BAB I
PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan konstruksi pada hakekatnya adalah penjabaran tata cara dan teknikteknik pelaksanaan pekerjaan, merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam system manajemen
konstruksi. Metode pelaksanaan konstruksi merupakan kunci untuk dapat mewujudkan
seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan fisik. Pada dasarnya metode konstruksi
merupakan penerapan konsep rekayasa berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam
dokumen pelelangan, keadaan teknis dan ekonomis yang ada di lapangan dan seluruh
sumber daya termasuk pengalaman kontraktor. Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen
secara interaktif membentuk kerangka gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan
dalam pelaksanaan konstruksi. Konsep metode pelaksanaan mencangkup pemilihan dan
penetapan yang berkaitan dengan keseluruhan segi pekerjaan termasuk pemilihan dan penetapan
sarana dan prasarana yang bersifat sementara sekalipun.
Metode
Pelaksanaan
yang
dipaparkan
disini
akan
sebagai
acuan
kerja
untuk
melaksanakan Pekerjaan Renovasi Gedung Studio TVRI-Bali yang dilaksanakan oleh CV.
KUSUMA MAKMUR nantinya.
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 PENANGANAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahap persiapan lapangan, aktifitas-aktifitas konstruksi antara lain meliputi hal-hal
dibawahini :
Papan nama proyek, sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen lelang.
Penempatan Gudang
Gudang akan kami buat untuk melindungi material seperti semen atau bahan lain
yang sensitive terhadap air dan sinar matahari, gudang yang cukup aman harus
dibuat termasuk rak dari kayu agar bahan tidak langsung bersinggungan dengan
tanah, untuk lokasi pembuatan Gudang ini akan kami tanyakan pada saat Rapat PreConstruction Meeting (PCM).
selanjutnya. Jadi diperkirakan material akan masuk setiap hari (Kecuali hari minggu)
untuk kelancaran pekerjaan ini dan kebersihan di areal lokasi pekerjaan agar tidak
tertumpuk terlalu banyak stock material.
Mutual Check
Pekerjaan surveying harus segera dilaksanakan dan biasanya terdiri dari longitudinal
crossection survey. Hasil dari mutual check 0% harus diselesaikan dulu dari pengawas
pekerjaan, sebelum datanya dijadikan pedoman pembuatan shop drawing.
Test Material
Semua test material harus dilaksanakan di laboratorium dan disaksikan / disetujui
oleh konsultan supervise.
Membuat Dokumentasi
Membuat dokumentasi tiap progress dilapangan selalu diambil yaitu dari 0 %, 25%,
50%,75% sampai dengan 100%.
Pek. Persiapan.
Pek. Pasangan
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan
areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan tanaman
semak belukar yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya
tidak ada kendala.
akan
ditentukan
ketinggian
lantai
yang akan
dilaksanakan.
Pemasangan
Setelah galian tanah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas, kami
lanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir, lama pekerjaan ini 7-8 hari kerja.
Pasangan batu kosong disusun dibawah pondasi yang berfungsi untuk mengatasi gerakan
dinamis tanah sehingga tidak merusak pondasi dan struktur bangunan di atasnya.
Aanstamping mempunyai ketebalan rata-rata 20 cm,dengan panjang sesuai dengan
panjang pondasinya, dan di isi pasir atau batu pecah pada celahnya hingga kokoh serta
pemasangan batu kosong
Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garisdan arah yang
tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi
Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis per
lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar
berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan kerikil diatasnya setebal
12,5 cm atau seperti tercantum dalam gambar, harus dibuat.
Bahan saringan pasir dan kerikil harus sesuai dengan spesifikasi teknik. Lapisan dasar
harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup rata, meskipun demikian menjadi
pondasi yang kuat untuk pemasangan batubelah dan batu pecah.
Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus diletakkan
pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong yang
selesai dikerjakan menjadi stabil dan tidak longsor.
Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus di hindari. Harus diusahakan agar
semua batu belah dapat dijamin dan dipasang dengan baikpada bidang yang datar. Batu
belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak menonjol di atas garis yang
dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi. Semua celah dalam pasangan
batu kosong harus diisi atau dikunci dengan batu pecah yang baik. Baiknya batu pecah
yang dipakai tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga
diantara batu belah.
Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan syarat untuk bagian
galian serta bagian pengaturan garis, ketinggian dan kelandaiannya.
istruktur
penahan dinding harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka
dari dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga
horizontal.
Bahan dasar lapisan filter tembus air (permeable) dan selimut filter atau kantong filter
harus disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan Direksi sesuai dengan persyaratan.
Pelaksanaan Pemasangan Batu, Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan
batu, pasir, air dilokasi kerja, kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak
penampung adukan, penampung air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh
pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan adukan.
Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam
kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5-10 cm sebagai lantai kerja.
Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta
persetujuan Direksi bila telah selesai gambar kontrak.
Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta
basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
Pemasangan lapis batu pertama diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3-5 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2-3cm (tidak bersinggungan)
pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang mendatar dan permukaan
menonjol, masing-masing batu harus diatur sejajar dengan permukaan dinding yang
sedang dibangun.
Batu-batu harus dengan hati-hati dipasang untuk menghindarkan pergeseran atau gerakan
batu yang sudah dipasang. Alat yang mencukupi harus disediakan dimana perlu untuk
menopang dan memasang batu-batu besar, berat dalam posisinya. Penggilasan atau
memutar-mutar batu di atas pekerjaan batu yang sudah terpasang tidak diijinkan.
Jika sebuah batu dalam struktur terlepas atau tergeser sesudah adonan diletakkan, batu
tersebut harus disingkirkan, dibersihkan dari adonan-adonan yang mengeras dan dipasang
kembali dengan campuran yang baru.
Campuran untuk spesi pondasi batu kali adalah 1 Semen : 6 Pasir Pasang.
Satu hari sebelum dilakukan pemasangan batu kali, kami akan mendatangkan material
untuk pondasi terlebih dahulu.
Pasangan pondasi batu kali kami kerjakan sesuai Shop Drawing yang akan kami ajukan
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan, lama pekerjaan pondasi dikerjakan 910 hari kerja.
Setelah hasil pekerjaan pasangan batu kali telah mendapat persetujuan, kami lanjutkan
untuk pekerjaan pemasangan beton Pondasi setempat/Footing diantaranya perakitan
tulangan besi, pemasangan begesting dan pengecoran beton.
Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
Mendesain bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat/ footing, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar
kokoh dan tulangan tidak terlepas
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi). Supaya
balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor. Papan
cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring
dengan bantuan alat waterpass, Papan cetakan tidak boleh bocor, Papan-papan disambung
dengan klem / penguat / penjepit
Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak
Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat
juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir,
kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya
Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung
mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan setelah
pengeringan 3 - 4 hari kerja dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan batako di bawah
sloof, setelah pasangan batako bawah sloof selesai maka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan sloof.
Langkah langkah pekerjaan sloof diawali dengan Memasang papan bekisting sloof
yang telah dirakit sebelumnya sesuai dimensi rencana.
Bekisting yang digunakan adalah papan dengan tebal 2 cm dan diberi pengaku berupa
kayu usuk 5/7 cm
Menempatkan tulangan Sloof yang telah dirangkai. Seluruh sloof menggunakan tulangan
utama berupa Baja Tulangan ulir 16 dan 13 dan beugel berupa Baja Tulangan Polos
10 dengan jarak sesuai dengan gambar kerja yang ada.
Memasang beton tahu di bawah tulangan untuk menjaga agar besi tulangan tidak turun
pada saat pengecoran dan memberi selimut beton
Sebelum pengecoran beton sloof praktis, kami akan memasangan kait kait/stek besi untuk
pekerjaan kolom praktis pada lelengen yang akan dikerjakan.
Pengecoran sloof menggunakan beton mutu K- 250, adukan dituang ke bak penampungan
sementara
Setelah beton sloof kering dan dilakukan pembongkaran begesting, kami lanjutkan
dengan pekerjaan kolom pedestal
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu
usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas
pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas
terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran,ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran besi
tulangan yang digunakan,posisi penempatan water stop.Kontrol Kualitas kedua yaitu
Kontrol kualitas saat pengecoran.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas
untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
Dalam pelaksanaa pekerjaan kontruksi baja ada beberapa aspek yang perlu dipersiapkan
dan beberapa tahapan pengerjaan yaitu :
a) Gambar kerja
b) Penyediaan alat kerja
c) Penyediaan listrik kerja
d) Fabrikasi
e) Perakitan
f) Penyetingan
g) Erection (Pemasangan)
h) Pasca Erection
4. Pabrikasi
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik
untuk di laksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan fabrikasi di bengkel
atau di site dengan selalu diadakan pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana.
Pengangkuran
Fungsi Pemegang Struktur atas ( Kolom / Kuda-kuda) pada posisi yang sebenarnya /
tepat diikat oleh angkur besi beton yang di pasang bersamaan dengan pengecoran
kolom fedestal.
Buat Bouwplank setempat
Mal pengangkuran dari multiplex t = 9 mm dan diberi as
Angkur dipasang di mal dan diberi 6 baut dan dipasang pada atas dan bawah mal.
Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku
Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass
Begesting kolom dipasang.
Kolom dicor
Mal angkur dilepas
Untuk plat landas digunakan plat dengan tebal 8 mm yang telah dilubangi, kemudian
angkur dicheck vertikalnya dan horizontalnya menggunakan waterpass tanggan satu
persatu. Pengelasan dilakukan dengan bahan dan alat yang disyaratkan dalam RKS
dan gambar kerja.
Peralatan yang digunakan :
Generator / Genset
Onvomer / Trafo las
Kabel las dan
Stang las (handle)
Topeng las
Kawat las
Metode pelaksanaannya yaitu :
Pada pekerjaan pengelasan bagian yang akan di las adalah penyambungan antara pelat
kopel dengan penampang batang rangka baja. Plat kopel di potong dengan
menggunakan mesin pemotong besi. Pada bidang atau bagian yang akan dilas
didekatkan sedekat mungkin dan dibersihkan dari kotoran dan debu serta air terlebih
dahulu. Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan mengikuti gambar rencana. Dalam
assembling dan penyambungan bagian yang dilas berurutan sehingga dapat dihindari
semaksimal mungkin distorsi dari bagian-bagian yang dilas. Seluruh material baja
harus dilindungi dengan cat dasar Zinc
Pengecetan Primer
5. Perakitan
Perakitan terhadap elemen rangkaian struktur portal rangka baja, Rangka batang terlebih
dahulu ditandai dengan penamaan pada batangnya. Semua konstruksi baja yang telah
selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode yang jelas sesuai bagian masing-masing
agar dapat dipasang dengan mudah. Kode tersebut ditulis dengan cat atau sejenisnya agar
tidak mudah terhapus. Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan
untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada
masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda. Pada Kolom Pedestal Plat
Tumpu di letakkan diatas kemudian dilakukan kontrol Horizontal.
6. Penyetingan/Kontrol Horizontal Pada Plat Tumpu Kolom
Penyetingan Kelurusan (Lot) Pada Kolom Dengan Waterpass
7. Erection
Erection dilakukan dengan menggunakan alat bantu Mobile Crane untuk lebih
memudahkan dan mempercepat proses kerja. Sebelum dilakukan Erection terlebih dahulu
dibuat Erection Schedule agar lebih mudah dipahami daerah mana yang akan dilakukan
erection. Erection dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai. Tenaga kerja
ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya :
Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut kodekode yang ada
Tenaga penarik Liyer dan tali baja
Tenaga yang menempa baja pada posisi untuk dipasang baut-baut
Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang
Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta supervisi
Perakitan bondex dak atap, begisting listplank dan balok listplank dilakukan
bersamaan sesuai dengan gambar rencana menggunakan bondex 0,75, plywood 9
mm dan kayu usuk 5/7 disanggah dengan scaffolding.
penulangan besi wiremesh tanpa dirangkap untuk plat dak serta listplank
sedangkan pada balok listplank penulangan besinya menggunakan besi ulir 13
mm dengan beugel besi polos 8 mm.
Setelah semua persiapan selesai dikerjakan dan diperiksa, beri perhatian khusus
pada perancah bekisting, pastikan semua telah terpasang pada posisinya masingmasing dan mampu untuk menahan beban beton cor selama pengecoran.
Periksa juga seluruh pekerjaan pipa-pipa yang akan tertanam pada beton plat atap.
Pastikan lahan yang akan dicor bersih dari segala kotoran, gunakan kompresor
untuk mengusir serbuk-serbuk kayu bekas pembuatan bekisting plat, karena hal
itu akan mempengaruhi kekuatan beton.
Buat laporan dan serahkan ke konsultan pengawas, mengenai jadwal dan teknis
pengecoran.
Jadwal pengecoran tersebut mencakup jumlah kubikasi, mutu beton yaitu beton
K250 ,jadwal kendaraan ready mix serta jadwal serta peralatan lainnya.
Setelah selesai pengecoran, saat beton setengah kering, lakukan screeding beton.
Hal ini dilakukan untuk penentuan elevasi titik jatuh air hujan, agar saat beton
telah jadi, apabila terjadi hujan tidak terjadi endapan di atas Dak beton.
Bekisting harus tetap dipertahankan hingga umur beton telah benar-benar cukup
( 21 hari)
Selama beton belum kering, lakukan penyiraman pada beton selama 12 hari pagi
dan sore berturut-turut.
Pada pemasangan pipa instalasi air yang menembus pelat beton, beton harus dicor
kembali dengan non shrink concrete, sebelum dilapis waterproofing.
Pada pertemuan-pertemuan sudut diisi dulu dengan bidang miring (45 derajat)
dari plester sebelum lapisan waterproofing.
Setelah semua atap beton dibersihkan dari kotoran, dengan mengguakan sikat
kawat dan disetujui, baru diberi lapisan waterproofing di atasnya.
Pekerjaan instalasi air hujan ( bekas ) ada beberapa aspek yg perlu diperhatikan
dan beberapa tahapan pekerjaan yaitu :
Material
Material yg digunakan untuk instalasi pipa air hujan adalah pipa PVC AW dia
4 , beserta fitting fitting juga menggunakan kelas AW dan menggunakan
lem PVC, hanger clamp, clamp pipa menggunakan bahan yg kuat.
Pelaksanaan instalasi pipa air hujan.
Jika pipa air hujan menembus palat dak atau dinding maka Pemasangan
sparingan instalasi pipa air hujan harus dilakukan sebelum pengecoran beton
dengan dan diberi cincin agar pipa tidak bergeser serta kuat di dalam plat
beton. Dalam penyambungan fitting pipa harus dipastikan ujung pipa yg akan
disambungkan bersih dan diamplas dahulu sebelum dilem menggunakan lem
pipa PVC. Pipa air hujan ( vertikal ) harus diklem di dinding untuk
memperkecil getaran serta menambah estitika serta kerapian instalasi pipa
PVC.
Bahan :
Pasir Urug = 12,36 m3
Batu Kali = 5,50 m3
Pasir Pasang = 39,3 m3
Semen Portland = 350 zak @40kg
Kayu Usuk Begesting = 6.5 m3
Polywood = 44 lembar
Paku Usuk = 100 kg
Besi Beton = 4.230 kg
Besi Weir Mess M8 = 399 m2
Koral Beton = 28,4 m3
Besi Baja WF = 18.330 kg
Bondex 0,75 = 368 m2
Peralatan :
Pisau Potong/ Grenda = 3 buah
Kereta Dorong = 2 buah
Cangkul = 2 buah
Sekrop = 4 buah
Bak Adukan = 1 unit
Molen = 1 unit
Drill = 2 unit
Tenaga Kerja :
Mandor : 1 Orang
Kepala Tukang Batu 1 Orang
Tukang Batu : 5 Orang
Kepala Tukang Kayu : 1 Orang
Tukang Kayu : 5 Orang
Tukang Las: 6 Orang
Tukang Pipa : 2 Orang
Pekerja Biasa (Tidak Terlatih) : 12 Orang
Personil :
Site Manager : 1 orang
Pelaksana Lapangan : 1 Orang
Mekanik : 1 Orang
Surveyor : 1 Orang
Logistik : 1 Orang
PENGENDALIAN RESIKO K3
Pembuatan turap penahan tanah
berat
ringan
pembesian
berat
berat;
Terkena
Mesin
Pencampur
Terkena
Mesin
Pencampur
SPMK
No
O
Pek. Persiapan
50 Hari
Pekerjaan Utama
Perbaiki
No
Kalender
Pekerjaan Galian & Urugan
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton Struktur
Chek
Masa Pemeliharaan
Rusak
60 Hari
Kalend
er
Perbaiki
BAB IV
ADMINISTRASI PELAPORAN
Setelah semua item pekerjaan dilapangan dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan juga sesuai dengan dokumen lelang maka bisa dilakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama
adapun pendukung dilakukannya serah terima kontraktor berkewajiban membuat :
Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
Membuat Addendum pekerjaan jika terdapat perubahan yang spesifik dilapangan
Membuat As Built Drawing
Laporan foto foto kegiatan
Demikian Methode Pelaksanaan yang dapat kami paparkan disini sebagai control
pelaksanaan pekerjaan nanti dilapangan.
Denpasar, 17 Oktober 2016
CV. KUSUMA MAKMUR
Salah satu menjaga terjadinya kecelakaan tersebut adalah melalui usaha keselamatan kerja yang
baik.
BIAYA KECELAKAAN
Ada dua golongan utama biaya yang disebabkan oleh kecelakaan adalah sebagai berikut:
Biaya yang diasuransikan atau biaya langsung.
Biaya yang tidak diasuransikan atau biaya tidak langsung.
TAHAPAN PENGENDALIAN
Urutan kejadian rangkaian tidak hanya menggambarkan beberapa penyebab kecelakaan
tetapi juga beberapa kesempatan untuk melakukan pengendalian / control. Kesempatan
tersebut dapat digolongkan kedalam tiga kelompok pengendalian yaitu :
No
Alat Pertolongan
Satuan
Jumlah
Keterangan
1.
Bungkus
Kasa steril
2.
Bungkus
Kasa steril
3.
Bungkus
Kasa steril
4.
Rol
Kasa steril
5.
Kapas Berlemak
Rol
Kasa steril
6.
Dos
Kasa steril
7.
Dos
8.
Dos
9.
Pembalut 8 cm
Rol
- Kain segitiga
Helai
Set
- Plesteran
Set
Berbagai plesteran
Rol
- Gunting pembalut
Buah
Sabun
Buah
5n
- Peniti pengaman
Buah
12
Berbagi
Arteri klen
Buah
Ukuran
- Pinset
Buah
Lembar
10
- Buku catatan
Buah
Buku P3K
Buah
- Sofratule
Buah
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Kartu luka
Isi 16 buah
4n
Standar PMI
Inspeksi keselamatan kerja bertujuan untuk meniadakan kecelakaan dengan jalan mengamati
penyebab kecelakaan sedini mungkin dan segera melakukan perbaikan sebelum terjadi
kecelakaan. Setiap melakukan inspeksi keselamatan kerja harus mampu mengamati baik
kondisi yang berbahaya maupun tindakan yang tidak aman.
Menurut tanggung jawabnya inspeksi keselamatan kerja dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. Inspeksi Ekstern
Yaitu suatu inspeksi yang dilakukan oleh pihak luar seperti :
Inspeksi rutin dari bagian HSE
Inspeksi dari pihak asuransi
b. Inspeksi Intern
Adalah suatu inspeksi yang dilakukan oleh pengawas seperti :
Inspeksi tempat kerja sendiri
Inspeksi kegiatan bawahan sendiri, seperti kendaraan dan peralatan sebelum mulai
dipergunakan.
Banyak sekali kerugian yang dipikul. Baik kerugian dalam keuangan, bahan, pikiran serta
nama baik. Apabila terjadi kecelakaan itu menimbulkan kerugian masyarakat yang
besar, kontraktor akan diprotes, dituntut, bahkan tidak mungkin juga akan dicaci maki
oleh masyarakat, misalnya dari pers.
c. Bagi Tenaga Kerja
Bagi tenaga kerja mendapat kecelakaan, apabila sampai cacat berat, berarti yang
bersangkutan akan kehilangan kesempatan kerja sesuai dengan kesempatan yang telah
dimiliki, atau malah tidak dapat bekerja sama sekali. Bagi yang sudah berkeluarga,
kecelakaan itu juga menimbulkan penderitaan bagi istri dan anak-anaknya. Dari uraian
tersebut, jelaslah bahwa K3 perlu dilaksanakan sebaik-baiknya oleh setiap orang yang
bekerja pada pekerjaan konstruksi, terutama bagi Pelaksana Lapangan yang mempunyai
tanggung jawab dan secara langsung bekerja di lokasi proyek.
PENUTUP
Demikianlah secara singkat telah diuraikan beberapa hal tentang Kesehatan dari Keselamatan
Kerja (K3). Kita tidak dapat menjamin bahwa kita tidak akan mendapat kecelakaan. Tetapi
dengan Sistem Manajemen keselamatan kerja kita akan dapat mengurangi resiko dari
mendapatkan kecelakaan kerja.