PERMENPAN 019 - 2010 TTG Pengwas Ketenagakerjaan
PERMENPAN 019 - 2010 TTG Pengwas Ketenagakerjaan
PERATURAN
MENTERINEGARAPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 19 TAHUN 2010
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI,
Menimbang
: a.
b. bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
tentang
tentang
21
Tahun
2010
Memperhatikan : 1.
: PERATURAN
MENTERI
NEGARA
PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BlROKRASl TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB l
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ini yang dimaksud dengan:
1. Jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan adalah
jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pembinaan
dan pengawasan ketenagakerjaan serta pembinaan dan
pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil.
2. Pengawas Ketenagakerjaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan serta
pembinaan
dan
pengembangan
sistem
pengawasan
ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
6. Pemeriksaan
danlatau
Pengyjian
Pertama
adalah
pemeriksaan dan atau pengujian yang dilakukan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
sesuai dengan jenjang
jabatannya terhadap obyek pengawasan ketenagakerjaan,
baik yang baru danl atau yang belum pernah diperiksa dan
atau diuji.
7. Pemeriksaan danlatau Pengujian Berkala adalah pemeriksaan
dan atau pengujian yang dilakukan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk mengetahui
perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan atas
pelaksanaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan
berdasarkar~hasil pemeriksaan danlatau pengujian terdahulu.
8. Pemeriksaan danlatau Pengujian Ulang adalah pemeriksaan
dan atau pengujian kernbali oleh Pengawas Ketenagakerjaan
yang lebih senior atas perintah pimpinan unit pengawasan
ketenagakerjaan karena masih adanya keraguan terhadap
hasil pemeriksaan danlatau pengujian terdahulu.
9. Pemeriksaan
danlatau
Pengujian
Khusus
adalah
pemeriksaan danlatau pengujian yang dilakukan terhadap
masalah ketenagakerjaan yang bersifat khusus danlatau
mendesak.
kerja
ketenaga-
syarat
untuk
pengangkatan
dan
kenaikan
jabatadpangkat.
16. Tim Penilai jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja
Pengawas Ketenagakerjaan.
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN
INSTANSI PEMBINA
Bagian Pertama
Rumpun Jabatan
Bagian Ketiga
Tugas Pokok
Pasal4
Tygas pokok pejabat fungsional Pengawas Ketenagakerjaan adalah
melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan
serta pembinaan dan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan.
Bagian Keempat
lnstansi Pembina Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakejaan
Pasal5
(1) lnstansi Pembina Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
f.
fungsional
Pengawas
i.
j.
fasilitasi pelaksanaan
Ketenagakejaan;
k. fasilitasi pembentukan
Ketenagakerjaan;
I.
jabatan
jabatan
fungsional
fungsional
Pengawas
organisasi
profesi
Pengawas
evaluasi
jabatan
fungsional
BAB Ill
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal6
Unsur dan sub unsur kegiatan yang diakui angka kreditnya terdiri dari :
a. Pendidikan, meliputi:
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar ijazah;
2. Pendidikan dan pelatihan (diklat) kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan
dan pelatihan (SlTPP);
3. Pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan.
Pemeriksaan
danlatau
ketenagakerjaan;
pengujian
objek
pengawasan
c.
2.
2.
2.
Pe~gabdianmasyarakat;
c.
c.
menelaah
data
objek
pengawasan
hubungan kerja;
pelatihan kerja;
14. Melaksanakan pemeriksaan pertama danlatau berkala norma
3. Menyusun rencana
ketenagakerjaan;
kerja
pembinaan
teknisllanjutan
pelatihan kerja;
14. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
instalasi listrik danlatau petir;
15. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
lift;
16. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
penanggulangan kebakaran;
17. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
pesawat angkat dan angkut;
18. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
pesawat tenaga dan produksi;
19. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
pesawat uap;
20. Melaksanakan pengujian pertama danlatau berkala di bidang
bejana bertekanan;
55. Menyusun
pengembangan
sistem
pengawasan
ketatalaksanaan pengawasan ketenaga-kerjaan yang bersifat
konsep penyempurnaanl modifikasi.
2. Menyusun
rencana
ketenagakerjaan;
pengkajianlanalisa pelaporan
kerja
pembinaan
spesialis
peraturan
ulang
di
bidang
pekerjaan
lingkungan kerja;
33. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian khusus mengenai
(Sistem Manajernen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
SMK3;
34. Melaksanakan tugas sebagai saksi ahli dipersidangan;
35. Melaksanakan pengkajianlanalisa pelaporan pemeriksaan
danlatau pengujian dari pemeriksaan danlatau pengujian
pengawas ketenagakerjaan rnuda;
perundang-
daerah;
41. Menyusun
silabuslmateri
ketenagakerjaan;
42. Menyusun
bahan
ketenagakerjaan;
diklat
ajarlmodul
diklat
pengawasan
pengawasan
43. Menyusun
bahan
sosialisasilpenyuluhan
peraturan
perundang-undangan, pedoman, juklak dan juknislyang
berkaitan dengan kebijakan baru ;
44. Melaksanakan
pembinaan
terhadap tenaga kerja;
spesialis
ketenagakerjaan
spesialis
ketenagakejaan
spesialis
ketenagakerjaan
b.
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri
dari :
Pasal 13
(1) Pengawas Ketenagakerjaan yang memiliki angka kredit melebihi
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatanlpangkat
setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan
untuk kenaikan jabatanlpangkat herikutnya.
(2) Pengawas ketenagakerjaan pada tahun pertama telah memenuhi
atau melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun
kedua diwajibkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) angka
kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan atau pangkat yang setingkat lebih tinggi yang berasal dari
kegiatan tugas pokok.
Pasal 14
(1) Pengawas Ketenagakerjaan Muda, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang Illld dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
menjadi Pembina golongan ruang IVla, angka kredit kumulatif yang
disyaratkan paling kurang 8 (delapan) angka kredit harus berasal
dari kegiatan pengembangan profesi.
(2) Pengawas Ketenagakerjaan Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IVla dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya menjadi
Pen-~bina
Tingkat I golongan ruang IVIb, angka kredit kumulatif yang
disyaratkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit harus berasal
dari kegiatan pengembangan profesi.
(3) Pengawas Ketenagakerjaan Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IVIb dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IVlc, angka kredit
kumulatif yang disyaratkan paling kurang 12 (dua belas) angka kredit
harus berasal dari kegiatan pengembangan profesi.
Pasal 15
Pengawas Ketenagakerjaan Madya, pangkat Pembina Utama Muda,
golongan ruang IVIc, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya wajib
mengumpulkan paling kurang 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan
tugas pokok pengawas ketenagakerjaan.
Pasal 16
(1) Pengawas Ketenagakerjaan yang secara bersama-sama merr~buat
karya tulislkarya ilmiah di bidang pengawasan ketenagakerjaan,
diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 60% (enam puluh persen) bagi penulis
utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis pembantu;
BAB VII
PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT,
TIM PENILAI, DAN PEJABAT YANG MENGUSULKAN
ANGKA KREDIT
Bagian Pertama
Pejabat yang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 18
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:
a. Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan bagi
Pengawas Ketenagakerjaan Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b sampai dengan Pengawas Ketenagakerjaan
Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IVlc di
lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
Provinsi, KabupateniKota;
b. Sekretaris
Direktorat
Jenderal
Pembinaan
Pengawasan
Ketenagakerjaan bagi Pengawas Ketenagakerjaan Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang Illla sampai dengan
Pengawas Ketenagakerjaan Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IVIa di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan;
c.
Pasal 20
(1) Tim Penilai Angka Kredit jabatan Pengawas Ketenagakerjaan terdiri
dan
pejabat
fungsional
Pengawas
anggota
dari
unsur
(1) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk, penilaian angka
kredit Pengawas Ketenagakerjaan dapat dimintakan kepada Tim
. Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
(2) Apabila Tim Penilai KabupatenIKota, belum dapat dibentuk,
penilaian angka kredit Pengawas Ketenagakerjaan dapat
pada
Pasal22
(1) Masa jabatan anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut,
dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1
(satu) masa jabatan.
(3) Dalam ha1 terdapat avggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka
ketua tim penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai pengganti.
(4) Berdasarkan
Pasal 27
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam
memiliki
ketenagakerjaan
Surat
oleh
Penunjukkan
Menteri
sebagai
Tenaga
pengawas
Kerja
dan
Transmigrasi.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan
formasi
jabatan
Pengawas
Ketenagakerjaan
melalui
c.
d. Sarjana Kedokteran;
e. Sarjana Hukum;
f.
g. Sarjana Psikologi;
h. Sarjana AdministrasiIManajemenlEkonomi;
i.
jabatan
Pengawas
Ketenagakerjaan
dapat
dipertimbangkan
dengan
surat
Daerah
masing-masing
setelah
mendapatkan
jabatan
fungsional
Pengawas
Ketenagakerjaan
a.
Di Kementerian Tenaga
Kerja
dan Transmigrasi
paling
banyak 200;
b.
c.
meningkat
kompetensi
dan
profesionalisme
Pengawas
Pasal 31
Standar korr~petensijabatan Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
(2) Pengawas
Ketengakerjaan
yang
telah
selesai
menjalani
Ketenagakerjaan
yang
dibebaskan
sementara
Ketenagakerjaan
yang
dibebaskan
sementara
BAB XI
KETENTUAIV PERALIHAN
Pasal 36
(1) Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ini ditetapkan Pegawai Negeri Sipil
yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)lDiploma IV yang
menduduki jabatan Pengawas Ketenagakerjaan Pelaksana
Lanjutan atau Penyelia diangkat dalam jabatan Pengawas
Ketenagakerjaan Pertama atau Pengawas Ketenagakerjaan Muda
dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki.
(2) Kenaikan jabatan atau kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) setinggi-tingginya pangkat Penata Tingkat I golongan
ruang Illld.
(3) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dapat diangkat dalam jabatan Pengawas Ketenagakerjaan
Madya pangkat pembina golongan ruang IVIa, apabila telah
memperoleh ijazah Sarjana SIlDiploma IV yang sesuai dengan
kualifikasi pendidikan yang ditentukan.
BAB XI1
PERPINDAHAN JABATAN
Pasal 37
Untuk kepentingan dinas danlatau menambah pengetahuan, pevgalaman
dan pengembangan karier, Pengawas Ketenagakerjaan dapat
dipindahkan ke jabatan struktural atau fungsional lainnya sepanjang
memenuhi ketentuan yang berlaku.
BAB Xlll
KETENTUAN PENUTUP
Pasal38
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini diatur lebih lanjut oleh
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
Pasai 39
Pada saat Peraturan Menteri ini di ditetapkan, Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 35/KEP/M.PAN/3/2003
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Angka
Kreditnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal40
Apabila ada perubahan mendasar sehingga ketentuan Peraturan Menteri
ini dianggap tidak sesuai lag;, maka dapat ditir~jaukernbali.
Pasal41
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini rnulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 0 Nopember 2010
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BlROKRASl
3
Z
2
Y
sk
I
I
a,
e,
~ ) i o ) ~ ~ o ,
a,
C C C C C C T m a m a
m
.z
.z .z.?
a,a,a,a,
1
'
~ ~
P,
C
o o,
) o ,
2
la,
u
)
I
/
'
n^
.-m
a,
u)
u)
a,
3 1 3 5cm
a a j m ! ~ ! - -
'Q)
a3
z a
Y Y
z Ya
u
I
.%
E ' .%
E ' .%
E
E o o ' o .-
>.%a
' I
i
I
.-
-u? s mt *
,$ ,$
a,
a,
E 8 E
m m m m m m m
3 3 3 3
3 3
El
J=
J = J = J = Ew b '
I
la,
O) O) O ) Q ) C U I W
a,
u ) u ) u ) u ) u ) ~ u ) u ) u ) ~ u )
t - 7 7 7 7 7 7 7
73
2
d
cd
-5
E
r"
g
E
m
m
? 5 3 u
g a i
Y
u
Y
m
i
Y Y
n a
.=
m
m Ud,
N
8 8
a,
Y
~q
0 0
co
.-,
.-m
%
$ $
o
' Y '
,Y
'm
I.=
1Z1
$2 2 s
a,
2
0
$
m
",
Z Y
m
Y
a,
'C
c c
$
3
a m c
z c$ .$
z
;2_m
c r E
p;
:O)",
g-,s
m c
x c g
a,-5
Ym.!!?
.
P
U J C
Y & '
& o
$i
sa gm
m 3
.s
m
e Gs ,m c
, - 2 2
a,
s
c?
c
m
3mc
m
a,
a
i
:
-i?
s S .%
a 2 5
Y C Y
a,s
a,
.s cm
a,*a,
gn
'
E x
.-2
'Y
a,
.%
.=
a,
'.
7J
c
m
2
a,
C
m S
m m
c a
a
S as rg
"gc
c m a
m
m ma my
3 g'
.s
r * 3 c
c n
H B c .0 ~g 3c m2 =
s E m . ,2~=Dc m. r
$3
a
% a~2.7~ ,2 UC LS 2 a
,c g $ d@g.P,"
~
~'C @
m a % r~ O ~C
a
g
~
, a Ec G
n
C c
2 5s 2 s%: C
$
2
3
i" a a , - 2 2
q r mrsz
c r
, b d : aSaa=azaa r=~a ~a ) aaa aa5 aa(,,a,
r x
0 0 0
ou
Z tY mgu,oLO
a
Y
d
u)
Ia
(3
W
Y
IY:
F:
oc
3
0
g
m
3
u)
tY
3
Z
oZ
3
z
Q
cn
$k
6Y
Z K
(3W
r'
z
a
a
l-
E
E3
_LL
3
0
3
0
s
m
K
3
0
Z
3
In
Y
a a
Y
a
m
m
00
a s
7,
'
m m m m m m m m m m m m m
o u u u u 7 3 u u u 7 3 u u u
YYYYYYYYIYY'YYY
E E , E , E E , E E E E E E E E
I a n a a a a a a a a a a I a ~
,/
:
..
.
;
.
;
.
.
'
I I
4 9994
"
m m m m m m m m m m m m m
romrororommmmmromro
ro
1
0
0- 9 00- 4 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ~ 0
.
,
'
I
II
m
)'
g2
' C
.J=
, m
,3
m
8
'C
a,
'
m
)'
m
)'
m
>'
1a
l .%
: L
C
m
I2
:c
;
i/
I(YaYa Y
a Ya !'Yn
.
1
,
.
'
i\
" :a
- ' -!
,"
%!w
:. -w: w
b m ,z
,
1
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASIL
O) Pesawat uap
..
......
)
.-Bejana bertekanan
-............
(12)
lnstalasi
pipa
--. ...........
...........
.-
..-
~.
..
. .
.!T-OIan
6, Lingkungan kerja .
.--.. -.
laporan
.
..!%!o!?
-lagoran
-.
. . . . .
(A7) Sarana
. . . pelayanan
....
kesehatan kerja . .
...--. . . . .
laporan
3 Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian khusus mengenai :
-
.-.
....
~.~.
~~
..........
--..
...lpengupahan
..........
(51..
...
....
..
. . . . . . . . .
~-
--
.........
(7)-.-Pe?empa!an
tenagake_ria . _
.
(8) Penggunaan TKA
..
.. -.
-.
. ..............
~aporankhusus
Laporan khusus
.Laporan khusus
~~-
--
-.
..
. . . . . . . .
. . . . . .
-~
0.096 ~ K m a d y a
0,096 P K madya
~~
Laporan khusus
~aporankhusus
..
- ~-
09096 PK madya
--
01096 PK madya
01096 PK madya
Laporan
khusus
...-...p--p..--.----p
~aporankhusus
.....-..
.
...... - .
(13) SMK 3 ( ~ i s t e m
Manajemen Keselarnatan dan Kesehatan- Laporan khusus
Kerja
1 Melaksanakan perhitungan danlatau penetapan objek
pengawasan ketenagakerjaan
bidang :
.............
- -....meliputi
-. - ...........
-----..pp---.--..p.--Rekornendasil
(1) Waktu kerja dan waktu istirahat
Laporan
....
.- . . . . . . . .
. ..
(2) Pengupahan
Rekornendasil
Laporan
..........
.
(3) Jamsostek
Rekornendasil
Laporan
.
-mmadya
Laporan khusus
.......
Perhitungan dan
penetapan obyek
pengawasan
ketenagakejaan
0,096
P K madya
madya
09096 E ~ m a d y a
0,096
Laporan
~aporankhusus
~
--
- .......................
--
- ---
0 . 0 9 5 m madya
0.096 PKmadya
--
0,096 PK madya
Pelatihan kerja
.
--
Laporan khusus
- .Laporan khusus
..
..................
0,093 P K madya
0,093 -Emadya
~-0,093 PK madya
~~
.......
..--- ....
.....--.
-- ...--...-
............
.~.
. - ~
- - - . .
0,093 PK madya
K
madya
0,093 P
0,093 E m a d y a
. .
.....
- -
(3) Jamsostek
.. -. .
hubungan kerjn
(4)
. . . - . -.
Pekerja anak
laporan
-.
.
- -.....
.........
laporan
PELAKSANAAN
7
6
0,093 PK madya
0,093 PK-madya
~3eso?n!-.
.- .....-
KREDIT
ANGKA
---- --
0,096 PK madya
~~
0,06
PK muda
-
0,06
PK muda
0,06
PK muda
....
NO.
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR KEGIATAN
SATUAN HASlL
4
5
2 Melaksanakan perhitungan dalam rangka proses pengesahanl
perizinan objek pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi bidang:
Laporanl
(1) kesehatan kerja
Rekomendasi
-.
-(2) keselamatan kerja
Laporanl
Rekomendasi
--- - --- - (3) l~ngkungankerja
Laporanl
Rekomendasi
. - .--- - -. . - .
3 - ~ e l a k s a n a k a nperhitungan tingkat kekerapanlfrekwensi rate Laporanl
(FR) dan tingkat keparahanlseverity rate (SR) terhadap Rekomendasi
kecelakaan kerja
KREDIT
ANGKA
PELAKSANAAN
7
0,06
PK muda
0,06
PK muda
0,06
PK muda
0,06
PK muda
7
E Penyidikan tindak
pidana
ketenagakerjaan
. --
- --
Laporanl
Rekomendasi
0,06
PK muda
0,25
0,30
0,30
0,15
0,15
0,35
0,35
0,35
0,35
PK Pertama
PK Muda
~ K ~ u d a
-PK Muda
PK Muda
PK Muda
PK Muda
PK ~ u d a
PK Muda
0,40
0,40
PK Muda
PK Muda
0,50
PK Madya
0,06
PK Muda
0,06
PK Muda
--
F Pengkajian dan
analisa
Q
0
3
r-m
u
4
a
$5
O w
lo
f S ,cog
4
0
tQ
V)
u:
V)
3
Z
3
m
V)
V)
3
Z
'
:m
m
jw
'
m mx
u
3 m
m
x
u
m
H
Y
H Z
Y Y
a a
9 8
a,
ma,
i
,
mz
u
m
H
IY
a
m2.
u
m
H
Y
a
6
o
m
x
u
m
m
x
u
m
m c
0)
cv
=g$
u
m
c
m
/m
m C ' C
+%$
m c.t $ 2
5 5 x r n m
cn z . 2 3 0
Z n 3 m 2
c E f l Fa,
m aa,.,
+ j aa5 x
a
O
u
m
u
m
j
a
c.
Y
C
. C
a
a
'
C'C
m
m
in
g ;r2 rm
r
cu cu cu
a a
m
m
mc 'S
m m y
m m g
s g m
E m
c cB
aaa,
a a
m m
C C
sj
-0 13)
$3
v)
g2 a E, E m m
ma, r
E c
a a I a a,
aamax
.c
m
.m
m m m
u u u
p
p
2
W
s:
(3w
z rL
Q Y
A
V)
$
Z
3
t-
C
m
r-
-0
B
c
m
m
.i?
a
Y
m
Cn
m
a
a
C
m
m
u
3
m
x
u
m
m
u
3
m
x
u
m
la
I
m
m
1-
-1
- 1 - 1 - 1
C
lm
'Y
C
Cn
C
C
c
m.
m
l
l
l
/
Y j Y Y
s 2 , 1 1
Y
a
m
I
i
lm , m ' m
4 ?
0-00 0 0 0
!Z ,Z
FB a
a .u, i
ii
nV)x
rn
V)
3 .z
;i
V)
E E ~
CV
K
3
V)
Z
3
m
x
IY
-1
lo
a
m
I
1
I
' -1
jx
103
m
x
u
m
TI
3
-1
C
ru
'Y
I
I
mn
-I
.
m
m
,a
I
I
V)
3
z
5
st,
r-
C3w a
z
K
Q Y
.Sc
m m
m
C
a
~m
0-l
C
I=
C
C
m
m
a,
m
K
l=
m_
a,
m m
m , Cm
C
m a ,
7
"3
i s
I$
m
E
3
I
IT
Iv)
a,
I
#$
3
i
IV)
]a
1
I
E '
m
V)
2 i
.-
im / _ I
10
a,
I
I
K
a,
1
1
a,
a ,
"3
ii
IV)
I
ac
gg c
2.2
m m m m
9acp
rn
a,
n m m c
E cE
a
Q
m
e m c
gz:
5 ?'$
Ea
NPa,Y,
m
m0)c
hS
SX'."
.-I
o y m ~ a ~
c m a a ,
F.S
V)
rn
3
V)
K
3
"3
m m
K K
m_ m_
C
m_
I=
m_
m
K C
a, a,
m
m m
7 7
a,
a,
V)
IT
IS
/
c
131
2 :
'
1I
Z ' r"
33
1- m
a,' a,
,O(V)
a,
m
la,
V)
I I
1
i
;1
, me
. - I
i 5
1
Iv,
m
1
$I6
"
ado
e m n
m
c
I= C . 5
m
m m
,.c
.- g g
'-
f~ "3 S. mg3m ~
a,
.?
~ P E
$ 5L mx0 nu
) 0 )
a 3
m
NO.
UNSUR
V. Penunjang
kegiatan
pengawasan
ketenagaker'aan
SUB UNSUR
3
A. Pengajarlpelatih
dibidang pengawasan
ketenagakerjaan
B. Peran serta dalam
seminarlloka
karyalkonferensi
BUTlR KEGIATAN
SATUAN HASlL
4
5
Mengajar atau melat~hdl b~dangpengawasan ketenagakerjaan dan Jam Pelajaran
peraturan perundangan
- - --
-.
--.
--
-- -- -- - -
--
--
--
~ i n g k anasional
t
sebagai pengurus
.- -2
Tingkat
nasional
sebagai
anggota
-- -.
3 Tingkat
~ r o v k sIiKabupatenl Kota sebagai pengurus
-- - - 4 Tingkat ~rovinsi1 ~abupatenlKota sebagai anggota
Menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional pengawas
ketenagakerjaan
.-
Semua Jenjang
Setiap kali
Semua Jenjang
-.
-
--
~eserta
Menjadi pengurus organisasi profesi di bidang ketenagakerjaan:
Semua Jenjang
3
2
Setlap kali
-. --
3
prOfesi
--
Setiap kali
2 Moderatorlpembahaslnara sumber
OrganiSasi
-- --
1 Pemrasaran
PELAKSANAAN
C Keanggotaan dalam
KREDIT
--
-- - - -.---
Setiap tahun
-Setiap
tahun
- -- --setlap tahun
. -- Setiap tahun
DUPAKIPAK
D Keanggotaan Tim
Penilai jabatan
Fungsional pengawas
ketenagakerjaan
E Pengabdian
Setiap tahun
Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat
Masyarakat
F Keanggotaan dalam -Menjadi
anggota delegasi misi ketenagakerjaan
di:
--delegasi misi
a. ~ i n ~ kinternasionallnasional
aj
sebagai:
-.
-.
- -ketenagakerjaan
1
Ketua
Setrap
kali
- 2
~ n ~ ~ o t a
Setiap
kali
-. . .
- - -- b... Tingkat ~ r o v i n ssebagai:
i
-- -- -. - .
1
Ketua
Setiap
kali
--.
-.- --2
Anggota
Setiap kali
G Perolehan piagam I 1 Memperoleh penghargaanltanda jasa Satya Lancana Karya
kehormatanl tanda
--- Satya:
- -- - -.
- jasa
a. 30 tahun
Piagam
.
b. 20 tahun
Piagam
-- .- .-- .
.
. .c. 10 tahui
. . - - Piagam
2 memperoleh penghargaan lainnya
Piagam
1
0,50
0,25
0,15
0,04
Semua jenjang
~emua
jenjang
~ e m u ajenjang
~emua
jenjang
Semua jenjang
3
2
~ e m u ajenjang
1
0,50 Semua jenjang
--
~ e m u ajenjang
Semua
jenjang
-
Semua Jenjang
Semua Jenjang
Semua Jenjang
1
0,50 Semua ~ e n j a n g-
3
2
NO.
UNSUR
BUTlR KEGIATAN
SUB UNSUR
3
H Perolehan gelar
kesajanaan lainnya
yang diakreditasi
SATUAN HASlL
--
-.
b.Pasta Sarjana
.-
--
-- -- - -
15
Semua Jenjang
10
~ e m u Jenjang
a
Semua Jenjang
-..----
Ijazahl gelar
-
- 5 a r j a n a l ~ 1 ~ l o r IV
na
-- - --
ljazahl gelar
a. Doktor
PELAKSANAAN
4
Memperoleh ijazahlgelar kesarjanaan lainnya yang tidak sesuai
dengan bidang tugasnya:
--
KREDIT
ANGKA
- ..
-- ---
ljazahl gelar
MENTERl NEGARA
PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DAN REFORMASI BlROKRASl
E. . MANG DAAN
NO
UNSUR
2
1
I UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Pembinaan'dan Pengawasan
Ketenagakejaan
C. Pembinaan dan pengembangan
sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan
D. Pengembangan profesi
Pengawasan Ketenagakerjaan
II PENUNJANG
Kegiatan Pengawasan
Ketenagakejaan
JUMLAH
PERSENTASE
3
lVlc
10
100
100
100
100
100
100
L 80%
40
80
160'
240
360
480
1 20%
10
20
40
60
90
120
150
200
300
400
550
700
100
100%
100
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BlROKRASl
E. . MAN INDAAN
NO
UNSUR
PERSENTASE
1
I
UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Pembinaan dan Pengawasan
Ketenagake jaan
C. Pembinaan dan pengembangan sistem
Pengawasan Ketenagakejaan
150
150
150
150
150
L 80%
40
120
200
320
440
1 20%
10
30
50
80
110
200
300
400
550
700
150
II PENUNJANG
Kegiatan Pengawasan Ketenagakerjaan
JUMLAH
100%
150
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NO
UNSUR
PERSENTASE
UTAMA
A. Pendidikan
1. Pendidikan Sekolah
2. Diklat
B. Pembinaan dan Pengawasan
Ketenagakerjaan
C. Pembinaan dan pengembangan sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
D. Pengembangan profesi Pengawasan
Ketenagakerjaan
I1 PENUNJANG
Kegiatan Pengawasan Ketenagakerjaan
JUMLAH
200
200
200
200
2 80%
80
160
280
400
120%
20
40
70
100
300
400
550
700
200
100%
200
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
DAN REFORMASI BlROKRASl
e
m
a,
m
0
z
92
$3.- 0
ggf a %
Z Q %=,
>E @
K
m.-
I-
.= a .L_ I
2 cm a o
1-2
99
g !&
aa
<%z
z12s
l-g
a 0
z@I%
& ii .7.T
o 5
E,
;;%,Ti&
'we
Fa aC mC
aauzt..
>
n
F
.-
5
kaz
s;:
'$3
522
;n:
$23
an,
Yze
9 2 uW
$a u3 a4
=25
50;
22
2%
=J
Y Q
24
5'
a
e
a
z
rf
Hao
W W 6
z z z
NO
1
1 UNSUR UTAMA
A Pendidikan
PERSENTASE .
Illc
4
PERTAMA
Illd
I l lla
6
5
60
60
88 %
1 20%
1. Pendidikan Sekolah
B.
C.
D.
2. Diklat
Pembinaan dan Pengawasan
Ketenagakerjaan
Pembinaan dan pengembangan sistem
Pengawasan Ketenagakerjaan
Pengembangan profesi Pengawasan
Ketenagakerjaan
MUDA
Illlb
7
Il l/c
8
Illld
9
60
60
60
60
16
32
72
112
192
18
28
48
80
100
150
200
300
2 UNSUR PENUNJANG
Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
Pengawasan Ketenagakerjaan
JUMLAH
60
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA
VAN REFORMASI BlROKRASl
k+-
E.
MANG DAAN