Anda di halaman 1dari 4

Lampu pijar

NO
1
2
3
4
5

R
10
20
30
40
50

V
0,46
0,48
0,36
0,35
0,33

I
1,8
1,8
1,7
1,7
1,7

60

0,51

1,7

7
8

70
80

0,51
0,5

1,6
1,5

90

0,58

1,6

10

100

0,57

1,6

11

110

0,58

1,7

Ess
18,46
36,48
51,36
68,35
85,33
102,5
1
112,5
1
120,5
144,5
8
160,5
7
187,5
8

Cahaya matahari
NO

10

0,34

12

20

1,31

10

30

0,61

12,5

40

0,67

13,6

50

0,65

14,5

60

0,67

14,4

70

0,68

14,1

80

0,68

13,9

90

0,75

13,7

10

100

0,8

13,5

11

110

0,81

13,2

Ess
120,3
4
201,3
1
375,6
1
544,6
7
725,6
5
864,6
7
987,6
8
1112,
68
1233,
75
1350,
8
1452,
81

Pembahasan
Berdasarkan data tegangan dan arus yang dihasilkan sel surya ketika mendapat
penyinaran dari lampu pijar dengan variasi hambatan dimana jarak sumber cahaya (lampu)
terhadap sel surya tetap (25 cm), didapatkan grafik sebagai berikut.

Gambar 4.2.1 Pengaruh intensitas cahaya lampu pijar terhadap karakteristik aris-tegangan
sel fotovoltaik
Grafik di atas memperlihatkan hubungan antara arus keluaran terhadap tegangan sel surya
intensitas cahaya dengan variasi hambatan antara 10 sampai 110 dari sumber cahaya
lampu piar berjarak 25 cm. Dari grafik 4.2.1 terlihat bahwa arus keluaran sel surya sebanding
dengan intensitas cahaya yang mengenai sel surya. Semakin besar hambatan masukannya

maka semakin kecil arus dan tegangan yang dihasilkan sel surya. Intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap daya yang akan dihasilkan oleh sel fotovoltaik. Semakin besar
intensitas cahanya, semakin besar pula arus yang akan dihantarkan sehingga menghasilkan
daya yang besar pula dan begitupun sebaliknya. Arus dan tegangan maksimum terjadi pada
saat sel surya menghasilkan daya (jumlah watt) maksimum yaitu pada tegangan 0,58 volt
dengan Ess 187,58. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Sel surya
ditentukan oleh desarnya arus dan tegangan yang diperoleh.

Berdasarkan data tegangan dan arus yang dihasilkan sel surya ketika mendapat
penyinaran dari lampu pijar dengan variasi hambatan dimana jarak sumber cahaya matahari
terhadap sel surya, didapatkan grafik sebagai berikut.

Grafik di atas memperlihatkan hubungan antara arus keluaran terhadap tegangan sel surya
intensitas cahaya dengan variasi hambatan antara 10 sampai 110 dari sumber cahaya
matahari. Dari grafik 4.2.2 terlihat bahwa arus keluaran sel surya sebanding dengan intensitas
cahaya yang mengenai sel surya. Semakin besar hambatan masukannya maka semakin kecil
arus dan tegangan yang dihasilkan sel surya. Intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
daya yang akan dihasilkan oleh sel fotovoltaik. Semakin besar intensitas cahanya, semakin
besar pula arus yang akan dihantarkan sehingga menghasilkan daya yang besar pula dan
begitupun sebaliknya. Apabila jumlah energi cahaya matahari yang diterima sel surya
berkurang atau intensitas cahayanya melemah, maka besar tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan juga akan menurun. Penurunan tegangan relatif lebih kecil dibandingkan
penurunan arus listriknya. Arus dan tegangan maksimum terjadi pada saat sel surya
menghasilkan daya (jumlah watt) maksimum yaitu pada tegangan 0,81 volt dengan Ess
1452,81. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Sel surya ditentukan
oleh desarnya arus dan tegangan yang diperoleh. Faktor lain yang mempengaruhi
data praktikum adalah suhu. Sel surya akan bekerja secara optimum pada suhu konstan

yaitu 25oC. Jika suhu disekitar sel surya meningkat melebihi 25oC, maka akan
mempengaruhi fill factor sehingga tegangan akan berkurang. Selain itu, efisiensi sel surya
juga akan menurun beberapa persen. Sedangkan sebaliknya, arus yang dihasilkan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada sel surya[1].

[1] S. Wijoyo, Upaya Peningkatan Kapasitas Daya Output Photovoltaic melalui proses
pendinginan, Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2000.

Anda mungkin juga menyukai