Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup yaitu manusia dan hewan memerlukan energi untuk
dapat bertahan hidup. Energi tersebut didapatkan dari mengkonsumsi
makanan yang pada umumnya berasal dari tumbuhan yang mengandung 25
% karbohidrat bagi manusia. Karbohidrat merupakan penyumbang kalori
terbesar selain lemak, sebagian dari karbohidrat juga di butuhkan dalam
mempermudah proses pencernaan manusia contohnya selulosa, dan zat ini
hanya ditemukan pada tumbuhan jadi karbohidrat tidak hanya membuat
manusia kenyang sehingga karbohidrat sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan manusia khususnya dalam beraktifitas.
Karbohidrat pasti kita butuhkan sekecil apapun aktivitas dalam tubuh
karena sebagai penghasil energi. Karbohidrat yang paling banyak kita makan
ialah tepung/ amilum/ pati, yang ada dalam gandum, jagung, beras, kentang,
padi-padian, buah-buahan dan sayuran. Karbohidrat pada tumbuh-tumbuhan
dibentuk melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal
dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah
karrbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang
lepas di udara.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam
jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan
yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat

dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol
lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan. sebagian besar karbohidrat diperoleh dari makanan akan tetapi
terkadang kita tidak mengetahui bahwa karbohidrat jenis apa yang kita makan
dan bagaimana sifat-sifat serta fungsi dari karbohidrat tersebut. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka perlu dilakukan praktikum Uji Karbohidrat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Uji Karbohidrat adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian benedict?
2. Bagaimana mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian iodin?
C. Tujuan Praktkum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Uji Karbohidrat adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian benedict.
2. Untuk mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian iodin.

D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum Uji Karbohidrat adalah
sebagai berikut:
1. Agar dapat mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian benedict.
2. Agar dapat mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian iodin.

TINJAUAN PUSTAKA
Kebutuhan pokok makanan orang umumnya adalah kandungan
karbohidrat yang cukup tinggi yaitu antara 70 80 %. Bahan makanan tersebut
dapat diperoleh dari butir padi padian, umbi, akar dan sebagainya. Fungsi utama
karbohidrat adalah sebagai penghasil energi, di dalam hati digunakan sebagai

detoksifikasi, disamping itu dapat juga membantu dalam metabolisme lemak dan
protein. Tubuh memerlukan tenaga/energi. Energi yang diperlukan itu didapat dari
energi potensial yaitu energi yang tersimpan dalam bahan-bahan makanan berupa
energi kimia, dimana energi tersebut akan dilepaskan setelah bahan makanan
mengalami proses metabolisme dalam tubuh (Suhardjo,1990 dalam Ariyadi, dkk,
2010).
Monosakarida yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari molekul
tunggal. Monosakarida yang penting adalah gula yang mempunyai 6 karbon
(heksosa) contohnya: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Oligosakarida yaitu gula
yang mengandung 2-10 molekul gula sederhana, contohnya: sukrosa, maltosa.
Polisakarida yaitu karbohidrat yang kompleks terdiri atas beberapa molekul
satuan gula sederhana (monosakarida). Beberapa yang dapat dicerna yaitu pati
dan dekstrin, sedang yang lain tidak (selulosa dan hemiselulosa seperti agar dan
pektin), tidak larut dalam air (Arbianto, 1993).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
(Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Karbohidrat terbagi menjadi beberapa bagian menurut panjang rantai
karbonnya. Monosakarida, disakarida dan polisakarida. Contoh dari monosakarida

adalah sukrosa. Sukrosa merupakan produksi akhir asimilasi karbon (C) pada
proses fotosintesis yang terjadi di daun dan bentuk karbohidrat yang mudah
ditransportasikan ke jaringan simpan atau sink tissues. Selain berfungsi dalam
penyediaan energi dan kerangka karbon, sukrosa juga berperan dalam pengaturan
ekspresi gen lainnya (Lehninger, 1982).
Sebagai produk awal fotosintesis, karbohidrat merupakan senyawa kunci
dalam biokimia tumbuhan hijau. Pada akhirnya semua kandungan kimia
tumbuhan berasal dari karbohidrat. Berbagai ragam karbohidrat sendiri
mempunyai beberapa fungsi yang sangat berbeda. Pati dan gula sederhana
biasanya terlibat pada penyimpanan dan pemakaian energi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, pengangkutan ion, pengambilan air dan sebagainya. Sebagai
selulosa dan hemiselulosa, karbohidrat berperan dalam memberi kekuatan pada
struktur dan dalam mengikat sel (Risnoyatiningsih, 2011).

III. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Praktikum uji karbohidrat dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18
November 2014, pukul 10.00-12.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Unit
Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum uji karbohidrat dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Uji Karbohidrat

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Alat

Kegunaan
Untuk mengukur jumlah larutan yang

Gelas ukur
Hot plate
Pipet tetes
Tabung reaksi
Rak tabung
Stopwatch
Kamera
Alat tulis

digunakan
Untuk memanaskan larutan
Untuk mengambil larutan
Untuk wadah tempat pencampuran larutan
Untuk wadah tabung reaksi
Untuk menghitung waktu yang digunakan
Untuk mendokumentasikan hasil pengamatan
Untuk menuliskan hasil pengamatan

2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum uji karbohidrat dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Uji Karbohidrat
No.
1

Bahan
Larutan pati 1 %

Larutan benedict

Kegunaan
Sebagai objek pengamatan
Sebagai larutan pengidentifikasi
karbohidrat
Sebagai larutan pengidentifikasi

3
4
5
6
7

Larutan iodin
Aquades
HCL 6N
NAOH
Gula

karbohidrat
Sebagai medium pencampuran
Sebagai medium pencampuran
Sebagai medium pencampuran
Sebagai medium pencampuran

C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Uji Karbohidrat dapat
dilihat pada diagram alir berikut :
1. Uji Benedict

Tabung I

Tabung II

- 5 ml Benedict
- Ditetesi larutan gula
- Dikocok

- 5 ml Benedict
- 8 tetes larutan pati
- Dikocok

- Dipanaskan menggunakan Hot plate


selama 15 menit
- Dinginkan
- Mengamati perubahan warna
Hasil Pengamatan
2. Uji Iodin
Tabung I

Tabung II

Tabung III

- 3 ml larutan pati

- 3 ml larutan pati

- 3 ml larutan pati

- 2 tetes aquades

- 2 tetes HCL 6 N

- 2 tetes NaOH

- Dikocok
- Ditambahkan larutan iodin
- Dipanaskan menggunakan Hot plate
selama 15 menit
- Dinginkan
- Diamati perubahan warna

Hasil Pengamatan

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktimum Uji Karbohidrat adalah sebagai
berikut :
1. Uji Benedict
Hasil pengamatan pada praktikum Uji Benedict Karbohidrat dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil pengamatan Uji Benedict Karbohidrat
Tabung
Tabung I

Jenis Perlakuan

Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah

5 mL benedict + 8 tetes
larutan gula dikocok
dipanaskan
menggunakan hot plate
selama 15 menit
didinginkan diamati
perubahan warna

Keterangan :

Keterangan :

Larutan berwarna

Larutan

biru, sebelum

berwarna biru,

dipanaskan

setelah
dipanaskan

Tabung II

5 mL benedict + 8 tetes
larutan pati dikocok
dipanaskan
menggunakan hot plate
selama 15 menit
didinginkan diamati
perubahan warna

Keterangan :

Keterangan :

Larutan berwarna

Larutan

biru, sebelum

berwarna biru,

dipanaskan

setelah
dipanaskan

2. Uji Iodin
Hasil pengamatan pada Uji Iodin Karbohidrat dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan pada Uji Iodin Karbohidrat
Tabung

Jenis Perlakuan

Tabung I

3 mL larutan pati + 2

Hasil pengamatan
Sebelum
Sesudah

tetes aquades
dikocok ditambahkan
iodin dipanaskan
didinginkan diamati
perubahan warna

Keterangan :

Keterangan :

Larutan keruh,

Larutan bening,

Tabung II

sebelum

setelah

dipanaskan

dipanaskan

Keterangan :

Keterangan :

Larutan keruh,

Larutan bening,

sebelum

setelah

dipanaskan

dipanaskan

Keterangan :

Keterangan :

Larutan bening,

Larutan bening

sebelum

kekuningan,

dipanaskan

setelah

3 mL larutan pati + 2
tetes HCl dikocok
ditambahkan iodin
dipanaskan
didinginkan diamati
perubahan warna

Tabung

3 mL larutan pati + 2

III

tetes NaOH dikocok


ditambahkan iodin
dipanaskan
didinginkan diamati
perubahan warna

dipanaskan

B. Pembahasan
Karohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar
gugus hidroksil. karbohidrat paling sederhana bias berupa aldehid atau berupa

keton. Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat dideteksi dengan berbagai
uji di antaranya uji iodine dan uji Benedict. Uji benedict merupakan uji
umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengempleks
seperti strata tau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
sehingga dikatakan uji tersebut positif jika ditandai dengan terbentuknya
larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan. Selain itu
uji benedict adalah Uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida seperti laktosa dan maltosa. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan
bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan
alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula
pereduksi, namun karena memiliki gugu salpha hidroksi keton, maka fruktosa
akan berubah menjadi glukosa dan maltosa dalam suasana basa dan
memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Sedangkan uji Iodin
digunakan untuk menujukkan adanya polisakarida amilum dengan iodin dapat
membentuk kompleks biru.
Praktikum uji karbohidrat dilakukan dengan menguji karbihidrat
dengan uji iodin dan benedict, hasil yang diperoleh dari uji benedict adalah
warna biru, karena Uji Benedict berdasarkan pada gula yang mengandung
gugus aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana
alkalis, menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna
merah bata. Gula pereduksi merupakan gula yang memiliki gugus alkali atau

keton bebas atau terdapat gugus OH glikosidis pada strukturnya. Semua


monosakarida, termasuk beberapa disakarida seperti laktosa, maltosa dan
selobiosa merupakan gula pereduksi. Larutan glukosa 1%, merupakan bagian
dari gula pereduksi. Larutan ini apabila diuji karbohidrat dengan
menggunakan pereaksi Benedict, sampel akan bereaksi positif. Pada uji iodin
digunakan tiga tabung reaksi dimana pada tabung pertama diisi larutan 3 mL
pati ditambah 2 tetes aquades warna larutannya keruh, pada tabung 2
ditambahkan 3 mL larutan pati ditambah 3 tetes HCl kemudian ditambahkan
larutan iodin warna larutannya yaitu keruh sedangkan pada tabung III
ditambahkan 3 mL larutan pati ditambahkan larutan NaOH, tiga tetes, warna
yang dihasilkan adalah keruh, kemudian ketiga tabung tersebut dipanaskan
selama 5 menit sehingga terdapat perubahan warna yang dihasilkan oleh
ketiga tabung tersebut, yaitu tabung I dan tabung II warna putih bening,
sedangkan tabung III, menghasilkan warna bening kekuningan. Dari hasil
pengujian yang dilakukan maka, pada uji benedict tidak terdapat gula
pereduksi karena pati tidak bereaksi berubah warna ketika ditambahkan
pereaksi Benedict.

V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum Uji Karbohidrat yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian benedict di peroleh hasil
bahwa pada uji benedict tidak terjadi perubahan warna karena larutan
sebelum dipanaskan berwarna biru, setelah dipanaskan larutan tidak
berubah dengan artian tetap pada warna semula, maka hal ini dapat
dikatakan larutan tidak bereaksi positif dan bukan gula pereduksi.
2. Mengidentifikasi karbohidrat melalui pengujian iodin menujukkan adanya
perubahan warna yaitu bening kekuningan, namun perubahan warna pada
uji iodin ini dapat dikatakan bahwa hasil dari larutan negatif, karena larutan
positif ditunjukkan dengan berubahnya warna larutan menjadi biru sampai
ungu, sedangkan pada uji iodin larutannya negatif.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum Uji Karbohidrat adalah agar
praktikan lebih serius dan aktif dalam mengikuti kegiatan praktium sehingga
hasil dari kegiatan praktikum ini dapat diperoleh dengan maksimal sehingga
eksperimen yang dilakukan juga dapat berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, P., 1993, Biokimia konsep-konsep Dasar, Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik, Jakarta.
Ariyadi, T, dan Anggraini, H, 2010, Penetapan Kadar Karbohidrat Pada Nasi
Aking Yang Dikonsumsi Masyarakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal,
J. Unimus, 1 (2): 36
Lehninger, A, L., 1982, Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Rahayu, A., 2005, Analisis Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Pembuatan
Kecap Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) terfermentasi Asepergillus
oryzae, J. Bioteknologi, 2 (1): 14-20
Sirajuddin, S dan Najamuddin, U. 2011, Penuntun Praktikum Biokimi. Makassar:
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


PERCOBAAN V
UJI KARBOHIDRAT

OLEH :
NAMA

: IKA FEBRIANI

STAMBUK

: F1D1 13 020

KELOMPOK

: IV (EMPAT)

ASISTEN PEMBIMBING

: DESTY TRIYASWATI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

Anda mungkin juga menyukai