Anda di halaman 1dari 11

Ellen Sintia

102012028 / F1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 5631731
ellensintia@yahoo.com
PENDAHULUAN
Anterior cruciate ligament (ACL) adalah jaringan pada sendi lutut yang menghubungkan tulang tibia
(tungkai bawah) dengan tulang femur (paha). Ligamen ini yang mencegah terjadinya pergeseran tulang tibia
sewaktu kita beraktifitas. Ligamen ini sangat kuat dan terletak pada bagian tengah sendi lutut dan menyilang
dibagian depan. Fungsi ligamen ini untuk menstabilkan sendi lutut pada gerakan translasi (gerakan depan dan
belakang) dan rotasi (gerakan berputar).1
Anterior cruciate ligament (ACL) sering mengalami cedera pada olahraga lari, lompat dengan
gerakan berputar (pivot) dan berbelok yang tiba-tiba pada lutut seperti sepakbola, volley, basket. Anterior
cruciate ligament (ACL) juga dapat mengalami cedera pada waktu jatuh dengan tungkai bawah (tibia)
terdorong kebelakang terhadap tulang paha (femur) seperti pada waktu jatuh akibat tackle pada sepakbola dan
kecelakaan lalulintas. Sebab lain adalah lompatan dengan lutut lurus yang berlebihan (hiperekstensi).1
ANAMNESA
Identitas pasien:
Nama
: Budi
Umur
: 25 tahun
Alamat
: Tanjung Duren Jakarta Barat

Jenis kelamin
Status Perkawinan
Pendidikan terakhir

: laki laki
: belum kawin
: SMA

Pekerjaan

Agama

:Kristen

: atlit sepak bola

Keluhan utama:
Nyeri pada lutut kiri sejak 6 jam yang lalu setelah lututnya keseleo karena gerakan memutar badan
saat bermain sepak bola
Keluhan tambahan :
Gerakan terbatas dan nyeri
Riwayat penyakit sekarang :
-

Seperti apa kejadiannya?


Apakah anda langsung terjatuh atau masih dapat berdiri?
Apakah setelah cedera anda tetap melanjutkan permainan?
Sakit saat keadaan diam atau berjalan atau keduanya?
Apakah saat berjalan dirasakan seperti melayang dan tidak stabil pada lutut?

Riwayat penyakit dahulu :

Apakah dulu pernah mengalami cedera yang sama?


Apakah sering mengalami gangguan pada lutut?

Riwayat penyakit keluarga :


-

Adakah dikeluarga yang menderita

Riwayat penyakit sosial :


-

Bagaimana keadaan tempat tinggal anda?

ANATOMI
lutut terdiri dari 3 buah tulang paha (femur), tungkai bawah (tibia) dan tempurung lutut (patella).
Tulang ini dilindungi oleh tulang rawan yang sangat licin dan lembut disebut cartilage sehingga dapat bergerak
lancar tanpa hambatan. Pada arthritis kerusakan terjadi pada tulang rawan ini. 1
Ligamen, merupakan jaringan ikat yang kuat sebagai pengikat 2 tulang dan menstabilkan lutut.
Didalam lutut terdapat 2 buah ligamen utama, yaitu: anterior cruciate ligament dan posterior cruciate ligamen.1
Keduanya berjalan melintang ditengah lutut (disebut cruciate) mengontrol gerakan kedepan dan
belakang lutut. ACL terutama mengontrol gerakan berlebihan kearah depan (translasi) serta rotasi lutut,
sehingga sering mengalami cedera pada gerakan rotasi yang berlebihan. 2 ligamen utama lain diluat lutut
adalah medial collateral ligament (MCL) dan collateral ligament (LCL) pada bagian dalalm dan luat lutut.
Kedua ligament ini berfungsi menstabilkan lutut pada gerakan menyamping (sideway). 1
Ligamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan berjalan kearah atas,
kebelakang dan lateral untuk melekat pada bagian posterior permukaan medial condylus lateralis femoris.
Ligamentum ini akan mengendur bila lutut ditekuk dan akan menegang bila lutut diluruskan sempurna. Ini
tidak hanya mencegah anterior translasi dari tibia pada femur tetapi juga memungkinkan untuk helicoid
biasa tindakan lutut, sehingga mencegah kemungkinan untuk patologi meniscal. Ini terdiri dari dua bundel,
sebuah bundel anteromedial, yang ketat di fleksi, dan bundel posterolateral, yang lebih cembung dan ketat
dalam ekstensi.
Suplai vaskuler ACL berasal dari arteri geniculate middle, serta dari difusi melalui sheath sinovial
nya . persarafan dari ACL terdiri dari mechanoreceptors berasal dari saraf tibialis dan memberikan
kontribusi untuk proprioseptifnya, serabut rasa nyeri dalam ACL yang hampir tidak ada,ini menjelaskan
mengapa ada rasa sakit yang minimal setelah ruptur ACL akut sebelum pengembangan hemarthrosis yang
menyakitkan.
Dari ligamen lutut, cruciates adalah yang paling penting dalam menyediakan pengekangan pasif
untuk anterior / posterior gerakan lutut. Jika salah satu atau kedua cruciates
selama kegiatan jalan mungkin terganggu. Fungsi

terganggu,

biomekanik

utama dari ACL adalah untuk mencegah

translasi anterior dari tibia, dalam ekstensi penuh, ACL menyerap 75% muatan anterior dan 85%

antara 30 dan 90 fleksi. Selain itu, fungsi lain ACL termasuk melawan rotasi internal tibia dan
varus / valgus

angulasi dari tibia dengan adanya cedera ligamen

kolateral, hilangnya

ACL

menyebabkan penurunan magnitude pada coupled rotasi selama fleksi, dan lutut yang tidak stabil.
Kekuatan tarik ACL sekitar 2200N tetapi berubah dengan usia dan beban berulang. 2,3
Meniscus merupakan struktur seperti bulan sabit diantara tulang paha dan tibia berjumlah 2 buah
pada bagian dalam dan luar, dinamakan medial meniscus dan lateral meniscus. Kedua meniscus berfungsi
sebagai shock absorber dalam lutut dan menyebabkan tekanan sewaktu terkena beban. Meniscus dapat robek
pada gerakan rotasi yang berlebihan pada lutut, sehingga sering robek bersama-sama ACL.1
DIAGNOSIS
Diagnosa cedera ACL adalah dengan anamnesa mengenai mekanisme dari cedera, gejala klinis,
pemeriksaan fisik lutut, pemeriksaan penunjang untuk menentukan ada tidak nya darah dalam ligamen,
dengan rencana diagnostic berupa X ray, MRI scan, joint fluid analysis, dan stress test dari ligamen.
Gejala awal berupa nyeri langsung saat cedera disertai suara dari lutut akibat putusnya ligament dan
timbul bengkak yang terjadi beberapa waktu setelah cedera. Setelah nyeri dan bengkak berkurang lutut terasa
tidak stabil (giving away) dan seperti seakan lutut lepas (loose). Pasien merasa berjalan melayang seperti
menggunakan sepatu roda karena perasaan tidak stabil pada lutut.1
Dua pertiga dari cedera adalah hasil dari cedera non kontak (deselerasi atau berputar) dan sering
dikaitkan dengan bunyi "pop" dan bengkak, yang biasanya terlihat dalam waktu cedera 4-12 jam. (Cedera
lutut lain yang terkait dengan hemarthrosis yang meliputi robekan cruciatum posterior, robekan meniskus
perifer, fraktur osteochondral, cedera kapsuler, dan dislokasi patella. 3,4
Cedera kontak langsung sering menimbulkan stres hiperekstensi atau valgus pada lutut yang
mengarah ke cedera cruciatum. Pertanyaan lainnya termasuk kemampuan untuk menanggung berat badan.
Apakah pasien terus bermain apakah ada gejala ketidakstabilan pada persendian lutut? faktor lain yang perlu
dipertimbangkan termasuk sebelum cedera yaitu tingkat aktivitas, kegiatan kerja, dan rencana masa depan,
karena informasi ini akan membantu dalam pengambilan keputusan. pasien harus ditanya jika ada riwayat
trauma di tempat yang sama sebelumya. Dokter harus melakukan rontgen untuk

mencari

setiap

fraktur yang mungkin.


GEJALA KLINIS
Pada saat cedera biasanya akan mendengar suara seperti ada yang patah dalam sendi dan diikuti
dengan rasa sakit.Saat itu tiba-tiba akan merasa kehilangan tenaga dan langsung jatuh. Kadang-kadang
setelah beberapa saat, masih dapat berjalan kembali tetapi pincang, sendi lutut sulit digerakkan karena nyeri,
namun sering, setelah cedera 1 - 2 hari, akan dapat jalan seperti biasa, namun keadaan ini bukan berarti ACL
sudah sembuh. Akan ada rasa sakit di lutut pada hari - hari berikutnya atau minggu.

Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin merupakan tanda
perdarahan dalam sendi. Pembengkakan yang terjadi tiba-tiba biasanya merupakan tanda cedera lutut
serius. Gerakan lutut terbatas karena pembengkakan dan / atau rasa sakit.
Bila lutut dalam keadaan diam, maka cedera ACL tidak akan menyebabkan sakit, namun, akan
terasa tidak stabil bila berjalan, gampang goyang dan sering timbul nyeri, dimana dibebankan oleh berat badan
penderita, sehingga penderita akan merasa bahwa mereka tidak mampu mengendalikan lutut mereka, dan hal
ini dapat menyebabkan luka lebih lanjut, misalnya dari meniskus.
Dengan cedera ACL pasien dapat menjalani hidup seperti biasa, misalnya berjalan, namun akan sulit
sekali untuk dapat melakukan aktifitas high-impact sports, seperti main bola, futsal, basket atau badminton,
dimana dalam menjalani aktifitas tersebut, berlari dan melompat memegang peranan penting.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik harus segera dilakukan setelah cedera. Hasilnya biasanya lebih akurat daripada
setelah timbulnya pembengkakan, rasa sakit, dan selanjutnya. Dari observasi, ketidakselarasan biasa
dianggap suatu fraktur. Pembengkakan biasanya muncul dalam 4 jam.7
Tes khusus yang sering dilakukan adalah tes lachman untuk melihat apakah ACL masih utuh.
Pada tes lachman, pasien pada posisi supine, lutut difleksikan 30 derajat. Femur distabilasikan dengan satu
tangan dan satu tangan mengerakkan tibia ke anterior. Positif jika end point dari translasi anterior tibia tidak
jelas dan infrapatellar slope menghilang, yaitu jika ACL robek, pemeriksa akan merasakan gerakan ke
depan dari tibia meningkat (ke atas atau anterior) dengan hubungannya dengan tulang paha (jika
dibandingkan

dengan kaki normal) dan gerakan lembut pada end point, (karena ACL robek)

saat ini gerakan berakhir.


Tes lain untuk cedera ACL adalah pivot shift test. Pada pivot shift test pasien pada posisi supine,
lutut difleksi 5 derajat dan valgus stres diberikan sambil memberi gaya internal rotasi pada tibia, lutut
kemudian difleksi 30 - 40 derajat, tes positif jika lutut tereduksi ke posterior. Jika acl robek, tibia akan
mulai maju ketika lutut sepenuhnya lurus dan kemudian akan bergeser kembali ke posisi yang benar dalam
hubungannya dengan tulang paha ketika lutut dibengkokkan lebih 30 derajat.
Selain itu, ada juga tes drawer, dimana pasien dalam posisi supine, lutut fleksi 90 derajat, kaki
distabilasikan oleh pemeriksa dan tibia ditarik kearah anterior. Tes positif apabila terdapat translasi lebih dari
6mm. Ataupun apabila tibia didorong ke posterior akan terjadi translasi jauh ke posterior berarti positif.8,9
Arthroscopi juga dapat dilakukan. Selama artroskopi, alat bedah akan dimasukkan melalui satu
atau lebih potongan kecil (sayatan) pada lutut untuk melihat bagian dalam lutut. Ini adalah prosedur yang
digunakan untuk memeriksa bagian dalam sendi dengan memasukkan tabung tipis (arthroscope) yang
berisi kamera dan cahaya melalui sayatan kecil di dekat sendi. Kamera mengirimkan gambar closeup video dari sendi ke monitor tv, di mana dokter dapat melihat bagian dalam sendi.
Arthroscopi dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit sendi dan cedera sendi dan untuk
mengobati

beberapa

masalah

bersama. Instrumen bedah juga dapat dimasukkan melalui

arthroscope untuk mengambil sampel jaringan atau untuk memperbaiki luka atau kerusakan pada sendi.

Secara umum, pemulihan setelah operasi arthroscopic lebih cepat dan lebih mudah daripada setelah
operasi tradisional yang menggunakan sayatan yang lebih besar. Kebanyakan orang bisa pulang dari rumah
sakit hari yang sama.
Magnetic resonance imaging (MRI) scan juga bias dilakukan untuk mengevaluasi ACL dan
untuk memeriksa tanda cedera pada ligamen lutut yang lain, serta meniskus tulang rawan, atau tulang
rawan artikular.8,9
ETIOLOGI
Diperkirakan bahwa 70 persen dari cedera acl terjadi melalui mekanisme non kontak
sementara 30 persen adalah hasil dari kontak langsung dengan pemain lain atau object. Mekanisme
cedera sering

dikaitkan

dengan

perlambatan diikuti

dengan

pemotongan, berputar

atau side

stepping manuver, pendaratan canggung atau "out of control play". 4,6,7


Beberapa studi telah menunjukkan bahwa atlet wanita memiliki insiden yang lebih tinggi cedera
acl dari atlet laki-laki di olahraga tertentu, telah diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi
fisik, kekuatan otot, dan kontrol neuromuskular. Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin
yang berkaitan dengan tingkat cedera acl yang termasuk

keselarasan

pelvis dan ekstremitas

bawah (kaki) , peningkatan kelemahan ligamen, dan efek estrogen pada sifat ligamen. 4,6,7
Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga adalah kemungkinan penyebab lainnya.
Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi lemah dengan usia. Jadi robekan terjadi lebih mudah pada
orang tua dari usia 40. 4,5,6
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi kejadian cedera ACL yang lebih besar

ditemukan pada wanita dibandingkan

dengan laki-laki. Sekitar 50% pasien dengan cedera ACL juga didapati ruptur pada meniskus. Pada
cedera ACL akut, meniskus lateralis lebih sering robek; pada

ACL kronis, meniskus medial lebih

sering robek. Pada penelitian prevalensi mengenai cedera ACL pada populasi umum, didapati bahwa
1 kasus dijumpai dalam 3.500 orang, memperkirakan 95.000 ruptur ACL per tahun.5
Sekitar 200.000 ACL terkait cedera terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, dengan sekitar
95.000 ruptur ACL. Sekitar 100.000 ACL

rekonstruksi dilakukan setiap tahun. Insiden cedera

ACL lebih tinggi pada orang yang berpartisipasi dalam olahraga yang berisiko tinggi seperti basket, bola
sepak, ski. Pada tanggapan frekuensi partisipasi, prevalensi cedera ACL yang lebih tinggi diamati lebih
pada wanita dari laki-laki, pada tingkat 2,4-9,7 kali lebih besar pada wanita.5
KLASIFIKASI 10
Tingkat keparahan cedera ligamen dinilai sebagai:
GRADE I - Sebuah hamparan ringan, dengan nyeri ringan dan bengkak tetapi tidak ada
perpanjangan permanen atau kerusakan pada ligamen.
GRADE II Ligamentum tertarik keluar (seperti gula-gula) dan siperpanjang. Ada rasa sakit
umumnya lebih dan bengkak, dan sering memar. Ligamen biasanya akan sembuh tanpa operasi. Ligamen

akan memiliki beberapa kelemahan (yaitu memberi atau membuka) dibandingkan dengan normal, tetapi
sendi akan sembuh dan biasanya dapat berfungsi hampir normal dengan sedikit ketidakstabilan.
GRADE III- Ligamentum tertarik jauh sehingga robek menjadi dua. Sering kali ada rasa
sakit yang relatif sedikit. Namun, sendi sangat tidak stabil, dan menampung beban sering kali sangat
sulit bahkan dengan tongkat. Lutut akan terlepas atau buckle. Sering memar di sekitar lutut. Operasi
sering kali diperlukan untuk perbaikan.
PATOFISIOLOGI
ACL, seperti semua ligamen lain, terdiri dari tipe I kolagen. Ultrastruktur ligamen adalah sangat
mirip dengan tendon, tetapi serat didalam ligamen lebih bervariasi dan memiliki isi elastin yang lebih
tinggi.

Ligamen menerima suplai

darah dari

insersinya. Vaskularisasi dalam ligamen adalah seragam,


mechanoreceptors dan ujung
menstabilkan sendi. Avulsi ligamen pada

saraf

dan ligamen

bebas

umumnya

masing-masing

yang diduga

terjadi diantara

lokasi

lapisan

membantu
fibrocartilage

berisi
dalam
tidak

bermineral dan yang bermineral. Rupture ACL yang paling umum, adalah ruptur midsubstan. Jenis
ruptur ini terjadi terutama sewaktu ligamentum ditranseksi oleh kondilus femoral lateral yang berputar.7
ACL menerima suplai darah kaya, terutamanya dari arteri geniculate medial, sewaktu
ACL pecah, haemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat. Namun, meskipun intra-artikular
lokasinya, ACL sebenarnya di extrasynovial.7
PENANGANAN
Pengobatan awal dari cedera ACL adalah: RICE ( Rest, Ice, Compression, Elevation )
1. Istirahat ( Rest ), Hentikan segera segala aktifitas, karena cedera lutut harus beristirahat untuk 24
sampai 48 jam pertama guna untuk mencegah cedera lebih lanjut.
2. Ice pack, Daerah lesi harus menggunakan ice pack. Es tersebut tidak harus memiliki kontak
langsung dengan kulit karena dikhawatirkan mengalami frostbite. Sebuah kain harus ditempatkan
diantara es dan kulit. Kompres dilepaskan selama 10 menit, setelah itu dikompres lagi selama 10
menit. Hal ini dilakukan secara bergantian dalam waktu 1-1,5 jam. Pengobatan dengan es ini telah
diketahui efektif sampai 24 jam pertama.Daerah lesi di kompres dengan es, bukan kompres hangat.
Kompres es akan mengurangi pembengkakan dan nyeri.
3. Kompresi ( Compression ), yaitu penekanan bagian cedera dengan penggunakan sebuah verban
elastis.Kompresi harus tegas tapi tidak terlalu ketat sehingga tidak mempengaruhi sirkulasi
darah.Untuk hasil yang lebih baik maka dapat digunakan kombinasi antara Ice dan dilakukan
kompresi.
4. Ditinggikan ( Elevation ), Kaki harus ditinggikan di atas permukaan jantung jika
memungkinkan. Hal ini akan lebih nyaman jika berbaring dan mengangkat anggota tubuh dengan
beberapa bantal, atau dalam posisi duduk, dimana kaki dapat diangkat di kursi atau meja. Ketinggian
ini harus dipertahankan sebanyak mungkin selama beberapa hari.

Pengobatan dari cedera ACL dapat dilanjutkan dengan menggunakan obat anti inflamasi misalnya seperti
Ibuprofen atau naproxen yang sangat ideal karena dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan.Terapi fisik
pun dapat diarahkan untuk mengembalikan jangkauan gerak dari cedera lutut tersebut.Terapi fisik dapat
berupa pemanasan, pendinginan, listrik, gelombang suara, penarikan (traksi) atau latihan di air, bisa dilakukan
sebagai tambahan terhadap terapi latihan.Lamanya dilakukan terapi fisik tergantung kepada berat dan
kompleksnya cedera yang terjadi.
Penanganan untuk ACL yang robek tergantung pada keperluan pasien. Contohnya atlet yang muda
akan terlibat dalam aktivitas olahraga dan perlu dioperasi supaya fungsi dapat kembali. Bagi individu yang
lebih tua, dengan aktivitas yang lebih sederhana biasanya tidak perlu dioperasi dan kembali ke kehidupan
yang sederhana.11
Namun sering, setelah cedera 1-2 hari, pasien dapat jalan seperti biasa. Keadaan ini bukan berarti
ACL sudah sembuh.Pada perkembangannya pasien akan merasakan bahwa lututnya tidak stabil, gampang
'goyang' dan sering timbul nyeri. Dengan cedera ACL pasien akan sulit sekali untuk dapat melakukan aktifitas
high-impact sports, seperti main bola, futsal, basket atau badminton. Sebagian besar cedera ACL memerlukan
tindakkan operasi Arthroscopy agar pasien dapat pulih seperti sedia kala. Standar operasi Arthroscopy ACL
Reconstruction yang dipakai adalah Arthroscopic ACL Double Bundle Reconstruction. Tehnik ini telah
dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi ini sangat populer di USA, Eropa dan Jepang
karena dengan tehnik ini, hasilnya sangat memuaskan pasien. 11
Setelah luka bedah disembuhkan oleh pasien maka akan menjadwalkan pertemuan pertama mereka
dengan seorang fisioterapis. Terapis fisik untuk mengembangkan rencana untuk mengobati pasien. Tujuan
utama awal untuk mengurangi pembengkakan dan bekerja untuk mencegah pembentukan jaringan parut.
Tujuan berikutnya adalah untuk menyediakan berbagai gerak kembali, sekaligus memperkuat otot-otot yang
mendukung sendi lutut. Dengan berbagai peningkatan gerak dan kekuatan, terapis fisik rehabilitasi mereka
akhirnya kegiatan dengan panggung dan kontrol neuromuskular gerakan fungsional yang sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari pasien. Ini harus mengikuti jalannya akronim pada tahap awal pemulihan dari robek
ACL.12,13
Rekonstruksi berhasil ACL tergantung atas sejumlah faktor, termasuk teknik operasi, rehabilitasi
pasca bedah dan menghubungkan ketidakstabilan ligamen sekunder. Hari ini, rekonstruksi ACL biasanya
dilakukan dengan arthroscopic bantuan. Ahli bedah memakai korupsi, untuk mengganti sobek ACL. Graft
mungkin dari tempat lain ekstremitas pasien dipelopori (autograft), dipanen dari mayat (allograft) atau
mungkin sintetis.10
Prosedur ACL rekonstruksi biasanya tidak dilakukan sampai sedikit minggu setelah luka sebagai
studi sudah menunjukkan hasil yang diperbaiki kalau lutut sudah pulih dari jawaban luka gawat. adalah lutut
mempunyai pemecahan bertambah, rasa sakit dan pasien sudah. Selama prosedur: pasien dibius umum atau
tulang belakang/epidural. Arthroscopy membolehkan penentuan luka yang dihubungkan, yang biasanya

diobati di tempat sama (e.g., meniscal cabikan atau chondral trauma). Bagian di lutut di mana PCL dan ACL
terdapat, taktik, sering sempit dan di kasus itu diperlebar (notchplasty) untuk memberi cangkokan
akomodasi.mendapat kembali dekat gerakan dan kekuatan penuh.
Lalu lewat kecil memisahkan aksesori torehan, terowongan dibor lewat tulang kering (tulang kaki
direndahkan) dan lewat tulang paha (tulang atas) di posisi sama sebagai tempat pertalian ligamen asli. Graft
diciptakan untuk bisa masuk di terowongan ini. Graft dibereskan ke tulang paha dan tulang kering (sol bagian
atas dan menurunkan tulang kaki) oleh jenis alat. Pernah mendapatkan, korupsi diperiksa untuk ketegangan
kulit.11
Penyembuhan beristirahat selama 3 atau 4 hari yang pertama, usaha ditujukan di minimizing
bengkak dan mendirikan kembali quadriceps fungsi. Selama kali ini peninggian lutut, kaki dan pergelangan
kaki ditekankan. Perpindahan sering menambah darah mengalir kembali dari ekstremitas (e.g. pompa
pergelangan kaki) .Tongkat dibiasakan dengan arah jalan-jalan menurut perintah dokter. Tekanan atas gaya
berjalan biasa tanpa limping.Wear nyaman shoes.Stay dalam tingkat nada aman anda gerakan sebagai
ditujukan oleh dokter anda.
International Knee Documentation Committee:
Level I: loncatan, berputar, dan lompat tinggi
Level II: kerja berat, olahraga berat
Level III: perkerjaan keras, olahraga ringan
Level IV: aktivitas yang tak banyak bergerak dan tanpa olahraga4
Pengobatan tanpa operasi mungkin dapat dipertimbangakan bagi pasien yang mengambil bagian di aktivitas
di level III & IV. Atlet muda harus dipertimbangkan untuk operasi untuk mencegah ketidakstabilan berulang..
Terapi Operasi
Pembentukan ligament. Kebanyakan ACL yang robek tidak boleh di jahit dan disambung semula.
Untuk membolehkan reparasi dari ACL untuk restorasi stabilitas lutut adalah rekonstruksi dari ligament
tersebut. Ligament tersebut akan di ganti dengan graft jaringan ligament. Graft tersebut akan menjadi dasar
untuk ligament yang baru untuk tumbuh.
Graft tersebut diambil dari beberapa sumber. Selalunya dari tendon patella, yang merupakan
sambungan kneecap dan shinbone. Tendon hamstring pada posterior pada juga sering digunakan. Kadang
tendon kuadrisep yang insersinya dari kneecap ke paha dapat digunakan. Graft dari kadever (allograft) juga
dapat digunakan. Penyembuhan semula mengambil masa sekurang-kurangnya 6bulan sebelum atlit dapat
berolahraga setelah operasi.
Tindakan. Operasi untuk rekonstruktif ACL dapat digunakan dengan artroscopi dengan insisi yang
kecil. Opperasi artroskopi kurang invasive. Kelebihan dari artroskopi adalah kerana kurang invasive,kurang
nyeri, masa rawat inap lebih pendek dan penyembuhan lebih cepat.
Selain rekonstruktif ACL adalah terapi yang dikombinasi untuk kerusakan ligament, selalunya tidak
dilakukan segera. Keterlambatan ini memberi waktu proses inflamasi untuk berjalan, dan memberi
kelonggaran bagi pergerakan untuk belaku sebelum operasi. Rekonstruktif ACL terlalu awal dapat

meningkatkan resiko artofibrosis atau parut terjadi pada sendi dan bisa meningkatkan resiko kehilangan
pergerakan
Terapi tanpa operasi
ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi. Namun terapi tanpa operasi efektif
kepada pasien yang sudah tua dengan aktivitas kehidupan yang sederhana. Jika stabilitas pada lutut intak,
indikasinya adalah tanpa operasi.12
Bracing. Alat ini dapat memproteksi lutut dari ketidakstabilan. Selanjutnya bias diteruskan dengan
pemakaian tongkat yang dapat mengurangi beban pada kaki.13,14
Terapi Fisikal. Apabila oedem berkurang, rehabilitasi akan bermula. Olahraga yang spesifik dapat
restorasi fungsi pada lutut dan menguatkan otot kaki yang memberi sokongan padanya.
Berikut lima langkah ini setiap hari seorang pasien untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan serta
untuk lebih mempersiapkan proses penyembuhan mereka bersama-sama. Sekitar satu atau dua minggu
setelah operasi, pasien akan mulai fisioterapi. Terapis fisik melakukan evaluasi awal yang terdiri dari isu-isu
substantif, dan pemeriksaan visual dan fisik dari lutut yang sama. Dengan informasi ini, seorang fisioterapis,
rehabilitasi khusus rinci kebutuhan setiap pasien. Jadwal dan rehabilitasi Expectations As kerusakan yang
perkiraan tanggal pemulihan tergantung pada banyak faktor, termasuk usia pasien, besarnya kerugian,
keberhasilan dan tipe operasi, etos kerja selama rehabilitasi, seni terapis dan perhatian terhadap detail, dan
secara keseluruhan kesehatan dan kondisi pasien.
Satu pasien, rata-rata, dari operasi ACL tradisional, akan mulai jogging ringan sekitar empat bulan
setelah operasi dengan kekuatan dan mobilitas tidak sepenuhnya pulih sampai sekitar enam sampai sembilan
bulan setelah operasi. Kebanyakan dokter menyarankan pasien tidak kembali ke aktivitas fisik mereka lebih
agresif sampai penyembuhan tulang telah memenangkan setidaknya 90% kekuatan kaki suara. Ada operasi
yang lebih canggih yang atlet dapat di tanah dalam waktu sekitar enam bulan. Pilihan ini adalah untuk atlet
yang serius dan hanya seorang dokter harus dikonsultasikan sebelum penelitian dari jenis cedera dapat
alternatif.13
Rehabilitasi14
Penggunaan olahraga closed-chain adalah untuk membantu pergerakan dari awal dan untuk jangka
waktu yang panjang. Protocol terapi dibagi empat menurut Shelbourne and Nitz.
Fase I: titik sebelum operasi dan memenuhi ROM yang maksimal.
Fase II: (0-2minggu): target adalah mencapai ektensi penuh, control tendon kuadrisep dan mengurangi
bengkak dan target flexi hingga 90 derajat.
Fase III: (3-5minggu) mempertahankan ektensi penuh dan meninggkatkan flexi ROM yang maksimal.
Menaik tangga dan sepeda bisa digunakan.
Fase IV: (6minggu) Menambah kekuatan dan kelincahan, progresif sampai kembali berolahraga.
Kembali berolahraga tanpa aktivitas mungkin mengambil 6-9 bulan dan sebaiknya di pantau oleh ahli
bedah dan terapi fisik.
Komplikasi7,15

Komplikasi/Resiko graft kegagalan karena luka kambuh semula, menyetek faktor spesifik,
penempatan terowongan, , tension atau gumpalan darah, metode fiksasi, risiko infeksi luka , Operasi
menyebabkan radang sendi, otot melemah dan kekurangan daya gerakan(ROM). Jika nyeri, bertambah,
karena inflamasi, drainase atau pertambahan pendarahan di lutut. Konsul spesialis jika timbul gejala tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Edwars, R. Rekonstruksi kerusakan anterior cruciate ligament (ACL) dengan arthoskopi. RS Mitra
Kemayoran Jakarta. Diunduh dari http://www.rumahsakitmitrakemayoran.com/rekonstruksikerusakan-anterior-cruciate-ligament-acl-dengan-arthroskopi/ tanggal 13 Maret 2014.
2. Smith BA, Livesay GA, Woo SL. Biology and biomechanics of the anterior cruciate ligament. Clin
Sports Med 1993; 12:637670.
3. Kennedy JC, Alexander IJ, Hayes KC. Nerve supply of the human knee and its functional
importance. Am J Sports Med 1982; 10:329335
4. American Academy of Orthopaedic Surgeons, 2009. ACL Injury: Does It Require Surgery.
Available from: http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00297
5. Maguire J., 2012 Anterior Cruciate Ligament Pathology. Townsville Orthopaedics and Sports
Surgery, Australia. Medscape. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/307161overview#showall
6. Healthwise Incorporated. 2011. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injuries. Webmed. Available
from: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/anterior-cruciate-ligament-acl-injuries-topic-overview
7. Klaud Miller , 2000. Acute Knee And Chronic Ligament Injuries. Available from:
http://www.jockdoc.ws/subs/kneeligament.htm
8. Garrick, J. G. (Ed.). 2004. Orthopaedic Knowledge Update: Sports Medicine (3rd ed.). Rosemont,
IL:

American

Academy

of

Orthopaedic

Surgeons.

Available

from:

http://www.orthopaedia.com/display/Main/Anterior+cruciate+ligament+injuries+of+the+knee
9. DeLee, Jesse C., David Drez Jr., and Mark D. Miller, eds. DeLee & Drez's, 2010. orthopaedic sports
medicine

principles

and

practice.

3rd

ed.

Vol.

2.

Philadelphia:

Saunders/Elsevier.Availablefrom:http://www.orthopaedia.com/display/Main/Anterior+cruciate+liga
ment+injuries+of+the+knee
10. Souryal T.O. ACL Injury, ACL Tear, ACL Surgery. Texas Sports Medicine And Orthopaedic Group.
Available from: http://www.txsportsmed.com/emedicineacl.php
11. Canale,. Beaty. Campbell's Operative Orthopaedics, 11th ed,2007;145-147
12. Finalli. G C.The Multiple Ligament Injured Knee, A Practical Guide To Management, 2003;2-15
13. Duquin TR, Wind WM, Fineberg MS, Smolinski RJ, Buyea CM. Current trends in anterior cruciate
ligament reconstruction. J Knee Surg. Jan 2009;22(1):7-12
14. Kennedy JC, Alexander IJ, Hayes KC. Nerve supply of the human knee and its functional
importance. Am J Sports Med. Nov-Dec 1982;10(6):329-35
15. Lyon, Daniel. The Complete Book of Pilates for Men. Harper Collins (2005)

Anda mungkin juga menyukai