PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
yang
terikat
dengan
penyakit,spesies
lipid.
Diantara
gram-negatif
bakteri
umumnya
patogen,yang
lebih
berbahaya
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan
mempelajari cara pewarnaan.
Lebih dari 120 tahun yang lalu Hans Christian Gram menemukan metode
diferensiasi yang paling penting dalam bakteriologi yaitu pewarnaan gram.Sampai
sekarang metode ini tidak banyak berubah sejak 1884 walaupun telah dilakukan
beberapa modifikasi untuk meningkatkan efisiensi.Prosedur pewarnaan gram
dinilai relatif sulit dalam prakteknya. Selain sukar memutuskan warna ungu atau
merah, cara ini juga membutuhkan banyak biaya, waktu, reagen harus diganti
secara berkala dan seringkali berantakan (Winarni, 2007).
Kekurangan ini disebabkan oleh adanya beberapa tahap yang membutuhkan
perlakuan zat warna dan reagen selama satu menit lalu dilakukan pembilasan yang
mungkin dapat tumpah di meja. Tahap krusial lain yang mungkin setiap orang
berbeda adalah tahap dekolorisasi. Bisa saja kelebihan penambahan etanol
menghasilkan sifat gram yang berbeda antara lab satu dengan lab yang lainnya.
Kurang lebih 60 tahun yang lalu dikembangkan metode lain yang lebih simpel dan
cepat (tanpa menggunakan zat warna) untuk menentukan sifat gram dari suatu
literatur di Jepang (Syamsuri, 2007).
Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mengobservasi bakteri maupun kapang hasil isolasi (isolat). Kegiatan karakterisasi
dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat
Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi
mencakup sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan
uji sifat fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein
dan uji katalase (Subandi, 2009).
Pewarnaan gram dilakukan bertujuan sama dengan uji gram yaitu untuk
membedakan bakteri apakah gram positif atau gram negatif, bakteri dicampur
dengan tetesan air steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas
obyek sehingga membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet
olesan bakteri digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan
dikering anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir
dan dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%,
tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada air
mengalir dan dikeringanginkan. Kemudian dogenangi lagi dengna safranin selama
30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan kering diudara. Warna merah pada olesan
bakteri menujukkan bakteri gram negatif dan jika warna ungu menunjukkan
bakteri gram positif (Michael, 2008).
dan
amati
mengindikasikan
pembentukan
bakteri
lendir.
Gram-negatif,
Jika
terbentuk
jika
tidak
lendir
berlendir,
4.1. Hasil
Kode Isolat
Hasil Pengamatan
Pewarnaan gram
Reaksi
Bentuk sel
Uji KOH
8
Bacillus ( 10 )
2
3
Koloni I
Koloni II
Koloni III
Gram
Positif
Tidak
Tidak berlendir
Negatif
Positif
Pecah
Pecah
Tidak
Berlendir
Tidak berlendir
Positif
Pecah
Tidak
Tidak berlendir
Pecah
4.2. Pembahasan
Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia.Mikrobiologi sering disebut ilmu
praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar
tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur
sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan
mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan
pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam- macam
ilmu
yaitu
virologi,
bakteriologi,
mikologi,
mikrobiologi
pangan,
gram
merupakan
pewarnaan
yang
digunakan
untuk
mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna dan akan tampak berwarna ungu tua di bawah
mikroskop.
Adapun
bakteri
gram
tidak
karena keterbatasan bahan yang ada. Oleh karena itu proses pengidentifikasian
dilakukan dngan cara pemberian KOH3% seperti yang saya jelaskan diatas.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasrkan praktikum yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa bakteri
gram positif apabila diberi KOH3% tidak menghasilkan lendir karena dinding
selnya tebal, sedangkan bakteri gram negatife apabila diberi KOH3% akan
mengasilkan lendir karena dinding selnya yang tipis pecah.
5.2. Saran
pada praktikum ini banyak prosedur yang harus dilakukan secara teliti dan
tepat, sehingga disarankan agar setiap perlakuan dilakukan sesuai prosedur dan
aturan- aturan agar hasil pengamatan sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Michael J. Pelczar, dan E.C.S. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Ui-Press,
Jakarta.
Subandi. 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Gunung Djati Press,Bandung.
Syamsuri, Istamar.2007. Biologi untuk SMA kelas X Semester 1. Penerbit
Erlangga : Malang.
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
Pengecetan Gram Dan Pengujian Koh Pada Bakteri
OLEH
NAMA
: LUTHFI DIASULTRA
NIM
: Q1A115067
KELAS
: TPG-A
LAMPIRAN