Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN INTRANATAL

DENGAN MASALAH : PLASENTA PREVIA

OLEH :
IRFAN HIDAYAT
I 4051161019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN INTRANATAL DENGAN MASALAH


PLASENTA PREVIA

A. DEFINISI
Plasenta
sehingga

Previa

adalah

menutupi

plasenta

sebagian

yang

/seluruh

berimplantasi
ostium

uteri

rendah
internum

(implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan,


dinding belakang rahim atau di daerah fundus uteri).(Yuni Kusmiyati
dkk, 2009).
Menurut Cunningham (2006), plasenta previa merupakan implantasi
plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta
menimbulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim.
B. ETIOLOGI
Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yang
endometriumnya kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium
atau kurang baiknya vaskularisasi desidua.
Keadaan ini bisa ditemukan pada :
1. Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendek.
2. Mioma uteri.
3. Koretasi yang berulang.
4. Umur lanjut.
5. Bekas seksio sesarea.
6. Umur dan parietas

Umur diatas 35 tahun

Parietas tinggi dan parietas rendah

7. Endometrium cacat
8. Tumor
9. Malnutrisi
10.
Bekas aborsi
11.
Bekas sectio sesarea
12.
Kelainan janin
13.
Leiomioma uteri
14.
Korpus luteum bereaksi lambat
15.
Hipoplasia endometrium
16.
Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita
perokok atau pemakai kokain. Hipoksemi yang terjadi akibat
karbon

monoksida

akan

dikompensasi

dengan

hipertrofi

plasenta. Hal ini terjadi terutama pada perokok berat (lebih


dari 20 batang perhari).

Keadaan

endometrium

plasenta

harus

kebutuhan

tumbuh

janin.

yang

kurang

menjadi

Plasenta

yang

luas

baik

menyebabkan

untuk

tumbuh

mencukupi

meluas

akan

mendekati atau menutupi ostium uteri internum.


Endometrium yang kurang baik juga dapat menyebabkan
zigot mencari tempat implantasi yang lebih baik, yaitu di
tempat yang rendah dekat ostium uteri internum.
Plasenta previa juga dapat terjadi pada plasenta yang besar dan
yang luas, seperti pada eritroblastosis, diabetes mellitus, atau
kehamilan multipel.
C. KLASIFIKASI
Menurut de snoo, berdasarkan pembukaan 4-5 cm:
1. Plasenta previa sentralis (totalis)
Bila pembukaan 4-5 cm teraba plasenta

menutupi seluruh

ostium.
2. Plasenta previa lateralis
Bila sebagian pembukaan di tutupi oleh plasenta ,di bagi menjadi 3:
a. Palenta previa lateralis posterior.
Bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.
b. Plasenta previa lateralis anterior
Bila menutupi ostium bagian depan
c. Pasenta previa marginalis
Bila sebagian kecil atau pinggir ostium yang di tutupi plasenta.
Menurut browne :
1.

Tingkat 1 : lateral plasenta previa.


Pinggir bawah plasenta berinsisi sampai ke segmen bawah

rahim,namun tidak sampai ke pingir pembukaan.


2.
Tingkat 2 : marginal plasenta previa.
Plasenta mencapai pinggir pembukaan (ostium)
3.
Tingkat 3 : complete plasenta previa.
Plasenta menutupi ostium waktu tertutup dan tidak menutupi
bila pembukaan hampir lengkap.
4.
Tingkat 4 :central plasenta previa.
Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan

hampir

lengkap.
Menurut penulis buku-buku amerika serikat:
1. Plasenta previa totalis : seluruh ostium di tutupi plasenta.

2. Plasenta previa partialis :sebagian di tutupi plasenta


3. Plasenta letak rendah (low lying plasenta)
Tepi plasenta berada di 3-4 cm diatas pingir pembukaan pada
pemeriksaan dalam tidak di teraba.

D. MANIFESTASI KLINIS
Rasa tak sakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.
Jarang terjadi pada episode pertama kejadian yang mengancam kehidupan atau
menyebabkan syok hipovolemik.
Kira-kira 7% dari placenta previa tanpa gejala dan merupakan suatu temuan yang
kebetulan pada scan ultrasonik.
Beberapa adalah jelmaan untuk pertama kali, saat uteri bawah merentang dan tipis,
saat sobek dan perdarahan terjadi di lokasi implantasi bawah.
Placenta previa mungkin tidak menyebabkan perdarahan hingga kelahiran mulai
atau hinga terjadi dilatasi lengkap. Perdarahan awal terjadi dan berlebih-lebih pada
total previa. Perdarahan yang merah terang mungkin terjadi secara intermitten, saat
pancaran, atau lebih jarang, mungkin jugaberlanjut. Ini mungkin berawal saat wanita
sedang istirahat atau di tengah-tengah aktifitas. Kebetulan kejadian ini tidak pernah
terjadi kecuali jika dilakukan pengkajian vaginal atau rektal memulai perdarahan
dengan kasar sebelum atau selama awal kehamilan.
Sikap yang tak terpengaruh oleh placenta previa adalah rasa sakit. Bagaimanapun
jika perdarahan yang pertama bersamaan dengan serangan kelahiran, wanita
mungkin mengalami rasa tak nyaman karena kontraksi uterus.
Pada pengkajian perut, jika fetus terletak longitudinal, ketinggian fundus biasanya
lebih besar dari yang diharapkan untuk umur kehamilannya karena placenta previa
menghalangi turunnya bagian-bagian janin.
Manuver leopod mungkin menampakkan fetus pada posisi miring atau melintang
karena abnormalitas lokasi implantasi placenta.
Seperti kaidah, fetal distress atau kematian janin terjadi hanya jika bagian penting
placenta previa terlepas dari desidua basilis atau jika ibu menderita syok
hipovolemik.
E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi ekspektatif

Tujuan terapi ekspektatif adalah supaya janin tidak terlahir prematur, pasien
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melaui kanalis servisis. Upaya
diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantauan klinis dilaksanakan secara

ketat dan baik.


Syarat pemberian terapi ekspektatif :
a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
b. Belum ada tanda-tanda in partu.
c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal)
d. Janin masih hidup.
Rawat inap, tirah baring, dan berikan antibiotik profilaksis.
Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi placenta, usia

kehamilan, profil biofisik, letak, dan presentasi janin.


Berikan tokolitik bila ada kontriksi :
MgSO4 4 gr IV dosis awal dilanjutkan 4 gr tiap 6 jam
Nifedipin 3 x 20 mg/hari
Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin
Uji pematangan paru janin dengan Tes Kocok (Bubble Test) dari test

amniosentesis.
Bila setelah usia kehamilan di atas 34 minggu placenta masih berada di sekitar

ostinum uteri internum, maka dugaan plasenta previa menjadi jelas sehingga
perlu dilakukan observasi dan konseling untuk menghadapi kemungkinan

keadaan gawat darurat.


Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 mingu masih lama,
pasien dapat dipulangkan untuk rawat jalan (kecuali apabila rumah pasien di
luar kota dan jarak untuk mencapai RS lebih dari 2 jam) dengan pesan segera

kembali ke RS apabila terjadi perdarahan ulang.


2. Terapi aktif (tindakan segera)
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan
banyak harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas

janin.
Untuk diagnosis placenta previa dan menentukan cara menyelesaikan
persalinan, setelah semua persyaratan dipenuhi, lakukan PDOM jika :
Infus / tranfusi telah terpasang, kamar dan tim operasi telah siap
Kehamilan 37 minggu (BB 2500 gram) dan in partu
Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor (misal :
anensefali)
Perdarahan dengan bagian terbawah jsnin telah jauh melewati PAP (2/5
atau 3/5 pada palpasi luar)

Cara menyelesaikan persalinan dengan placenta previa adalah :

1. Seksio Cesaria (SC)


Prinsip utama dalam melakukan SC adalah untuk menyelamatkan ibu, sehingga
walaupun janin meninggal atau tak punya harapan hidup tindakan ini tetap

dilakukan.
Tujuan SC antara lain :
Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi
dan menghentikan perdarahan
Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada cervik uteri, jika janin

dilahirkan pervaginam
Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga cervik
uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan mudah robek. Selain itu, bekas
tempat implantasi placenta sering menjadi sumber perdarahan karena adanya

2.

perbedaan vaskularisasi dan susunan serabut otot dengan korpus uteri.


Siapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu
Lakukan perawatan lanjut pascabedah termasuk pemantauan perdarahan,

infeksi, dan keseimbangan cairan dan elektrolit.


Melahirkan pervagina
Perdarahan akan berhenti jika ada penekanan pada placenta. Penekanan tersebut
dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
Amniotomi dan akselerasi
Umumnya dilakukan pada placenta previa lateralis / marginalis dengan
pembukaan > 3cm serta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban, placent
akan mengikuti segmen bawah rahim dan ditekan oleh kepala janin. Jika

kontraksi uterus belum ada atau masih lemah akselerasi dengan infus oksitosin.
Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton Hicks adalah mengadakan tamponade placenta
dengan bokong (dan kaki) janin. Versi Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin

yang masih hidup.


Traksi dengan Cunam Willet
Kulit kepala janin dijepit dengan Cunam Willet, kemudian diberi beban
secukupnya sampai perdarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif untuk
menekan placentadan seringkali menyebabkan perdarahan pada kulit kepala.
Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang telah meninggal dan
perdarahan yang tidak aktif.

F. KOMPLIKASI
1. Perdarahan massif, dapat menyebabkan shock bahkan kematian.
2. Lahir premature. Plasenta previa dapat menyebabkan lahir
premature.

3. Plasenta akreta. Pada kondisi ini, plasenta implantasi terlalu


dalam dan kuat pada dinding uterin, yang menyebabkan sulitnya
plasenta terlepas secara spontan plasenta saat melahirkan. Hal
ini dapat menyebabkan perdarahan hebat dan perlu operasi
histerektomi.

Keadaan

ini

jarang,

tetapi

sangat

khas

mempengaruhi wanita dengan plasenta previa atau wanita


dengan sesar sebelumnya atau operasi uterus lainnya.
4. Anemia karena perdarahan
5. Asfiksia berat
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. USG (Ultrasonographi)
Dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta tapi apakah placenta
melapisi cervik tidak biasa diungkapkan

2. Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian
tubuh janin.
3. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada umumnya di
dalam batas normal.
4. Pengkajian vaginal
Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34
minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup
procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan
di ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
5. Isotop Scanning
Atau lokasi penempatan placenta.
6. Amniocentesis
Jika 35 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound pada amniocentesis
untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin / spingomyelin [LS] atau
kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran segera dengan operasi
direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.

H. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan akibat pembedahan section
caesaria
Nyeri Akut

NOC
Pain Level
Definisi : pengalaman Pain control
sensori dan emosional Comfort level
yang

tidak

menyenangkan

yang

muncul
kerusakan

akibat

NIC
Pain Management
Lakukan
pengkajian
nyeri

komprehensif termasuk

Kriteria Hasil:

Mampu
mengontrol nyeri

jaringan

yang aktual.

(tahu

penyebab

nyeri,

mampu

teknik

karakteristik,

durasi,

frekuensi,

dan

non

faktor

presipitasi
Observasi reaksi non
verbal

farmakologi untuk

lokasi,
kualitas

menggunakan

secara

dari

ketidaknyamanan
Gunakan
teknik

mengontrol nyeri)
Melaporkan

komunikasi terapeutik

bahwa

pengalaman

nyeri

berkurang
Mampu mengenali
nyeri

untuk

(skala,

nyeri

intensitas,
frekuensi

dan

pasien
Evaluasi

nyeri

pengalaman
pada

masa

lampau
Kaji tipe dan sumber
nyeri

tanda nyeri)

mengetahui

untuk

menentukan intervensi
Tingkatkan istirahat
Kolaborasi pemberian

anti nyeri
Cek TTV sebelum dan
sesudah diberikan anti
nyeri

b. Kekurangan volume cairan tubuh b.d perdarahan


Resiko

NOC

NIC

Kekurangan
Volume

Cairan

Tubuh

Fluid balance
Hydration
Nutrition status

Fluid Management
Pertahankan
:

dehidrasi vascular,
intraselular

akurat
Monitor status hidrasi
(kelembaban

mengalami
selular

intake dan output yang

food and fluid intake

Definisi :
Beresiko

cairan

atau

membrane

Kriteria Hasil:

TTV

normal
Tidak ada

dalam

tanda

mukosa,

batas

nadi adekuat, tekanan

tanda-

darah ortostatik)
Monitor vital sign
Monitor
masukan

cairan atau makanan


Monitor status nutrisi
Dorong masukan oral
Monitor tingkat Hb dan

hematokrit
Kolaborasi pemberian

dehidrasi,

elastisitas turgor kulit


baik

cairan melalui IV
c. Kerusakan integritas kulit b.d luka post op sectio caesaria
Kerusakan

integritas NOC
NIC
Pressure Management

Tissue
Integrity
:
kulit
Anjurkan pasien untuk
Skin and Mucous
Definisi : perubahan
menggunakan pakaian
Membrane
atau
gangguan
yang longgar
Hindari kerutan pada
epidermis atau dermis Kriteria Hasil:

Integritas

kulit

yang

bisa

baik

agar tetap bersih dan

dipertahankan
(sensasi,

kering
Monitor

adanya kemerahan
Oleskan lotion atau

elastisitas,
temperature

dan

tempat tidur
Jaga kebersihan kulit

kulit

akan

baby oil pada daerah

hidrasi)
Tidak ada luka/lesi

pada kulit
Perfusi
jaringan

yang tertekan
Monitor aktivitas dan

baik

mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi

pasien
Membersihkan,
memantau

dan

meningkatkan

proses

penyembuhan

pada

luka
Monitor

tanda

dan

gejala infeksi pada area


luka
d. Resiko syok hipovolemik b.d perdarahan berlebihan
Resiko

Syok NOC

Hipovolemik
Definisi : Beresiko

Syok prevention
Syok

BP, warna kulit, suhu

management

terhadap

kulit, denyut jantung,

ketidakcukupan aliran Kriteria Hasil:


darah
kejaringan Nadi dalam batas
tubuh, yang dapat
yang diharapkan
mengakibatkan

NIC
Syok Pevention
Monitor status sirkulasi

Irama

jantung

HR, dan ritme, nadi


perifer,

dan

kapiler

refill
Monitor

tanda

disfungsi seluler yang

dalam batas yang

inadekuat

mengancam jiwa

diharapkan
Frekuensi

jaringan
Monitor

suhu

dan

pernapasan
Monitor input

dan

output
Monitor tanda gejala

asites
Monitor

syok
Tempatkan pasien pada

nafas

dalam batas yang

diharapkan
Natrium
serum

dbn
Kalium serum dbn
Klorida serum dbn
Kalsium
serum

dbn
Magnesium serum

dbn
pH darah serum

posisi

oksigenasi

tanda

supine,

elevasi

dbn

awal

kaki
untuk

peningkatan

preload

dengan tepat
Lihat dan

pelihara

kepatenan jalan nafas

Berikan cairan IV dan


atau oral yang tepat
Ajarkan keluarga dan
pasien tentang tanda
dan gejala datangnya

syok
Ajarkan keluarga dan
pasien tentang langkah
untuk mengatasi gejala
syok

e. Resiko infeksi b.d luka post op sectio caesaria dan perdarahan


Resiko Infeksi

NOC

NIC
Infection Control (Kontrol

Immune Status
Knowledge
: Infeksi)
peningkatan
resiko
Bersihkan lingkungan
Infection Control
terserang organisme Risk Control
setelah dipakai pasien
patogenik
lain
Instruksikan
Kriteria Hasil:
Definisi : Mengalami

Klien bebas dari

pengunjung

tanda dan gejala

mencuci tangan saat

infeksi
Mendeskripsikan

berkunjung dan setelah

proses

meninggalkan pasien
Cuci tangan setiap

berkunjung

penularan

penyakit,

faktor

untuk

yang

sebelum dan sesudah

mempengaruhi

tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung

penularan

serta

tangan

penatalaksanaanny
a

sebagai

pelindung
Pertahankan
lingkungan
selama

alat

aseptic
pemasangan

alat
Gunakan

kateter

intermiten

untuk

menurunkan
Tingkatkan
nutrisi

intake

bila

perlu

infection

protection

(proteksi

terhadap

infeksi)
Berikan

terapi

antibiotic

bila

perlu

infection
Monitor

tanda

dan

gejala infeksi sstemik

dan lokal
Monitor

granulosit, WBC
Inspeksi
kondisi

luka/insisi bedah
Dorong
masukkam

nutrisi yang cukup


Dorong
masukkan

cairan
Dorong istirahat

hitung

f. Ansietas b.d kurangnya informasi mengenai operasi sectio caesaria


Ansietas
Definisi
tidak

NOC
:

perasaan

nyaman

kekhawatiran

atau
yang

samar disertai respon

Kriteria Hasil:

mampu

dan

takut yang disebabkan

gejala cemas
Vital sign dalam

batas normal
Postur
tubuh,
ekspresi wajah dan

terhadap situasi stres


Dorong keluarga untuk
selalu

menemani

pasien
Identifikasi

kecemasan
Dorong pasien untuk

mengungkapkan

antisipasi

terhadap bahaya

Klien

mengidentifikasi

autonomy : perasaan
oleh

Anxiety level

NIC
Anxiety Reduction
Pahami persepsi pasien

tingkat

mengungkapkan
perasaan,

dan persepsi
Ajarkan

ketakutan
pasien

Bahasa

tubuh

menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

menggunakan

teknik

relaksasi

untuk

mengurangi kecemasan
Jelaskan
tentang
prosedur

yang

akan

dialami pasien
Kolaborasi pemberian
obat penenang

Anda mungkin juga menyukai