a.
Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas
Pengindentifikasian aktivitas-aktivitas menghendaki adanya daftar jenis-jenis pekerjaan yang
terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi.
Dalam menentukan tarif ini, total biaya dari setiap aktivitas dibagi dengan total activity driver
yang digunakan untuk aktivitas tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengkalikan tarif yang
diperoleh untuk setiap aktivitas tersebut dengan aktivitas driver yang dikonsumsi oleh tiap-tiap
jenis produk yang diproduksi kemudian membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi untuk
tiap produk.
C. Aktivitas-aktivitas Berlevel Unit
Aktivitas berlevel unit (unit-level activities) adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu
unit produk diproduksi, besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang
diproduksi. Sebagai contoh tenaga langsung, jam mesin, dan jam listrik (energi) digunakan setiap
saat satu unit produk dihasilkan.
D. Aktivitas-aktivitas Berlevel Batch
Aktivitas-aktivitas berlevel batch adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali suatu batch
produk diproduksi, besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah batch produk yang
diproduksi. Contoh aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas setup, aktivitas
penjadwalan produksi, aktivitas pengelolaan bahan (gerakan bahan dan order pembelian),
aktivitas inspeksi.
E.
Cost Pool adalah kelompok biaya yang disebabkan oleh aktivitas yang bersama dengan satu
dasar pembebanan (cost driver). Cost pool berguna untuk menentukan cost pool rate yang
merupakan tarif biaya overhead pabrik per unit cost driver yang dihitung untuk setiap kelompok
aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas
tertentu dibagi dasar pengukuran aktivitas kelompok tersebut.
H.
Cost Driver
Cost driver atau pemicu biaya digunakan untuk membebankan biaya aktivitas kepada output
yang secara struktural berbeda dengan yang digunakan dalam sistem biaya konvensional. Atau
faktor-faktor penyebab yang menjelaskan konsumsi overhead. Cost driver merupakan dasar yang
digunakan untuk membebankan biaya yang terkumpul pada cost pool kepada produk.
Contoh:
Perusahaan X memproduksi dua produk yaitu produk A dan B. Sistem costing perusahaan sudah
menggunakan ABC. Pada bulan Januari 2011,terlihat informasi seperti di bawah ini.
Pertanyaan : Berapakah Gross margin masing-masing produk (ABC System) jika semua barang
yang diproduksi terjual semua? (beginning dan ending inventory = 0).
Untuk menghitung gross margin kita memerlukan nilai COGS sebagai pengurang Sales. COGS
nya sama dengan COGM, karena tidak ada beginning dan ending Inventory, termasuk WIP juga.
COGS = COGM = Material Cost + Labor Cost + Factory OH
COGS = Prime Cost + Factory OH
Prime Cost nya sudah ada kemudian menghitung FOH nya yaitu dengan menggunakan system
ABC.
Berikut Langkahnya :