Anda di halaman 1dari 6

TUGAS IPA (Ilmu perbandingan agama)

Nama : Norhayati
NIM

: 13 00 015

Jurusan : dharma acarya

Kristen didefinisikan sebagai agama yang dibawa Yesus Kristus (Nabi Isa kalo dalam
Islam). Agama Kristen pecah menjadi tiga aliran (gereja) karena perbedaan pendapat para
pengikutnya, yaitu Kristen Ortodoks (misalnya Kristen Koptik yang ada di Mesir), Kristen
Katolik, dan Kristen Protestan. Jadi salah kaprah tuh kalo menganggap Kristen itu identik
dengan Protestan aja. Misalnya ada yang nanya, Kamu Kristen apa Katolik? Padahal dari
pengertiannya, Katolik pun sebenarnya juga termasuk Kristen.
Terus kesalahpahaman lain tentang agama Kristen bahwa kami mengakui ada tiga
Tuhan. Itu salah besar. Sama seperti Islam dan Yahudi, Kristen mempercayai hanya ada satu
Allah atau Tuhan. Kristen adalah agama Monoteisme. Hanya bedanya, Kristen mengakui satu
Tuhan tersebut memiliki tiga pribadi, yakni Bapa (Sang Pencipta), Putra (Yesus Kristus,
Tuhan yang menjelma menjadi manusia), dan Roh Kudus (Tuhan yang ada di hati tiap
manusia). Namun ketiganya tetap satu kesatuan yang disebut Tritunggal.
Agama Katolik dan Protestan berpisah karena perbedaan2 mereka yang sudah nggak
bisa disatukan lagi. Berikut ini perbedaan antara kedua agama tersebut.
1. Katolik mengakui Paus, Protestan tidak
Ini adalah perbedaan paling utama antara Kristen Protestan dan Katolik. Paus adalah
pemimpin tertinggi umat Katolik. Paus bertahta di Vatikan, Roma. Paus pertama adalah St.
Petrus, pemimpin dari ke-12 murid Yesus. Dari kemunculan agama Kristen sejak abad
pertama hingga sekarang sudah ada sekitar 300-an Paus. Paus sekarang adalah Paus
Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI. Namun agama Protestan tidak
mengakui Paus dan tidak memiliki pemimpin tertinggi. Alasannya bisa ditelusuri dari abad
pertengahan di Eropa.
Pada zaman itu, Paus Leo X ingin membangun gereja terbesar dan terindah di dunia
yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan (sampai sekarang gerejanya masih ada). Paus Leo
X kemudian melakukan hal-hal yang sebenarnya nggak sesuai dengan ajaran Katolik sendiri
untuk mencukupi dana pembangunan gereja tersebut, salah satunya dengan menjual surat

pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh seorang pendeta bernama Martin Luther yang akhirnya
memutuskan untuk memisahkan diri dari gereja Katolik. Karena memprotes gereja Katolik,
maka pengikut Martin Luther kemudian disebut Protestan.
2. Orang Katolik membuat tanda salib, orang Protestan tidak
Cara termudah membedakan yang mana orang Katolik dan yang mana orang
Protestan adalah dengan memperhatikan saat mereka mau makan. Sebelum makan, biasanya
orang Katolik membuat tanda salib, sedangkan orang Protestan tidak (cuma berdoa aja biasa).
Tanda salib ini digunakan sebelum dan sesudah berdoa. Tanda salib dibuat dengan tangan
telunjuk kanan menyentuh dahi dada bahu kiri bahu kanan secara urut.
3. Perbedaan kitab suci
Apakah nama kitab suci orang Kristen? Aku sering gubrak kalo denger ada yang
jawab kitab suci agama Kristen itu Injil. Sebenarnya nama kitab suci orang Katolik dan
Protestan itu sama, yaitu Alkitab. Injil hanyalah sebagian kecil dari Alkitab yang khusus
menceritakan kehidupan Yesus. Nah, Alkitab orang Katolik dan Protestan ternyata berbeda.
Alkitab Katolik lebih tebal daripada Alkitab Protestan soalnya di dalam Alkitab Katolik ada
tambahan 12 kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut nggak diakui
kebenarannya di agama Protestan. Implikasi dari nggak diakuinya kitab2 ini, orang Protestan
tidak mempercayai adanya Api penyucian atau Purgatory (wilayah di antara surga dan
neraka) yang dipercayai oleh orang Katolik soalnya doktrin ini cuma ada di kitab DeuteroKanonika.
4. Masalah penafsiran kitab suci
Kalo kitab sucinya aja udah beda, apalagi penafsirannya. Dalam Katolik, orang biasa
nggak boleh menafsirkan kitab suci. Satu-satunya yang boleh menafsirkan kitab suci
hanyalah Magisterium, yaitu para ahli2 agama yang berpusat di Roma. Orang-orang Katolik
di seluruh dunia tinggal mengikuti aja penafsiran Magisterium tersebut dan nggak boleh
menafsirkan kitab suci menurut pengertian mereka sendiri. Sedangkan menurut ajaran
Protestan, semua orang punya hak yang sama dalam menafsirkan kitab suci, nggak
dimonopoli pemuka2 agama aja.

Sekilas keliatannya lebih enak ajaran Protestan ya, soalnya lebih bebas. Namun
ternyata ada dampak signifikannya. Umat Katolik di seluruh dunia lebih bersatu karena
memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci. Jadi agama Katolik tuh cuma ada satu
di dunia ini dan nggak terbagi-bagi menjadi aliran-aliran lain.
Sebaliknya kaum Protestan yang kalo diitung-itung sebenarnya jumlah pengikutnya
lebih banyak dari Katolik, terpecah-pecah menjadi aliran-aliran yang lebih kecil yang disebut
denominasi. Aliran-aliran ini muncul karena perbedaan penafsiran antara satu kelompok
dengan kelompok lain, misalnya ada GPIB, Kharismatik, Pentakosta, Metodis, Baptis (GBI),
Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, Mormon, dan lain-lain.
Implikasi praktisnya, orang Katolik bisa bebas beribadat di gereja Katolik manapun.
Mau di Jakarta, Bandung, Malang, Manado, New York, terserah deh soalnya ajarannya sama
Tapi orang Protestan biasanya hanya pergi ke satu gereja yang sama seumur hidupnya.
Misalnya penganut Baptis harus pergi ke gereja GBI yang mungkin jaraknya 15 kilometer
dan nggak bisa pergi ke gereja GPIB yang letaknya cuma di depan rumah soalnya ajarannya
beda (walaupun keduanya sama2 gereja Protestan). Bahkan nggak jarang, antara denominasi
Protestan yang satu dengan yang lain berselisih paham gara2 perbedaan pandangan itu.
5. Pemuka agama Katolik memiliki hierarki (tingkatan), sedangkan Protestan tidak
Para pemuka agama Katolik memiliki hierarki sebagai berikut: romo/pastur uskup
kardinal paus. Dengan adanya tangga hierarki itu, para pemuka agama Katolik bisa naik
jabatan, bahkan bisa jadi Paus. Semua Paus juga dulunya berawal dari romo biasa kok. Akan
tetapi, pemuka agama Protestan (pendeta) tidak memiliki hierarki semacam itu.
Karena pemuka agama Katolik ada hierarkinya, maka gereja Katolik juga punya
hierarki, yaitu kapel (gereja kecil) gereja paroki (tempat kedudukan pastur) katedral
(tempat kedudukan uskup/kardinal) basilika (tempat kedudukan paus). Semakin tinggi
tingkatannya biasanya ukurannya juga semakin besar. Sedangkan gereja Protestan nggak
punya hierarki. Jadi, biasanya yang namanya katedral itu gereja Katolik (walaupun ada juga
beberapa gereja Protestan yang pakai istilah katedral).
6. Pemuka agama Katolik tidak boleh menikah, sedangkan Protestan boleh

Para pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga Paus nggak boleh menikah alias
hidup membujang selamanya. Istilahnya dalam Katolik hidup selibat. Hal ini agar beliau2
bisa berkonsentrasi dalam mengajarkan agama Katolik. Tapi dalam gereja Protestan, pendeta
diperbolehkan menikah.
7. Perempuan bisa menjadi pemuka agama dalam Protestan, sedangkan dalam Katolik
dilarang
Dalam Katolik hanya laki-laki yang boleh pastur, sedangkan perempuan tidak boleh.
Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki dan perempuan diberikan hak yang sama menjadi
pendeta (namun lebih seringnya kita melihat pendeta laki-laki). Namun dalam agama Katolik,
wanita yang ingin mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan dapat menjadi suster
(biarawati). Syarat menjadi suster sama dengan syarat menjadi pastur, yaitu nggak boleh
menikah (makanya sayang juga kalo liat ada suster cantik hehehe). Seorang suster juga harus
memakai kerudung seumur hidupnya. Bahkan di negara2 Barat, pakaian suster yang serba
tertutup ini sekilas mirip banget ama jilbab. Suster ini dulu biasa bekerja sebagai perawat,
karena itulah ada kebiasaan di negara kita untuk memanggil perawat dengan sebutan suster.

8. Perbedaan peribadatan
Peribadatan orang Katolik disebut misa, sedangkan peribadatan orang Protestan
disebut kebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi maupun tata cara pelaksanaannya,
walaupun sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu.
9. Katolik mengkultuskan Bunda Maria, sedangkan Protestan melarang
Nah, kalo tadi perbedaan Katolik dan Protestan di permukaan, sekarang kita akan
lebih menyentuh ke inti ajarannya (cailah bahasanya, kayak faham2 aja hehehe). Umat
Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, yaitu ibunda dari Yesus Kristus. Umumnya yang
namanya orang Katolik memang sangat mencintai dan menghormati Bunda Maria. Sebagai
penghormatan kepada Bunda Maria, dalam agama Katolik ada kebiasaan berdoa rosario
(semacam tasbih dengan liontin salib) dan berziarah ke Goa Maria setiap bulan Mei dan
Oktober. Tapi di Protestan, nggak ada kebiasaan semacam itu karena ajarannya memang
melarang pengkultusan pada Bunda Maria. Jadi kalo ada yang pakai rosario ataupun pergi ke
Goa Maria bisa dipastikan dia adalah orang Katolik.

10. Katolik mengakui para orang kudus (santo-santa) sementara Protestan tidak
Para orang kudus (saint dalam bahasa Inggris, disingkat St dan ditaruh di depan
nama) merupakan orang-orang yang memiliki iman yang sangat kuat sehingga dipercaya
sudah masuk surga. Orang kudus laki-laki disebut santo, sementara yang perempuan disebut
santa. Nama-nama para saint ini biasanya digunakan sebagai nama gereja, misalnya gereja
Santa Maria, gereja Santo Petrus, dan lain-lain. Para saint ini punya hari perayaannya sendiri2
(misalnya hari raya St Valentine dirayakan tiap 14 Februari). Nama-nama para saint ini juga
digunakan sebagai nama baptis dengan harapan ketika dewasa, mereka bisa meneladani para
orang kudus yang namanya dipakai tersebut. Nama-nama para santo dalam agama Katolik
biasanya diakhiri us, misalnya Petrus, Paulus, Fransiskus, dan lain-lain.
Dalam agama Protestan, pemujaan pada para santo/santa dilarang keras. Bahkan
orang Protestan umumnya menggunakan nama-nama nabi, bukannya nama-nama santo/santa
sebagai nama baptisnya, seperti Abraham, Samuel, Daniel, dan lain-lain.
11. Katolik boleh menggunakan patung, sedangkan Protestan tidak
Gereja Katolik biasanya dihias dengan patung-patung, entah itu patung Yesus, Bunda
Maria, atau para santo/santa, hingga patung malaikat. Maksudnya agar punya pandangan
seperti apa mereka itu (nggak abstrak). Akan tetapi, kaum Protestan mengharamkan
penggunaan patung dalam gereja soalnya dianggap berhala. Nah implikasi dari pelarangan
patung ini, salib Katolik memiliki patung Yesus di tengahnya, sedangkan salib Protestan
hanya salib biasa tanpa patung di tengahnya. Jadi bisa lah kalian membedakan apakah
seseorang itu Katolik atau Protestan dari salib di rumahnya.
12. Katolik mengakui 7 sakramen, sementara Protestan hanya 2
Sakramen adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan penganut Kristiani
sepanjang hidup mereka. Gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk
agama Kristen), Krisma (diberikan pas menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakuin umat
Katolik di gereja tiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi pastur/romo), Pernikahan,
Pengakuan Dosa, dan Pengurapan Orang Sakit (diberikan saat sakit parah dan hampir
meninggal). Namun dalam gereja Protestan, hanya diakui dua sakramen, yaitu Baptis dan
Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan juga tidak dilakukan setiap hari Minggu,
namun hanya pada perayaan hari-hari besar saja.

Anda mungkin juga menyukai