Anda di halaman 1dari 2

Terapi ekstensial

Para ahli teori ekstensial yakin bahwa penyimpangan perilaku terjadi ketika individu
berada di luar pengaruh dirinya sendiri merasa sepi, sedih, dan tidak berdaya. Kurangnya
kesadaran diri disertai kritik tajam terhadap diri sendiri membuat individu tidak berpartisipasi
dalam hubngan yang memuaskan. Individu tidak bebas memilih semua alternatif yang
mungkin karena keterbatasan yang ditetapkan pada siri sendiri. Ahli teori ekstensial yakin
individu tersebut menghindari tanggung jawab personal dan menyerahkannya pada keinginan
atau tuntutan orang lain.
Semua terapi ekstensial memiliki tujuan mengembalikan individu kepada pemikiran
autentik tentang dirinya. Tanggung jawab personal terhadap diri, perasaan, perilaku, dan
pilihan ditekankan. Individu didorong untuk hidup sepenuhnya pada masa kini dan
memandang masa depan. Carl Rogers kadang kala termasuk dalam kelompok ahli terapi
ekstensial.

L, videbeck, sheila. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Terapi ekstensial humanistik


Teori konseling eksistensial-humanistik menekankan renungan filosofi tentang apa artinya
menjadi manusia. Banyak para ahli psikologi yang berorientasi eksistensial,mengajukan
argumen menentang pembatasan studi tingkah laku pada metode-metode yang digunakan
oleh ilmu alam. Terapi eksistensial berpijak pada premis bahwa manusia tidak bisa lari dari
kebebasan dan bahwa kebebasan dan tanggung jawab berkaitan. Dalam penerapan-penerapan
terapeutiknya

eksistensial-humanistik

memusatkan

perhatian

pada

filosofis

yang

melandasiterapi. Pendekatan atau teori eksistensian-humanistik menyajikan suatu landasan


filosofis bagi orang berhubungan dengan sesama yang menjadi ciri khas, kebutuhan yang
unik dan menjadi tujuan konselingnya, dan yang melalui implikasi-implikasi bagi usaha
membantu dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan dasar yang menyangkut keberadaan
manusia.
Pendekatan eksistensial-humanistik mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, sentral
memberikan gambaran tentang manusia pada tarafnya yang tertinggi. Ia menunjukkan bahwa
manusia selalu ada dalam proses pemenjadian dan bahwa manusia secara sinambung
mengaktualkan dan memenuhi potensinya. Pendekatan eksistensial secara tajam berfokus
pada fakta-fakta utama keberadaan manusia kesadaran diri dan kebebasan yang konsisten.
Terapi ekstensial humanistik berfokus pad sifat dari kondisi manusia yang menvakup
kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih untuk menetukan nasib sendiri, kebebasan
dan tanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang unik di
dalam dunia yang tak bermakna, berada sendirian dan berada dalam hubungan dengan orang
lain keterhinggaan dan kecenderungan mengaktual diri (gerald core: 1999)
Widyaningsih, silviana. 2012. Jurnal studi kasus penerapan konseling ekstensial humanistik
untuk menangani siswa apatis dalam meraih masa depan di SMA NEGERI 1 Nalumsari
JEPARA: JAWA TENGAH
Ayu sanisca nanda, ida, dkk. 2012. Jurnal pengaruh implementasi konseling ekstensial
humanistik dengan teknik modeling untuk meningkatkan self-esteem siswa teralienasi di
kelas VIII SMP NEGERI 6 SINGARAJA. Universitas pendidikan ganesha singaraja,
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai