Anda di halaman 1dari 15

KOPERASI

Makalah ini disusun guna memenuhi syarat untuk menjadi anggota kopma

DISUSUN OLEH:
KUSMIATI

11150150000062

UNIT KEGIATAN MAHASISWA


KOPERASI MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

DAFTAR ISI
BAB I PENGERTIAN KOPERASI..1
A. Definisi koperasi...1
B. Pengertian koperasi di Indonesia..2
BAB II SEJARAH KOPERASI3
A. Perkembangan koperasi di Eropa dan Amerika...3
1. Perkembangan koperasi di Eropa...3
2. Perkembangan koperasi di Amerika...4
B. Perkembangan koperasi di Asia...5
1. Perkembangan koperasi di Jepang.5
2. Perkembangan koperasi di Korea...6
C. Perkembangan koperasi sebelum kemerdekaan...6
D. Perkembangan koperasi setelah kemerdekaan.8
E. Perkembangan koperasi saat ini...8
BAB III LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN KOPERASI.10
A. Landasan koperasi..10
B. Asas koperasi..11
C. Tujuan koperasi..11
BAB IV PRINSIP-PRINSIP KOPERASI...12
A. Prinsip koperasi menurut ICA12
B. Prinsip-prinsip koperasi Indonesia.12

BAB I
PENGERTIAN KOPERASI
A. Definisi Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Latin "coopere", yang dalam bahasa Inggris
disebut cooperation.

Co berarti

bersama

dan

operation

berarti

bekerja,

jadi cooperation berarti bekerja sama. Terminologi koperasi yang mempunyai arti "kerja
sama", atau paling tidak mengandung makna kerja sama. Berikut ini Pengertian
Koperasi yang diutarakan oleh menurut para ahli:

Menurut International Labour Organization (ILO): Cooperative defined as an


association of person usually of limited means, who have voluntarily joined
together to achieve a common economic end through the formation of a
democratically controlled business organization, making equitable contribution to
the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the

undertaking.
Menurut Arifinal Chaniago: Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan

usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.


Menurut P.J.V. Dooren: Koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan

tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).


Menurut Munkner: Koperasi adalah organisasi tolong menolong yang
menjalankan urusan niaga secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong
menolong. Aktivitas dalam urusan niaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan
sosial seperti yang dikandung gotong royong.

B. Pengertian koperasi di Indonesia

Di Indonesia sendiri kopersi memiliki arti. Menurut Moh. Hatta: Koperasi adalah
usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolongmenolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang.
Bukan hanya itu, koperasi juga memiliki arti menurut UU No. 25 1992: Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat, yang beradasarkan atas azas kekeluargaan.

BAB II

SEJARAH KOPERASI
A. Perkembangan koperasi di Eropa dan Amerika
1. Perkembangan koperasi di Eropa
Perkembangan Koperasi di Prancis
Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan
kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis. Kelahiran koperasi yang
didasari oleh adanya penindasan dan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat
kalangan bawah (buruh) di dalam sistem kapitalisme yang berkembang pesat saat
itu, ternyata harus berhadapan pula dengan kelemahan dari dalam koperasi
sendiri. Kurangnya modal, kesadaran dan pengetahuan yang rendah dari anggota
dan pengurus menyebabkan koperasi sulit berkembang secara pesat. Di sisi lain,
ideologi sosialisme yang muncul sebagai reaksi dari kekurangan-kekurangan
kapitalisme itu ternyata tidak mampu berbuat banyak untuk merubah keadaan saat
itu.Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles Forier, Louis Blanc,
serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para
pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang
bergerak dibidang produksi.
Perkembangn Koperasi di Inggris
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi
ini di pandang sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat
bertahan dan sukses karena didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan
untuk berusaha. Meskipun masih sangat sederhana tetapi apa yang dilakukan
koperasi Rochdale dengan prinsip-prinsipnya telah menjadi tonggak bagi gerakan
koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip koperasi Rochdale tersebut kemudian
dibakukan oleh I.C.A dan disampaikan dalam konggres I.C.A di Paris tahun 1937
Perkembangn Koperasi di Jerman.
Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan,
muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di
Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam
perkumpulan simpan-pinjam.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H.
Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori
pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan.
Perkembangn Koperasi Di Swedia

Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia


bernama Albin Johansen. Salah satu tindakannya yang cukup spektakuler adalah
menasionalisasikan perusahaan penyaringan minyak bumi yang menurut
pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak kalah efisiennya oleh
Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di Swedia berhasil mengalahkan
kekuatan perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan
monopoli penjualan tepung terigu yang dimilikki perusahan swasta.
Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674
buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga.
Rahasia keberhasilan Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat program
pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di Sekolah
Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi dalam pendidikan luar
sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet), mensponsori
program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang
diberikan kepada karyawan dan pengurus Koperasi.
2. Perkembangan koperasi di Amerika
Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The
Philadelphia.Contributionship From Lose By Fire. Semacam asuransi kebakaran.
Berikutnya berdiri koperasi pengairan yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada
tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi pertanian yang besar (History and
Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika Serikat, selama
bertahun-tahun juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal
dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).
Sebelumnya masyarakat pernah mencoba mendirikan perkumpulan
serupa, seperti yang pernah didirikan oleh kaum pekerja pada tahun 1892 yang
bernama The Boston Globe. Namun kurang mendapat sambutan masyarakat
karena dinilai terlalu mengejar keuntungan, sehingga tidak mencerminkan suatu
bentuk kerja sama dan tolong menolong.Alphonso, memulai usaha simpan pinjam
dengan mendirikan semacam Bank Rakyat pada tahun 1900 di Levis Queebec,
dengan menggerakkan kegiatan menabung di kalangan petani maupun buruh dan
selanjutnya

meminjamkan

kepada

sesama

anggota

yang

memerlukan.

Perkembangan yang pesat usaha simpan pinjam melalui bank rakyat

mendorong

Alphonso

berpikir

akan

perlunya

landasan

hukum

bagi

usaha tersebut.Atasusaha keras Alphonso bersama temannya Edward A Filene


(1860-1913), pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama tentang koperasi
Simpan pinjam di Massachussets. Dalam perkembangannya, undang-undang
tentang

koperasi

simpan

pinjam

itu

juga

mulai

melebar

ke

New

Hampshire.Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi model atau


teladan bagi seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika Serikat, bahkan sampai
ke Kanada.
Sampai tahun 1915, jumlah koperasi simpan pinjam atau credit union telah
bertambah menjadi 11 unit dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi
42 unit.Dan sampai tahun 1934 telah bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang
tersebar

di

38

negara bagian.Padatahun

tersebut,

Presiden

Roosevelt

menandatangani Federal Credit Union Act.Dan pada tahun itu pula terbentuk
Federal Credit Union yang menamakan diri sebagai National Credit Union
Association, yang berkedudukan di Madison, Wiscounsin.
B. Perkembangan koperasi di Asia
1. Perkembangan Koperasi Di Jepang.
Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun
sesudah pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan
pelaksanaan Undang-undang Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran
Koperasi di Jepang mulai muncul ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh
masyarakat pedalaman.
Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak
tahun 1930-an, khususnya ketika penduduk Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang
melanda dunia dalam periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertania.
Yang pertama disebut Koperasi Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar
serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian,
menyediakan kredit untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan
penyuluhan pertanian bagi usaha tani. Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi
Khusus.

Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi


buah, Koperasi daging ternak, Koperasi bunga-bungaan dan sebagainya. Pada
umumnya Koperasi-koperasi pertanian di Jepang menyelenggarakan bentuk usaha
Koperasi yang pertama.
2. Perkembangan Koperasi Di Korea
Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai
pada awal abad ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani
kebutuhan kredit petani, yakni Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.
Pada tahun 1961dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Koperasi
pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian digabungkan
menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National
Agricultural Cooperative Federation), disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas
dasar prinsip-prinsip Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar serba
usaha

(Multipurpose).

NACF

bertugas

mengembangkan

sector

pertanian,

meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha


peningkatan budaya rakyat.
C. Perkembangan koperasi sebelum kemerdekaan
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah
Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan

Westerrode.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927
Regeling Inlandschhe Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada
tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan
semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah terhadap keberadaan koperasi
nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dan
pengembangan,kopersi
Kronologis lembaga yang menangani pembinaan koperasi pada saat itu adalah sebagai
berikut: :

1. Tahun 1930 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Jawatan Koperasi yang


keberadaannya dibawah Departemen Dalam Negeri, dan diberi tugas untuk
melakukan pendaftaran dan pengesahan koperasi, tugas ini sebelumnya dilakukan
oleh Notaris.
2. Tahun 1935 Jawatan Koperasi dipindahkan ke Departemen Economische Zaken,
dimasukkan

dalam

usaha

hukum

(Bafdeeling

Algemeene

Economische

Aanglegenheden). Pimpinan Jawatan Koperasi diangkat menjadi Penasehat.


3. Tahun 1939 Jawatan Koperasi dipisahkan dari Afdeeling Algemeene Aanglegenheden
ke Departemen Perdagangan Dalam Negeri menjadi Afdeeling Coperatie en
Binnenlandsche Handel. Tugasnya tidak hanya memberi bimbingan dan penerangan
tentang koperasi tetapi meliputi perdagangan untuk Bumi Putra.
4. Tahun 1942 Pendudukan Jepang berpengaruh pula terhadap keberadaan jawatan
koperasi. Saat ini jawatan koperasi dirubah menjadi SYOMIN KUMIAI TYUO
DJIMUSYO dan Kantor di daerah diberi nama SYOMIN KUMIAI DJIMUSYO.
5. Tahun 1944 Didirikan JUMIN KEIZAIKYO (Kantor Perekonomian Rakyat) Urusan
Koperasi menjadi bagiannya dengan nama KUMAIKA, tugasnya adalah mengurus
segala aspek yang bersangkutan dengan Koperasi.
D. Perkembnagan koperasi setelah kemerdekaan
Keinginan dan semangat untuk berkoperasi yang hancur akibat politik pada masa
kolonial belanda dan dilanjutkan oleh sistem kumini pada zaman penjajahan jepang,
lambat laun setelah Indonesia merdeka kembali menghangat. Apalagi dengan adanya
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pada pasal 33 yang menetapkan
koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, maka kedudukan hukum koperasi di
Indonesia benar-benar menjadi lebih mantap. Dan sejak saat itu Moh.Hatta sebagai wakil
presiden Republik Indonesia lebih intensif mempertebal kesadaran untuk berkoperasi
bagi bangsa Indonesia, serta memberikan banyak bimbingan dan motivasi kepada
gerakan koperasi agar meningkatkan cara usaha dan cara kerja, atas jasa-jasa beliau lah
maka Moh.Hattadiangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Beberapa kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan koperasi di Indonesia :
Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia) dalam Kongres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya, sekaligus
ditetapkannya sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Pada tahun 1960 dengan Inpres no.2, koperasi ditugaskan sebagai badan
penggerak yang menyalurkan bahan pokok bagi rakyat. Dengan inpres no.3,
pendidikan koperasi di Indonesia ditingkatkan baik secara resmi di sekolahsekolah, maupun dengan cara informal melalui siaran media masa,dll yang dapat

memberikan informasi serta menumbuhkan semangat berkoperasi bagi rakyat.


Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia

(KOKSI).
Pada tanggal 2-10 Agustus 1965, diadakan (Musyawarah Nasional Koperasi)
MUNASKOP II yang mengesahkan Undang-Undang koperasi no.14 tahun 1965

di Jakarta.
E. Perkembangan koperasi saat ini
Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan
tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri,
kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral
lainnya. Sangat banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama
pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu
berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi
selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan
perhatian dari pemerintah.
Sejatinya dari hasil survey

kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat

memperihatinkan. Sebanyak 27persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau
sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal itu mengindikasikan kondisi koperasi di
Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Angka koperasi yang tidak aktif memang
cukup tinggi. Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak
aktif mencapai 27 persen, jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian Koperasi dan
UKM. Ia mengatakan,ada bebeapa faktor penyebab banyaknya koperasi tidak aktif, di
antaranya pengelolaan yang tidak profesional. Namun demikian hingga kini kementerian
masih melakukan pendataan untuk mengetahui haltersebut. Dalam hal ini, kementrian
terus melakukan pengkajian. Rencananya koperasi yang tidak sehat tersebut akan dipilah
sesuai kondisinya. Namun bila sudah tidak ada pengurusnya, koperasi yang tidak aktif
tersebut akan dibubarkan.

BAB III
LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN KOPERASI
A. Landasan koperasi
Untuk menjadikan koperasi sebagai saka guru perekonomian Indonesia, maka
diperlukan suatu landasan yang kuat agar bangunan koperasi tidak akan roboh bila
menghadapi tantangan. Landasan merupakan tempat berpijak untuk tumbuh dan
berkembang mencapai tujuan yang dicita-citakan. Landasan koperasi ada 4 yaitu :
Landasan idiil, landasan konstitusional, landasan mental, dan landasan operasional.
Pembahasan selengkapnya sebagai berikut :
Landasan idiil
Landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Dengan demikian semua kegiatan

koperasi harus menerapkan sila-sila dalam Pancasila.


Landasan konstitusional
Landasan konstitusional koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Dalam pasal 33
ayat (1) ditegaskan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Memang dalam pasal tersebut secara eksplisit
tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu pilar dalam struktural
perekonomian Indonesia, namun kata-kata asas kekeluargaan jelas menjamin

keberadaan koperasi Indonesia karena asas kekeluargaan merupakan asas

koperasi.
Landasan mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran
pribadi. Sifat inilah yang harus senantiasa ada dalam aktivitas koperasi. Setiap
anggota koperasi harus memiliki rasa kesetiakawanan dengan anggota koperasi
yang lain. Namun rasa kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk

maju dan berkembang, guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.


Landasan operasional
Landasan operasional merupakan tata aturan kerja yang harus diikuti dan ditaati
oleh anggota, pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi dalam
melakukan tugas masing-masing di koperasi.

B. Asas koperasi
Sesuai dengan Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 bahwa koperasi berasaskan
kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Asas
kekeluargaan berarti bahwa segala sesuatu di dalam koperasi dikerjakan oleh semua
anggota. Karena koperasi dibentuk dari adanya tujuan yang sama, yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota, maka usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan
langsung dengan kepentingan anggota.
C. Tujuan koperasi
Tujuan koperasi seperti tertuang dalam Bab II Pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992
adalah : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta memajukan tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur, berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB IV
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
A. Prinsip koperasi menurut ICA
ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi di
dunia. Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi
sebagai berikut:

Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat


Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada

SHU dibagi 3 :

Sebagian untuk cadangan


Sebagian untuk masyarakat
Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya
Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-menerus
Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat

regional, nasional, maupun internasional.


B. Prinsip-prinsip koperasi Indonesia
Prinsip-prinsip koperasi Indonesia menurut UU No.25 tahun 1992 yang berlaku di
Indonesia adalah :
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Keanggotaan bersifat sukarela adalah dalam menjadi anggota atau keluar dari
Koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun. Keanggotaan bersifat terbuka adalah

dalam keanggotaan tidak ada pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Pengelolaan Koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota.

Anggota menjadi pemegang dan pelaksana tertinggi dalam Koperasi.


Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha atau partisipasi anggota

terhadap Koperasi.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota

dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan.


Kemandirian.
Koperasi dan anggota harus mampu berdiri sendiri, tanpa tergantung pada pihak

lain.
Koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi yang lain yaitu pendidikan
perkoperasian dan kerjasama antar koperasi.

Anda mungkin juga menyukai