Anda di halaman 1dari 3

PEMBUKTIAN HUKUM OHM

Praktikan: Amelia Yunus, Aswab Eka Setiawan, Marianus Ama Kii, Silamai Tya Mariani Famani

192013011, 192013018, 192013012, 192013008/642013006


Asisten: Zigit
Jurusan Fisika Universitas Diponegoro
Waktu Percobaan: 23 September 2014 dan 26 September 2014

Abstrak
Pada tahun 1827 seorang ahli fisika
Jerman, George Simon Ohm menemukan
hubungan antara arus listrik (I) yang mengalir
melalui suatu rangkaian dengan tegangan yang
dipasang dalam rangkaian (V), hubungan arus
listrik dan tegangan tersebut selalu berbanding
lurus, yang pada akhirnya dipakai dan diberi
nama Hukum Ohm. Berdasarkan pernyataan
diatas, kami melakukan sebuah percobaan
dengan merangkai sebuah komponen (resistor)
pada protoboard sesuai dengan rangkaian
yang diberikan. Lalu kami melakukan
pengukuran arus listrik dan tegangan dalam
rangkaian
tersebut,
dan
membuktikan
persamaan dari hukum ohm. Dari hasil
percobaan yang dilakukan, ada salah satu dari
tujuh resistor mempunyai besar tegangan yang
tidak sama dengan arus listrik yang mengalir
dalam hambatan tersebut, ini berarti terdapat
ketidaklitian dalam sebuah percobaan atau
pada kasus ini hukum ohm tidak berlaku. Jadi
hukum ohm menyatakan besarnya arus listrik
yang mengalir dalam sebuah rangkaian
berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan kepadanya dan tidak semua
pengantar dalam sebuah rangkaian berlaku
hukum ohm.
Kata kunci: Hukum Ohm

1. Pendahuluan
Pada tahun 1827 seorang ahli fisika jerman
George Simon Ohm menemukan hubungan
antara arus listrik (I) yang mengalir melalui
suatu rangkain dengan tegangan yang dipasang
dalam rangkaian (V). hubungan arus listrik dan
tegangan tersebut selalu berbanding lurus, yang
pada akhirnya dipakai dan diberi nama Hukum
Ohm. Secara matematis hukum Ohm
diekspresikan dengan persamaan:
V
=R
I
Keterangan :
I = arus listrik (Ampere)
V = tegangan listrik (Volt)
R = hambatan listrik (Ohm)
Berdasarkan persamaan diatas, kami melakukan
sebuah percobaan dengan merangkai sebuah
komponen (resistor) pada protoboard sesuai
dengan rangkaian yang diberikan. Lalu kami
melakukan pengukuran arus listrik dan
tegangan dalam
rangkaian tersebut, dan
membuktikan persamaan dari hukum ohm.
3. Metodologi
Alat dan Bahan

Keterangan :
1. Kabel penjepit buaya
2. Power Suply
3. Jumper
4. Resistor 1 KOhm
5. Protoboard
6. Multimeter

Langkah langkah.
- Merangkai
sebuah
seperti pada gambar,

rangkaian

Memberikan tegangan sebesar 10


V pada rangkaian tersebut.

4. Hasil dan Analisis


Hasil Pengamatan

Mengukur arus dan tegangan pada


setiap resistor dan titik yang
ditentukan.
Untuk mengukur arus dilakukan
secara seri dimana salah satu kaki
resistor
(R1)
dicabut
dan
dihubungkan dengan tegangan
positif. Untuk resistor kedua dan
selanjutnya dilakukan hal yang
sama.
Untuk
mengukur
tegangan
dilakukan secara paralel. Kabel
positif dan negatif multimeter
dihubungkan pada kedua kaki

resistor (R1). Kabel positif


multimeter dihubungkan pada
kaki resistor (R1) yang dialiri
tegangan positif dan kabel negatif
multimeter dihubungkan pada
kaki resistor (R1) yang dialiri
tegangan negatif. Untuk resistor
kedua dan selanjutnya dilakukan
cara yang sama.
Memasukkan semua data hasil
pengukuran arus dan tegangan ke
dalam
tabel
pengamatan,
kemudian
mengamati
perbandingan nilai di antara
keduanya.

Analisis
Berdasarkan hasil percobaan yang kami
lakukan,
pada
beberapa
resistor
mempunyai besar tegangan yang rata
rata sama dengan arus rangkaian. Dalam
hal ini, resistor yang memiliki besar
tegangan dan arus listrik pada sebuah
pengantar yang rata rata sama adalah
resistor 1, 2, 4, 5, 6, 7. Sesuai dengan
hukum ohm menyatakan besar arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar
selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya.
Namun resistor 3 mempunyai besar
tegangan yang tidak sama dengan arus
listrik yang mengalir dalam hambatan
tersebut, ini berarti terdapat ketidaklitian

dalam sebuah percobaan atau pada kasus


ini hukum ohm tidak berlaku.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
sebuah percobaan yaitu besarnya arus listrik
yang mengalir dalam sebuah rangkaian
berbanding lurus dengan tegangan yang
diterapkan kepadanya dan tidak semua
pengantar dalam sebuah rangkaian berlaku
hukum ohm.
6. Daftar Pustaka
1. Alhikmah, Devitria. 2010. Hukum Ohm.
(http:// devitriaalhikmah.blogspot.com /
2010/12/ hukum-ohm. Html), diakses

pada tanggal 28 September 2014, Pukul


19.00 WIB.

2.

Adha, riyan. 2009. Hukum Ohm.


(http://adhariyan.blogspot.com/2009/12/
praktikum-hukum-ohm.html), diakses
pada tanggal 29 September 2014, Pukul
19.15 WIB.

3.

(http://praktelektronika.wordpress.com/
2012/09/25/hukum-ohm-dan-rangkaianresistor/), diakses pada tanggal 29
September 2014, Pukul 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai