MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pendalaman Materi IPS
di SD
Dosen Pengampu :
Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed.
disusun oleh :
1. Gista Erlia S.
1404905
2. Intan Risfi F.
3. Kiki Safetyani
1404671
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan karunia yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Walaupun dalam proses pembuatan makalah ini banyak
tantangan dan rintangan yang penulis temui. Makalah ini disusun guna memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendalaman Materi IPS di SD.
Di dalam makalah yang penulis buat, berisi tentang Hubungan Masyarakat
(Aktivitas Budaya).
Sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
agar kedepannya dapat lebih baik.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan,
pengalaman, dan dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi para pembaca.
Alhamdulillahirabbilalamin.
Oktober 2016,
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Budaya........................................................................................3
B. Proses Terbentuk dan Berkembangnya budaya dalam Kehidupan Manusia4
C. Wujud dan Unsur Kebudayaan.....................................................................9
C. Hubungan antara kebudayaan dan manusia................................................12
D. Cara menyikapi setiap perbedaan kebudayaan yang berkembang di
masyarakat..........................................................................................................17
BAB III PENUTUP................................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................21
Daftar Pustaka........................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya tidak bisa terlepas dari budaya, karena
dengan budayalah manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya, dengan
budaya manusia dapat memenuhi segala kebutuhannya dan dengan budayalah
manusia dapat hidup.
Tidak semua orang mengetahui apa yang dimaksud dengan budaya,
kapan proses terbentuknya budaya dalam kehidupan manusia dan mengapa
terdapat hubungan antara manusia dan kebudayaan, padahal manusia dalam
menjalankan aktivitas sehari-harinya tidak bisa terlepas dari budaya.
Agar budaya yang dimiliki manusia dapat terjaga kelestariannya maka
manusia harus mengetahui siapa yang memegang peranan penting dalam
melestarikan kebudayaan dan bagaimana cara menyikapi setiap perbedaan
kebudayaan yang berkembang di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan oleh penulis, maka dapat diangkat
rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud budaya?
2. Bagaimana proses terbentuk dan berkembangnya budaya dalam
kehidupan manusia?
3. Apa saja wujud dan unsur yang terdapat dalam kebudayaan?
4. Bagaimana hubungan antara kebudayaan dan manusia?
5. Bagaimana cara menyikapi setiap perbedaan kebudayaan yang
berkembang di masyarakat?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui:
1. Definisi budaya.
2. Proses terbentuk dan berkembangnya budaya dalam kehidupan manusia.
3. Wujud dan unsur kebudayaan.
4. Hubungan antara kebudayaan dan manusia.
5. Cara menyikapi setiap perbedaan kebudayaan yang berkembang di
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Dalam kehidupan sehari-hari begitu sering orang memperbincangkan
tentang budaya. Setiap negara dihargai karena budaya yang dimilikinya.
Dalam praktiknya, kita sering menyamakan istilah budaya dan kebudayaan.
Tetapi dari segi pengertian budaya dan kebudayaan itu berbeda. Apabila di
tinjau dari asal katanya, maka kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu
Budhayah yang merupakan bentuk jamak dari Budhi yang bearti budi atau
akal. Koentjaraningrat dalam (Pengertian dan Konsep Dasar Kebudayaan:
Dodiet Setiadi) mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan dari hasil
budi dan karya. Dengan kata lain kebudayaan adalah keseluruhan dari apa
yang pernah dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya. Jadi
kebudayaan merupakan produk dari budaya.
Sejalan dengan pendapat Koenjaraningrat, Abu Ahmadi (Sosiologi
Pendidikan: 2007) menyatakan bahwa budaya adalah daya dari budi yang
berupa cipta, karsa dan rasa, Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta,
rasa dan karsa tersebut.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya yang menyebutkan bahwa budaya
merupakan cipta, rasa dan karsa manusia maka pengertian dari cipta, rasa dan
karsa itu sendiri adalah sebagai berikut:
Cipta merupakan bagian dari jiwa manusia yang bersifat abstrak yang
merupakan pusat dari intelegensi manusia. Cipta inilah yang akan
menghasilkan aneka macam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
berguna bagi kehidupan manusia.
Rasa merupakan bagian jiwa manusia yang bersifat abstrak yang
merupakan pusat dari segala macam pertimbangan keras-lemah, baik-buruk.
Rasa inilah yang akan menghasilkan aneka macam sistem nilai, sistem norma,
estetika, untuk selanjutnya berkembang menjadi adat istiadat
Karsa merupakan bagian jiwa yang bersifat abstrak yang merupakan
pusat dari segala macam kehendak dan nafsu. Kehendak sangat bervariasi dan
jumlahnya sangat banyak. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia,
biasanya juga akan semakin tinggi pula kehendak yang dimilikinya.
Hasil dari cipta, rasa dan karsa itu sendiri di sebut kebudayaan . Dengan
kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
3. Dorongan akal; tidak semua yang di tangkap oleh panca indera itu
benar seperti pensil yang di masukan kedalam air akan terlihat seperti
patah tapi pada kenyataannya malah sebaliknya. Agar tidak menjadi
salah menurut suranto maka gejala yang di tangkap oleh panca indera
harus di kontrol dengan kemampuan akal. Dengan kemampuan
akalnya manusia dapat membuat alat alat yang dapat mempermudah
pekerjaannya. Semakin tingggi daya kreasi manusia semakin canggih
pula bentuk bentuk budaya materilnya.
4. Dorongan religi; karena daya pemikiran manusia tidak dapat
menjangkau sesuatu yang bersifat maya maka harus di sambung
dengan bimbingan Sang pencipta dan rosulNya. Dengan bimbingan ini
manusia dapat mengetahui apa yang semestinya dilakukan. Sehingga
budaya yang diciptakan dapat berguna bagi dirinya, makhluk
sesamanya dan makhluk lainya.
Berdasarkan potensi yang ada pada manusia tersebut, Suranto
menyatakan pembentukan budaya dapat di bagi menjadi empat fase yaitu :
1. Fase instrnctive yaitu fase di mana dorongan pembentuk budaya
itu semata-mata timbul dari naluri
2. Fase inderawi yaitu fase pembentukan budaya yang di dorong oleh
hasil penginderaan manusia pada alam.
3. Fase akal yaitu fae dimana manusia membentuk kebudayaan
dengan jalan menggunakan kekuatan pikiran serta imajinasinya,
sehingga mampu menciptakan budaya.
4. Fase religi yaitu bimbingan wahyu, intuisi atau bisikan yang
dirasakan datangnya dari maha pencipta, sehingga memberikan
dorongan-dorongan
bagi
manusia
untuk
melengkapi
hasil
oleh
kebudayaan
masayrakatnya.
Pola-pola
bertindak
seseorang
anggota
masyarakat
yang
Alat-alat produksi;
Senjata;
Wadah;
Makanan dan minuman;
Pakaian dan perhiasan;
Tempat berlindung atau perumahan;
Alat-alat transportasi.
(Nazsir, 2008:98)
masyarakat
dan
anggota-anggotanya
seperti
spiritual
maupun
materiil.
Kebutuhan-kebutuhan
Dikatakan
sebagian
besar
karena
kemampuan
tindakan-tindakannya
untuk
melindungi
diri
itu masih
merupakan
masyarakat yang
belum
diberikan
kemungkinan-kemungkinan
untuk
alam
Perkembangan
danapabila
teknologi
mungkin,
menguasai
negara-negara
besar
alam.
seperti
lain
tindakannya.
yang
Akan
merasa
tetapi,
terganggu
setiap
orang,
oleh
tindakan-
bagaimanapun
yang
semasayarakat.
Bahkan
lebih
jauh
lagi,
yang
orang
lampung,
menetapkan
bahwa
keluarga
prialah yang melakukan peminangan terhadap gadis. Adatistiadat tersebut bersifat tidak tertulis dan dipelihara turuntemurun.
C. Wujud dan Unsur Kebudayaan
Manusia tidak bisa lepas dari yang namanya wujud dan unsur
kebudayaan. Wujud dan unsur kebudayaan itu diantaranya:
1. Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman (dalam Azis:2015), wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga, diantaranya:
a. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan,
dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau
di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan bukubuku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
b. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
10
manusia
akan
sulit
berkomonikasi.
12
f. Sistem Kesenian
Kesenian adalah cara manusia mengekspresikan perasaanya
dengan mengutamakan nilai-nilai keindahan. Produk kesenian itu
sendiri bisa dinikmati dengan panca indra mata dan telinga atau
bahakan dengan hati.
Terdapat banyak bentuk kesenian. Contohnya tari, puise, lagu,
musik, lukisan, drama, teater atau bahkan film. Kesenian menjadi
penting, sebab dengan melihat kesenian dari suatu kelompok,
seseorang dapat dengan muda menghubungkannya dengan suatu
kelompok suku bangsa.
g. Sistem Teknologi dan Peralatan
Peralatan hidup dan teknologi diciptakan manusia untuk
mempermuda seseorang dalam bekerja. Diciptakannya kampak
untuk mempermudah manusia dalam menebang pohon.
Peralatan teknologi tentu saja tidak berkaitan dengan kampak
saja. Peralatan hidup dan teknologi memiliki bergam bentuk dan
jenisnya. Tergantung dari kebutuhan manusia itu sendiri. Kini
kebutuhan manusia yang beragam telah menciptakan peralatan
dan teknologi yang beragam pula.
C. Hubungan antara kebudayaan dan manusia
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang
menghasilkan
masyarakat
kebudayaan.
yang
tidak
Dengan
demikian,
mempunyai
tak
ada
kebudayaan
dan
13
Malinowski
(Soekanto,
2014
hlm.
147),
Herkovits
memandang
kebudayaan
sebagai
sesuatu yang super-organis karena kebudayaan yang turuntemurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus,
walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat
senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran.
Seorang antropolog lain, yaitu E.B. Taylor (Soekanto,
2014
hlm.148)
pernah
mencoba
memberikan
definisi
rasa,
dan
cipta
masyarakat.
Karya
masyarakat
manusia
untuk
menguasai
alam
sekitarnya
agar
dan
nilai-nilai
sosial
yang
perlu
untuk
jiwa
masyarakat.
mental,
manusia
yang
Selanujtnya,
kemampuan
hidup
cipta
berpikir
sebagai
merupakan
anggota
kemampuan
orang-orang
yang
hidup
ilmu
pengetahuan.
Cipta
merupakan,
baik
yang
yaitu
kemampuan
manusia
untuk
menghasilkan
Manusia
berusaha
mendapatkan
ilmu
15
16
kekhasan suatu daerah akan tetap ada dan kejayaan dimasa lalu menjadi
sejarah tersendiri yang bisa dibanggakan di oleh generasi penerusnya kelak.
Kebudayaan Indonesia memang diciptakan oleh masyarakat Indonesia dan
dipakai oleh masyarakat itu sendiri serta akan tetap ada di dalam masyarakat.
Namun, tanpa adanya usaha untuk melestarikan, serta mengenalkan budayabudaya Indonesia, dapat menyebabkan budaya tersebut hilang secara
perlahan. Apa lagi kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia banyak
macamnya. Walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus
tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasanpementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat
umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan
berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah
dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat
atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah.
Media massa mempunyai tugas dan kewajibanselain menjadi sarana
dan prasarana komunikasiuntuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan
peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam
aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya) tanpa
ada batasan kurun waktu.
Media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan
dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai
kepentingan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk
publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk
kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan
adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Sesuai fungsinya, media massa selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya
yang cukup penting. Harold Laswell dan Charles Wright (1959) membagi
menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke empat
oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:
1. Pengawasan (Surveillance)
2. Korelasi (Correlation)
3. Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
17
4. Hiburan (Entertainment)
Pemerintah berperan untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia yaitu
dapat dilakukan dengan cara membuat pergelaran-pergelaran kebudayaan
Indonesia. Menjalin kerjasama atau hubungan baik dengan negara lain
diseluruh bidang baik dibidang pariwisata, politik, pengetahuan dan lain-lain.
Selain itu dapat juga dengan cara mendaftarkan kebudayaan ke UNESCO
agar semua kebudayaan negara Indonesia terlindungi dan kasus tentang
pengklaiman budaya dapat diminimalisir.
Upaya-upaya pemerintah lainnya antara lain mengoptimalisasi peran
forum-forum yang telah terbentuk di daerah dan mendorong sinergisitas
antara
Pemerintah
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
dalam
pelestarian
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. (Al-Hujurat: 13)
18
secara
negatif,
maka
pastilah
akan
terjadi
bangsa;
keragaman
bahasa;
keragaman
religi;
butuhkan
dalam
19
memperlakukan
sama
pada
setiap
bentuk
bukan
kekurangan .
4. Membicarakan baik-baik jika ada perselisihan
Realitas suatu bangsa yang menunjukkan adanya kondisi
keanekaragaman budaya, mengarahkan pada pilihan untuk
menganut asas multikulturalisme. Dalam asas multikulturalisme ada kesadaran bahwa bangsa itu tidak tunggal, tetapi
terdiri
atas
sekian
banyak
komponen
yang
berbeda.
budaya
tersebut.
Semua
kebudayaan
pada
20
tersebut
adalah
Pancasila,
kita
harus
dapat
sepenanggungan,
wilayah
sebangsa,
nasional
dengan
dan
sehati
segala
dalam
isi
hlm.
dan
5,
21
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
23
Daftar Pustaka
___.
2013.
Peran
Pemuda
dalam
Kebudayaan.
From:
Siti.
2013.
Keanekaragaman
Budaya
di
Indonesia.
From:
http://suranto-
Dewi.
(2016).unsur
Diakses
unsur
budaya.
[online].
dari
http://www.academia.edu/11333054/Unsur_Budaya_Univers
al_Kluckhohn_
Aziz, abdul. (2015). Wujud-wujud kebudayaan. [online]. Diakses
dari: https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/23/wujudwujud-kebudayaan/
24
25