Anda di halaman 1dari 13

PNEUMATIK HIDROLIK

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh
Virgiawan
NIM B43120334

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada telah
mendorong manusia untuk melangkah lagi ke depan dengan penuh rasa optimis. Hal
tersebut harus ditunjang pula dengan sumber daya manusia dengan pengetahuan,
kemampuan dan kreatifitas yang tinggi. Jika tidak individu tersebut akan makin
tenggelam dan tergerus oleh arus globalisasi.
Seiring dengan tingginya aktivitas teknik saat ini, menyebabkan kebutuhan akan
instrument-instrument baru juga meningkat. Instrument tersebut dipakai agar aktivitas
yang ada dapat memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses
pengerjaanya. Saat ini upaya-upaya mulai dari inovasi dibidang teknis mekanik
ataupun elektrik telah dilakukan dan dikembangkan untuk mencapai hal tersebut.
Namun upaya-upaya yangtelah dilakukan tersebut masih belum dapat mencapai titik
maksimum dalam aplikasinya.
Atas dasar pemikiran tersebut, sistem Pneumatik dan Hidraulik kini
mulaidikembangkan. Perkembangan ini membuat sistem Pneumatik dan Hidraulik
dapatdiaplikasikan keberbagai bentuk. Kini bukan hanya industri berkapasitas besar,
industrikecil pun dapat mengaplikasikan sistem ini. Hal ini sangat penting karena
akan membantumenciptakan atmosfer kompetitif di bidang teknologi industri.
Elemen-elemen pneumatik maupun hidraulik telah mengalami perkembangan
yang pesat, terutama dalam proses pemilihan bahan, manufacturing, serta proses
desain. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sistem Pneumatik dan Hidraulik ini antara
lain adalah gerakan melingkar, gerakan lurus, dan gerakan berputar.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun beberapa tujuan dari praktikum ini, antara lain :
1. Untuk memenuhi mata kuliah praktikum pneumatik dan hidraulik di jurusan
2.
3.
4.
5.
6.

teknik di Politeknik Negeri Jember.


Mengaplikasikan apa yang telah didapat di bangku perkuliahan.
Untuk mengetahui sistem pneumatik dan hidraulik.
Untuk mengetahui komponen-komponen sistem pneumatik dan hidrolik.
Untuk mengetahui perhitungan sistem pneumatik dan hidrolik.
Untuk menghitung output dan input gaya aktuator secara actual (praktek)

dan perhitungan teoritis.


7. Untuk mengidentifikasi penyebab perbedaan gaya actual dan teoritis.
8. Menambah wawasan dan referensi baru yang memungkinkan untuk
memudahkan mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir.
1.3 Rumusan Masalah.
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka terdapat rumusan
masalahyang harus kita jawab dalam laporan ini, diantaranya :
1. Apakah akibat perbedaan antara perhitungan gaya aktual dan teoritis?
2. Bagaimana cara menghitung output dan input gaya aktual dan perhitungan
teoritis?
1.4 Manfaat
Manfaat melakukan praktikum ini adalah:
1. Dapat mengetahui sistem pneumatik dan hidraulik.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen sistem pneumatik dan hidraulik.
3. Dapat mengetahui perhitungan sistem pneumatik dan hidraulik.
4. Dapat menghitung output dan input gaya aktual dan penghitungan teoritis.
5. Dapat mengidentifikasi penyebab perbedaan gaya aktual dan teoritis.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dasar pneumatik


Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua
sistemyang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang
dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik.
Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.
Prinsip kerja pneumatik adalah memanfaatkan udara bertekanan dari kompresor
yangkemudian didistribusikan ke sistem yang ada sehingga kapasitas sistem
terpenuhi. Masuk dan keluarnya udara didalam silinder diatur dari valve. Dengan
menyusun valve valve ini kita dapat melakukan control terhadap sistem pneumatik,
sehingga dapat berfungsisebagaimana yang kita kehendaki.
Pada dasarnya tekanan udara di atmosfer ini tidak tetap (tidak konstan) karena
akansangat tergantung terhadap lokasi geografi dan cuaca. Dan tekanan akan
dikatakan vakum jika tekanan di dalamnya lebih kecil dibandingkan dengan teaknan
udara di atmosfer.
Udara merupakan salah satu zat yang mudah didapatkan, terutama pada
permukaan bumi ini. Terdapat beberapa kandungan gas yang ada dalam udara, antara
lain sebagi berikut :
a.Nitrogen (N) ; yang memiliki volume prosentase sebesar 78 %.
b. Oksigen (O2) ; yang memiliki volume prosentase sebesar 21 %.
c. Gas gas lanilla yaitu ; Co2, Ar, H, Ne, He, dan Xe.
Oleh

karena

sifat

mudah

didapatkan

yang

dimilikinya,

maka

perkembanganteknologi saat ini lebih mengarah pada aplikasi fungsi udara dalam

membantu pekerjaanmanusia. Beberapa diantaranya adalah digunakan sebagai


penggerak komponen komponen teknik seperti, piston, dongkrak, dan lain
sebagaianya.
Oleh karena itu pada praktikum Pneumatik dan Hidraulik ini, kami tertarik
untuk mengetahui

mekanisme

dan

fungsi

operasional

komponen-komponen

Pneumatik dan Hidraulik serta bagaimana aplikasinya dalam kehidupan nyata.


Komponen-komponen sistem pneumatik yaitu :
1. Kompresor.
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat
untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih
besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia
untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu
dinamik dan perpindahan positif.
2. Shut off valve/ keran.
Keran merupakan alat untuk menutup atau membuka aliran fluida pada
system pneumatik.
3. Regulator.
Regulator adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur supply udara
terkompresi masuk ke sisptem pneumatik. Sedangkan gauge berfungsi sebagai
penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Keduanya dapat berupa sistem
mekanis maupun elektrik.
4. Pipa.
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari
kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa
yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan
penggunaan sistem pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar
(menggunakan lebih dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area

kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang
digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil,
misal hanya untuk menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa yang
digunakan pun akan seragam di semua bagian.
5. Selenoid Valve.
Solenoid valve pneumatik adalah katup yang digerakan oleh energi listrik,
mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan
plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC. Solenoid valve
pneumatic atau katup, solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan,
lubang jebakan udara dan lubang Inlet Main. Lubang Inlet Main, berfungsi
sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau supply, lalu lubang
keluaran dan lubang masukan, berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan
angin keluar yang dihubungkan ke pneumatik, sedangkan lubang jebakan udara,
berfungsi untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger
bergerak atau pindah posisi ketika solenoid valve pneumatik bekerja.
6. Aktuator.
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik.
Ada berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik
motor.

2.2 Rumus Gaya Actuator.


2
d
F=P. A P. .
4

( )

Dimana :
F= Gaya/Force
P= Gauge Pressure
A= Luas Silinder
d= Diameter Piston

(N)
(N/m,Pa)
(m)
(m)

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum


Tempat praktikum

: Lab. Mesin Otomotif

Waktu praktikum

:1x 120 menit

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat

Kompressor
Alat peraga system pneumatic
Timbangan tarik

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah rantai yang di ikat.

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian dengan menggunakan rumus gaya actuator yaitu :

F=P. A

d2
P. .
4

( )

Dimana :
F= Gaya/Force
P= Gauge Pressure
A= Luas Silinder
d= Diameter Piston

(N)
(N/m,Pa)
(m)
(m)

3.4 Pelaksanaan praktikum


Pelaksanaan praktikum pneumatik yaitu dengan cara :

1. Menghidupkan Kompressor terlebih dahulu agar udara didalam kompresor


terisi.
2. Memasukkan kompresor yang telah diisi oleh udara ke sambungan shut off
valve/keran.
3. Menentukan tekanan udara yang akan masuk kedalam actuator dengan cara
memutar regulator dengan cara memutar searah jarum jam jika ingin
menambah tekanan udara yang masuk ke actuator, begitu juga sebaliknya jika
ingin mengurangi udara yang masuk ke akuator yaitu dengan cara memutar
regulator berlawanan jarum jam.
4. Memeriksa tekanan udara yang masuk ke dalam actuator, melaksanakan
intruksi dosen dan menyesuaikan nilai tekanan udara yang masuk ke dalam
actuator.
5. Tekan tombol tarik atau dorong untuk actuator pada alat peraga.
6. Lihat hasil gaya dorong di timbangan tarik dan catat gaya yang dihasilkan
oleh actuator.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Hasil dari praktikum gaya aktual adalah:
Diket : P
= 6,2 Bar
= 6,4 Bar
F
= 10,15 kg = 99,47 N
= 10,67 kg = 104,566 N
.d
A
=
4
=

3,14.(0,016)
4

= 0,00020096 m
Hasil dari praktikum gaya teoritis adalah :
Diket : P
= 6,2 Bar x 100000 = 620000 N/m
= 6,4 Bar x 100000 = 640000 N/m
.d
A
=
4
=

Ditanya:

3,14.(0,016)
4

= 0,00020096 m
F=P. A
= P.

.d
4

= 620000 N/m x 0.00020096 m


= 124,59 N
F = P.A
.d
= P.
4
= 640000 N/m x 0.00020096 m
= 128,61 N
Analisis penyebab perbedaan harga antara output gaya actual dan teoristis adalah :
1. Gesekan gesekan molekul terhadap masing masing (Gesekan dalam)

2. Gesekan terhadap dinding pipa lebih atau kurang kasar (Gesekan, gesekan
luar)
3. Pelengkungan aliran dan terjadinya kisaran dalam perlengkapan, percabangan,
4.

5.
6.
7.
8.
9.

dan bagian saluran yang di profilkan.


Kerugian gesekan dalam system saluran, misalnya :
a. Dalam saluran lurus
b. Dalam bagian bagian penghubung (siku-siku, belokan,dll)
c. Dalam perlengkapan dan alat-alat (perubahan-perubahan penampang)
Kerugian bocor dan celah
Kerugian velometrik (pengisian)
Kerugian gesekan mekanik (dalam kompresor)
Kerugian kalor (suhu kerja)
Kerugian atur dan rugi kendali. Ini bergantung pada system atur yang telah
dipilih.

Kerugian harga antara output gaya aktual dan teoristis yaitu :


1. Tekanan udara yang diinginkan
2. Hasil yang diinginkan

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang
berkaitan dengan udara. Perangkat pneumatic bekerja dengan memanfaatkan udara
yang dimampatkan (Kompresor udara).
Dari praktikum yang telah dilakukan gaya actual lebih kecil dari gaya teoritis
karena untuk mencegah terjadinya kelebihan kapasitas tekanan pada actuator dan
gaya teoritis lebih besar dari actual juga untuk perencanaan pemilihan actuator yang
sesuai untuk digunakan.
Sistem pneumatic pada suatu rangkaian akan bekerja dengan benar jika pengunaan
komponen sesuai dengan fungsinya.

6.2 Saran
Untuk praktikum ini mahasiswa seharusnya di suruh melakukan praktek satu
persatu agar masing - masing mahasiswa mengerti dan memahami apa saja yang di
praktekkan olek dosen serata alat peraga di perbesar agar mahasiswa ketika
praktikum dapat melihat alat dengan jelas dan dapat di amati serta dimengerti dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://www.academia.edu/6809643/Pengertian_dan_Perbedaan_Prinsip_Pneuma
tik_dan_Hidrolik_pada_Mesin

Anda mungkin juga menyukai