REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jl. Prof.Dr. Sumantri Brojonegoro No.1
Bandar Lampung
perempuan
Indonesia
dari
masalah-masalah
tersebut
dilakukan secara bertahap. Hal ini Nampak dari program Keluarga Berencana
(KB) dengan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum ibu dan
keluarga pada umumnya untuk mengurangi beban yang dipikulnya dalam
lingkungan keluarga dengan mengatur kehamilan dan kelahiran anak. Dengan
cara itu, perempuan dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Pemberdayaan kaum perempuan termasuk di dalamnya organisasi perempuan
sangat penting dan selalu relevan untuk diperjuangkan secara serius melalui
upaya-upaya yang comprehensive, sistematis, dan berkesinambungan.
Banyak upaya yang dapat dilakukan secara bersama-sama dalam rangka
membantu pemberdayaan kaum perempuan.
Umumnya angka kematian bayi dan angka kematian ibu yang tinggi lebih
banyak terdapat di wilayah pedesaan pesisir dengan penduduk yang berstatus
miskin dan berpendidikan rendah. Mereka yang menikah dengan usia relatif
rendah umumnya berasal dari keluarga miskin. Tidak sedikit di antara mereka
yang menikah di bawah tangan dengan tujuan untuk melepaskan beban
keluarga. Ini salah satu faktor yang memberikan sumbangan proses
pemiskinan
dan
memperparah
lingkaran
perangkap
kemiskinan.
(gemari.or.id)
Kemiskinan merupakan masalah utama pembangunan yang sifatnya
kompleks dan multi dimensional. Persoalan kemiskinan bukan hanya
berdimensi ekonomi tetapi juga sosial, budaya, politik bahkan juga ideologi.
Contoh kemiskinan misalnya kemiskinan kultural yang mencakup tentang
gaya hidup, tingkat pendidikan, budaya, adat, serta kepercayaan. Kemiskinan
ini termasuk fenomena kemiskinan pada masyarakat pesisir, tingkat
pendidikan masyarakat pesisir yang masih rendah.
Tingkat pendidikan di wilayah pesisir Bandar lampung masih terbilang
rendah. Anak-anak yang putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikannya
dengan alasan lebih baik bekerja sebagai nelayan (lampost.co) hal ini lama
kelamaan akan menjadi suatu budaya masyarakat pesisir. Terlebih lagi bila
dilihat dari kaum perempuan pesisir yang putus sekolah, mereka berfikir akan
lebih baik menikah. Perempuan dibawah 16 tahun sudah diperbolehkan
teknik
analisis
Longwe
sering
dipakai
untuk
peningkatan
Pemampuan
Perempuan.
Metode
Sara
H.
Longwee
pemberdayaan
dianggap
suatu
strategi
yang
melihat
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
kesimpulan-kesimpulan
akhirnya
dapat
ditarik
dan
diverifikasi.
2.
Penyajian Data
tindakan.
Dalam
penelitian
ini,
penyajian
data
diwujudkan dalam bentuk uraian dengan teks naratif, dan foto atau
gambar sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah melakukan verifikasi secara terus
menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. yaitu sejak awal
memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data.
Peneliti menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan,
hal-hal yang sering timbul, yang dituangkan dalam kesimpulan.
G. Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan (validitas) atas keandalan (realibilitas). Derajat
kepercayaan atau kebenaran suatu penilaian akan ditentukan oleh
standar apa yang digunakan. Peneliti kualitatif menyebut standar
tersebut dengan keabsahan data.
Menurut Moleong (2007; 324) ada beberapa kriteria yang digunakan
untuk memeriksa keabsahan data, yaitu;
1. Derajat Kepercayaan (credibility)
Penerapan kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan
konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi:
mirip
dengan
uji
Daftar Pustaka
http://www.gemari.or.id/file/edisi143/gemari14324.pdf
http://www.damarperempuan.org/page/tentang-damar.html
http://www.damandiri.or.id/file/evirahmaliaipbbab1.pdf#page=1&zoom=auto,99,452
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33137/6/Cover.pdf
Tan, Mely G. 1995. Perempuan dan Pemberdayaan. Makalah dalam Kongres
Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI). Ujung Pandang.
Moleong, Lexy J.2007.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Posdakarya