhitungkan
segala kemungkinan yang terjadi. Indikator yang bisa dijadikan
dasar penilaian di area pelayanan klinis antara lain :
Adanya penilaian risiko untuk setiap bahaya yang ada.
Terdapat risk matrix.
d) Langkah 4 : Analisa risiko
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan
klinis antara lain adanya analisa secara kualitatif atau kuantitatif
terhadap setiap risiko di area pelayanan klinis.
e) Langkah 5 : Pengendalian risiko
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan
klinis antara lain adanya langkah pengendalian sampai risiko
mencapai batas yang dapat diterima. Langkah pengendalian
risiko merupakan eliminasi bahaya dengan desain dan metode
penilaian resiko yang sesuai.
f) Langkah 6 : Komunikasi risiko
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan
klinis antara lain:
Adanya pola komunikasi semua risiko kepada pihak terkait.
Adanya media untuk menyebarkan hasil ke seluruh pihak
terkait dengan kegiatan
g) Langkah 7 : Dokumentasi manajemen risiko
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan
klinis antara lain:
Adanya dokumen semua program manajemen risiko.
Adanya dokumen hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian yang dilakukan.
h) Langkah 8 : Implementasi manajemen risiko
Program yang bisa dilakukan di area pelayanan klinis antara lain:
I.
PENUTUP
Untuk keberhasilan pelaksanaan Sistem manajemen Mutu UPTD Puskesmas
Sawoo perlu dilakukan sosialisasi yang luas, mengingat hal ini tergantung
sepenuhnya pada partisipasi dan komitmen dari seluruh karyawan, masyarakat
serta sektor terkait yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sawoo. Semoga
Pedoman/Manual Mutu ini bisa menjadi acuan khususnya bagi petugas
kesehatan UPTD Puskesmas Sawoo dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
yang prima dan bermutu.
SUDARTI