ISUETIK,AGAMA,SOSIALBUDAYADANHUKUMPADAKASUS
HEMODIALISA
Tutorial B1 :
Ajeng Puspitasari
Natasya R
Stella Arzsa S
Sylvia S
Frida Ayu N
Nyndi Selviani
Muhammad Zain F
Leilevina Mega
Edwinantha Rama
M Abdurrahman S
1410211009
1410211162
1410211052
1410211062
1410211118
1410211119
1410211144
1410211167
1410211171
1310211198
FAKULTASKEDOKTERAN
UNIVERSITASPEMBANGUNANNASIONALVETERANJAKARTA
TAHUNAJARAN2016/2017
DaftarIsi
KataPengantar
Pendahuluan
........
A. LatarBelakang
.
B. Tujuan
.
C. Manfaat
.
LandasanTeori
A. SistemKemih.
B. GagalGinjal .
C. Hemodialisa .
Pembahasan
A.
B.
C.
D.
IsuEtikHemodialisa .
IsuAgamaHemodialisa
.
IsuSosisalBudayaHemodialisa.....
IsuHukumHemodialisa
.
Kesimpulan
Daftarpustaka .
KATAPENGANTAR
KamipanjatkanpujidansyukuratasAllahS.W.Tkarnaberkatrahmatsertakarunia
Nya kamidapat menyelesaikankarya tulis ini dengan lancar dan tepat waktu. Kami
mengucapkanterimakasihkepadadosenpembimbingyangmemberikamikesempatanuntuk
membuatkaryatulisinisesuaikurikulumdanmemenuhitugasBHP.Kamijugaberterima
kasihkepadatemantemankelompoktutorialB1yangtelahmembantumenyelesaikankarya
tulisini.
Kamimenyadaribahwakaryatulisinibelumsempurna.Makadariitukamimemohon
maaf atas kekurangan dan kesalahan di dalam penulisan karya tulis ini dan kami
mengharapkankritikdansaranyangmembangunbagipenyusunankaryatulispadawaktu
yangakandatang.Padakesempatankaliinipadakaryatuliskami,kamidijelaskanmengenai
isu etik, agama, sosial budaya serta hokum pada penggunaan hemodialisa. Meliputi
penjelasan tentang system kemih, teori tentang gagal ginjal akut, serta terapi termasuk
didalamnyamengenaihemodialisa.
Jakarta,11November2016
TutorialB1
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Seiringdenganberjalannyawaktu,pasienterbiasamengaksesilmukesehatan
tanpaharuspergikedokter.Berbagaimacaminformasiyangsumbernyapuntidak
jelasdibacaolehpasien.sehinggaisuisuyangtidakbaiktentangtindakandokterpun
sudahberadadiduniamaya.Sampaisaatinikitamasihseringmendengarisuisu
yangkurangbaikmengenaitindakandokterpadapasien,termasukterapihemodialisa
pada pasien gagal ginjal. Hal tersebut bisa disebabkan karena dokter yang tidak
melakukan informed consent dan tidak meminta persetujuan dari pasien maupun
keluargapasiendalampenanganangagalginjal.
Sehinggaefeknyaadalahjikaterjadisesuatuhalyangtidakdiharapkan,dokter
menjadi seseorang yang disalahkan oleh pihak keluarga. Padapasiengagalginjal
untukterapihemodialisa,seorangdokterseharusnyawajibmenimbangaspekaspek
sebelum melakukan tindakan, sebelum berdampak pada kelangsungan
hiduppasiensepertiaspeketik,hukum, agama ataupun sosial budaya. Bahkan
sekarang masih bisa ditemui kondisi tidak adanya sarana dan prasarana yang
mendukungpadasaatterjadikasusgagalginjal.
B.
Tujuan
Mengetahui isu-isu etik kedokteran mengenai penanganan hemodialisa.
Mengetahui isu-isu agama mengenai penanganan hemodialisa.
Mengetahui isu-isu sosial budaya mengenai penanganan hemodialisa.
Mengetahui isu-isu hukum mengenai penanganan hemodialisa.
Mengetahui tatalaksana dan pengobatan pasien gagal ginjal.
Manfaat
MampumenghayatidanmenerapkankodeetikkedokteranIndonesia.
Mampumenanganiisuisuetikdalampenangananpasiengagalginjalsesuaidengan
kodeetikyangada.
Menerapkanaspekagamayangberlakudalammerujukpasiengagalginjal.
Mampumenerapkanbudayayangsesuaidalampenangananpasiengagalginjal.
Meningkatkankualitasdanangkaharapanhiduppasiengagalginjal.
C.
LANDASANTEORI
A. Sistem Kemih
a) Fisiologi Sistem Kemih
Filtrasi Glomerulus
Pada saat masuk ginjal, A.renalis secara sistematis terbagi
menjadi pembuluh halus (arteriol aferen) yg masuk glomerulus dan
arteriol eferen yg meninggalkan glomerulus dan memperdarahi
tubulus (kapiler pertubulus) yg penting dlm pertukaran antara
sistem tubulus dan darah selama perubahan cairan yg difiltrasi jd
urin.
Dalam keadaan normal, ginjal menerima pasokan darah 20%25% dr curah jantung. Sekitar 20% dr itu disaring di glomerulus dan
masuk kapsul bowman, 80% sisanya terus mengalir ke arteriol
eferen ke dalam kapiler peritubulus.
Cairan yg difiltrasi dr glomerulus ke dlm kapsul bowman harus
melewati 3 lapisan yg membentuk membran glomerulus :
1. Dinding kapiler glomerulus.
Terdiri dari selapis sel endotel gepeng, memiliki lubang2 dgn
banyak pori2 besar,fenestra, yg membuatnya 100 kali lebih
permeabel terhadap H2O dan zat terlarut dibandingkan kapiler di
tempat lain.
2. Lapisan gelatinosa aseluler (membran basal).
Terdiri dr glikoprotein dan kolagen. Kolagen menghasilkan
kekuatan struktural sedangkan glikoprotein menghambat filtrasi
protein plasma kecil karena bermuatan sangat negatif.
3. Lapisan dalam kapsul bowman.
Terdiri dari Podosit (sel mirip gurita yg mengelilingi berkas
glomerulus). Setiap podosit memiliki tonjolan memanjang seperti
kaki. Celah sempit antara tonjolan yg berdekatan disebut celah
filtrasi (filtration slit), membentuk jalan keluar bagi cairan dari
kapiler glomerulus ke lumen kapsul Bowman.
Secara kolektif, ketiga lapisan tersebut berfungsi sebagai
saringan molekul halus yg menahan sel darah merah dan protein
plasma, tetapi melewatkan H2O dan zat terlarut lain yg ukuran
molekulnya cukup kecil
Tekanan Kapiler Glomerulus
Adalah gaya pendorong utama yg berperan menginduksi filtrasi
glomerulus. Filtrasi glomerulus disebabkan oleh adanya gaya2 fisik
pasif yg serupa dengan gaya2 yg terdapat di kapiler bagian tubuh
lain.
Tiga
gaya
fisik
yg
terlibat
filtrasi glomerulus :
1. Tekanan darah kapiler glomerulus (55mmHg).
2. Tekanan osmotik koloid plasma (30mmHg).
3. Tekanan hidrostatik kapsul bowman (15mmHg).
4. Tekanan filtrasi netto = 10 mmHg.
GFR (Glomerular Filtration Rate)
Adalah laju filtrasi sebenarnya. Bergantung tidak hanya pd
tekanan filtrasi netto, tetapi jg pada seberapa luas permukaan
glomerulus yg tersedia utk penetrasi dan seberapa permeabelnya
membran glmerulus (koefisien filtrasi).
Dlm keadaan normal, sekitar
20%
plasma
yg
masuk
kolektif
melalui
semua
glomerulus
180
liter
filtrat
glomerulus/hari untuk GFR rata2 125 ml/mnt pd pria dan 160 ltr
filtrat/hari utk GFR 115 ml/mnt pd wanita.
Faktor tersering yg menyebabkan perubahan GFR adalah
perubahan
tekanan
darah
kapiler
glomerulus
karena
berada
dibawah kontrol.
Sedangkan tekanan osmotik koloid plasma dan tekanan hidrostatik
kapsul bowman tdk berada dibawah kontrol ,pd keadaan normal
tidak berubah & dpt berubah dlm keadaan patologis.
GFR dikontrol oleh 2 mekanisme, keduanya ditujukan untuk
menyesuaikan aliran darah glomerulus dgn mengatur kaliber
arteriol aferen, yaitu :
1. Otoregulasi, yg ditujukan untuk mencegah perubahan spontan
GFR.
2. Kontrol simpatis ekstrinsik, yg ditujukan untuk pengaturan jangka
pjg tekanan daraj arteri.
Reabsorpsi Tubulus
Yaitu perpindahan bahan secara sendiri2 berlainan dari lumen
tubulus ke dalam kapiler peritubulus dan merupakan suatu proses
yg sangat selektif. Reabsorpsi tubulus melibatkan transportasi
transepitel.
Tub mereabsorpsi :
99% H2O yg difiltrasi (178L/hr)
100% gula yg difiltrasi (1,13kg/hr)
99,5% garam yg difiltrasi(0,16kg/hr)
Diseluruh panjangnya, tubulus memiliki ketebalan satu lapisan
sel & terletak berdekatan dgn kapiler peritubulus disekitarnya. Sel2
tubulus yg berdekatan tdk berkontak satu sama lain kecuali pd taut
erat.
Sekresi Tubulus
Dgn menyediakan rute kedua jalan masuk ke dalam tubulus
bagi
zat2
tertentu,
sekresi
tubulus
dpt
dipandang
sebagai
dengan H2O
CO2 + H2O -> H2CO3 -> H + HCO3
Ukuran normal :
HCO3 : 22 26 mEq/L
pCO2 : 35 45 mmhg
Pembentukan Langsung
Berasal dari nutrisi dan metabolisme tubuh secara langsung
Contoh :
Asam
sulfat
Makanan
tinggi sulfat
Asam folat : Makanan tinggi
asam amino
Asam laktat : Metabolisme
folat
Asam lemak : Metabolisme
otot
lipid
waktu
beberapa
jam
untuk
B. Gagal Ginjal
Gagal Ginjal Akut
a) Definsi
b) Epidemiologi
Negara maju
209 per 1.000.000 populasi penduduk dengan etiologi utama
pre-renal sebesar 21% dan nekrosis tubular akut sekitar 45%.
c) Faktor Resiko
> 75 thn
Chronic kidney
disease
Cardiac failure
Atherosclerotic
peripheral vascular
Liver disease
Diabetes mellitus
Nephrotoxic
medication
Hypovolaemia
Sepsis
disease
d) Etiologi
Pre Renal
Kehilangan volume cairan tubuh: dehidrasi, perdarahan,
Renal
Tubular
nekrosis
akut:
obat-obatan(aminoglikosida,
cimetidnie,
H2blocker,
PPI),
infeksi
idiopatik
Oklusi mikrokapiler/glomerular: TTP, emboli kolesterol
Nekrosis kortikal akut
Post Renal
Obstruksi
ureter
(bilateral/unilateral):
Tumor
e) Gejala Klinis
Oliguria
Rasa haus
Seperti ingin jatuh
Hipotensi
Takikardi
Tanda2 gagal jantung
pada pasien gagal
jantung
f) Klasifikasi
RIFLE
Klasi
fikasi
Risk
Kriteria Kreatinin
Serum
kreatinin
Kriteria UO
<0,5ml/kg/
jam untuk
6jam
<0,5ml/kg/
serum 1,5x
nilai dasar
atau GFR
Injur
25%
kreatinin
serum 2x
jam untuk
nilai dasar
12jam
atau GFR
re
Failu
50%
kreatinin
<0,3ml/kg/
serum 3x
jam untuk
nilai dasar
24jam.
atau GFR
Anuria
75% atau
12 jam
nilai absolut
kreatinin
serum 4mg
dengan
peningkatan
mendadak
minimal
0,5mg
g) Diagnosa
Anamnesis
Px fisik
Px penunjang :
1. Darah lengkap
2. Elektrolit dan biokimia darah
3. AGD
4. Urinalisis
5. Faal ginjal
h) Terapi
Konservatif/supportif:
meringankan
keluhan
mempertahankan
akibat
dan
mecegah
akumulasi
memperbaiki
progresifitas,
toksin
azotemia,
metabolisme,
dan
Komplika
si
Kelebihan
(<1L/hari)
Diuretik: Furosemide
hemat kalium
Beri resin potassium binding ion
exchange (kayazalate)
Beri glukosa 50% sebanyak 50cc+insulin
10 unit
Beri natrium bikarbonat (50-100mmol)
Beri salbutamol 10-20mg inhaler atau 0,5-
caira
intravascular
Hipo
natre
mia
Hipe
rkale
mia
Terapi
1mg IV
Asid
osis
bolik
Hipe
pH arteri >7.2
atem
ia
Hipo
kalse
meta
rfosf
mia
Hipe
rurik
semi
b) Epidemiologi
Amerika Serikat (1995-1999) : 100 kasus per juta penduduk
c) Etiologi
Penyakit parenkim ginjal
o Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, pielonefritis,
penyakit ginjal polikistik.
o Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, nefropati,
hipertensi, diabetes melitus
d) Klasifikasi
Derajat
Penjelasan
LFG
(ml/mn/1.73m2)
normal
atau 90
ringan
sedang
berat
60 - 89
30 - 59
15 - 29
Gagal ginjal
< 15
atau dialisi
e) Gejala Klinis
Penurunan fungsi nefron yang progresif
Peningkatan kadar urea dn kreatinin serum
LFG >60 % asimptomatik
LFG 30 % mulai muncul nokturia, badan lemah, mual,
f) Diag
g) Terapi
Terapi Farmakologis
Terapi NonFarmakologis
C. Hemodialisa
a) Pengertian
Hemodialisa
merupakan
proses
difusi
melintas
membrana semipermeabel
darah sementara
membrana
dan
larutan
menyebabkan penyingkiran
dialisat
pembersih
di
sisi
lain
2000).
b) Indikasi
Indikasi Jangka Pendek :
mmol/L.
pH arterial < 7-15.
Urea darah > 35
a) Salisilat.
b) Barburat.
c) Etanol.
mmol/L.
Urea darah cepat
meningkat.
Beban cairan
eksaserbasi akut
berlebihan.
Hiperkalsemi tak
pemberian terapi
terkontrol.
Gangguan elektrolit.
Keracunan dengan ;
c) Komponen Hemodialisa
1. Mesin hemodialisa
Mesin
hemodialisa
merupakan
mesin
yang
dibuat
monitoring
yang
penting
untuk
mencapai
adekuasi
hemodialisa.
2. Dialiser
unit
dan
memiliki
fungsi
seperti
nefron
dapat
berpindah
dengan
cara
difusi,
osmosis,
baik
membuang
mempunyai
kelebihan
kemampuan
cairan,
sehingga
yang
akan
tinggi
dalam
menghasilkan
3. Dialisat
plasma normal dan terdiri dari air dan elektrolit, yang dialirkan
kedalam dialiser. Dialisat digunakan untuk membuat perbedaan
konsentrasi yang mendukung difusi dalam proses hemodialisa.
Dialisat
merupakan
campuran
antara
larutan
elektrolit,
yang
adekuat
Qd
disarankan
adalah
400-800
mL/menit
4. Akses vascular
5. Quick of blood
satuan
menit
mempengaruhi
dan
merupakan
bersihan
ureum.
salah
satu
Peningkatan
faktor
yang
Qb
akan
d) Proses Hemodialisa
Didalam
dialiser
terdapat
selaput
membran
semi
Difusi
perubahan
konsentrasi
karena
zat
terlarut
berpindah
dari
Ultrafiltrasi
Konveksi
B12
dll)
tergantung
dari
jenis,
luas
permukaan,
dan
PEMBAHASAN
A. Isu Etik Hemodialisa
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan.
Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien
berpenyakit akut yang membutuhkan dialysis waktu singkat.
Indikasi
1. Indikasi Segera
2. Indikasi Dini
a. Gejala uremiaMual, muntah, perubahan mental, penyakit tulang, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan seks dan perubahan kulitas hidup.
b. Laboratorium abnormalAsidosis, azotemia (kreatinin 8-12 mg %) dan Blood
Urea Nitrogen (BUN) : 100 120 mg %, TKK: 5 ml/menit.
Tujuan
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.
2. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
4. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.
Program dialisa dikatakan berhasil jika:
1.
2.
3.
4.
tindakan untuk kepentingan pasiennya dalam usaha untuk membantu mencegah atau
menghilangkan bahaya atau hanya sekedar mengobati masalah-masalah sederhana
yang dialami pasien.4
Lebih khusus, beneficence dapat diartikan bahwa seorang dokter harus berbuat
baik, menghormati martabat manusia, dan harus berusaha maksimal agar pasiennya
tetap dalam kondisi sehat. Point utama dari prinsipbeneficence sebenarnya lebih
menegaskan bahwa seorang dokter harus mengambil langkah atau tindakan yang lebih
bayak dampak baiknya daripada buruknya sehingga pasien memperoleh kepuasan
tertinggi
Dalam hal ini pada pasien hemodialisa, kita wajib memberikan yang terbaik
untuk pasien. Bila pasien memang harus segera dilakukan hemodialisa untuk
menyelamatkan pasien maka kita harus melaksanakannya
2. Non malificence
Pada pasien dengan kegawat daruratan yang berindikasi pada pasien yang
harus melakukan hemodialisa maka kita wajib melaksanakannya untuk mencegah hal
hal yang tidak diinginkan pada pasien. Sebagai seorang dokter kita wajib untuk
bertindak cepat terhadap pasien gawat darurat.
3. Autonomy
Dalam prinsip
ini,
martabat dan
hak manusia, terutama hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Pasien diberi hak
untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya
sendiri.Autonomy pasien harus dihormati secara etik, dan di sebagain besar negara
dihormati secara legal. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dibutuhkan pasien yang
dapat berkomunikasi dan pasien yang sudah dewasa untuk dapat menyetujui atau
menolak tindakan medis
tertulis. Informed consent menyaratkan bahwa pasien harus terlebih dahulu menerima
dan memahami informasi yang akurat tentang kondisi mereka, jenis tindakan medik
yang diusulkan, resiko, dan juga manfaat dari tindakan medis tersebut
Justice atau keadilan adalah prinsip berikutnya yang terkandung dalam bioetik.
Justice adalah suatu prinsip dimana seorang dokter wajib memberikan perlakukan
yang adil untuk semua pasiennya. Dalam hal ini, dokter dilarang membeda-bedakan
pasiennya berdasarkan tingkat ekonomi, agama, suku, kedudukan sosial, dsb.
Pasien terminal adalah pasien yang dalam keadaan menderita penyakit dengan
stadium lanjut yang penyakit utamanya tidak bisa diobati kembali dan bersifat progresif
pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan.
83-85. Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku),
Sesungguhnya Aku Telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha
Penyayang di antara semua penyayang".Maka kamipun memperkenankan seruannya itu,
lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi
kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. Dan (ingatlah
kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka termasuk orang-orang yang sabar (AlQuran dan Terjemahnya, DEPAG RI, 1989 : )
Islam mengajarkan umatnya untuk berpandangan positif terhadap penyakit.
Penyakit merupakan salah satu bentuk ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia
yang dapat menjadi pencuci dosa yang telah dilakukannya. Maka dengan rasa sabar,
diharapkan mempunyai sikap kemapanan (al-sakinah) yaitu salah satu ciri sehat mental
dalam konsep Islam.
Selain itu juga sabar merupakan suatu yang bersifat dinamik. Umat Islam
melihat dinamika kesabaran sebagai lingkaran yang berasal dari Allah dan kembali pada
Allah. Umat Islam melihat dinamika kesabaran sebagai lingkaran yang berasal dari Allah
dan kembali pada Allah. Dengan sifat yang dinamik, sabar bukan sesuatu yang bersifat
pasif. Sabar bukanlah tunduk dan patuh tanpa perlawanan dan usaha melainkan
perjuangan dan upaya dengan tetap memelihara ketabahan jiwa dan keyakinan akan hasil
yang baik. Dalam hal ini, terdapat tanggapan yang kurang tepat tentang kesabaran.
155-157. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Mereka Itulah
yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (Al-Quran dan Terjemahnya, DEPAG RI,
1989 : ).
Dari uraian di atas, dijelaskan bahwa sikap sabar sangat dibutuhkan oleh pasien
terminal. Untuk menyikapi hal tersebut, maka perlu adanya bimbingan rohani Islam
secara intensif pada pasien terminal, yaitu suatu pemberian bantuan psikologis kepada
seseorang ataupun kelompok terhadap nilai-nilai ajaran Islam yang lebih menekankan
pada aspek psikologis atau jiwanya untuk mencapai kebahagiaan di dunia atau akhirat
dengan berlandaskan kepada Al- Quran dan Sunah.
Bagi pasien terminal yang telah melakukan bimbingan dengan baik, mereka
senantiasa sabar dalam menghadapi penyakitnya. Selain itu juga, sikap mereka bisa
tenang, lebih terarah, terkontrol, bisa menerima secara sadar tentang kondisi yang terjadi
dan hal-hal yang akan terjadi. Tetap beribadah melaksanakan kewajibannya, seperti
shalat walaupun dalam keadaan sakit, serta senantiasa tawakal mendekatkan diri pada
Allah. Mereka yakin bahwa Sakit adalah ujian dari Allah SWT, dengan sakit berarti
orang akan memperoleh ampunan dari Allah, dilipatgandakan pahala dan ditingkatkan
derajatnya.
Dikutip dari buku Aliah B. Purwakania Hasan (2008:445) Ibnu Qayim
aljauziah mengatakan sabar berasal dari kata al-syiddah (kokoh) dan al-quwwah
(kekuatan). Sementara, Ibnu Katsir mendefiisikan sabar sebagi tawakal atau berserah diri
dalam artian menyadari semata milik Allah. Jadi, apapun yang menimpanya, akan ia
pasrahkan kepada Allah sambil bertahan gigih dengan menguatkan diri dan hanya
mengharap ridha-Nya (Ar-Rifai, 2000). Ia tidak pernah berputus harapan kepada Allah.
Namun, kepasrahan kepada Allah ini tidak mengambil bentuk pasif dalam
memecahkan masalah, melainkan merupakan sumber energi dalam pemecahan
masalah. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna
seperti
ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
52. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah
kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan tidaklah
mengetahui apakah iman itu. Tetapi kami menjadikan Al-Quran itu cahaya yang kami
tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki (pembimbing) di antara hamba-hamba
kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
(Al-Quran dan Terjemahnya, DEPAG RI, 1989 : 791)
Bimbingan rohani Islam dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan pemberian
bantuan psikologis kepada seseorang ataupun kelompok terhadap nilai-nilai ajaran Islam
yang lebih menekankan pada aspek psikologis atau jiwanya untuk mencapai kebahagiaan
di dunia atau akhirat dengan berlandaskan kepada Al- Quran dan Sunah.
Untuk mencapai tujuan bimbingan dan sejalan dengan
bimbingan, maka dalam bimbingan harus melakukan kegiatan
fungsi fungsi
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
2. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, segisegi baik
dan buruknya, kekuatan serta kelemahannya, sebagai sesuatu yang memang telah
ditetapkan Allah, tetapi juga menyadari bahwa manusia diwajibkan untuk berikhtiar,
kelemahan yang ada pada dirinya bukan untuk terus disesali
kelebihan
bukan pula untuk membuat lupa diri, secara singkat dapat dikatakan
pemecahan
sukun yang hampir menguning sempurna dan harus diambil dari batangnya secara
langsung.
Izin melekat melekat dan menjadi menjadi bagian dari izin penyelenggaraan RS
Penyelenggaraan unit pelayanan HD di RS yang merupakan pengembangan
pelayanan setelah beroperasinya RS harus terlebih dahulu mendapat izin Dinas
Izin diberikan oleh Dinas Kesehatan Propinsi setelah mendapat rekomendasi dari
Dasar untuk melakukan hemodialisa dengan adanya persetujuan dan tujuan yang
dicapai antara dokter dan pasien. Maka perlu dilakukan informed concern. Dasar-dasar
informed concern UU no. 23/1992 tentang kesehatan pasal 53 ayat (2) dan peraturan
menteri kesehatan RI no. 585tentang persetujuan medik
KESIMPULAN
1. Isu-isu etik kedokteran mengenai penanganan hemodialisa berkaitan dengan kaidah
dasar bioetik
2. Isu-isu agama mengenai penanganan hemodialisa berkaitan dengan kepercayaan
spiritual pasien untuk mencapai kesembuhan dan juga dengan sabar dalam
menghadapi masalah.
3. Isu-isu sosial budaya mengenai penanganan hemodialisa berkaitan dengan kondisi
mental pasien yang dapat mengalami depresi akibat dikucilkan di masyarakat
4. Isu-isu hukum mengenai penanganan hemodialisa berkaitan dengan informed
conscern yang dilakukan antara dokter dengan pasien yang secara hukum diatur pada
UU no. 23/1992 tentang kesehatan pasal 53 ayat (2) dan peraturan menteri kesehatan
RI no. 585tentang persetujuan medik
5. Tatalaksana dan penanganan pasien gagal ginjal harus sesuai dengan derajat
keparahan atau progresivitas dari penyakit tersebut.
DAFTARPUSTAKA
Jakarta : EGC
Tortora, Gerard J dan Bryan Derrickson. 2012. Principle of Anatomy and