Anda di halaman 1dari 2

Desentralisasi & tiga Bentuk Desentralisasi

1. Desentralisasi adalah Trasfer otoritas/kewenangan (authority), sumberdaya (resources), dan


tanggung jawab (responsibility) untuk menjalankan fungsi-fungsi publik dari pemerintah
pusat ke organisasi-organisasi pemerintahan bawahan atau organisasi pemerintahan semiotonom dan/atau ke sektor swasta atau pemerintah sub-nasional (daerah: provinsi,
kabupaten/kota) dengan menggunakan konsep yang kompleks dan multidimensi.

Tiga Bentuk Desentralisasi


Dalam desentralisasi terdapat tiga bentuk desentralisasi di antaranya adalah desentralisasi
administratif, desentralisasi politik, dan desentralisasi ekonomi. Membedakan berbagai
konsep tersebut berguna untuk melihat banyak dimensi untuk menjamin keberhasilannya dan
untuk mengoordinasikannya. Berikut penjelasan ketiga bentuk desentralisasi tersebut :
Desentralisasi Administratif : desentralisasi ini bertitik tolak dan berpegang bahwa tidak
mungkin membuat semua keputusan seluruh bagian wilayah ditentukan di pusa. Karena
memang pemerintah pusat senantiasa kekurangan informasi, kebutuhan, dan karakteristik
daerah-daerhanya. Untuk itu desentralisasi ini diperlukan untuk meredistribusikan
kewenangan, tanggung jawab, dan sumberdaya finansial untuk menyediakan pelayanan
publik di antara berbagai tingkat pemerintahan. Desentralisasi administratif dalam
penerapannya dibagi menjadi tiga bentuk yaitu dekonsentrasi, delegasi, dan devolusi.
Desentralisasi Politik : dalam desentralisasi ini melihat bahwa demokrasi mengharuskan
pemberian pilihan kepada warganegara tentang bagaimana sumberdaya digunakan dan
pelayanan diberikan dalam komunitasnya. Desentralisasi yang tercermin dalam pemerintahan
lokal otonom meningkatkan kesempatan partisipasi dan akuntabilitas, melalui pendalaman
demokrasi dan peningkatan legitimasi demokrasi. Jadi desentralisasi bentuk ini memberi
warganegara atau wakilnya lebih banyak kekuasaan untuk membuat keputusan dengan
demikian lebih banyak memberi pengaruh dalam merumuskan dan mengimplemantasikan
kebijakan untuk mendukung demokrasi.

Desentralisasi Ekonomi : desentralisasi ini dapat memperbaiki alokasi sumberdaya. Keputusan


mengenai penggunaan sumberdaya yang terbaik haruslah merefleksikan kebutuhan, prioritas,
dan keinginan warga lokal yang akan menanggungnya.

UURI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Penjelasan Tentang


Desentralisasi)
Penjelasan tentang Desentralisasi (pengertian desentralisasi dan pembagian bentuk
desentralisasi) tersebut termuat dalam UURI Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
Daerah, yaitu pada BAB 1 Ketentuan Umum Pasal 1 dan Pasal 2.
Pasal 1 ayat 7 menyebutkan "Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem Negara Republik Indonesia", selanjutnya daerah otonom disini dijelaskan pada ayat 6
yang intinya itu adalah daerah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah
yang berwenang mengartur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat, dmikian pada ayat 1 dan ayat 2 di jelaskan tentang Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah, dan begitu pula dengan ayat-ayat yang lain. Jadi sesuai dengan
subpembahasan pertama tadi, bahwa desentralisasi transfer atau pengahlian kewenangan
untuk menjalankan fungsi public dari pemerintahan pusat ke pemerintahan daerah yang diatur
dalam Undang-Undang ini.

Pasal 2 ayat 7 menyebutkan "Hubungan wewenang, pelayanan umum, pemanfaatan sumber


daya alam, dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administratif dan kewilayahan
antar susunan pemerintahan", ayat 6 menjelaskan hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumberdaya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Demikian dengan
ayat-ayat lainya. Hal ini menjelaskan bahwa untuk melihat dimensi-dimensi dalam
desentralisasi ini melihat keselarasan sumberdaya dengan kebutuhan masyarakat sekitar yang
tercermin dalam tiga bentuk desentralisasi diatas.

Anda mungkin juga menyukai