Penggunaan Kendaraan Pribadi akibat permasalahan Lalu Lintas

Faktor:
1. Alasan ingin tiba ke tujuan lebih cepat
2. Pengeluaran untuk angkutan umum hampir sama besar perbulannya
dengan biaya mencicil untuk membeli kendaraan bermotor setiap
bulannya
3. Rendahnya kualitas fasilitas pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor,
sehingga merasa tidak aman dan memilih kendaraan pribadi.

4. Fasilitas angkutan umum yang kurang nyaman, kurang aman, tidak

merupakan faktor penggunaan kendaraan pribadi meningkat.
Misalnya, angkutan umum yang tidak aman atau rawan
perampokan, pencopetan. Tidak nyaman akibat terganggu asap
rokok pengguna lain.
5. Tata guna lahan yang seringkali direncanakan tidak mengukur
kebutuhan perjalanan masyarakat. Fasilitas pertokoan dan
pendidikan yang terletak di pusat kota dan jauh dari perumahan,
membuat masyarakat melakukan perjalanan yang jaraknya jauh
dengan menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk berbelanja
kebutuhan sehari hari atau menyekolahkan anak.
6. Kebijakan transportasi seringkali melupakan inti dari manajemen
perjalanan yaitu bagaimana mengatur mobilitas orang dan barang
secara efisien, pengembangan yang dilakukan hanya untuk
mengakomodir mobilitas kendaraan. Membangun ruas jalan
sepanjang dan selebar mungkin untuk menampung jumlah
kendaraan ternyata tidak menyelesaikan masalah. Peningkatan
jumlah kendaraan selalu lebih tinggi dari kemampuan Pemerintah
dalam menyiapkan ruang jalan. Menambah kapasitas jalan untuk
mengatasi kemacetan hanya berlaku sesaat. Begitu juga dengan
mengatasi masalah kemacetan, membangun jalan akan membuat
lalu lintas kendaraan dan penggunaan kendaraan pribadi akan
semakin meningkat.
DAMPAK
1. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
- Dampaknya banyak kemacetan yang terjadi akibat menumpuknya
kendaraan yang hanya berisi 1 atau 2 orang yang memiliki tujuan
perjalanan yang sama. Akibatnya kapasitas jalan yang terbatas,
habis untuk menampung kendaraan pribadi yang hanya
mengangkut beberapa orang.
- Pemborosan konsumsi BBM akibat penggunaan gigi rendah kendaraan
pada saat macet
- Polusi udara dan polusi suara yg berasal dari asap kendaraan dan suara
kendaraan .
- Peningkatan kapasitas jalan yang mengorbankan/ menghilangkan trotoar

Solusi
-

Pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi dan pembatasan

penggunaan kendaraan pribadi pada zona tertentu seperti hari bebas
kendaraan dan area bebas kendaraan pada waktu-waktu tertentu.

Membuat tata guna lahan sepadat mungkin dan menyediakan

fasilitas yang memadai bagi orang untuk memenuhi kebutuhannya
sehingga berpergian hanya cukup dengan berjalan kaki atau
bersepeda. Kalaupun jauh, masih dapat

menggunakan angkutan umum. Perencanaan tata guna lahan ini untuk

mengurangi jumlah perjalanan kendaraan bermotor/pribadi per
kilometernya.
-

Meningkatkan aksesibilitas dan penyediaan akses layanan angkutan umum

dengan fasilitas yang baik, aman, nyaman, Misalnya disediakan jalur khusus bus atau
busway, sehingga waktu tempuh berkurang. Dengan berkurangnya waktu tempuh
diharapkan pengguna mobil pribadi akan beralih ke bus, sehingga arus lalu lintas akan
berkurang, kemacetan bisa dihindari, mengurangi pemakaian energi dan
ramah lingkungan.

kebijakan kendaraan pribadi tak boleh masuk ke tengah kota bisa

diwujudkan. Asalkan moda transportasi publik berbasis bus yang aman
dan nyaman juga diwujudkan.
Menyediakan infrastruktur jalan, angkutan umum, dan fasilitas jalan
lainnya yang memberikan kenyamanan dan keamanan buat rakyat
kebanyakan, effisien dan tepat waktu.
upaya perbaikan tata ruang diantaranya pembangunan rumah-rumah
susun di sekitar stasiun dan halte. Kemudian pemberian insentif PBB
(Pajak Bumi dan Bangunan) bagi apartemen sewa, dan tempat kost di
sekitar halte busway.

Menyediakan angkutan umum, dan fasilitas jalan lainnya yang

memberikan kenyamanan, keamanan , effisien dan tepat waktu
Misalnya disediakan jalur khusus bus atau busway, sehingga waktu
tempuh berkurang. Dengan berkurangnya waktu tempuh
diharapkan pengguna mobil pribadi akan beralih ke bus, sehingga
arus lalu lintas akan berkurang, kemacetan bisa dikurangi,
mengurangi pemakaian energi dan ramah lingkungan.