Anda di halaman 1dari 21

LIMFADENITIS

INTAN PRITA WARDANI


FARAH SHAFIRA
DIAN SAFITRI
DEFINISI
Limfadenitis adalah
peradangan kelenjar
getah bening (kelenjar
limfe) regional dari lesi
primer yang ditandai
dengan adanya
pembengkakan dan
pembesaran akibat
adanya infeksi dari
bagian tubuh yang lain.
ETIOLOGI
Infeksi
•Bakteri
•Virus
•Protozoa
•Parasit
•Fungi
PATOGENESIS
• Multiplikasi mikroba pada kelenjar
seperti limfosit, sel plasma,
monosit, atau histiosit
• Penyerapan infeksi (contoh:
abses) pada kelenjar
PATOFISIOLOGI
Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal
dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang
berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel
plasma, monosit dan histiosit atau karena
datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk
mengatasi infeksi di kelenjar getah bening
(limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas
atau timbunan dari penyakit metabolite
macrophage (gaucher disease).
Benjolan, bisa berupa tumor baik jinak atau
ganas, bisa juga berupa pembesaran kelenjar
getah bening.
PATOFISIOLOGI
Limfadenitis supuratifa
• Terdapat infiltrasi jaringan  mobilitas
kelenjar menurun  kemerahan pada kulit
Limfadenitis serosa (inflamasi pada
kelenjar limfe tanpa adanya pus)
• Proses inflamasi  kelenjar menjadi kaku,
membesar  menekan saraf  rasa nyeri
GAMBARAN KLINIS
Kelenjar getah bening harus diukur untuk
perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada
tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat
pada perabaan, dapat bebas digerakkan
atau tidak dapat digerakkan, apakah ada
fluktuasi, konsistensi apakah keras atau
kenyal.
Ukuran: normal bila diameter 0,5cm dan
lipat paha >1,5cm dikatakan abnormal)
Nyeri tekan: umumnya diakibatkan
peradangan atau proses perdarahan
Konsistensi: keras seperti batu
mengarahkan kepada keganasan, padat
seperti karet mengarahkan kepada limfoma;
lunak mengarahkan kepada proses infeksi;
fluktuatif mengarahkan telah terjadinya
abses/pernanahan
Penempelan/bergerombol: beberapa KGB
yang menempel dan bergerak bersamaan bila
digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis,
sarkoidosis, keganasan.
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
1. Lokasi pembesaran kelenjar getah
bening
2. Gejala-gejala penyerta
3. Riwayat penyakit
4. Riwayat pekerjaan dan perjalanan
PEMERIKSAAN FISIK
Ukuran: normal bila diameter 0,5cm dan lipat
paha >1,5cm dikatakan abnormal)
Nyeri tekan: umumnya diakibatkan peradangan
atau proses perdarahan
Konsistensi: keras seperti batu mengarahkan
kepada keganasan, padat seperti karet
mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan
kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah
terjadinya abses/pernanahan
Penempelan/bergerombol: beberapa KGB yang
menempel dan bergerak bersamaan bila
digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis,
keganasan.
TANDA-TANDA PENYERTA (SIGN):
–Adanya tenggorokan yang merah, bercak-
bercak putih pada tonsil, bintik-bintik merah
pada langit-langit mengarahkan infeksi oleh
bakteri streptokokus.
– Adanya selaput pada dinding tenggorok, tonsil,
langit-langit yang sulit dilepas dan bila dilepas
berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak
leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi
oleh bakteri difteri.
TANDA-TANDA PENYERTA (SIGN):
– Faringitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa
mengarahkan kepada infeksi epstein barr virus.
–Adanya radang pada selaput mata dan bercak
koplik mengarahkan kepada campak.
–Adanya pucat, bintik-bintik perdarahan (bintik
merah yang tidak hilang dengan penekanan),
memar yang tidak jelas penyebabnya, dan
pembesaran hati dan limpa mengarahkan
kepada leukemia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ultrasonografi (USG)
USG merupakan salah satu teknik yang dapat
dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan
gambaran mikronodular.
2. Biopsi
Biopsi dapat dilakukan dengan mengambil sel keluar
melalui jarum atau dengan operasi mengangkat satu
atau lebih kelenjar getah bening.
Biopsy KGB memiliki nilai sensitifitas 98 % dan
spesifisitas 95 %.
Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat
menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy KGB. Biopsi
dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang
mengarahkan kepada keganasan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Kultur
Kultur kemungkinan diperlukan untuk memastikan
diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme
penyebab infeksi.

4. CT Scan
CT Scan dilakukan untuk mengetahui sumber infeksi
penyebab limfadenitis. Selain itu CT Scan dapat
mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan
diameter 5 mm atau lebih.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
5. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Mencari penyebab limfadenitis.
DIAGNOSIS BANDING
• Parotitis :
pembesaran kelenjar parotits akibat infeksi virus,
sudut rahang bawah dapat menghilang karena
bengkak
• Kista Duktus Tiroglosus :
berada di garis tengah dan bergerak dengan
menelan
• Kista Dermoid :
benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi
cairan
• Hemangioma :
kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan
berisi jalinan pembuluh darah, berwarna merah atau
kebiruan
KOMPLIKASI
•Pembentukan abses
Abses adalah suatu penimbunan nanah,
biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.
•Selulitis
Selulitis adalah suatu infeksi bakteri ke dalam
kulit dan jaringan di bawah kulit.
•Sepsis
•Fistula
PENATALAKSANAAN
Tata laksana pembesaran KGB leher didasarkan
kepada penyebabnya.
Banyak kasus dari pembesaran KGB leher sembuh
dengan sendirinya dan tidak membutuhkan
pengobatan apa pun selain dari observasi.
Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat
menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy kelenjar
getah bening.
Biopsy dilakukan bila terdapat tanda dan gejala yang
mengarahkan kepada keganasan, KGB yang
menetap atau bertambah besar dengan pengobatan
yang tepat, atau diagnosis belum dapat ditegakkan.
PENATALAKSANAAN
Pembesaran KGB biasanya disebabkan
oleh virus dan sembuh sendiri
infeksi KGB oleh bakteri (limfadenitis)
adalah antibiotic oral 7-10 hari
PROGNOSIS
Quo ad vitam: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam

Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat


dikendalikan dalam tiga atau empat hari.
Namun, dalam beberapa kasus mungkin
diperlukan waktu beberapa minggu atau
bulan untuk pembengkakan menghilang,
panjang pemulihan tergantung pada
penyebab infeksi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai