Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Kesehatan lingkungan didefinisikan oleh World Health Organization
(WHO) sebagai aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang
disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup
pada teori dan praktek dalam menilai dan mengendalikan faktor-faktor
dalam lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan.
Kesehatan lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia,
radiasi dan beberapa agen biologis, dan dampak di bidang kesehatan dan
kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika lingkungan
termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan lahan dan
transportasi (Maryono, 2007).
Pertambahan penduduk di Indonesia yang terjadi saat ini menyebabkan
peningkatan kebutuhan air bersih dan ketersediaan air bersih semakin
menurun dan sulit didapatkan apalagi bila memasuki musim kemarau.
Kesulitan mendapatkan air bersih ini terjadi akibat tercemarnya air oleh
limbah domestik atau industri seperti limbah plastik, deterjen, DDT, dan
limbah kimia. Membuang sampah sembarangan ke sungai dapat menganggu
aliran sungai, menimbulkan bau tak sedap serta dapat menyebabkan banjir
di musim penghujan yang dapat menimbulkan wabah penyakit. Akibat lain
terjadinya pencemaran air adalah semakin banyaknya jumlah penduduk
yang meningkatkan jumlah permukiman penduduk terutama di kawasan
perkotaan, sehingga kualitas air dan persediaan air akan semakin berkurang.
Menurut Gail E Cordy kualitas air dapat diukur di laboratorium dengan cara
mengukur temperature, keasaman (PH), oksigen terlarut, jumlah bakteri dan

konduktansi listrik. Kualitas Air menurut Permenkes 416 tahun 1999 yaitu
harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi,
Fisika, kimia, dan radioaktif. Menurut Kepmenkes RI nomor 1405 tahun
2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan
industri, air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila
dimasak.
Masalah yang dihadapi Indonesia saat ini adalah berbagai tantangan terkait
penyediaan air minum diantaranya tantangan untuk mencapai target akses
aman air minum sebesar 100% pada tahun 2020. Sedangkan tahun 2013
capaian nasional akses aman air minum baru mencapai 61,83% (Kementrian
Pekerjaan Umum, 2014). Tantangan lainnya adalah sumber pembiayaan,
yang memerlukan inovasi dalam pengembangan alternatif pembiayaan
selain dana pemerintah. Program hibah air minum dan sanitasi merupakan
salah satu sumber pembiayaan dalam menjawab tantangan percepatan
pencapaian target cakupan pelayanan air minum. Pentingnya pemerintah
daerah sangat penting dalam menginvestasikan dana APBD atau melalui
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program pengembangan air minum
sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Untuk wilayah Kecamatan Kota Karang, Bandar Lampung ada sebesar 60%
keluarga menggunakan air bersih memenuhi syarat. Hal ini masih di bawah
target sebesar 90%. Keterbatasan penyediaan air bersih masyarakat yang
berkualitas inilah yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat,
produktifitas

ekonomi

dan

kualitas

kehidupan

masyarakat

secara

keseluruhan. Oleh karena itu, program kesehatan lingkungan mengenai


akses air bersih menjadi hal yang sangat penting untuk dikaji mengingat air
merupakan kebutuhan pokok yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat dan
dapat berpengaruh besar pada kelancaran aktivitas masyarakat tersebut.

B.

Permasalahan
Apakah pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan Akses Air Bersih di
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang periode tahun 2013 berhasil?

C.

Tujuan
Tujuan Umum
Dipahaminya Program Kesehatan Lingkungan Penyehatan Air di Puskesmas
Rawat Inap Kota Karang mulai perencanaan sampai evaluasi program,
secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan pada masyarakat serta tercapainya derajat kesehatan yang
optimal.
Tujuan Khusus
Mengetahui permasalahan

dari

pelaksanaan

Program Kesehatan

Lingkungan Akses Air Bersih di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang.


Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari Program Kesehatan
Lingkungan Akses Air Bersih di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang.
Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari Program
Kesehatan Lingkungan Akses Air Bersih di Puskesmas Rawat Inap Kota
Karang.

Anda mungkin juga menyukai