Laporan Pendahuluan Pada Pasien Intranatal
Laporan Pendahuluan Pada Pasien Intranatal
OLEH :
IRFAN HIDAYAT
I 4051161019
A. DEFINISI
Plasenta
sehingga
Previa
adalah
menutupi
plasenta
sebagian
yang
/seluruh
berimplantasi
ostium
uteri
rendah
internum
7. Endometrium cacat
8. Tumor
9. Malnutrisi
10.
Bekas aborsi
11.
Bekas sectio sesarea
12.
Kelainan janin
13.
Leiomioma uteri
14.
Korpus luteum bereaksi lambat
15.
Hipoplasia endometrium
16.
Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita
perokok atau pemakai kokain. Hipoksemi yang terjadi akibat
karbon
monoksida
akan
dikompensasi
dengan
hipertrofi
Keadaan
endometrium
plasenta
harus
kebutuhan
tumbuh
janin.
yang
kurang
menjadi
Plasenta
yang
luas
baik
menyebabkan
untuk
tumbuh
mencukupi
meluas
akan
menutupi seluruh
ostium.
2. Plasenta previa lateralis
Bila sebagian pembukaan di tutupi oleh plasenta ,di bagi menjadi 3:
a. Palenta previa lateralis posterior.
Bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
b. Plasenta previa lateralis anterior
Bila menutupi ostium bagian depan
c. Pasenta previa marginalis
Bila sebagian kecil atau pinggir ostium yang di tutupi plasenta.
Menurut browne :
1.
hampir
lengkap.
Menurut penulis buku-buku amerika serikat:
1. Plasenta previa totalis : seluruh ostium di tutupi plasenta.
D. MANIFESTASI KLINIS
Rasa tak sakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.
Jarang terjadi pada episode pertama kejadian yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan syok hipovolemik.
Kira-kira 7% dari placenta previa tanpa gejala dan merupakan suatu temuan yang
kebetulan pada scan ultrasonik.
Beberapa adalah jelmaan untuk pertama kali, saat uteri bawah merentang dan tipis,
saat sobek dan perdarahan terjadi di lokasi implantasi bawah.
Placenta previa mungkin tidak menyebabkan perdarahan hingga kelahiran mulai
atau hinga terjadi dilatasi lengkap. Perdarahan awal terjadi dan berlebih-lebih pada
total previa. Perdarahan yang merah terang mungkin terjadi secara intermitten, saat
pancaran, atau lebih jarang, mungkin jugaberlanjut. Ini mungkin berawal saat wanita
sedang istirahat atau di tengah-tengah aktifitas. Kebetulan kejadian ini tidak pernah
terjadi kecuali jika dilakukan pengkajian vaginal atau rektal memulai perdarahan
dengan kasar sebelum atau selama awal kehamilan.
Sikap yang tak terpengaruh oleh placenta previa adalah rasa sakit. Bagaimanapun
jika perdarahan yang pertama bersamaan dengan serangan kelahiran, wanita
mungkin mengalami rasa tak nyaman karena kontraksi uterus.
Pada pengkajian perut, jika fetus terletak longitudinal, ketinggian fundus biasanya
lebih besar dari yang diharapkan untuk umur kehamilannya karena placenta previa
menghalangi turunnya bagian-bagian janin.
Manuver leopod mungkin menampakkan fetus pada posisi miring atau melintang
karena abnormalitas lokasi implantasi placenta.
Seperti kaidah, fetal distress atau kematian janin terjadi hanya jika bagian penting
placenta previa terlepas dari desidua basilis atau jika ibu menderita syok
hipovolemik.
E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi ekspektatif
Tujuan terapi ekspektatif adalah supaya janin tidak terlahir prematur, pasien
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melaui kanalis servisis. Upaya
diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantauan klinis dilaksanakan secara
amniosentesis.
Bila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu placenta masih berada di sekitar
ostinum uteri internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas sehingga
perlu dilakukan observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan
janin.
Untuk diagnosis placenta previa dan menentukan cara menyelesaikan
persalinan, setelah semua persyaratan dipenuhi, lakukan PDOM jika :
Infus / tranfusi telah terpasang, kamar dan tim operasi telah siap
Kehamilan 37 minggu (BB 2500 gram) dan in partu
Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor (misal :
anensefali)
Perdarahan dengan bagian terbawah jsnin telah jauh melewati PAP (2/5
atau 3/5 pada palpasi luar)
dilakukan.
Tujuan SC antara lain :
Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi
dan menghentikan perdarahan
Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada cervik uteri, jika janin
dilahirkan pervaginam
Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga cervik
uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek. Selain itu, bekas
tempat implantasi placenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya
2.
kontraksi uterus belum ada atau masih lemah akselerasi dengan infus oksitosin.
Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton Hicks adalah mengadakan tamponade placenta
dengan bokong (dan kaki) janin. Versi Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin
F. KOMPLIKASI
1. Perdarahan massif, dapat menyebabkan shock bahkan kematian.
2. Lahir premature. Plasenta previa dapat menyebabkan lahir
premature.
Keadaan
ini
jarang,
tetapi
sangat
khas
2. Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian
tubuh janin.
3. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada umumnya di
dalam batas normal.
4. Pengkajian vaginal
Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34
minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup
procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan
di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
5. Isotop Scanning
Atau lokasi penempatan placenta.
6. Amniocentesis
Jika 35 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound pada amniocentesis
untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin / spingomyelin [LS] atau
kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran segera dengan operasi
direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan akibat pembedahan section
caesaria
Nyeri Akut
NOC
Pain Level
Definisi : pengalaman Pain control
sensori dan emosional Comfort level
yang
tidak
menyenangkan
yang
muncul
kerusakan
akibat
NIC
Pain Management
Lakukan
pengkajian
nyeri
komprehensif termasuk
Kriteria Hasil:
Mampu
mengontrol nyeri
jaringan
yang aktual.
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
teknik
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
dan
non
faktor
presipitasi
Observasi reaksi non
verbal
farmakologi untuk
lokasi,
kualitas
menggunakan
secara
dari
ketidaknyamanan
Gunakan
teknik
mengontrol nyeri)
Melaporkan
komunikasi terapeutik
bahwa
pengalaman
nyeri
berkurang
Mampu mengenali
nyeri
untuk
(skala,
nyeri
intensitas,
frekuensi
dan
pasien
Evaluasi
nyeri
pengalaman
pada
masa
lampau
Kaji tipe dan sumber
nyeri
tanda nyeri)
mengetahui
untuk
menentukan intervensi
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi pemberian
anti nyeri
Cek TTV sebelum dan
sesudah diberikan anti
nyeri
NOC
NIC
Kekurangan
Volume
Cairan
Tubuh
Fluid balance
Hydration
Nutrition status
Fluid Management
Pertahankan
:
dehidrasi vascular,
intraselular
akurat
Monitor status hidrasi
(kelembaban
mengalami
selular
Definisi :
Beresiko
cairan
atau
membrane
Kriteria Hasil:
TTV
normal
Tidak ada
dalam
tanda
mukosa,
batas
tanda-
darah ortostatik)
Monitor vital sign
Monitor
masukan
hematokrit
Kolaborasi pemberian
dehidrasi,
cairan melalui IV
c. Kerusakan integritas kulit b.d luka post op sectio caesaria
Kerusakan
integritas NOC
NIC
Pressure Management
Tissue
Integrity
:
kulit
Anjurkan pasien untuk
Skin and Mucous
Definisi : perubahan
menggunakan pakaian
Membrane
atau
gangguan
yang longgar
Hindari kerutan pada
epidermis atau dermis Kriteria Hasil:
Integritas
kulit
yang
bisa
baik
dipertahankan
(sensasi,
kering
Monitor
adanya kemerahan
Oleskan lotion atau
elastisitas,
temperature
dan
tempat tidur
Jaga kebersihan kulit
kulit
akan
hidrasi)
Tidak ada luka/lesi
pada kulit
Perfusi
jaringan
yang tertekan
Monitor aktivitas dan
baik
mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi
pasien
Membersihkan,
memantau
dan
meningkatkan
proses
penyembuhan
pada
luka
Monitor
tanda
dan
Syok NOC
Hipovolemik
Definisi : Beresiko
Syok prevention
Syok
management
terhadap
NIC
Syok Pevention
Monitor status sirkulasi
Irama
jantung
dan
kapiler
refill
Monitor
tanda
inadekuat
mengancam jiwa
diharapkan
Frekuensi
jaringan
Monitor
suhu
dan
pernapasan
Monitor input
dan
output
Monitor tanda gejala
asites
Monitor
syok
Tempatkan pasien pada
nafas
diharapkan
Natrium
serum
dbn
Kalium serum dbn
Klorida serum dbn
Kalsium
serum
dbn
Magnesium serum
dbn
pH darah serum
posisi
oksigenasi
tanda
supine,
elevasi
dbn
awal
kaki
untuk
peningkatan
preload
dengan tepat
Lihat dan
pelihara
syok
Ajarkan keluarga dan
pasien tentang langkah
untuk mengatasi gejala
syok
NOC
NIC
Infection Control (Kontrol
Immune Status
Knowledge
: Infeksi)
peningkatan
resiko
Bersihkan lingkungan
Infection Control
terserang organisme Risk Control
setelah dipakai pasien
patogenik
lain
Instruksikan
Kriteria Hasil:
Definisi : Mengalami
pengunjung
infeksi
Mendeskripsikan
proses
meninggalkan pasien
Cuci tangan setiap
berkunjung
penularan
penyakit,
faktor
untuk
yang
mempengaruhi
tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung
penularan
serta
tangan
penatalaksanaanny
a
sebagai
pelindung
Pertahankan
lingkungan
selama
alat
aseptic
pemasangan
alat
Gunakan
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
Tingkatkan
nutrisi
intake
bila
perlu
infection
protection
(proteksi
terhadap
infeksi)
Berikan
terapi
antibiotic
bila
perlu
infection
Monitor
tanda
dan
dan lokal
Monitor
granulosit, WBC
Inspeksi
kondisi
luka/insisi bedah
Dorong
masukkam
cairan
Dorong istirahat
hitung
NOC
:
perasaan
nyaman
kekhawatiran
atau
yang
Kriteria Hasil:
mampu
dan
gejala cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur
tubuh,
ekspresi wajah dan
menemani
pasien
Identifikasi
kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapkan
antisipasi
terhadap bahaya
Klien
mengidentifikasi
autonomy : perasaan
oleh
Anxiety level
NIC
Anxiety Reduction
Pahami persepsi pasien
tingkat
mengungkapkan
perasaan,
dan persepsi
Ajarkan
ketakutan
pasien
Bahasa
tubuh
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
menggunakan
teknik
relaksasi
untuk
mengurangi kecemasan
Jelaskan
tentang
prosedur
yang
akan
dialami pasien
Kolaborasi pemberian
obat penenang