Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH SAMPAH DAN CARA PENGELOLAANNYA

KELOMPOK 2 :
Muhammad Fauzan Al-Farizi 16/399143/PT/07261
Muhammad Hazim AM 16/399155/PT/07273
Rama Wijaya 16/399171/PT/07289
Rifal Maulana 16/399176/PT/07294
Rismiyati 16/399180/PT/07298

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

Pengaruh Sampah Dalam Kehidupan Sehari-hari.

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak di gunakan lagi. Apabila
tidak di tangani dengan benar akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai
penyakit, penyumbatan saluran air dan juga dapat menyebabkan banjir.Dalam kehidupan
manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri dan konsumsi. Sampah
menurut sumbernya dapat berasal dari sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, atau
sumber lainnya. Sedangkan berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu 1) sampah
organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan, sayuran, sampah
dapur dan lain-lain, 2) sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai (undegradable)
contohnya plastik, botol, kaleng dan lain-lain.
Masalah sampah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia. terutama di daerah
perkotaan. Sebagian besar sampah di kota dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Seiring
dengan bertambahnya penduduk kota, timbunan sampah ini menimbulkan berbagai masalah,
mulai dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Di sisi lain,
tidak semua sampah yang dibuang akan mudah hancur. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan ada
yang puluhan tahun baru bisa hancur. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan warga kota
banyak dan lama hancur, maka akan dibutuhkan lahan yang luas untuk TPA.
Sementara itu tidak sedikit warga yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya
sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga

menyebabkan banjir pada saat musim hujan. Selain itu ada juga yang menangani sampah dengan
cara dibakar. Masalah yang ditimbulkan pun tidak kalah serius, karena sampah yang dibakar
akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga
berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat
menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsinogenik), bahkan kematian.
Namun, Seiring berjalannya waktu maka di temukanlah cara untuk menanggulangi sampah.
Kalau dulu sampah hanya di biarkan sampai menimbulkan bau tak sedap, sekarang sampah di
manfaarkan menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu : sampah sisa-sisa
makanan di jadikan kompos, pupuk dll. Sedangkan sampah anorganik diantaranya sampah
plastik di jadikan kerajinan tangan atau di daur ulang.
Berdasarakan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui cara pengelolaan sampah organik
dan anorganik sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup.

2.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengelolaan sampah organik dan anorganik sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup ?
3.

Tujuan

Untuk mengetahui cara pengelolaan sampah organik dan anorganik sebagai upaya pelestarian lingkungan
hidup.

PEMBAHASAN

A.
a.

Sampah
Definisi Sampah

Sampah adalah semua jenis bahan padat, termasuk cairan dalam kontainer, yang dibuang sebagai barangbarang buangan, tidak bermanfaat, atau barang-barang yang dibuang karena kelebihan (Sarudji, Didik,
2006).
Sedangkan menurut kamus lingkungan sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau
cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan.
b.

Jenis Sampah

Pada dasarnya sampah berasal dari a) sampah alam, yaitu sampah yang diproduksi di alam dan dapat
diurai melalui proses daur ulang alami, seperti daun kering di hutan yang akan terurai menjadi tanah, b)
sampah manusia adalah sampah yang dihasilkan oleh pencernaan manusia, seperti feses dan urin, serta c)
sampah konsumsi, yaitu sampah yang sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah yang dihasilkan
karena (manusia) penggunaan barang. Sampah konsumsi adalah jenis sampah yang umum menjadi
masalah saat ini.
Adapun menurut bentuknya sampah dibedakan menjadi dua, yaitu :
1).

Sampah cair

Sampah cair adalah sampah yang bentuknya berupa benda cair. Misalnya air bekas cucian dan sampah
cair pabrik. Sampah cair atau yang biasa dikenal dengan limbah cair, apabila dibuang langsung tanpa
diolah terlebih dahulu, maka akan menimbulkan pencemaran pada tanah sehingga mengakibatkan
berkurangnya unsur hara yang terkandung dalam tanah, selain itu juga dapat menimbulkan pencemaran
air yang berakibat langsung pada kehidupan biota air dan secara tidak langsung mempengaruhi kualitas
air minum.
2).

Sampah padat

Sampah padat adalah sampah yang bentuknya berupa benda padat. Misalnya potongan sayur, buah, sisa
makanan, plastik, kaca, besi, kertas, rumput, daun, dan ranting.
Berdasarkan sifatnya, sampah padat dikelompokkan menjadi:
1.

Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diurai oleh mikroba
atau jasad renik (biodegradable). Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, tepung, sayuran, kulit buah, rumput, daun dan ranting.
2.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk
sintetis maupun hasil pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam
dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah detergen, sampah kaca dan keramik. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian
lainnya dapat diurai dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini umumnya termasuk sampah rumah tangga
misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.
Selain jenis-jenis sampah diatas, masih ada satu jenis sampah yang lain yaitu sampah berbahaya. Sampah
Berbahaya adalah sampah yang beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat
suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak negatif. Sampah ini
biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai setempat karena memiliki racun. Sampah ini
sangat memengaruhi linkungan dan mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk
hidup.
Contoh sampah berbahaya adalah :
Logam
Pestisida
Zat kimia
Sisa perindustrian

B. Pelestarian Lingkungan Hidup


a. Definisi Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang
yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Definisi lingkungan
hidup menurut Emil Salim dapat dikatakan cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang
lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau manusia, misalnya faktor alam, politik,
ekonomi dan sosial.(Salim,1979)
Berdasarkan pengertian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa manusia yang memegang kendali seluruh
alam. Sehingga apapun yang dilakukan mereka pasti akan mempengaruhi kehidupan dirinya sendiri,
lingkungannya, bahkan kelangsungan hidup dan kesejahteraan makhluk hidup lain.
b. Masalah yang Terjadi pada Lingkungan Hidup Akibat Sampah
Masalah lingkungan hidup yang berhubungan dengan sampah adalah pencemaran.
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena
dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan
oleh suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan
atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada
pada waktu yang tidak tepat.(Bidabi,2013)

Jenis-jenis pencemaran yang ada di sekitar kita yaitu :


1) Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya benda asing ke dalam lingkungan air dimana benda asing tersebut dapat
mengurangi kualitas lingkungan air. Benda asing yang dimaksud yaitu sampah yang dapat berupa sampah
padat dan sampah cair baik organik maupun anorganik. Yang termasuk lingkungan air adalah sungai,
danau, rawa, dan laut. Contohnya limbah rumah tangga (sisa sayur, buah, makanan, kaleng, kertas, dan
plastik), limbah pertanian (insektisida dan pupuk organik), dan limbah industri.
2) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah masuknya benda asing ke dalam lingkungan tanah yang akan mengurangi
kualitas tanah. Sampah organik tidak akan merusak kesuburan tanah karena sampah organik mudah diurai
oleh zat-zat renik dalam tanah menjadi mineral, gas, dan air. Sampah anorganik sulit diurai oleh tanah
sehingga sampah anorganik dapat merusak kesuburan tanah dan mengganggu ekosistem tanah.
3) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya benda asing ke dalam udara yang akan mengurangi kualitas udara itu
sendiri. Salah satu hal yang menjadi penyebab dari pencemaran udara adalah limbah pabrik dan asap
kendaraan bermotor yang banyak mengandung zat-zat berbahaya seperti Carbon Dioxyde (CO2), Carbon
Monoxyde (CO), Chloro Fluoro Carbon (CFC), dan Dihydrogen Sulfide (H2S). Banyak pabrik yang
masih belum menyediakan sarana untuk menetralisir zat-zat berbahaya yang dikandung oleh asap pabrik.
C. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan dan Lingkungan
Sampah banyak mempengaruhi hampir semua bidang dalam kehidupan manusia., terutama dalam bidang
kesehatan dan lingkungan.
a. Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan
1. Sampah sebagai sarang vektor dan binatang pengerat.
Sampah terutama sampah yang mudah membusuk adalah sumber makanan bagi lalat dan tikus. Lalat
merupakan salah satu perantara beberapa penyakit diantaranya typus perut, diare, kolera, dan disentri.
Demikian pula dengan tikus yang dikenal sebagai sumber penyakit pes, leptospirosis dan lain-lain.
2. Sampah sebagai sumber infeksi
Sumber infeksi adalah bahan dimana hidup penyebab penyakit untuk sementara waktu sebelum penyebab
penyakit mencapai host yang baru. Seringkali sampah tercampur dengan bahan-bahan yang bersifat
infeksius sehingga sampah dapat dikatakan dengan sumber infeksi.
b. Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan
1. Sampah mencemari lingkungan

Sampah yang tidak ditangani secara baik dapat mencemari air melalui selokan. Sampah anorganik seperti
plastik dan karet akan menyebabkan pendangkalan pada saluran air. Sedangkan sampah organik yang
masuk ke air akan mengganggu keseimbnagan ekosistem karena air akan mengalami pencemaran dari
hasil penguraian bahan organik. Di samping itu, tanah juga akan mendapat pencemaran dari hasil
penguraian sampah organik dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang terkandung dalam sampah.
2. Sampah mengganggu estetika
Sampah baik bentuk atau wujud maupun baunya sudah menimbulkan kesan tidak estetis. Terdapatnya
tumpukan sampah yang terkesan tidak dikelola dengan baik akan memberikan nilai negatif bukan hanya
dilihat dari segi estetika, melainkan menjurus pada kepribadian masyarakat bahkan bangsa.
C. Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan
Pengelolaan sampah meliputi penampungan, pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur ulangan,
atau pembuangan dari material sampah. Tujuan dari pengelolaan sampah, yaitu mengubah sampah
menjadi material yang memiliki nilai ekonomis dan mengolah sampah agar menjadi material yang tidak
membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memulihkan sumber daya alam.
Penampungan sampah merupakan proses awal yang tujuannya untuk menghindari agar sampah tidak
berserakan sehingga tidak mengganggu lingkungan. Tahap kedua yaitu pengumpulan sampah, yaitu
proses pengambilan sampah dari tempat penampungan sampai ke tempat pembuangan sementara. Proses
selanjutnya adalah pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara ke
tempat pembuangan akhir. Berhasil tidaknya penanganan sampah juga tergantung pada sistem
pengangkutan yang diterapkan. Pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truck container tertentu
yang dilengkapi alat pengepres. Tempat pembuangan akhir (TPA) adalah sarana fisik untuk
berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah. Pembuangan akhir merupakan tempat yang
disediakan untuk membuang sampah dari semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut.
Prinsip pembuangan akhir adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir.
a. Pengelolaan Sampah Organik Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan
1) Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)
Pengomposan adalah sistem pengolahan sampah organik dengan bantuan mikroorganisme sehingga
membentuk pupuk kompos. Mengolah sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara,
mulai yang sederhana hingga skala industri atau komersial.
Dalam proses pengomposan, sampah organik secara alami akan diuraikan oleh berbagai jenis mikroba
seperti bakteri, jamur dan lain-lain. Proses peruraian ini memerlukan kondisi yang optimal seperti
kesediaan nutrisi yang memadai, udara yang cukup, dan kelembaban yang tepat. Di tempat pengomposan,
mula-mula sejumlah mikroba akan menguraikan senyawa rantai panjang yang terkandung dalam sampah,
seperti selulosa, karbohidrat, lemak, dan protein menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti gas
karbondioksida dan air. Senyawa-senyawa sederhana tersebut merupakan makanan bagi mikroba untuk
tumbuh dan berkembangbiak sehingga jumlahnya berlipatganda.

Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kompos dikenal sebagai Effective Microorganism
(EM). EM bertugas menguraikan sampah organik. Hasil fermentasinya dapat menciptakan kondisi yang
mendukung kehadiran jamur pemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman).
Kompos digunakan dalam sistem pertanian bersifat ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan pupuk
organik, disamping menanggulangi sampah juga menerapkan gaya hidup sehat.
2) Pakan ternak
Selain digunakan untuk kompos, sampah organik juga dapat digunakan sebagai pakan ternak. Namun
sampah organik yang lebih baik digunakan untuk pakan ternak adalah sampah sayuran, karena sampah
sayuran memiliki kadar air yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan sampah buah-buahan.
Sehingga jika sampah sayuran dipergunakan sebagai bahan baku untuk pakan ternak maka bahan pakan
tersebut akan relatif tahan lama atau tidak mudah busuk.
Proses pertama yaitu pemisahan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang telah
dipisahkan dari sampah anorganik selanjutnya dihancurkan menjadi ukuran yang untuk memudahkan
proses fermentasi. Fermentasi dilakukan untuk meningkatkan kandungan gizi dan nilai cerna sampah
karena kandungan gizi sampah umumnya rendah tetapi serat kasarnya relatif tinggi. Sampah yang telah
difermentasi itu kemudian dikeringkan dengan dijemur. Setelah kering, sampah hasil fermentasi yang
sudah kering lalu digiling hingga menjadi tepung. Selanjutnya tepung sampah ditambah bahan lain
termasuk enzim dan diaduk dalam mesin pencampur, sehingga diperoleh pakan ternak yang sesuai dengan
kebutuhan ternak.
3) Briket arang
Manfaat lainnya dari sampah organik ini adalah untuk dijadikan briket arang. Sampah organik yang
digunakan contohnya daun-daunan, ranting, dan tempurung kelapa.
Proses pembuatannya yang pertama yaitu pembakaran sampah organik yang dilakukan di tabung tertutup
agar dapat menjadi arang. Setelah menjadi arang, sampah itu kemudian digiling hingga halus menjadi
bubuk arang. Setelah itu, bubuk arang dicampur dengan tepung kanji dan air. Adonan arang cair
kemudian dibentuk dan dipadatkan. Proses pemadatan inilah yang mempengaruhi kualitas briket arang,
semakin padat briket semakin semakin tinggi daya nyala apinya.
3) Asap cair
Asap cair adalah hasil pengembunan uap hasil pembakaran langsung ataupun tidak langsung dari bahan
bahan yang mengandung karbon. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair adalah
kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair dalam industri
pangan, memberi rasa dan aroma yang khas juga sebagai pengawet karena sifat antimikroba.
Prinsip pembentukan asap cair sangat sederhana. Bahan berkayu di bakar (untuk mendapatkan asapnya),
kemudian dilakukan proses pengembunan sehingga asap menjadi cair.
4) Pembuatan Biogas (Gas Bio)

Biogas merupakan gas-gas yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik dan dapat
dimanfaatkansebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Bahan baku pembuatan biogas adalah kotoran
hewan, sisa-sisa tanaman, atau campuran dari kedua bahan tersebut. Proses pembusukan atau
fermentasinya yang terjadi secara anaerobik. Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup
(tanpa oksigen) dan dilakukan oleh bakteri Metalothrypus methanica.
Prosesnya yaitu dengan mencampurkan sampah organik dan air. Setelah dicampur dengan air, sampah
kemudian dicampur dengan bakteri Metalothrypus methanica. Lalu disimpan di dalam tempat yang kedap
udara dan dibiarkan selama dua minggu.
5) Daur Ulang Kertas
Daur ulang kertas dapat dilakukan dengan memanfaatkan kertas menjadi kertas buram, produk kertas
yang sudah dihancurkan bersama dengan air dan diblender, kemudian dicetak dan dapat digunakan untuk
membuat berbagai kerajinan tangan seperti tas dari kardus, bingkai foto dari kertas koran, dan lain-lain.
b. Pengelolaan Sampah Anorganik Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan
Sampah anorganik yang dapat didaur ulang yaitu sampah plastik, kaca, dan kaleng. Sampah anorganik
berupa plastik seperti kemasan makanan ringan, minyak goreng, sabun cuci dan plastik lainnya dapat
diolah kembali menjadi tas, gantungan kunci, maupun pita rambut. Sedangkan sampah anorganik berupa
kaleng dan botol kaca bekas dapat dimanfaatkan lagi misalnya untuk pot tanaman atau diberikan kepada
pengumpul barang bekas untuk diolah lagi di pabrik daur ulang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa sampah merupakan barang-barang yang
sudah tidak digunakan kembali yang dapat menimbulkan berbagai kerugian terutama terhadap kelestarian
lingkungan. Hal ini dapat diatasi dengan metode pengelolaan sampah yang efektif sesuai dengan jenis
sampah. Salah satu cara pengelolaan sampah padat yaitu dengan memilah sampah padat menjadi sampah
organik dan anorganik untuk dilakukan proses pemanfaatan selanjutnya. Sampah organik dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, biogas, pakan ternak, asap cair, dan briket arang. Sedangkan
sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi berbagai macam perabot rumah tangga.
B. Saran
Berikut adalah saran yang dapat dipaparkan berdasarkan uraian diatas :
a. Bagi masyarakat, sebaiknya perlu meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan dan kelestarian
lingkungan yaitu dengan cara mengolah sampah organik dan anorganik menjadi barang yang berguna.
b. Bagi pemerintah, sebaiknya perlu memperbanyak sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses
pengelolaan sampah sebagai upaya pelestarian lingkungan.
c. Bagi penulis selanjutnya, sebaiknya dapat memaparkan lebih rinci lagi mengenai pengelolaan sampah
organik dan anorganik baik secara tradisional ataupun modern.

Daftar Pustaka
Sarudji, Didik. 2006. Kesehatan Lingkungan. Surabaya. Media Ilmu

Salim, Emil.1979.Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Mutiara:Jakarta

Daftar Laman
Bidabi,
Amoye.2013.Pengertian
dan
Makalah
Pencemaran
Lingkungan.http://dogimauw.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-makalah-pencemaran.html?
m=1 diakses pada hari jum'at 04 November 2016 pukul 13.20

Anda mungkin juga menyukai