Anda di halaman 1dari 4

1.

Cara perpindahan kepemilikan aset Ijarah dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik,


Hadiah / janji menjual ( sebelum,sesudah,bertahap)
2. Pengakuan awal aset ijarah
sebesar harga perolehan
3. Dasar Perhitungan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas pembiayaan Ijarah
PSAK 107
4. hal yang harus tercatum dalam akad pembiayaan Ijarah
Spesifikasi obyek ijarah (PSAK 107),
5. Pernyataan yang benar atas pembiayaan Musyarakah
- Pembiayaan musyarakah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan : saldo pokok dikurangi penyisihan kerugian piutang
- Pemb. Muyarakah dalam bentuk kas diakui pada saat pembayaran
sebesar jumlah uang yang diberikan bank kepada pengelola dana
- Pembayaran kembali oleh mudharib akan mengurangi pembiayaan
- PPAP dibentuk sesuai dengan peraturan BI yang berlaku
- Pengakuan laba pemb. Musy. Diakui pada periode terjadinya hak bagi
hasil sesuai nisbah yang disepakati
- Saldo rekening musy. Menggambarkan bearnya pembiayaan
mudharabah yang disalurkan dengan resiko yang ditanggung bni
syariah.
- Pembiayaan diakui pada saat pencairannya sebesar pokok pembiayaan.
Pembiayaan bersama diakui sebesar pokok yang merupakan porsi
tagihan bank yang bersangkutan
- Dikenakan biaya administrasi pemberian pembiayaan

6. Metode penyusutan Aset Ijarah terdiri


metode garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit
produksi
7. Kriteria pembiayaan Musyarakah digolongkan dalam kolektibilitas Kurang Lancar
>90 hari menunggak
Kurang 80% dari declare (akumuatif)
8. Tujuan laporan keuangan adalah
BOD = target
BM = pengendalian keuangan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

9. Biaya perbaikan atas aset Ijarah dalam pembiayaan Ijarah dibebankan kepada
pemilik,jika perbaikan rutin (PSAK 107)

10. Tarif Penyisihan Penghapusan Piutang (PPA) untuk pembiayaan Musyarakah dengan
kolektibilitas Diragukan (kol4) 50%
11. Definisi Mudharabah : Pengelolaan dana dari shahibul mal oleh mudharib dengan
sistem bagi hasil
12. Kriteria pembiayan murabahah yang menggunakan metode individual Assessment
dalam pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dilakukan terhadap
murabahah dengan o/s > 15M dengan umur tunggakan >90 hari/ sedang proses
restruturisasi.
13. Metode perhitungan probability of default (PD) untuk pembentukan CKPN Kolektif
Collective Assasement (baki debet x rate PDLGD )
14. Pengakuan dan pengukuran urbun (Uang muka) dalam transaksi murabahah
pembayaran piutang
1.
2.
3.
4.

Pengakuan dan pengukuran urbun ( uang muka ) :


Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat
diterima
Jika transaksi murabahah dilaksanakan, maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang
( bagian angsuran pembelian )
Jika transaksi tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah
dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan bank
Pengakuan piutang

15. Prioritas penyelesaian atas setoran/angsuran untuk Mudharabah Kurang Lancar,


Diragukan dan Macet (kolektibilitas 3, 4 dan 5)
a. Administrasi piutang
b. Talangan bank
c. Tagihan pokok
d. Tagihan bagi hasil
e. Saldo akhir/saldo pelunasan
16. Pernyataan berikut yang benar terkait cash dan akrual basis:
Akrual = belum bisa dibagihasilkan , cash = bisa dibagihasilkan
akrual = pengakuan pendapatan untuk PF (lancar, dalam perhatian khusus,)
cash = pengakuan pendapatan untuk NPF (kurang lancar, diragukan, macet)
17. Jurnal pembebanan bagi hasil pembiayaan mudharabah
Pembebanan Bagi hasil Mudharabah PF setelah adanya diterimanya laporan
keuangan, dengan jurnal sebagai berikut:
Db. Tagihan Pendapatan Bagi hasil Mudharabah/Musyarakah
Kr. Pendapatan Akrual Bagi hasil Mudharabah/Musyarakah
Pembayaran bagi hasil Mudharabah dilakukan berdasarkan declared profit
sesuai dengan laporan keuangan yang telah disampaikan dan sesuai akad
Mudharabah, sebagai berikut:
Db. Nominatif Rekening Afiliasi
Kr. Tagihan Pendapatan Bagi hasil Mudharabah/Musyarakah
Db. Pendapatan Akrual Bagi hasil Mudharabah/Musyarakah
Kr. Pendapatan Kas Bagi hasil Mudharabah/Musyarakah

18. Dalam pembiayaan Murabahah Bank dapat memberikan potongan dari total piutang
murabahah yang belum dilunasi jika pembeli /nasabah: pelunasan dini dan tidak
diperjanjikan
19. Dasar pengaturan tentang Akuntansi murabahah adalah : PSAK 102
20. Prioritas utama penyelesaian atas setoran/angsuran untuk Mudharabah yang telah
dihapusbuku adalah
a. Asuransi pby
b. Pokok
c. Bagi hasil
21. Jurnal pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Pinjaman Murabahah
Db. CKPN Murabahah
Kr. Beban CKPN
22. Kelalaian atau kesalahan Bank sebagai pengelola dana, antara lain disebabkan oleh
hal-hal
Persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi;
Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan yang lazim dan / atau yang telah
ditentukan dalam akad; atau
Hasil keputusan dari institusi yang berwenang.
23. Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut, kecuali
(a) investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang
dibayarkan;
(b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar
aset nonkas pada saatpenyerahan:
(i) jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya diakui, maka
selisihnya diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi
sesuai jangka waktu akad mudharabah.
(ii) jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya, maka selisihnya
diakui sebagai kerugian;
24. Aset nonkas musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai wajar disusutkan berdasarkan
nilai ekonomis

25. Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk tujuan social semata-mata sebagaimana
dimaksud dalam Fatwa DSN MUI No. 19/DSN-MUI/IV/2001
26. Dana Mudharabah disajikan sebagai Dana Syirkah Temporer dengan memisahkan
antara yaitu sebagai berikut CEK PUBLIKASI/LSMK
a. Tabungan Mudharabah
b. Deposito Mudharabah

27. Ketentuan Umum Fatwa DSN No.25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang
Rahn
28. Perbedaan Tabungan Mudharabah dengan Tabungan Wadiah dalam komponen
penyajian Laporan Keuangan Bank
-

Dana simpanan wadiah


Dana investasi non profit sharing (mudharabah)

29. Pengakuan pendapatan ujrah/fee dilakukan secara harian dengan membentuk jurnal
sebagai berikut:
30. Ketentuan umum giro dengan akad mudharabah, kecuali:

Anda mungkin juga menyukai