Anda di halaman 1dari 8
Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan tpal Biofiter i UPTD Kesehatan Puskesmas Gandangwetan Kabupaten Pasuruan PERENCANAAN IPAL BIOFILTER DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS. GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN Siti Komariyah *) dan Sugit Abstrak Karalteristik air fimbah puskesmas dengan rawat inap hampir secara keseluruhan ‘memilki kesamaan dengan air limbah rumah sakit. Air limbah puskesmas dapat mencemari lingkungan baik secara fisik, kimia, dan biologis.Oleh Karena itu pertu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah yang sederhane, biaya murah, mudah operasinya sorta mempunyal efisions! pengolahan polutan yang tinggi. Salah satu altematit pengolahan air limbah dengan ‘menggunakan biofiter, yaity suatu reaktor yang dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan molekat pada suatu media fiter dan membentuk fapisan biofiim. Tujuan dalam perencanaan int adalah mendesain IPAL Biofiter UPTD Kesehatan Puskesmes Gondangwetan Kabupaten Pesuran dengan sistem kombinasi biofiter anaerob-aerob. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survel lapangan, dokumentasi, kajian literature dan analisis laboratorium untuk ‘mengetahui kerakteristik fisika - kimia air limbah. Hasil perhitungan perencanaan debit sir mah untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah 18 m3/narl. Karakteristik BOD air imbah kualitas medium (220 mg/). Efisiensi penurunan BOD ditetapkan 90 %. Dimensi utama bangunan pengolahan limbah adalah ukuran lebar 1,5m, kedalaman efektif 1,5m, panjang bak pengumpul (equalisasi) 1m, bak sedimentasi awal 1,25 m, bak biofiter anaerob 2,8 m, biofiller aerob 1,4 m, bak pengendapan akhir 1,4 m, dan dilengkapi bak Korinasi. Hasil analisis perhitungan rencana ‘anggaran biaya untuk pembangunan IPAL biofiter adalah sebesar Rp.26.000.000,- (Dua puluh ‘nam juta rupiah). Kata Kunel : Air limbah, Biofiter, IPAL, Puskesmas PENDAHULUAN Pencemaran air permukaan dan air tanah berpotensi menjadi penyebab ‘timbulnya berbagal macam penyakit saluran pencemaan. Hal ini terjadi akibat air fimbah yang mengandung bahan pencemar tidak ditangani secara semestinya. Alr imbah dari suatu sumber pencemar dapat dibuang ke lingkungan —_setelah melalui proses pengotahan standar. Pengolahan air limbah anus dapat mereduksi kandungan bahan pencemar sampai tingkatan tertentu yang sesual dengan baku mutu air timbah. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTO) Kesehatan Puskesmas Gondang wetan Kabupaten —Pasuruan —_memberikan pelayanan Kesehatan dasar strata pertamia kepada masyarakat. Pelayanan_tersebut meliputi kegiatan : pelayanan rawat jalan, rawat inap, persalinan, analisis taboratorium dan kamar obat. Hasil observasi pendahuluan —— menunjukan ——_bahwa puskesmas ini termasuk salah satu puskesmas dengan rawat inap di wilayah Kabupaten Pasuruan, namun — belum memilki instalasi pengolahan air fimbah (PAL) yang standar. Karakteristik air limbah puskesmas dengan rawat_ nap —hampir_secara keseluruhan memiliki kesamazan dengan air limbah rumah sakit. Sumber air limbah puskesmas termasuk Kategori limbah domestik berasal dari : buangan kamar ‘mandi, dapur, air bekas cucian pakaian, limbah cair kiinis berupa air bekas cuci tuka, ‘cucian darah, dan air timbah taboratorium. Berdasarkan ‘karakteristik fisis, kimia, dan biologis alr limbah puskesmas harus diolah ‘sebelum dibuang ke badan air penerima. Selah satu teknologi pengolahan air limbah domestik adalah Biofiter. Teknologi Biofiter saat ini banyak — dikembangkan karena memiliki beberapa keunggulan antara fain pengoperasiannya mudah, tumpur yang dihasiikan sedikt, tahan terhadap fluktuas! debit aliran' == maupun —_fluktuasi beban/konsentrasi, tingkat efisiensinya ting! serta dapat —menghilangkan _padatan tersuspensi dengan balk (BPPT, 2006). ‘Jamal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 — ISSN: 1412 — 1667 7 ‘Siti Komariyah dan Sugto : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasurvan Tujuan dari penelitian ini adatah menentukan kapasitas IPAL — UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasunuan.untuk operasional § (ima) tahun mendatang. Perencanaan Ini metiputi dimensi utama bangunan PAL Biofiter dan perhitungan anggaran biaya pembang . Parameter utama kualitas ir limbah yang digunakan untuk perencanaan (PAL Biofiter adalah Biological Oxygen Demand (BOD) dengan kualtas medium. Manfaat hasil penelitian Inj adalah untuk memberikan sumbangan informasiimasukan bagi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dalam pengolahan air limbah — khususnya puskesmas. Hasil pengolahan alr limbah adalah efuen berupa air terolah yang sudah memenuhi baku mutu limbah cair domestik KAJIAN PUSTAKA Air timbah Rumah Sakit ‘Air limbah rumah sakit adalah limbah kompleks dan mempunyai potensi bahaya serius balk jangka pendek maupun Jangka panjang. _- Menurut Keputusan ‘Gubemur Jawa Timur Nomor 61 tahun 1999 bahwa limbah cair adalah imbah dalam wujud cair yang dihasiikan oleh ‘semua kegiatan rumah sakit yang dibuang ke lingkungan, dan diduga dapat menurunkan kualitas tingkungan. Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair_ yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah saktt. ‘Sumber-sumber tersebut meliputi —: buangan kamar mandi, dapur, air bekas cucian pakaian; air limbah klinis yakni alr fimbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit misatnya air bekas cucian uka, cucian darah, cucian peralatan bekas pakai, air timbah laboratorium, dan kamar bersalin (Said, 2006). Proses pengolahan air _limbah umumnya dibagi menjadi empat tahapan Fee Bengolahan pendahuluan (Pre treatment) 2. Pengolahan tahap pertema (Primary treatment) 3. Pengolahan tahap kedua (Secondary treatment) 4. Pengolahan tahap__ketiga atau engolahan tanjutan (Tertiary treatment) Pongolahan Air Limbah dengan Proses Biofilm (Film Mikroblologis) ‘Menurut Metcalf & Eddy (2004) bahwa .Biofiter adalah suatu istiah dari teaktor yang dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media fiter dan membentuk tapisan biofilm (attached growth). Biofiter merupakan salah satu pengolahan limbah cair secara biclogis, proses _kerjanya ‘memanfaatkan Kehidupan mikroorganisme Untuk menguraikan polutan. Di dalam proses’ pengolahan air limbah dengan proses biakan melekat (attached growth), prinsip dasamya adalah ‘mengalirkan air limbah ke dalam suatu biakan mikroorganisme yang melekat di Permukaan unggun media. Polutan yang ada di dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme tersebut menjadi senyawa yang tidak mencemari lingkungan. Proses Penguraiannya dapat beriangsung secara gerob dan anaerob, atau kombinasi anaerob dan aerob. Media _biofiter yang digunakan secara umum dapat berupa material organik atau bahan material anorganik. Media biofter dari bahan organik misalnya plastik dalam bentuk tall, bentuk jaring, bentuk butiran tak teratur (random packing), bentuk Papan (plate), bentuk sarang tawon dan lain- fain. Media dari bahan anorganik misainya batu pecah (split), kerikilbatu kali, batu marmer, zeolit, batu tembikar, batu bara (Kokas/anthras#) dan lainnya. Penggunaan batu apung untuk media biofiter- mampu ‘menurunkan BOD air timbah kantin sampal removal 90% (Rosalia, 2006). Penggunaan media koral dapat menurunkan BOD air limbah domestik sampai 22% (Sugito,2008) Prinsip Kerja IPAL Biofiltor Prinsip kerja dari IPAL Biofiter adalah sebagai berikut : 4. A limbo ‘calikan masuic te bak Pengendap untuk ‘mengendapkan patel “tumpur, pasir, dan kotoran organik tersuspensi. Bak engendapan juga berfungsi sebagai bak pengural senyawa organik yang berbentuk padatan, pengural tumpur (sludge digestion) dan penampung lumpur. 2. Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob (biofiter anaerob) dengan arah aliran dari atas ke bawah. Bak kontaktor anaerob tersebut dapat diisi dengan media filtasi seperti kerikl, e ‘Jumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 — ISSN : 1412 - 1867 ‘Sit Kome”tyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangvetan Kabupaten Pasuruan Kontaktor anaerob tersebut dapat diisi dengan media fittasi seperti kerikil, batu kali, marmer, pecahan genteng atau media: dari PVC. Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media fiter akan tumbuh lapisan — film —_-mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum terurai pada bak pengendap. 3. Air limbah dari bak kontaktor (biofiter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Media biofiter aerob dis! dengan media seperti pada bak anaerob. Aerasi diberikan dengan ‘menggunakan —blower__——_untuk. kehidupam —mikroorganisme. Pada ‘tahap ini akan terjadi proses nitrifkasi, sehingga efisiensl__penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses inl sering dinamakan aerasi_ kontak (Contact Aeration). ‘Air limpasan dari bak aerasi, dialikan ke bak pengendap akhir. Fungsi bak pengendap akhir adalah untuk mengendapkan tumpur. Sebagian tumpur yang mengandung massa mikroorganisme diresirkulasi Kembali ke bagian inlet bak pengendap awal dengan pompa_sirkulasi lumpur. ‘Sedangkan air impasan (over flow) dialirkan ke bak Khlorinas! sebelum dibuang ke badan air penerima/sungai atau saluran umum Keunggulan —Proses_-—-Pengolahan Biofiltor Anaerob-serob ‘Menurut Said (2006) _beberapa eunggulan proses pengolahan air fimbah dengan proses biofitter anaerob-aerob antara tain: 1. Pengoperasiannya mudah 2. Biaya operasi rendah 3. Lumpur yang dihasilkan sedikit 4. Dapat menghilangkan nitrogen dan ‘pospor yang menyebabkan eutropikasi 5. Suplai udara untuk aerasi relatif keci 6. Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup ting! 7. Pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi pengolahan kecil 8, Dapat _ menghilangkan tersuspensi (SS) dengan baik Hasil analisis kualitas air timbah sebelum dan sesudah pengolahan di Rumah Sakit "Makna” Ciledug-Tangerang, dengan proses "Kombinasi Biofiter Anaerob- Aerob" dapat menurunkan kandungan zat ‘organik (BOD) dari 419 mgf turun menjadi padatan 16,6 mg/l (efisiensi penurunan BOD 96%), konsentrasi COD dari 729 mgf turun menjadi 52 mgf (efisiensi penurunan COD 92.8%), dan padatan tersuspensi dari 825 mg/l menjadi 10 mgf (efisiensi__ penurunan SS 98,7%). Hasil pengolahan berupa alr olahan yang — sangat jemih. Konsentras! detergen (MBAS) di dalam air fimbah dapat diturunkan dari 12 mgl menjadi 2,5 mgf (@fisiensi penurunan detergen 79 %). Untuk proses pengolahan air limbah dengan kapasitas 10-15 m3 per hari hanya ‘membutuhkan listik 65 watt, yakni untuk blower udara 40 watt dan pompa sirkulasi 25 watt, sehingga biaya operasi sangat efisien (Gaid, 2008). Faktor-faktor yang biofiter antara tain: 4. Temperatur 2. Oksigen tertarut 3. Derajat keasaman larutan (pH) 4. Nutrien 5. Beban hidrotik 6. Beban organik (Slamet & Masdugi, 2000). mempengaruhi_ kinerja METODE PENELITIAN iPAL Biofiter dalam perencanaan ini adalah sistem biofitter kombinasi antara biofitter anaerab dan biofiter aerob. Lokas! penelitian Lokasi perencanaan IPAL Biofitter adalah di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondang wetan yang terletak di Ji, Raya Gondangwetan No. 14 — Kecamatan ‘Gondangwetan Kabupaten Pasuruan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Survey untuk mengetahui keadaan di lapangan mengenai kondisi jaringan air limbah, pengolanan limbah sebelumnya dan ketersediaan tahan yang ada 2. Analisis Laboratorium untuk mengetahui karakteristik atau kualitas air limbah awal yang akan digunakan sebagai dasar dalam perencanaan IPAL. 3 Wotode, famencasi untuk data _sekunder tentang prot UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan dan rencana—_pengembangan ‘Jamal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 ISSN: 1412 ~ 1867 15 ‘Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan ‘puskesmas untuk 5 (lima) tahun ke depan 4, Kejian fiteratur yang relevan untuk dasar pethitungan’-debit “dan Kriteria teknik —dimensi_ utama _bangunan pengolahan air limbah dari referensi yang mendukung. HASIL DAN PEMBAHASAN Karaktoristik Limbah Calr Puskesmas Hasil_ analisis laboratorium air limbah UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan adalah BOD =172 mgft, 302 mgfi; TSS = 72 mglt; dan pH = Berdasarkan_hasil pengujian tersebut temyata air limbah—Puskesmas Gondangwetan tidak memenuhi persyaratan baku mutu air fimbah rumah sakit yang ditetapkan sesual Surat Keputusan Gubemur Jawa Timur No. 61 tahun 1999. Hal ini yang mendukung untuk dilakukan pengolahan air timbah yang memadai sebelum —dibuang ke ‘sungai/saluran umum. Prediksi parameter BOD setelah ppeningkatan jumiah kunjungan pasien dan engembangan _pelayanan _kesehatan untuk 5 tahun mendatang akan mengalami kenaikan BOD + 25%, sehingga besamya BOD = 172 mg/l + (0,25 x 172) mg/l = 215 mol. Berdasarkan toiteria karakteristik air buanganlimbah menurut Metcalf & Eddy (2004), maka termasuk range BOD 220 mgll dengan kategori kualitas medium. Debit air fimbah yang dihasilkan oleh Puskesmas Gondangwetan dalam perencangan, untuk § tahun mendatang adalah 18 m°Mnr= 0,2 Udet. ‘Skenario penurunan konsentrasi BOD Efisiensi penurunan BOD (80D removal) pada proses pengotahan kombinas! biofiter anaerob-aerob tersebut direncanakan dari 220 mgf menjadi 20 mg/t atau sebesar 90%, sehingga dinarapkan air olahan yang dihasikan sudah memenuhi baku mutu air limbah. Perhitungan Desain IPAL Biofilter 1. Bak EqualisasiBak Pengumpul Debit (Q) = 18 m'~hr, debit puncak (Q peak) 200%= 36 miihr (Noerbambang, 2005), dengan waktu tinggal = 1 jam, maka diperoleh Volume bak = 36 m°thr x 1/24 hr 4,5 m° Direncanakan dimensi bak berbentuk ersegipanjang dengan ukuran : ditentukan lebar = 1,5 m, maka panjang = 1m, kedalaman efektif = 1m dan tinggl ruang bebas = 0,25 m, sepeti pada gambar 1 dibawab ini. Bak Equlisasi dilengkapi dengan bar ‘screen untuk menyaring sampah padat yang kemungkinan masuk ke IPAL. Gambar 1 =. Desain. «Bak Equalisas/Pengumpul 2. Bak Sedimentasi Awal, Debit (Q) = 18 m*mari BOD in = 220 mgt Efisiensi = 25% BOD out = 165 mgf* Waktu tinggal = 4 jam, Volume bak = 18 mtr x 4/24 hr 3m Direncanakan dimensi bak berbentuk ersegipanjang dengan ukuran : lebar = 1,5 m, maka panjang = 1,25 m, kedalaman efektif = 1,5 m, tinggi ruang bebas = 0,25 m, seperti pada gambar 2 dibawah ink Untuk memperpanjang lintasan alan air limbah agar tidak terjadi alan singkat maka dibuat alan’ zigzag dengan ton bahkan sekat pada permukaan air imbah. 20 ‘Jumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 - Juli 2011 — ISSN : 1412 - 1867 ‘Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwati.n Kabupaten Pasuruan ‘Gambar 2 . Desain Bak Sedimentasi Awal (3. Bak Biofilter Anaerob Debit (Q). = 18 m’mhari BODin = = 165 mg/l Efisiensl = 70% BOD out = 49,5 mg/l Ditetapkan Beban BOD ‘pet volume media = 0,75 kg BOD/m* hari maka: Beban BOD dalam air limbah = 48 m’Mhr x 165 gim® = 2.970 git = 2,97 kgfhr Volume media yang diperkan = 2ge7kahe = 3; 0,75 kgim"™nr Bila volume media yang diperukan = 60% x total volume reaktor maka, volume total resktor yang diperlukan = 100/60 x 3,96 m°=6,6m. ‘anaerob dengan dimensi : lebar = 1,5 m, maka panjang = 2,8 m, kedalaman efektif = 1,5 m, tinggi ruang bebas = 0,25 m. jumiah ruang biofiter = dibagl 2 ruangan. Dimensi media biofiter_anaerob direncanakan sebagal berikut : Tinggi media 09m Tinggi ruang lumpur_ = 04m ‘Tingg! air di atas media = 0,2: m adi volume total media _biofiter anaerob = 0,9 mx 1,5 m x26 m= 3,78 m®, seperti pada gambar 3. Media dalam perencanaan ini ‘menggunakan material kerikil atau batu ‘pecah (spit) dengan ukuran diameter 2-3 ‘em. Pemilihan media ini dengan alasan ‘memilil luas permukaan spesifik 100-200 m/m*, harganya murah, mudah diperoleh di wilayah setempat dan telah teruji pada aplikasipengolahan limbah dengan {ticking fiter (Metcalf & Eddy, 2004). 4. Bak Biofiter Aerob Debit (Q) = 18 m’/hari BOD in = 49.5 mg/l Efisiensi = 60% BOD out = 20 maf Beban BOD dalam air imbah = 18 m'/hr x 49,5 g/m? = 891 gihr = 0,891 kofhr BOD removal = 60% x 0,891 kg/hr = 0,53 kg/hr ‘Jka ditetapkan Beban, BOD per volume media = 0,4 kg BOD/m'ihar, ‘maka volume media yang dipertukan = C53kghr_ = 1,325 m° 0,4 kg mar Volume media = 40% x volume reaktor Volume reaktor aergb dipertukan = 100/40 x 1,325 m’ = 3,125 m> Dalam perencanaan ini reaktor biofiter aerob terdirl dari 2 bagian yaitu bak untuk erasi dan bak untuk media fiter. Sehingga diperoleh dimensi bak ‘sebagai berikut 8. Bak aerasi Lebar = 1,5 m, kedalaman efektif = 1,5 m, panjang = 0,4 m dan tinggi tuang bebas = 0,25 m. Bak media biofter : Lebar = 1,5 m, kedalaman efektif = 1,8 m, panjang = 1 m dan tinggl fuang bebas = 0,25 m. Tinggi media mikroba ‘Tinggi ruang lumpur Tinggi air di atas media Total volume reaktor biofiter aerob = 4,5m x 1,6m x 1,4 m= 3,16 m> ‘Waktu tinggal air imbah = 3.16 m° x24 jarvhr = 4,2 jam 48 mimr Volume total efektif media biofiter = 1,5m x1 mx0,9 m= 1,35 m° Perhitungan kebutuhan oksigen datam perencanaan biofiter inl adalah ‘sebanding dengan jumlah BOD yang dihilangkan, yaitu : 0,5 kg/hr. Faktor keamanan = £ 2,0, maka Kebutuhan oksigen teorttis = 2 x 0,5 kgihr = 1 kgftr Berat udara pada euhu 28 °C =1,1725 kgim* ‘Asumsi jumiah oksigen di dalam udara 523.2% Jumiah kebutuhan udara teortis: 1 kgitr 41,1725. kgim® x 0,232 gOvg dara = 3,676 mine Apabila efisiensi diffuser = 5% maka kebytuhan udara aktual = 3,676 m/e = 73,52 mfr = 51 Ymnt 0,05 Blower udara yang dapat digunakan untuk mensuplai udara ke dalam air limbah dengan kapasitas + 75 Umenit adalah tipe Hi BLOW 100. Difuser yang digunakan adalah Perforated Pipe Diftusser atau yang setara. Jumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 — ISSt a Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan eens Gambar 3 . Desain Bak Biofitter Anaerob-Aerob 5. Bak Sedimentasi Akhir, Debit (Q) = 18 m"Mhari Wakts tnggal= 4am Value bak sediment akhir 2 18 mfr x 4 /24 he = 3m? Dimensi bak direncanakan berbentuk persegipanjang : Bila lebar = 1,5 m, maka panjang = 1,4 m, Kedalaman efektif = 1,5 m, tinggi ruang bebas = 0,25 m. Volume efektif = 1,4 mx 1,5mx1,5m = 3,16 m® (Gambar 4) Gambar 4 . Desain Bak Sedimentasi Akhir 6. Bak Desinfeks! Klorinasi dengan bahan kaporit_ yang diinjeksikan — menggunakan dosing pump/intuse chtorinator. Perhitungan kebutuhan kaporithari = 0,2 Widet x 100/70 x 3 mgft = 0,887 mg/det 74,045 mg/hr 0,74 kgihe Berdasarkan hasil perhitungan, gambar erencanaan IAL biofiter untuk pengolahan ir limbah UPTD Kesehatan Puskesmas — Gondangwetan Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel 1 dan gambar 5. Berdasarkan hasil perhitungan analisa biaya konstruksi bangunan IPAL Biofiiter adalah ‘sebesar Rp.26.000.000,- (Dua puluh enam uta rupish) termasuk biaya tak terduga 10%. (Gainal, 2005). ‘Operasional dan pomeliharaan [PAL Biofittor Habhal penting yang harus dilakukan agar IPAL Biofitter dapat mengolah air limbah sesual efisiensi yang diharapkan adalah sebagal beat: Pengolahan _pendahuluan —_(Pre- treatment) dengan bak penangkap lemak dan nevalleas! asam pada ait Gimbah laboratorium dilakukan agar kinerja proses mikroorganisme dalam biofiter lebih optimal, 2. Pada masa pembiakan mikroorganisme (seeding) dibutuhkan _nutrien/sumber makanan mikrooganisme dan oksigen ferlanut yang cukup 1-2 mg/l, sehingga aklimatisasi stabil. 3. Pemeliharaan IPAL Biofiter meliputi Pengurasan tumpur, pencucian ulang media filer (backwashing) dan Pencegahan pengelupasan —lapisan biofim (sloughing) dilakukan sesuai kebutuhan. ‘SIMPULAN Dari hasil perencanaan diperoieh kesimpulan ‘sebagal berikut : 4. Debit air limbah UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan adalah 18 m’fari. 2. Dimensi IPAL Biofiter untuk pengolahan air fimbah UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan seperti pada tabel 1. 3. Efisiensi penurunan BOD (BOD removal) pada proses biofter kombinasi anaerob- aerob ditetapkan 90% agar efluen yang dihasilkan_memenuhi baku mutu air limbah rumah sakit. 4, Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan IPAL Biofiter UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan adalah Rp.26.000.000,- (Duan puluh enam juta tupiah ) termasuk biaya tak terduga sebesar 10% 22 ‘Jumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 - Juli 2011 —ISSN : 1412 - 1867 ‘Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di'UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetar Kabupaten Pasuruan ‘abel 1. Hasil Perhitungan Dimensi IPAL Biofitter dengan debit 36 m°/hr Dimensi NO. 5+ Unit Pim) Lam Dim) _TP(m) Td Gam) 7. Bak EqualisasiPengumpul 1 1,5 025 7 2. Bak Sedimentasi Awal 125 15 15 «602539 3. Bak Biofiter Anaerob 28 15 «15 025 88 4. Bak Biofiter Aerob 14145 45 254k §. Bak Sedimentasi Akhir 1415 15025 45 6. Bak Khiorinasi 06 06 025 0.25 6. _BakKhiorinasi___06 _06 _0.6__0,25_0.25 _ Keterangan Panjang, L = Lebar, D = kedalaman efektif, Tb = tinggi ruang bebas, Td += time detention (waktu tinggal) pono — F POTINCAN AA" Gambar 5 . Desain IPAL biofiter untuk pengotahan air imbah UPTD Kesehatan Puskesmas ‘Gondangwetan Kab, Pasuruan DAFTAR PUSTAKA. BPPT, 2006, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Sistem Biakan Melekat (Rumah Sakit, Domestik, ‘industr), Pusat Teknologi Lingkungan, Jakarta Keputusan Gubernur Daerah Tingkat | Jawa Timur Nomor : 61 tahun 1999 tertanggal 19 Juli 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit di Propinsi daerah Tingkat | Jawa Timur. Metcalf & Eddy, 2004, Wastewater Engineering Treatment kand Reuse, Fourth Edition, McGraw- Hill Inc. New York. Noerbambang, Soufyan M. dan Mirimura, T., 2005. Perancangan dan Pemelinaran Sistem ‘Plumbing. PT.Pradnya Paramita, Jakarta. Said, Nusa Idaman, 2006. instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit. Kelompok Teknotogi Pengelolaan Air Bersih dan Air limbah, Pusat Pengkajian dan Penerapan Lingkungan, BPPT, Jakarta. Slamet, A. Surabi Masdugi,A, 2000. Satuan Proses. Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS, Jumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 - ISSN : 1412 - 1867 2 ‘Siti Komariyah dan Sugito : Perencanaan Ipal Biofiter di UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Sugito, 2008. Pengolahan Air Limbah Domestik di Kota Surabaya dengan Biofilter Aerobik. Jumal ‘Teknik WAKTU ,ISSN : 1412-1867 Vol 05 NO. 02/ Juli 2007, hal 9-18 ‘Sugito;:dan Masrut,-2007.- Perencanaan IPAL Biofiter Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe. Jumal Teknik WAKTU, ISSN : 1412-1867 volume 05 Nomor 02-Juli 2007 Zainal, AZ, 2005. Analisis Bangunan: Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 24 ‘TJumal Teknik WAKTU Volume 09 Nomor 02 — Juli 2011 - ISSN : 1412 - 1867

Anda mungkin juga menyukai