Anda di halaman 1dari 33

As.

Kris.an., dr., SpTHT-KL, M.Kes

SERUMEN (WAX)

SASARAN BELAJAR
Mahasiswa memahami anatomi telinga luar.
Mahasiswa memahami anatomi telinga luar.
Mahasiswa mengetahui denisi, siologi,

komposisi dan penyebab akumulasi serumen.


Mahasiswa mengetahui cara/metode
pembersihan serumen.

SERUMEN
Suatu campuran dari material sebasea dan

sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang


bersatu dengan epitel deskuamasi dan
rambut.

KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN


Kelenjar seruminosa terdapat di dinding

superior dan bagian karIlaginosa kanalis


akusIkus eksternus
Bercampur dengan sekret berminyak kelenjar
sebasea dari bagian atas folikel rambut
membentuk serumen

KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN


Serumen membentuk lapisan pada kulit

kanalis akusIkus eksternus bergabung dengan


lapisan keraIn yang bermigrasi untuk
membuat lapisan pelindung pada permukaan
yang mempunyai sifat anIbakteri

TIPE SERUMEN
Serumen Ipe basah
Serumen Ipe kering
Serumen Ipe lunak
Serumen Ipe keras.

TIPE SERUMEN

TIPE SERUMEN

Serumen pada coSon bud, Ipe basah dan Ipe kering

SERUMEN TIPE BASAH DAN TIPE KERING

Serumen ras Oriental, memilki karakterisIk

kering, berkeping-keping, berwarna kuning


emas dan berkeraIn skuamosa yang disebut
rice-brown wax.
Serumen ras non-Oriental berwarna coklat
dan basah, dan juga dapat menjadi lunak
ataupun keras

10

SERUMEN TIPE LUNAK DAN TIPE KERAS


Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-

anak, Ipe keras lebih sering pada orang


dewasa
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan Ipe
keras lebih kering dan bersisik
Tipe keras lebih sering menyebabkan
sumbatan

11

WARNA SERUMEN
Bervariasi dari kuning emas, puIh, sampai

hitam, dan konsistensinya dapat Ipis dan


berminyak sampai hitam dan keras

12

FUNGSI SERUMEN
Membersihkan
Lubrikasi
AnIbakteri dan AnIfungal

13

MEMBERSIHKAN
Terjadi sebagai hasil dari proses yang disebut

conveyor belt process, hasil dari migrasi epitel


ditambah dengan gerakan seperI rahang (jaw
movement)
Jaw movement menempatkan kotoran yang
menempel pada dinding kanalis akusIkus
eksternus


14

In the past, skin grafts initially used for myringoplasty often failed or
led to otitis externa, because skin taken from elsewhere on the body did
not take on this migratory role. Fascia is used to graft the ear drum.
Although wax normally does not accumulate because of meatal skin
migration, it may impact and cause a hearing loss, which may necessitate
syringing, or suction clearance.

b
Fig. 2.35a, b A migrating ink dot.
a
Bull, Color Atlas of ENT Diagnosis 2003 Thieme
All rights reserved. Usage subject to terms and conditions of license.

15

LUBRIKASI
Mencegah terjadinya desikasi, gatal, dan

terbakarnya kulit kanalis akusIkus eksternus.


Berasal dari kandungan lipid yang Inggi dari
produksi sebum oleh kelenjar sebasea
Serumen Ipe basah, lipid mengandung
kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai
panjang dalam jumlah yang banyak, dan
alkohol

16

ANTIBAKTERI DAN ANTIFUNGAL


EfekIf menurunkan kemampuan hidup bakteri

a n t a r a l a i n h a e m o p h i l u s i n u e n z a e ,
staphylococcus aureus dan escherichia colli
Pertumbuhan jamur yang biasa menyebabkan
otomikosis juga dapat dihambat dengan
signikan oleh serumen manusia
AnI mikroba karena adanya asam lemak
tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relaIf
rendah pada serumen

17

PENYEBAB AKUMULASI SERUMEN


Penumpukan serumen mungkin disebabkan

keIdakmampuan pemisahan korneosit


Terdapat hipotesis yang menyebutkan bahwa
impaksi serumen bukan karena overproduksi
dari kelenjar seruminosa, tetapi karena
keIdakmampuan korneosit di stratum
korneum untuk terpisah-pisah

18

PENYEBAB AKUMULASI SERUMEN


Dikarenakan adanya komponen yang hilang

yaitu kera<nocyte a=achment-destroying


substance (KADS)
KADS (-), sel Idak akan terpecah dan akan
mencapai bagian supersial dengan bentuk
yang utuh akumulasi, bersatu dengan
serumen massa sumbatan

19

PENYEBAB AKUMULASI SERUMEN


Faktor lain

Steroid sulfatase yaitu enzim arylsulfatase-C


normalnya terdapat di sel epitel, broblast, dan
leukosit. Membantu proses deskuamasi sel
epidermal.
Kolesterol sulfat sebagai perekat intraselular
menjaga Kohesi sel di stratum korneum.
Steroid sulfat menghambat kerja kolesterol sulfat
dan melepaskan ikatan antar sel.
20

KELUHAN SUMBATAN SERUMEN


1. Telinga tersumbat/terasa penuh
2. Sakit telinga
3. Telinga bergemuruh
*Tanyakan telinga kanan atau kiri atau

keduanya

21

Anamnesis khusus
1. Sejak kapan? (biasanya akut)
2. Faktor pencetus (kemasukan air/setelah

berenang, dikorek dengan coSon bud/benda


lainnya)
3. Keluar cairan dari telinga, sakit telinga,
batuk pilek, panas badan (DD/oIIs media)
4. Riwayat pengobatan

22

Pemeriksaan
Dilakukan pemeriksaan telinga luar dan

otoskopi untuk menilai ada Idaknya serumen,


jenis serumen dan ada Idaknya oIIs
eksterna

23

Diagnosis kerja
Serumen plug Auris Dekstra/Auris Sinistra/

Auris Dekstra Sinistra


Atau
Sumbatan serumen AD/AS/ADS

24

PENANGANAN SERUMEN
Alat-alat untuk membersihkan kanalis

akusIkus eksternus adalah :


Pengait
Kuret cincin yang tumpul
Cunam Hartmann yang halus

25

PENANGANAN SERUMEN

Cara Membersihkan Kanalis AkusIkus Eksternus

26

PENYEMPROTAN TELINGA
Untuk serumen yang lunak/cair
Menggunakan air hangat sesuai suhu tubuh

untuk mencegah rangsangan vesIbuler


Diarahkan ke posterosuperior CAE

27

KONTRAINDIKASI
1. Riwayat keluar cairan
2. Riwayat operasi telinga
3. Riwayat gendang telinga pecah/robek/

berlubang

28

METODE KURETASE/KAIT
Serumen yang keras dikeluarkan dengan

pengait atau kuret


Serumen diangkat pada daerah yang kurang
s e n s i I f ( p o s t e r o s u p e r i o r ) d e n g a n
menggunakan lampu kepala
Risiko : laserasi sakit

29

Kait / Kuret

30

31

ZAT SERUMENOLITIK
Soda gliserin
Docusate Sodium
H2O2 3%
3-5 hari irigasi
Efek samping : iritasi (sensiIf)

32

33

Anda mungkin juga menyukai