: Nikah Muda?
Tujuan Kegiatan
Bentuk Kegiatan
: Talk Show
Hari, Tanggal
Tempat
Waktu
: 10.00 - 12.00
Pembicara
Target Utama
Alokasi waktu:
Presentasi
: 15 menit/pembicara
Diskusi
: 50 menit
Tanya Jawab
: 20 menit
Pengantar:
Dalam undang-undang perkawinan pasal 2 ayat 7 disebutkan untuk melangsungkan pernikahan,
batas minimal usia wanita adalah 16 tahun dan pria 19 tahun. Pernikahan yang berlangsung di bawah itu,
disebut dengan pernikahan dini. Menurut data penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas
Indonesia tahun 2015, angka pernikahan dini di Indonesia adalah peringkat kedua di kawasan Asia
Tenggara. Ada sekitar 2 juta dari 7,3 juta perempuan Indonesia di bawah umur 15 tahun yang sudah
menikah dan putus sekolah. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 3 juta orang di tahun 2030.
Di antara keistimewaan Islam adalah fleksibilitas, universalitas, rasional, sesuai tempat dan zaman
serta mudah diterima khalayak, baik yang berkaitan masalah ibadah, akhlak, muamalat, maupun
berkaitan hukum (aturan) perkawinan. Isu nikah muda sering menjadi polemik dan kontroversi dalam
masyarakat dikarenakan masih adanya asumsi bahwa hal itu dianjurkan agama, didorong serta
dicontohkan Nabi Muhammad. Tepatkah asumsi tersebut?
Pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah yang bisa dilakukan tanpa persiapan yang matang.
Persiapan tersebut membutuhkan waktu dan pertimbangan yang banyak dalam prosesnya. Jika tidak,
pernikahan dapat terancam tidak harmonis. Mengingat semakin meningkatnya pernikahan dini yang
terjadi, membuat kita bertanya-tanya sebenarnya apa saja yang dibutuhkan untuk merencanakan dan
mempersiapkan sebuah pernikahan agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadddah, warahmah.