LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh
Virgiawan
NIM B43120334
BAB 1. PENDAHULUAN
karena
sifat
mudah
didapatkan
yang
dimilikinya,
maka
perkembanganteknologi saat ini lebih mengarah pada aplikasi fungsi udara dalam
mekanisme
dan
fungsi
operasional
komponen-komponen
kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang
digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil,
misal hanya untuk menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa yang
digunakan pun akan seragam di semua bagian.
5. Selenoid Valve.
Solenoid valve pneumatik adalah katup yang digerakan oleh energi listrik,
mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan
plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid valve
pneumatic atau katup, solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan,
lubang jebakan udara dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet Main, berfungsi
sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply, lalu lubang
keluaran dan lubang masukan, berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan
angin keluar yang dihubungkan ke pneumatik, sedangkan lubang jebakan udara,
berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger
bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatik bekerja.
6. Aktuator.
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik.
Ada berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik
motor.
( )
Dimana :
F= Gaya/Force
P= Gauge Pressure
A= Luas Silinder
d= Diameter Piston
(N)
(N/m,Pa)
(m)
(m)
BAB 3. METODOLOGI
Waktu praktikum
Kompressor
Alat peraga system pneumatic
Timbangan tarik
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah rantai yang di ikat.
F=P. A
d2
P. .
4
( )
Dimana :
F= Gaya/Force
P= Gauge Pressure
A= Luas Silinder
d= Diameter Piston
(N)
(N/m,Pa)
(m)
(m)
3,14.(0,016)
4
= 0,00020096 m
Hasil dari praktikum gaya teoritis adalah :
Diket : P
= 6,2 Bar x 100000 = 620000 N/m
= 6,4 Bar x 100000 = 640000 N/m
.d
A
=
4
=
Ditanya:
3,14.(0,016)
4
= 0,00020096 m
F=P. A
= P.
.d
4
2. Gesekan terhadap dinding pipa lebih atau kurang kasar (Gesekan, gesekan
luar)
3. Pelengkungan aliran dan terjadinya kisaran dalam perlengkapan, percabangan,
4.
5.
6.
7.
8.
9.
6.2 Saran
Untuk praktikum ini mahasiswa seharusnya di suruh melakukan praktek satu
persatu agar masing - masing mahasiswa mengerti dan memahami apa saja yang di
praktekkan olek dosen serata alat peraga di perbesar agar mahasiswa ketika
praktikum dapat melihat alat dengan jelas dan dapat di amati serta dimengerti dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.academia.edu/6809643/Pengertian_dan_Perbedaan_Prinsip_Pneuma
tik_dan_Hidrolik_pada_Mesin