I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. SD
Umur
: 41 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Status Pernikahan
: Sudah Menikah
Pendidikan Terakhir
: S1
Pekerjaan
: Kontraktor
Masuk RS Wahidin Sudirohusodo untuk kedua kalinya pada tanggal 25 Mei
2015, diantar oleh ibu pasien
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis dan alloanamnesis dari :
Nama
: Ny. Siti Saleha
Umur
: 65 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sudiang
Hubungan dengan pasien
: Ibu Pasien
A. Keluhan Utama
Gelisah
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Gelisah sudah sejak 2 bulan yang lalu, pasien selalu mondar-mandir
di rumahnya, selalu bernyanyi, kadang tiba-tiba tertawa sendiri. Pasien
mengakui dirinya sedang dalam keadaan yang sangat senang. Pasien tidak
dapat tinggal diam dan selalu berkomentar. Pasien juga selalu menyebutnyebut bahwa akan pergi ke Denpasar untuk berbisnis. Gelisah yang
dialami pasien
obatnya.Pasien juga sulit tidur, dialami kurang lebih 2 bulan yang lalu,
pasien sulit untuk memulai tidur.
Pasien mulai berubah perilakunya kurang lebih 3 tahun yang lalu.
Saat itu pasien tertimpa musibah karena terkena tipu relasi kerja nya yang
mengharuskan pasien berurusan dengan pihak berwajib. Saat itu benarbenar membuat pasien dalam keadaaan tidak menerima keadaan yang
menimpanya sehingga pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit
Jakarta. Pasien juga pernah di rawat di Pakis RSWS 2 pada bulan Maret
2015. Pasien mendapatkan obat Depakote dan Olanzapin. Namun pasien
tidak teratur minum obat
Sebelumnya pasien adalah orang yang sangat tertutup soal pekerjaan
kepada keluarga, namun pasien dulunya tidak mudah marah, periang,
mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
1. Hendaya dan disfungsi
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya gangguan waktu senggang (+)
2. Faktor stress psikososial
Dalam masa hukuman penjara pidana korupsi
3. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat fisik sebelumnya
Pasien pernah dirawat beberapa kali di RS Jakarta 3yang lalu.
Pada bulan Maret 2015 pasien pernah dirawat di Pakis RS Wahidin
Sudirohusodo. Riwayat pengobatan Olanzapin dan Depakote.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Pasien mengalami perubahan perilaku dari keadaan sedih dan saat ini
menjadi hiperaktif
D. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien anak ketiga dari 5 bersaudara. Lahir normal di RS ditolong
oleh bidan. Tidak ditemukan adanya cacat lahir ataupun kelainan
bawaan, berat badan lahir tidak diketahui. Pasien merupakan anak
yang diinginkan.Selama kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat.
Pada saat bayi, pasien tidak pernah mengalami panas tinggi dan kejang
serta minum ASI.
2. Riwayat Kanak Awal
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, jantung, paru, abdomen dalam
batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
2. Status Neurologis
Kesadaran saat datang berada pada GCS 15 (E4M6V5).Gejala rangsang
selaput otak: kaku kuduk (-), kernigs sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor 2,5
mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat
IV.
warna biru.
Kesadaran
Berubah
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Gelisah, mondar-mandir
Pembicaraan
Spontan, lancar, dan intonasi meningkat, kesan membanjir
Sikap terhadap pemeriksa
Kurang Kooperatif
Keadaan Afektif (Mood), Perasaan, Empati, dan Perhatian
Mood
: Senang
Afek
: Hipertimia
Empati
: Tidak dapat dirabarasakan
Keserasian : serasi
Fungsi Intelektual (Kognitif)
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: sesuai dengan
tingkat pendidikan
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi
Waktu
: Baik
Tempat: Baik
Orang
: Baik
4. Daya ingat
Jangka panjang
: Baik
Jangka pendek
: Baik
Jangka segera
: Baik
5.
6.
7.
D.
1.
2.
3.
4.
E.
1.
Pikiran abstrak
: Baik
Bakat kreatif
: Dalam bidang otomotif
Kemampuan menolong diri sendiri: Baik
Gangguan Persepsi
Halusinasi
: Tidak diakui
Ilusi
: Tidak ada
Depersonalisasi
: Tidak ada
Derealisasi
: Tidak ada
Proses Berpikir
Arus Pikiran
Produktivitas
: Kesan membanjir
Kontuinitas
: cukup relevan, adaFlight of ideas
Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi
: Selalu ingin ke Denpasar untuk berbisnis kontraktor
Waham
: Pasien meyakini bahwa dirinya adalah pemimpin
F.
G.
1.
2.
3.
H.
I.
Dari pemeriksaan status mental tampak Seorang laki laki, wajah sesuai
umur, postur tubuh tinggi, memakai kaos abu-abu, celana panjang jeans warna
biru, rambut rapi , perawatan diri baik. Kesadaran berubah.aktivitas
psikomotor pasien gelisah. Sikap terhadap pemeriksa cukup kooperatif.
Keadaan suasana perasaan pasien yaitu mood tidak bisa dinilai dan afek
hipertimia, dimana pasien menunjukkan ekspresi yang berlebihan. Gangguan
persepsi tidak diakui. Arus pikir pasien memiliki ide yang selalu melompatlompat (flight of ideas). Gangguan isi pikir yaitu ada waham kebesaran bahwa
pasien mengusai perdagangan di Asia Tenggara, Pemimpin Pasar Bebas di
thaun 2020. Uji daya nilai terganggu. Tilikan derajat 1. Taraf dapat dipercaya.
VI.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis dan pemeriksaan status
mental ditemukan gejala klinis yang bermakna yaitu berupa pola perilaku
gelisah, mondar-mandir, bernyany-nyanyi, tertawa sendiri dan suka
berkomentar. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien
dan keluarga serta terdapat hendaya (dissability)pada fungsi psikososial,
pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien menderita gangguan jiwa.
Berdasarkan pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya
berat dalam menilai realita ditandai dengan waham
kebesaran sehingga
ditemukan flight of idea, mudah marah ,serta aktivitas motorik pasien yang
meningkat, sehingga memenuhi trias mania. Dan berdasarkan alloanamnesis,
pemeriksa menemukan adanya riwayat depresi satu tahun yang lalu dengan
keluhan mudah marah dan tidak mau di ganggui, selalu ingin sendiri, kadang
terlihat menangis sendiri, malas beraktivitas seperti biasanya, serta kurang
nafsu makan dan sulit tidur, dan menurut keluarga pasien sempat sembuh
sempurnasehingga menurut PPDGJ-III pasien dapat didiagnosisgangguan
afektif bipolar kiniMania dengan Gejala Psikotik (F31.2)
Aksis II
Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Stressor psikososial
Aksis V
GAF (Global Assesment Functioning) Scale 50-41gejala berat (moderate),
disabilitas sedang.
`
VII.
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik:
Terdapat ketidakseimbangan
neurotransmitter
di
otak
sehingga
membutujkan farmakoterapi
2. Psikologi:
Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita waham kebesaran
sehingga pasien memerlukan psikoterapi.
3. Sosiologik:
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, dan penggunaan
waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
VIII. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmakoterapi
7
secara teratur.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami oleh pasien, sehingga tercipta
dukungan moril dan lingkungan yang kondusif sehingga membantu
proses penyembuhan pasien.
IX.
PROGNOSIS
Dubia
Faktor Pendukung :
Faktor penghambat:
X.
Tilikan 1
Pasien tidak teratur minum obat
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain itu
menilai efektifitas dan kemungkinan efek samping obat.
XI.
DISKUSI/ TAMBAHAN
Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari
terdapat keadaan afek/mood yang meningkat, ekspresif atau iritabel.
berlebih
dalam
aktivitas
yang
mengandung
Gambaran klinis merupakan bentuk mania yang lebih berat dari F30.1
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini mania dengan gejala psikotik
Pedoman diagnostic
a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untukbmania dengan gejala
psikotik (F30.2) dan
b. Harus sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif
atau campuran)
Adapun diagnosis banding dari episode mania dengan gejala psikotik adalah:
1. Gangguan afektif bipolar episode kini manik tanpa gejala psikotik.
2. Gangguan manik tanpa gejala psikotik
3. Skizoafektif tipe manik.
Obat anti-psikosis yang dapat diberikan :
A. Obat anti-psikosis Tipikal
1. Phenothiazine
Rantai aliphatic
Rantai ppiperazine
Rantai pipridine
2. Butyrophenone
3. Diphenyl-butylpiperidine
:
:
:
:
:
Chlorpromazine
(largacil)
Levomepromazine
(Nozinan)
perphenazine (trilafon)
Trifluoperazine (stelazine)
thioridazine (malleril)
Haloperidol
pimozide
10
:
:
3. Benzisoxazole
sulpiride
Clozapine
Olanzapine
Quetiapine
Risperidon
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala sasaran (target syndrome)
: Sindrom Psikosis
MEKANISME KERJA
Hipotesis
11
Penggolongan
Mania akut
Profilaksis Mania :
Haloperidol
Carbamazepin
Valproic Acid ( Depakene)
Divalproex Na ( Depakote)
Lithium Carbonate
INDIKASI PENGGUNAAN
Gejala sasaran : Sindrom Mania
Butir-butir diagnostic sindrom mania :
Dalam jangka paling sedikit satu minggu hamper setiap hari terdapat keadaan afek
(mood, Susana perasaan) yan meningkat , ekspresif atau iritabel.
12
: Dokter Muda
: Pasien
DM
: Selamat Siang Bapak, saya Dokter Muda Okky Indrasari. Bagaimana kabar
Bapak hari ini?
DM
: Apa yang bapak lakukan hari ini sehingga Bapak merasa sangat bergembira?
: Hari ini saya sangat bergembira karena saya tadi berjalan sampai ke
Infection center melihat orang-orang banyak berlalu lalang, melihat bendera
dan saya mengambil gambar. Saya sangat bersemangat.
DM
P
DM
DM
: Sudahlah saya tidak ingin menceritakan. Dokter baca saja rekam medic
saya. Saya jadi malas untuk mengingat masalah itu. Jadi tidak bersemangat.
Saya dituduh korupsi padahal satu Marauke bahkan satu Indonesia juga tahu
kalau saya tidak bersalah.
DM
DM
DM
13
: Ada yang saya pelajari dan ada hobi saya dan itu saya paduka dengan hobi
saya yang filatelis dan hobi saya yang suka jalan-jalan. Hobi saya dulu itu
foto-foto dan sekarang itu baru ngetrend. Itu sudah hal zaman batu bagi
saya. Karena teknologi chatting pun saya sudah ajarkan di Amsterdan sejak
tahun 2000.
DM
: Saya izin dengan Papi saya untuk ke Amsterdam untuk mengambil S2.
Tapi say mikir kalau ada apa-apa terjadi dengan kedua orang tua saya
makanya saya pusing. Visa disana cuman bias turis 13 hari. Saya cuman 9
hari dan cuman berbelanja.
DM
DM
: Semuanya saya sudah pikirkan sejak saya kecil. Saya sudah melakukan
riset sendiri. Jadi waktu saya kecil dan terdampar di Halmahera kapal itu
terombang-ambing. Pada saat itu Idul fitri di tahun 1977 dan di dek kapal
orang mengatur sajadah. Pagi itu jelas terdengar takbir dari Bulu. Dokter
tahu Bulu? Itu gunung bukan gunung merapi. Dari takbir itu terlihat caya
yang indah tak terbayangkan dan hanya saya yang melihat. Disitu saya tahu
itu tanda-tanda kebesaran.
DM
: Baik bapak dengan keadaan Bapak seperti ini dengan suasana bahagia,
apakah tidak terbenak dalam pikiran bapak kenapa saya berada di rumah
sakit?
: Meja ini sudah bisa berbicara. Semua yang ada di lemari itu yang terkunci
sudah ada benda-benda peraga yang jenisnya yang saya punya. Itu mana
dokter yang menangani saya? Hanya nama saya saja yang tidak ada
dokternya.
14
DM
: Tidur enak. Jalan jalan enak. Tapi jangan berpikir lambat. Sudah berapa
ratus professor yang disekolahkan dan mendapat beasiswa di luar negeri
untuk menjadikan RS Unhas sebagai pusat traumatic dari perang Vietnam,
Myanmar dan Rusia. Di Pakis ini. Inti itu.
DM
DM
15