Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.S DENGAN MENARIK DIRI


DI URJ RSJ DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

OLEH :
ANA WIDYASTUTI
G6B 204 003

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FK UNDIP SEMARANG
2004

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Jiwa

STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI DI URJ
Masalah Utama
: Menarik diri akibat tidak efektifnya pengobatan
Pertemuan
:I
Tanggal
: 7 September 2004
Kondisi Klien
:
Klien lebih suka menyendiri dikamar, lebih banyak diam, apatis, ekspresi sedih,
menolak komunikasi, pertanyaan hanya dijawab dengan singkat. Klien tidak teratur
minum obat.
Diagnosa Keperawatan :
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan tidak efektifnya penatalaksanaan
regimen terapeutik
Tujuan Khusus :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan dapat menggunakan obat dengan
benar serta mau untuk kontrol rutin
Tindakan
:
1.
Memperkenalkan diri
2.
Menjelaskan tujuan interaksi
3.
Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang
4.
Mengobservasi dan menilai kondisi klien
5.
Memberi perhatian dan penghargaan : menemani klien
walaupun klien tidak menjawab
I.
1.
2.
3.

II.

FASE ORIENTASI
Salam terapeutik
: Selamat pagi bu..?
Evaluasi / Validasi
: Bagaimana keadaannya hari ini ?
Kontrak
:
Kenalkan, nama saya Ana Widyastuti. Nama ibu siapa, suka dipanggil siapa?
Usianya berapa bu ? Rumahnya dimana ? Dirumah Ibu tinggal dengan siapa
saja ? Apa aktivitas Ibu di rumah? Anaknya berapa bu ? Yang mengantar kesini
siapa bu?
Senang rasanya bisa berkenalan dengan Ibu dan tahu banyak tentang Ibu.
Bagaimana kalau sekarang ini kita membicarakan tentang perasan Ibu saat ini
serta penggunaan obat Ibu selama di rumah sekalian biar tambah kenal lebih
dalam dengan Ibu. Kita bicara sekitar 15 menit saja, tempatnya juga di ruangan ini
saja sambil menunggu giliran Ibu untuk diperiksa. Bagaimana Ibu bersedia?

FASE KERJA
Bu bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Ada yang
dikeluhkan hingga Ibu datang kemari ?
2.
Bagaimana aktivitas Ibu selama di rumah,
apakah Ibu mengerjakan pekerjaan seperti biasanmya atau ada gangguan?
3.
Selama di rumah Ibu mengikuti kegiatan
tertentu di kampung tidak Bu?
1.

4.
5.
6.
7.
8.

III.

Sejak kapan Ibu lebih suka menyendiri diri


kamar ? Bagaimana tentang perawatan diri Ibu?
Apakah penyebab yang diketahui klien dan
keluarga tentang menarik diri dari klien ?
Apakah keluarga mendukung pengobatan ibu ?
Bagaimana keteraturan Ibu dalam minum obat
dan kontrol ?
Bapak dan Ibu, sangat penting minum obat dan
kontrol dengan teratur. Karena jika sampai tidak minum obat atau telat karena
kehabisan persediaan obat maka akan membuat badan menjadi kaku dan pikiran
menjadi suka bingung dan pusing. Selain itu bisa juga membuat ibu menjadi tidak
bisa tidur. Begitu kan yang Ibu rasakan jika Ibu telatminum obat ? Jadi ibu harus
bisa menentukan kapan harus kontrol lagi dan harus hapal dengan obat yang
harus diminum seperti jumlahnya, warnanya, kapan meminumnya. Kontrol
diperkirakan saat obat masih tersedia, sehingga saat kontrol Ibu masih
mempunyai cadangan untuk diminum. Bagaimana Ibu dan keluarga paham
bagaimana agar pengobatan Ibu mnejadi teratur?

FASE TERMINASI
1. Bagaimana bu, senangkan perasaanya, sekarang ibu dan keluarga sudah tahu
manfaat obat dan rutin kontrol kan ?
2. Saya sangat senang karena ibu sudah bersedia mengungkapkan perasaan
dengan baik kepada saya?
3. Masih ingatkan apa efek obat dan manfaat kontrol dan minum obat secara
rutin ? dan cara mengatasi halusinasi yang muncul ?
4. Baiklah bu, saya mengucapkan terima kasih atas bincang-bincang ini, jangan
lupa selalu kontrol ya bu.

Semarang, 07 September 2004


Pembimbing

Bambang Edi Warsito SKp


NIP. 140 239 056

Praktikan

Ana Widyastuti
NIM.G6B204 003

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Jiwa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.S DENGAN MENARIK DIRI
DI URJ RSJ DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
I. IDENTITAS
Nama
Alamat
Usia
No RM
Tgl Pengkajian

: Nn.S
: Nakula I no 33 RT 04/II Semarang
: 44 Th
: 029478
: 7 September 2004

II. ALASAN MASUK RS


Sekitar 4 hari ini klien pikirannya bingung, gelisah dan sering diam melamun kadang
juga menangis sendiri. Klien lebih suka menyendiri di kamar daripada berkumpul
dengan anggota keluarga yang lain.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien mulai menderita gangguan jiwa sejak kelas dua SMP kemudian keluar dari
sekolah. Selama itu klien mendapatkan perawatan baik kontrol maupun rawat inap.
Hingga perawatannya yang terakhir yaitu tahun 1999. klien tinggal dengan kakak
tertuanya karena orang tuanya sudah meninggal. Sedangkan kakak-kakak yang lain
kurang begitu perhatian dengan klien. Mereka tidak mau dekat dan hubungannya
renggang dengan klien. Mereka malu dengan kondisi klien yang seperti itu. Sedangkan
kakak tertua yang tinggal bersama klien juga mengeluh kadang tidak ada waktu untuk
mengurusi klien termasuk mengantarnya untuk kontrol. Klien kadang tidak mau minum
obat dan keluarga membiarkan saja karena tidak mau memaksa. Kontrol terakhir sekitar
dua bulan yang lalu.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
a.
T : 90/60 mmHg
N : 78 x / menit
b.

Tanda vital
RR : 16 x / menit
BB : 49 Kg
Keluhan fisik : klien tidak ada keluhan.

V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

Keterangan :
: Klien
:serumah

: wanita
: laki-laki
b. Konsep Diri
Klien merasa dirinya wanita. Klien masih mampu bekerja mengurusi dirinya
sendiri. Klien sekolah hanya sampai SMP saja karena sakit kemudian keluar, klien
tidak ingin sekolah lagi. Klien merasa dirinya biasa saja.
c. Hubungan social
Selama di rumah sejak perawatannya terakhir (tahun 1999) klien masih suka
menyendiri di kamar, jarang keluar rumah tidak pernah berhubungan dengan
tetangga.
VI. STATUS MENTAL
a.
Pembicaraan
Pembicaraan klien pelan, lambat dan harus mengulang pertanyaan
Masalah keperawatan : Komunikasi, kerusakan
b.
Aktivitas motorik
Klien terlihat gelisah dan sering pindah posisi tempat duduk
Masalah keperawatan : Gangguan aktivitas motorik
c.
Proses pikir
Saat diajak bicara klien mampu mengikuti arah pembicaraan dan tidak meloncatloncat.
d.
Tingkat Kesadaran
Klien terlihat seperti bingung, tidak mau menatap lawan bicara
Masalah Keperawatan : Kesadaran bingung
e.
Memori
Klien kurang mampu mengingat kejadian-kejadian masa lalu.
f.
Tingkat konsentrasi
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik, mampu menjawab setiap pertanyaan.
g.
Daya tilik diri
Klien tahu kalau dirinya sedang sakit.
VII. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis : Skizofrenia
Terapi
: Stelazin
CPZ
Artan

2 x 5 mg
2 x 100 mg
2 x 2 mg

VIII. ANALISA DATA


NO
1

DATA
S:
-

O:
-

Sekitar 4 hari ini klien pikirannya bingung,


gelisah dan sering diam melamun kadang juga
menangis sendiri. Klien lebih suka menyendiri di
kamar daripada berkumpul dengan anggota keluarga
yang lain.
Selama di rumah sejak perawatannya
terakhir (tahun 1999) klien masih suka menyendiri di
kamar, jarang keluar rumah tidak pernah
berhubungan dengan tetangga.
Klien terlihat bingung dan tida kmau

MASALAH KEP.AN
Isolasi social : Menarik diri

menatap lawan bicara


2

S:
-

Tidak efektifnya koping


keluarga;
ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga
yang sakit

Keluarga mengatakan klien tinggal


dengan kakak tertua. Sedangkan kakak-kakak yang
lain kurang begitu perhatian dengan klien. Mereka
tidak mau dekat dan hubungannya renggang dengan
klien. Mereka malu dengan kondisi klien yang seperti
itu. Sedangkan kakak tertua yang tinggal bersama
klien juga mengeluh kadang tidak ada waktu untuk
mengurusi klien termasuk mengantarnya untuk
kontrol.
O:S:
Tidak
efektifnya
Klien kadang tidak mau minum obat dan penatalaksanaan regimen
keluarga membiarkan saja karena tidak mau terapeutik
memaksa.
Kontrol terakhir sekitar dua bulan yang
lalu.

O:

Pasien terlihat tegang dan gelisah

IX. POHON MASALAH


Isolasi social : Menarik diri

Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik

Tidak efektifnya koping keluarga; ketidakmampuan keluarga merawat anggota


keluarga yang sakit
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Isolasi social :
menarik diri b. d tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik
2.
Tidak efektifnya
penatalaksanaan regimen terapeutik b.d tidak efektifnya koping keluarga;
ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit
XI. RENCANA KEPERAWATAN
TGL

DIAGNOSA
KEP.AN

7/9/04

Isolasi social :
menarik diri b.d
tidak efektifnya
penatalaksanaan

RENCANA
TINDAKAN

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Tujuan :
Membina hubungan S :
Klien dan keluarga
saling percaya dengan Klien
dapat
mengenal
klien dan keluarga
mengatakan
masalah
yang
dengan
cara
tidak
suka

regimen
terapeutik

menyebabkan klien
memperkenalkan diri
kambuh dan obat Melakukan
menjadi efektif
pemeriksaan
pada
klien (menimbang dan
Intervensi :
TTV)
Bina hubungan Melakukan pengkajian
saling percaya
kepada klien dan
dengan
klien
keluarga
tentang
dan keluarga
perilaku klien selama di
Kaji persepsi
rumah serta aktivitas
klien
dan
minum obatnya
keluarga
Memberikan
tentang manfaat
pendidikan kesehatan
kontrol
dan
tentang efek tidak
minum
obat
minum
obat
dan
teratur
manfaat kontrol dan
Bantu klien dan
minum obat secara
klg mengenal
rutin
sikap
dan Menganjurkan
perilakunya
keluarga untuk sering
yang
dapat
mengajak klien ikut
membuat klien
terlibat dalam kegiatan
kambuh
keluarga
Motivasi klien Mengkolaborasikan
dan klg untuk
dengan dokter untuk
rutin kontrol dan
memberikan obat :
minum obat
CPZ 2 x100 mg
Dorong/anjurka
Stelazin 2 x 5 mg
n
keluarga
Artane 2 x 2 mg
untuk
melibatkan klien
dalam kegiatan
sehari-hari
Anjurkan
keluarga untuk
selalu
menemani klien
jangan
dibiarkan
sendiri
Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian obat

keluar rumah,
lebih
suka
berada di kamar
O:
Klien kadang
menolak diajak
bicara
A:
Isolasi social :
menarik diri
P:
Melakukan
evaluasi sikap
keluarga
dan
klien
tentang
pentingnya
minum
obat
teratur

Semarang, 07 September 2004


Pembimbing

Praktikan

Bambang Edi Warsito,S.Kp


NIP. 140239056

Ana Widyastuti, S.Kep


NIM.G6B 204 003

Anda mungkin juga menyukai