Anda di halaman 1dari 9

Baku Mutu

Lingkungan Hidup (BML)

Aziz Budianta, S.Si., MT


Jurusan Teknik Arsitektur Untad

Pengertian & Dasar Hukum


Baku Mutu Lingkungan (BML) Ukuran batas/kadar makhluk
hidup, zat, energi/komponen yang ada/harus ada dan/atau unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumberdaya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup (UURI No. 32/2009 tentang
Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Aspek legalitas:
Dasar hukum BML tersebut dalam UURI No. 32/2009
Perlindungan LH dilakukan berdasarkan BML yang diatur
dengan peraturan & perundangan
Penjelasan Agar dapat ditentukan telah terjadi kerusakan LH
perlu ditetapkan BML, baik penetapan kriteria kwalitas LH
maupun kwalitas buangan/limbah. Kriteria & pembakuan dapat
berbeda untuk tiap lingkungan, wilayah & waktu mengingat akan
perbedaan tata gunanya. Perubahan kondisi lingkungan setempat
& perkembangan iptek akan berpengaruh pada kriteria &
pembakuan yang ditetapkan

Fungsi Baku Mutu LH


Tolok ukur yang dipakai bersama untuk mengatasi perbedaan/
silang pendapat dalam memandang kondisi real LH Menilai
kondisi LH masih baik atau tercemar!
Mempertahankan kemampuan LH/daya dukung lingkungan
(carrying capacity) Meliputi: daya dukung, daya toleransi &
daya tenggang
Gangguan terhadap LH diukur menurut besar/kecilnya
penyimpangan dari batas-batas yang telah ditetapkan (nilai
ambang batas BML) Disesuaikan dengan kemampuan/daya
tenggang LH!
Nilai ambang batas Batas tertinggi & terendah dari kandungan
zat, makhluk hidup/komponen lain dalam setiap interaksi dengan
LH (khususnya yang berpengaruh terhadap mutu LH)
Lingkungan tercemar Apabila kondisi LH telah melebihi nilai
ambang batas (batas maksimum dan/atau minimum) yang
ditetapkan berdasarkan BML

Beberapa Baku Mutu LH (1)


Terkait dengan aktivitas industri, digunakan
2 sistem BML:
Effluent Standard Merupakan kadar
maksimum limbah yang diperbolehkan
untuk dibuang ke lingkungan
Stream Standard Merupakan batas
kadar untuk sumberdaya tertentu (misal:
sungai, waduk & danau). Kadar yang
diterapkan didasarkan pada kemampuan
sumberdaya & sifat peruntukannya

Beberapa Baku Mutu LH (2)


Jenis BML yang sudah diatur:
Baku mutu air pada sumber air (baku mutu air) Batas
kadar yang diperbolehkan bagi zat/polutan dalam air, namun
air tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya
Baku mutu limbah cair Batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat/polutan untuk dibuang dari sumbernya ke dalam air
pada sumber air, sehingga tidak menyebabkan dilampauinya
baku mutu air
Baku mutu udara ambien Batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat/polutan terdapat di udara, namun tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan dan/atau
benda/properti
Baku mutu udara emisi Batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat/polutan untuk dikeluarkan/diemisikan dari sumber
pencemaran udara, sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien
Baku mutu air laut Batas kadar makhluk hidup, zat,
energi/komponen lain yang ada/harus ada & zat/polutan yang
ditenggang adanya dalam air laut

Baku Mutu Air & Limbah Cair (1)


Jenis & tujuan baku mutu air & limbah cair:
Kriteria mutu air Disusun & diterapkan untuk menentukan kebijakan
perlindungan sumberdaya air (water resources) dalam jangka panjang.
Di Indonesia ditetapkan berdasarkan pemanfaatan sumber-sumber air
tersebut!
Baku mutu air limbah (effluent standard) Disusun & digunakan untuk
perencanaan, perijinan & pengawasan mutu air limbah dari berbagai
sektor (misal: industri, pertambangan, dsb). Di Indonesia ditetapkan
berdasarkan karakteristik suatu sumber air penampungan tersebut &
pemanfaatannya!
Badan air (water body) dapat digolongkan menjadi:
Golongan A Air dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dulu
Golongan B Air baku yang baik untuk air minum & rumah tangga,
dapat digunakan untuk keperluan lain tetapi tidak sesuai untuk Gol A
Golongan C Air yang baik untuk perikanan & peternakan, dapat
digunakan untuk keperluan lain tetapi tidak sesuai untuk Gol A & B
Golongan D Air yang baik untuk pertanian & dapat digunakan untuk
perkantoran, industri, listrik tenaga air & dapat digunakan untuk
keperluan lain tetapi tidak sesuai untuk Gol A, B & C
Golongan E Air yang tidak sesuai untuk keperluan yang tersebut
dalam Gol A, B, C & D

Baku Mutu Air & Limbah Cair (2)


Air pada suatu sumber air menurut gunanya termasuk
dalam Gol A, B, C, D atau E Ditetapkan oleh Gubernur
(dengan mempertimbangkan daya dukungnya)!
Untuk melindungi sumber air sesuai dengan
peruntukannya Ditetapkan Baku Mutu Limbah Cair
(berpedoman pada alternatif baku mutu limbah cair yang
telah ditetapkan oleh Menteri KLH) Ditetapkan oleh
Gubernur (dengan memperhitungkan beban maksimum
yang dapat diterima air pada suatu sumber air)!
Limbah cair harus memenuhi syarat:
Mutu limbah cair yang dibuang ke dalam air pada
sumber air tidak boleh melampaui baku mutu limbah
cair yang telah ditetapkan
Tidak mengakibatkan turunnya kwalitas air pada
sumber air penerima limbah

Baku Mutu Udara


Data banyaknya zat/polutan yang terdapat di udara
(kondisi udara) dapat diperoleh dari pengukuran
langsung di lapangan (sesuai dengan prosedur ilmiah
yang telah baku) atau data sekunder dari Kantor BMG
Departemen Perhubungan
Baku mutu udara ambien Ditetapkan oleh Gubernur
(dengan memperhatikan kondisi udara setempat &
berpedoman pada baku mutu udara ambien yang
ditetapkan oleh Menteri KLH)!
Baku mutu udara ambien & emisi ditetapkan dengan
maksud melindungi kwalitas udara di suatu daerah/kota
Setiap kegiatan yang mengemisikan polutan ke udara
ditetapkan mutu emisinya dengan maksud:
Mutu emisi dari polutan gas yang dibuang ke udara
tidak melampaui baku mutu udara emisi yang telah
ditetapkan
Tidak menyebabkan turunnya kwalitas udara

Sampai Ketemu di Kuliah Berikutnya!


Wassalam
Ingainga!
Jaga Lingkungan Hidup
Jangan Sampai Tercemar..!

@-212

Anda mungkin juga menyukai