Model Konseptual Psikoanalisis
Model Konseptual Psikoanalisis
atau
gagal
menyelesaikan
tugas
perkembangan
membentuk
dasar
teori
keyakinan,
dan
metode
terapi
psikoanalisis freud.
Teori psikoanalisis mendukung gagasan bahwa semua perilaku
manusia ada penyebabnya dan dapat dijelaskan (teori deterministik).
Freud yakin bahwa banyak perilaku manusia dimotivasi oleh impuls dan
naluri
seksual
yang
direpresi.
Freud
mengkonseptualisasi
struktur
Perilaku yang dimotivasi oleh pikiran dan perasaan alam bawah sadar.
Kepribadian manusia diyakini berfungsi pada tingkat kesadaran :
conscious, preconscious , dan unconscious (Gabbard, 2000). Conscious
adalah persepsi, pikiran, dan emosi yang ada pada kesadaran individu,
seperti sadar akan perasaan bahagia atau berfikir tentang seseorang yang
dicintai. Pikiran dan emosi preconscious berada di luar kesadaran individu
pada saat itu, tetapi dapat diingat kembali dengan sedikit upaya, misalnya
individu dewasa mengingat apa yang ia lakukan, pikirkan atau rasakan
saat masih kanak-kanak. Unconscious adalah alam pikiran dan perasaan
yang memotivasi individu walaupun ia tidak menyadarinya sama sekali.
Hal ini mencakup sebagian besar mekanisme pertahanan dan beberapa
dorongan naluri atau motivasi. Menurut teori Freud, memori tentang
peristiwa trauma yang terlalu menyedihkan untuk diingat individu,
direpresi ke keadaan unconscious.
Analisis Mimpi Freud
Freud yakin bahwa mimpi individu mencerminkan lebih dari sekadar
alam bawah sadar dan memiliki makna yang signifikan (Gabbar,2000).
Analisis mimpi, metode utama yang digunakan dalam psikoanalisis,
dilakukan dengan mendiskusikan mimpi klien untuk menemukan makna
dan arti yang sebenarnya. Freud yakin bahwa mimpi bermakna karena
mimpi mengungkap pikiran dan perasaan alam bawah sadar individu
walaupun kadang kala makna mimpi tersebut tersembunyi atau simbolik.
Metode lain yang digunakan untuk memasuki pikiran dan perasaan
alam bawah sadar ialah asosiasi bebas. Di dalam asosiasi bebas, ahli
terapi
mencoba
menemukan
pikiran
dan
perasaan
klien
yang
berespon dengan cepat dengan hal yang pertama kali terpikir olehnya.
Freud yakin bahwaa respo yang cepat tersebut dapat lebih mudah untuk
menemukan perasaan atau pikiran alam bawah sadar atau yang direpresi.
Mekanisme Pertahanan Ego
Freud yakin diri atau ego menggunakan mekanisme pertahanan
ego, metode yang berupaya melindungi diri dan mengatasi dorongan
dasar atau pikiran, perasaan, atau peristiwa yang menyakitkan secara
emosional.
Kompensasi
Konversi
Denial (penyangkalan)
gejala fisik
Kegagalan mengakui kondisi yang tidak
dapat
diterima
kegagalan
mengakui
Disosiasi
tersebut.
Menghadapi
perubahan
konflik
emosional
kesadaran
melalui
identitas
untuk
Identifikasi
ketidakberhasilan
menyelesaikan
berpengaruh
sambil
mencari
Proyeksi
dan
nilai
Rasionalisasi
rasa
diri
sendiri
bersalah,
tanggung
kehormatan diri.
Berperilaku sebaliknya
Regresi
Represi
untuk
dari
apa
yang
mendapatkan
rasa
Resistensi
Sublimasi
mengingat
atau
memproses
Substitusi
masyarakat.
Mengganti kepuasan
dengan
Supresi
sesuatu
yang
yang
diharapkan
lebih
mudah
dilakukan
Menyingkirkan secara sadar pikiran dan
perasaan yang tidak dapat diterima dari
Undoing
alam sadar.
Memperlihatkan
diterima
untuk
perilaku
yang
dapat
mengganti
atau
Sumber :
Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
dari lingkungan luar. Jika hal tersebut tidak dapat dihadapi dengan
seimbang, maka stres pun akan meningkat. Dalam upaya beradapatasi
terhadap perubahan tersebut, individu berespon melalui suatu mekanisme
koping
Mekanisme koping adalah segenap upaya yang mengarah kepada
manajemen stress (stuart, 2009). Hal serupa juga dikemukakan oleh keliat
(1999) yang menyatakan bahwa koping adalah cara yang dilakukan
individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan
perubahan dan respon terhadap situasi yang mengancam. Menurut
Lazarus dan Folkman (1984) koping sebagai upaya perubahan kogitif dan
perilaku konstan untuk mengatasi secara khusus tuntutan internal dan
eksternal yang dinilai melebihi kemampuan dan sumber daya yang dimiliki
individu. Stuart mengemukakan bahwa ada 3 jenis mekanisme koping
yaitu :
1. Mekanisme koping yang berfokus pada masalah, dimana termasuk
tugas-tugas dan upaya penyelesaian masalah secara langsung
untuk mengatasi ancaman, misalnya negosiasi, konfrontasi dan
mencari nasihat.
2. Mekanisme koping yang berfokus pada kognitif, merupakan upaya
individu untuk mengendalikan dan menetralkan masalah, misalnya
pengabaian positif, pengabaian selektif, substitusi penghargaan dan
devaluasi objek yang diminati.
3. Mekanisme koping yang berfokus pada emosional, merupakan
upaya
dimana
individu
berorientasi
untuk
menekan
distress
tantangan
ancaman,
atau
tuntutan
dan
yang
seperti
mudah
produktivitas
menurun,
ketegangan
fisik
dan
tremor.
4. Perilaku yaitu respon yang ditunjukkan seperti bicara cepat,
kurang koordinasi, gelisah dan reaksi terkejut.
5. Sosial yaitu respon yang ditunjukkan interaksi dengan orang
lain
Sumber Koping
Stuart (2005) menyebutkan sumber-sumber koping terdiri dari aset
ekonomi, kemampuan bakat, teknik pertahanan, dukungan sosial, dan
motivasi. Sumber koping lainnya adalah keseimbangan energi, dukungan
spiritual, keyakinan positif, pemecahan masalah , kemampuan sosial,
kesehatan fisik, sumber materi dan sosial.
Sumber :