Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Gambir
1.1.1

Keadaan Geografis
Kecamatan Gambir memiliki luas wilayah sebesar 7,6 Km2, yang terdiri dari 6 kelurahan,

44 RW, 484 RT dan 33.884 KK. Kecamatan Gambir adalah salah satu kecamatan yang ada di
wilayah Kotamadya Jakarta Pusat, dengan batas-batas (Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan
Gambir Tahun 2015) :

Sebelah Utara : Jl. Sukarjo, Jl. K.H Zainul Arifin. Jl. Duri Barat sampai dengan banjir

kanal wilayah Jakarta.


Sebelah Selatan : Jl. Jatibaru, Jl. Kebon Sirih sampai dengan jembatan Prapatan Kwitang

Kecamatan Menteng.
Sebelah Timur : Pintu kereta api Krekot Jl. Perwira Kali ciliwung sampai jembatan

Kwitang kecamatan Senen.


Sebelah Barat : Banjir kanal mulai dari pintu kereta api Duri Pulo sampai jembatan Jati
baru wilayah Jakarta Barat.

Gambar 1.1 Peta wilayah Kecamatan Gambir


(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)
Puskesmas Kecamatan Gambir terdiri dari 1 Puskesmas Kecamatan dan 5 Puskesmas
Kelurahan yang sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2008. Letak dan alamat masingmasing puskesmas tersebut adalah sebagai berikut :
a. Puskesmas Kecamatan Gambir Terletak di Jl. Tanah Abang I No. 10, Jakarta Pusat
b. Puskesmas Kelurahan Duri Pulo Terletak di Jalan Pemadaman Raya No. 71 Jakarta Pusat
c. Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Terletak di Jalan Petojo Selatan II Jakarta Pusat
d. Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan Terletak di Jl. Taman Tanah Abang III, Jakarta
Pusat
e. Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa terletak di Jl. Batu Tulis XIII No.1, Jakarta Pusat
f. Puskesmas Kelurahan Cideng terletak di Jl. Petojo Barat VII Jakarta Pusat
1.1.2

Keadaan Demografi
Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk sangat diperlukan informasinya dalam

menyusun rencana dan kebijakan pembangunan, temasuk penyusunan rencana program di satu
wilayah. Data terbaru berdasarkan data dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kecamatan Gambir Tahun 2015 didapatkan Jumlah penduduk Kecamatan Gambir Tahun 2015
adalah 97.651 jiwa. Jumlah penduduk dan luas wilayah di masing-masing kelurahan sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Luas wilayah dan jumlah penduduk se-Kecamatan Gambir Tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu


pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Dilihat dari kepadatan penduduk per
kecamatan, maka wilayah kelurahan Petojo Selatan merupakan wilayah terpadat dengan
jumlah penduduk terbanyak yaitu 38.667 jiwa/km2. Jika dibandingkan luas wilayah dengan
jumlah penduduk, maka kepadatan penduduk Kecamatan Gambir tahun 2015 mencapai 14
ribu jiwa/km2.
Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah. Kondisi perekeonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan kesehatan.
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir
menurut laporan Kecamatan Gambir tahun 2015 adalah sebagai berikut laki-laki 1.793 jiwa,
perempuan 1.673 jiwa. Berikut rincian kepadatan penduduk pada Kecamatan Gambir pada
tahun 2015 (Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015).
Tabel 1.2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Puskesmas Kecamatan Gambir tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


Tabel 1.3. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Puskesmas Kelurahan Cideng tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


Tabel 1.4. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
4

Puskesmas Kelurahan Duri Pulo tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


Tabel 1.5. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Puskesmas Kelurahan K. Kelapa tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

Tabel 1.6. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
5

Puskesmas Kelurahan Petojo Utara tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


Tabel 1.7. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan tahun 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

1.1.3

Data Penduduk Menurut Umur

Tabel 1.8. Jumlah Penduduk menurut Umur di Wilayah Puskesmas Kecamatan Gambir
2015
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Kelompok Umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50- 54
55-59
60-64
65-69
70-74
>75
Jumlah

Jumlah
208
239
312
302
301
314
327
252
336
289
207
131
99
53
57
39

Jiwa

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.2.1

Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) menurut Permenkes No 75 tahun 2014

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggrakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerja
(Permenkes No 75 tahun 2014).
Fasilitas

pelayanan

kesehatan

adalah

suatu

tempat

yang

digunakan

untuk

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun


rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat
(Permenkes No. 75 tahun 2014).
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
7

masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Pelayanan kesehatan puskesmas sekarang lebih ke promosi dan preventif untuk
mendorong meningkatkan peran serta dan kemandirian masyarakat (Permenkes No. 75 tahun
2014).
1.2.2

Wilayah Kerja Puskesmas


Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kebutuhan dan

kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan
kemampuan penyelenggaraan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 karakteristik wilayah kerjanya, puskesmas
dikategorikan menjadi :
A. Puskesmas kawasan perkotaan.
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4
kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut :
1. Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan jasa)
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain : sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km,
RS radius < 5 km, bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik 90 %
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Memprioritaskan pelayanan UKM
2. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
3. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
8

diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat


4. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
5. Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang
sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.
B. Puskesmas kawasan pedesaan.
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4
kriteria sebagai berikut :
1. Aktivitas penduduk > 50 % agraris
2. Memiliki fasilitas antara lain : sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan (radius > 2
km), RS (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas bioskop/hotel
3. Rumah tangga dengan listrik < 90 %
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tersebut.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
2. Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh masyarakat
3. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat
perdesaan.
C. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Berada di wilayah yg sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau
pesisir
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh pulang pergi dari
ibukota Kab. memerlukan 6 jam, trasportasi yg ada sewaktu-waktu terhalang
iklim/cuaca
9

3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi tenaga
kesehatan
2. Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan kewenangan
tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan
3. Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan lokal
4. Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat
di kawasan terpencil dan sangat terpencil
5. Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
6. Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster dan/atau
pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas.
1.2.3

Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas, menurut (Permenkes No. 75 tahun 2014) puskesmas

menyelenggarakan fungsi:
A. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Penyelenggaraan fungsi sebagai penyelenggara UKM, puskesmas berwenang untuk:
1

Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan


analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan

Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam


bidang kesehatan

Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan


pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait

Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan


berbasis masyarakat

Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas


10

Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayanan kesehatan

Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan


terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

B. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya


Penyelenggaraan fungsi sebagai penyelenggara UKP, puskesmas berwenang untuk:
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan
dan bermutu
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
4. Menyelenggarakan

Pelayanan

Kesehatan

yang

mengutamakan

keamanan

dan

keselamatan pasien, petugas dan pengunjung


5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter
dan antar profesi
6. Melaksanakan rekam medis
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan
Kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan
9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
1.2.4

Peran Puskesmas
Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang vital sebagai

institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut
serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang, tatalaksana
11

kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat (Permenkes No.
75 tahun 2014).
1.2.5

Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi


dan berkesinambungan (Permenkes No. 75 tahun 2014).
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a

Pelayanan

promosi

kesehatan
b

Pelayanan

kesehatan

lingkungan
c

Pelayanan kesehatan ibu,


anak,

dan

keluarga

berencana
d

Pelayanan gizi

Pelayanan pencegahan dan


pengendalian penyakit

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan


masyarakat

yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan /

atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan


prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:
a

Rawat jalan

Pelayanan gawat darurat

Pelayanan satu hari (one day care)

Home care

Rawat
12

inap

berdasarkan

pertimbangan

kebutuhan pelayanan kesehatan.


(Permenkes No. 75 tahun 2014)
1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Gambir
Kecamatan Gambir memiliki luas wilayah sebesar 7,6 Km 2, yang terdiri dari

kelurahan, 44 RW, 484 RT dan 33.884 KK. Puskesmas Kecamatan Gambir terdiri dari 1
Puskesmas Kecamatan dan 5 Puskesmas Kelurahan yang sudah mendapatkan Sertifikasi ISO
9001:2008. Letak dan alamat masing-masing puskesmas tersebut adalah sebagai berikut (Sumber
Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015):
a. Puskesmas Kecamatan Gambir Terletak di Jl. Tanah Abang I No. 10, Jakarta Pusat
b. Puskesmas Kelurahan Duri Pulo Terletak di Jalan Pemadaman Raya No. 71 Jakarta Pusat
c. Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Terletak di Jalan Petojo Selatan II Jakarta Pusat
d. Puskesmas Kelurahan Petojo Selatan Terletak di Jl. Taman Tanah Abang III, Jakarta
Pusat
e. Puskesmas Kelurahan Kebon Kelapa terletak di Jl. Batu Tulis XIII No.1, Jakarta Pusat
f. Puskesmas Kelurahan Cideng terletak di Jl. Petojo Barat VII Jakarta Pusat

13

Gambar 1.2. Peta Letak Puskesmas se- Kecamatan Gambir


(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)
1.3.1
a

Visi, Misi, dan sasaran Puskesmas Kecamatan Gambir

Visi :
Puskesmas Kecamatan Gambir sebagai Pilihan Utama Masyarakat dengan Pelayanan
Kesehatan Prima dalam mewujudkan masyarakat Gambir Sehat dan Mandiri Tahun 2017
(Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

Misi:
1. Meningkatkan Pelayanan Preventif, Promotif, Kuratif, dan Rehabilitatif yang berorientasi
pada kebutuhan Masyarakat dan kepuasan Pelanggan.
2. Meningkatkan Kemitraan dengan Masyarakat, Lintas Sektoral dan Swasta
3. Meningkatkan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat dengan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu menuju tercapainya Pelayanan Prima, berkualitas dan profesional.
4. Meningkatkan Kompetensi dan kesejahteraan Karyawan untuk pelayanan yang
professional.
5. Memberdayakan Potensi Keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan Keluarga sehat
dan mandiri (Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015).
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Puskesmas Kecamatan menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan kebijakan sebagai berikut:


Puskesmas Kecamatan Gambir berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
cakupan program kesehatan yang berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan semua potensi
sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara berkesinambungan untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.
Kebijakan Mutu tersebut ditunjang dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran dan
melakukan peningkatan pelayanan kesehatan berkesinambungan di semua bidang (Sumber
Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015).
c

Sasaran :
1.

Tercapainya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan

2.

Tercapainya perbaikan sistem manajemen keuangan

3.

Tercapainya perbaikan sistem manajemen perlengkapan

4.

Tercapainya perbaikan mutu SDM


14

5.

Tercapainya perbaikan Jenis pelayanan Puskesmas

6.

Tercapainya perbaikan peran serta masyarakat, lintas sektoral, swasta.


(Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

1.3.2
a

Tujuan Puskesmas Kecamatan Gambir

Tujuan Umum :
Puskesmas Kecamatan Gambir merupakan PPK-BLUD yang bertujuan meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintah dan/atau pemerintah Daerah dalam memajukan kesejahteraan Umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun
2015).

Tujuan Khusus:
1

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan Jenis pelayanan kesehatan

Meningkatkan sistem informasi Pelayanan Kesehatan

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Meningkatkan kualitas SDM

Fleksibilitas dan effisiensi dalam pengelolaan keuangan

Transparansi

(Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


1.3.3

Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Kecamatan Gambir


Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan

dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitasi) yang dilakukan


secara terpadu dengan upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) serta
melaksanakan pemberdayaan Puskesmas Kelurahan (Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan
Gambir Tahun 2015).
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud :
1. Puskesmas Kecamatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kecamatan
b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan
c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan
15

d.
e.
f.
g.
h.

Penyelenggaraan pelayanan medis umum


Penyelenggaraan asuhan keperawatan
Penyelenggaraan pelayanan persalinan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan spesialis terbatas kebidanan, kesehatan anak,

penyakit dalam, mata dan telinga, hidung dan tenggorokan


i. Penyelenggaraan rawat inap terbatas
j. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis laboratorium, radiologi, gizi, farmasi dan
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.

optik
Penyelenggaraan pelayanan ambulans rujukan
Penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana
Penyelenggaraan pelayanan imunisasi
Penyelenggaraan pelayanan 24 Jam
Penyelenggaraan pelayanan rujukan
Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan
Penyelenggaraan pemberdayaan Puskesmas Kelurahan
Penyelenggaraan pencatatan medis
Penyelenggaraan pemeliharaan perawatan kedokteran, peralatan keperawatan, peralatan

perkantoran dan peralatan medis lainnya


t. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan
u. Penyusunan standar operasional prosedur
v. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan serta
kebersihan, keamanan dan keindahan Puskesmas
w. Pembinaan dan pengembangan kesehatan kerja
x. Pemeriksaan jenazah
y. Pengumpulan dan pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan tugas dan fungsi yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Kelurahan
z. Pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan fungsi Puskesmas Kecamatan
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kecamatan
secara berkala setiap bulan dan setiap 3 (tiga) bulan Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat (Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun
2015).
2. Puskesmas Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kelurahan
b. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan
c. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kesehatan keluarga, bayi, balita,
prasekolah, sekolah, remaja, ibu, dan usia lanjut
d. Melaksanakan upaya kesehatan lingkungan bekerja sama dengan Kelurahan yang
bersangkutan
16

e. Melaksanakan upaya perbaikan gizi masyarakat


f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kader kesehatan meliputi dokter kecil,
kader kesehatan remaja, kader Posyandu, dukun beranak/peraji, kader Pengawasan
Minum Obat (PMO), juru pemantau jentik, dan kader kesehatan lainnya
g. Melaksanakan pengamatan dan penanggulangan penyakit menular yang meliputi
surveilans penyakit, penyelidikan epidemiologi untuk demam berdarah, keracunan
makanan, pematauan jentik berkala untuk demam berdarah dan survei penyakit yang
berpotensi menjadi wabah
h. Melaksanakan kunjungan rumah untuk registrasi dan pemutakhiran data keluarga miskin,
pemegang Kartu Keluarga Miskin, Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin, kasus kematian
karena penyakit tertentu, usia lanjut, gizi buruk, penderita TBC, imunisasi, Ibu hamil, dan
kusta
i. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kegiatan Posyandu
j. Melaksanakan pelayanan medis berupa klinik umum, klinik gigi, klinik KB, klinik
k.
l.
m.
n.

Kesehatan Ibu dan Anak dan klinik tindakan


Melaksanakan pencatatan medis
Penyelenggaraan kefarmasian sederhana
Melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran
Mengolah dan menganalisis data hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas
Kelurahan secara berkala setiap bulan kepada Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta

Pusat melalui Kepala Puskesmas Kecamatan


o. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas Kelurahan
secara berkala setiap bulan dan setiap 3 (tiga) bulan kepada Kepala Puskesmas
Kecamatan (Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015).
1.3.4

Sarana, Prasarana dan Fasilitas Puskesmas

Puskesmas Kecamatan Gambir memiliki fasilitas gedung terdiri dari (Profil Puskesmas Kec.
Gambir, 2015):
1

Sarana dan Prasarana yang dimiliki Puskesmas Kecamatan Gambir :


a. 1 Gedung Puskesmas Kecamatan
b. 5 Gedung Puskesmas Kelurahan
c. 1 mobil Ambulans
d. 1 Mobil Puskesmas Keliling
e. 1 Mobil Operasional
17

f. 2 Motor
g. 1 Instalasi Pengolahan Air Limbah
h. 11 bagian poli
i. 1 Alat Rontgen
j. 1 set Peralatan Laboratorium
k. 1 Apotik
(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)
2.

Upaya kesehatan Perorangan

Klinik Umum

Klinik Gigi

Klinik Askes, Jamsostek dan Gakin

Klinik Akupunktur dan Rehabilitasi.

Klinik Gizi

Klinik KI / KB dan PMTCT

Klinik TB Paru dan TB-HIV

Klinik Rumatan Metadon ( PTRM ) dan LJSS

Klinik Siaga 24 jam

Klinik Anak / MTBS

Laboratorium dan Rontgen

Rawat inap ( Rumah Bersalin )

m Puskesmas Keliling.
n

Klinik IMS, VCT dan CST .

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)


3.

Upaya Kesehatan Masyarakat

Peningkatan Kesehatan Masyarakat


a

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

Peningkatan Gizi Komunitas

Perbaikan Kesehatan Lingkungan Dan Kesehatan Kerja

Surveilance

18

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan


a

Kesehatan Ibu

Kesehatan Anak

Perawatan Kesehatan Masyarakat Perkesmas

Penanganan Gawat Darurat : Peningkatan Pelayanan dukungan pra Rumah Sakit


Perbaikan Kebijakan Dan Manajemen Kesehatan
a

Peningkatan Akreditasi dan Pengukuran Mutu

Pengelolaan Data Kesehatan

Penyusunan Perencanaan Puskesmas

Peningkatan Promosi Kesehatan

Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan


Wilayah kerja puskesmas Kecamatan Gambir perlu pemeliharaan setiap tahunnya demi

kelancaran pelayanan kepada pasien, perlu dilihat kondisi puskesmas seperti dibawah ini.
Tabel 1.9. Kondisi Bangunan Puskesmas se-Kecamatan Gambir
NO.

KODE

NAMA PUSKESMAS

P 31730701

KONDISI BANGUNAN
PUSKESMAS
Rusak
Rusak Rusak
Baik
Ringan
Berat Total
4
5
6
7

Puskesmas Kec. Gambir Baik


Puskesmas Kel. Petojo
Rusak
P 31730702
2
Selatan
Ringan
Puskesmas Kel. Petojo
Rusak
P 31730703
3
Utara
Ringan
Puskesmas Kel. Duri
Rusak
P 31730704
4
Pulo
Ringan
Puskesmas Kel. Kebon
P 31730705
5
Kelapa
Baik
(Sumber Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

19

1.3.5

Bangunan Puskesmas Kecamatan Gambir

Puskesmas Kecamatan Johar Baru terdiri dari 3 lantai:


I

Lantai 1:
a

Loket (Loket Pendaftaran dan Loket Medical Record)


b Ruang Bersalin (buka 24 jam)
c Unit Gawat Darurat (buka 24 jam)
d Ruang Metadon / Poli Infeksi Menular Seksual
e Ruang Poli Anak
f Ruang KB dan Imunisasi
g Ruang Jaga Dokter
h Ruang Jaga Bidan dan Perawat
II

Lantai 2:
a
b
c
d
e
f
g
h
i

III

Ruang Poli Umum


Ruang Poli Penyakit Tidak Menular
Ruang Poli Gizi
Ruang Poli Geriatri dan Akupuntur
Ruang Poli TB
Ruang Poli Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Ruang Poli Gigi
Apotek
Laboratorium
Lantai 3:

a
b
c
d
e

1.3.6
a.
b.
c.
d.

Ruang Kepala Puskesmas


Ruang Tata Usaha
Ruang Rapat
Aula
Mushola

Tenaga Kerja Medis


Dokter umum
Dokter gigi
Apoteker
Perawat
20

e.
f.
g.
h.

Perawat gigi
Bidan
Ahli Gizi
Sanitasi
Tabel 1.10. Jumlah Tenaga Kerja medis di sarana pelayanan kesehatan di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Gambir 2015

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Gambir Tahun 2015)

21

Struktur Organisasi

22

BAGAN 1.1 SUSUNAN ORGANISASI PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR

KEPALA. PUSKESMAS
KEC. GAMBIR

SUB BAG TU
DAN KEUANGAN
SEKSI
PELAYANAN

SEKSI PENUNJANG
DAN KESMAS
KELOMPOK JAFUNG

UNIT RAWAT JALAN


Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik
Klinik

Umum
Gigi
KI/KB, PMTCT
Gizi
TB, TB-HIV
Anak/MTBS
Imunisasi
Geriatri
Askes/Jamsostek/Gakin
Akupunktur
PTRM,LJSS, VCT,IMS,CST
Siaga 24 Jam

UNIT RAWAT INAP(RB)

Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung
Jafung

UNIT
APOTIK
Dokter umum
Dokter Gigi
Bidan
Perawat
Perawat Gigi
Penyuluh Kes.
Pranata Lab.Kes
Sanitarian
Apoteker
Asisten Apoteker
Nutrisionis

23

UNIT LABKES

KESMAS

(Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan


Gambir Tahun 2015)

24

1.4 Program Keluarga Berencana di Puskesmas Kecamatan Gambir


Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah
dalam rangka menekan angka pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Program KB di Indonesia tidak lagi hanya terfokus pada pengaturan kelahiran dalam
rangka pengendalian penduduk dan peningkatan kesejahteraan ibu dan anak,
berkembangnya isu HAM, termasuk hak-hak reproduksi dan hak-hak perempuan
(kesejahteraan gender) mendorong program KB untuk memberikan penekanan yang
sama pada program kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria. Pemakaian
kontrasepsi mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai pengendalian kelahiran dan
peningkatan kualitas kesehatan reproduksi.
Tujuan Keluarga Berencana secara umum adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (BKKBN, 2014).
1.4.1

Tujuan
Keluarga berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan
hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Tujuannya agar :
1. Tujuan umum berupa menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu
sehingga mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)
melalui pengendalian pertumbuhan, meningkatkan keikut sertaan kelestrarian ber
KB seluruh pelosok sehingga akan menurunkan angka fertilitas yang bermakna.
2. Tujuan khusus berupa; Meningkatkan pemerataan pemakaian MKJP baik terhadap
peserta baru maupun kb aktif, meningkatkan dan semakin meratanya penggarapan
terhadap generasi muda dalam kaitannya dengan pendewasaan usia kawin dan
sebagai bantuan mendukung gerakan KB nasional di daerah, Semakin meratanya
kemandirian masyarakat dalam ikut serta memberikan pelayanan atau mendapatkan
pelayanan KB (BKKBN,2014).

1.4.2

Sasaran
Sasaran program Keluarga Berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dan
Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM). Jumlah pasangan usia subur yang menjadi
25

sasaran program ditetapkan berdasarkan survei pasangan usia subur yang dilaksanakan
sekali setiap tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh PLKB (Petugas Lapangan
Keluarga Berencana) di masing-masing kelurahan atau dari BKKBN (Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional) (BKKBN,2014).
Sasaran program Keluarga Berencana mempunyai tiga sasaran diantaranya :
1. Sasaran Primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau
promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat
dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran
primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).
2. Sasaran sekunder
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran
sekunder karena dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini
diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan
pada masyarakat disekitarnya. Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh
masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh
masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat
sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini
adalah sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).
3. Sasaran tersier
Para pembuat keputusan atau penentuan kebijakan baik ditingkat pusat, maupun
daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan dengan kebijakan-kebijakan
atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak
terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder), dan juga kepada
masyarakat umum (sasaran primer). Upaya promosi kesehatan yang ditujukan
kepada sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi (BKKBN,2014).

26

1.4.3

Program dan Upaya KB


Program dan Upaya KB Nasional antara lain :
1. Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja dan konseling calon pengantin.
2. Konseling dan pelayanan KB pada WUS/PUS
3. Promosi KB pasca persalinan
4. Pelayanan KB pasca persalinan
5. Penerangan dan motivasi
6. Pelembagaan program
7. Pendidikan KB
8. Pendidikan dan pelatihan tenaga program
9. Pelayanan KB
10. Pencapaian peserta KB Baru
11. Pencapaian peserta KB Aktif
12. Prasarana dan Sarana
13. Pelaporan dan Penelitian
(BKKBN dan Kemenkes R.I. 2012)

1.4.4

Ruang Lingkup
Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada
saat kunjungan, posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan
sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS
(BKKBN dan Kemenkes R.I. 2012).
Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, meliputi :
1.

IUD

2.

Pil KB

3.

Implant (susuk KB)

4.

Suntik

5.

Kondom
Kegiatan program KB di Puskesmas Kecamatan Gambir adalah mengadakan

penyuluhan KB, menyediakan alat-alat kontrasepsi dan memberikan pelayanan KB pada


usia subur serta mengadakan pelayanan KB keliling.
27

Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah
akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu berdomisili di
Kecamatan Gambir. Sedangkan KB aktif adalah akseptor yang mengikuti KB terusmenerus yang berdomisili di Kecamatan Gambir (BKKBN dan Kemenkes R.I. 2012).
1.4.5

Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB


Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain (BKKBN,2014).:
1

Pendekatan kemasyarakatan (community approach).


Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat
(kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach)


Mengkoordinasikanberbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga
sejahtera sehingga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik
dalam mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.

Pendekatan integrative (integrative approach)


Memadukan

pelaksanaan

kegiatan

pembangunan

agar

dapat

mendorong dan menggerakkan potensi yang dimiliki oleh semua masyarakat


sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua pihak.
4

Pendekatan kualitas (quality approach)


Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan
penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pendekatan kemandirian (self rellant approach)


Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah
mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
program KB nasional.

Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach)


Strategi tiga dimensi program KB sebagai pendekatan program KB nasional, dibagi
dalam tiga tahap pengelolaan program KB sebagai berikut :
a

Tahap perluasan jangkauan


Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada sasaran :

Coverage wilayah
28

Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada


penggarapan wilayah potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi
jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar

Coverage khalayak

Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada


tahap ini pendekatan pelayanan KB didasarkan pada pendekatan klinik.
b

Tahap pelembagaan
Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap
perluasan jangkauan. Tahap coveragewilayah diperluas jangkauan propinsi luar
Jawa Bali. Tahap ini inkator kuantitatif kesertaan ber- KB pada kisaran 45-65 %
dengan prioritas pelayanan kontrasepsi dengan metode jangka panjang, dengan
memanfaatkan momentum-momentum besar.

Tahap pembudayaan program KB


Pada tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi seluruh Indonesia.
Sedangkan tahap coverage khalayak diperluas jangkauan sisa PUS yang menolak,
oleh sebab itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra
(Tabungan Keluarga Sejahtera) dan Kukesra (Kredit Usaha Keluarga Sejahtera).
Adapun kegiatan/cara operasional pelayana KB adalah sebagai berikut :

Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)


Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan
penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan
penerangan massa melalui media cetak, elektronik.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam ber
KB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB


Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita
baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan
29

mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang
tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga
sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS.
Pengayoman,

melalui

program

ASKABI

(Asuransi

Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila
terjadi komplikasi dan kegagalan.
c

Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah


PSM

ditonjolkan

(pendekatan

masyarakat)

serta

kerjasama

institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).


d

Pendidikan KB
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan,
dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan (SaifuddinAB,2003).

1.4.6

Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB (Keluarga Berencana)


Di Indonesia
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara
lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode Kalender,
Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant.

30

3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon.
4. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens
sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan.
5. Metode Kontrasepsi Darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan
AKDR (CunninghamFG,GantNF,2009).

1.4.7 Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi


Tabel 1.11. Uraian Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi

Kondisi Penyimpanan
Simpan di tempat kering, dan

1. Pil

jauhkan dari sinar matahari


langsung
Simpan di tempat kering,
yaitu

2. Kondom

suhu

>

40C

Masa Kadaluwarsa

5 tahun

dan

jauhkan dari sinar matahari

3-5 tahun

langsung, bahan kimia, dan


bahan yang mudah rusak
Lindungi dari kelembabab,
3. AKDR

sinar matahari langsung, suhu

7 tahun

15-30C
Simpan pada ruang bersuhu
4. Spermisida

15-30C,

Jenis Kontrasepsi

temperatur tinggi
Kondisi Penyimpanan
Simpan di tempat kering,

5. Implant

jauhkan

suhu > 30C


31

dari

3-5 tahun
Masa Kadaluwarsa
5 tahun

6. Suntik KB

Simpan pada suhu 15-30C


posisi vials tegak lurus
menghadap ke atas, jauhkan

5 tahun

dari sinar matahari langsung


(Cunningham F G, Gant NF, 2009)

1.4.8 Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana di Puskesmas Wilayah


Kecamatan Gambir 2016
Akseptor KB terdiri dari dua, yaitu KB baru dan KB aktif. KB baru adalah
akseptor yang baru mengikuti program KB pertama kali tetapi belum tentu berdomisili di
Kecamatan Gambir. Sedangkan KB aktif adalah akseptor yang mengikuti KB terusmenerus yang berdomisili di Kecamatan Gambir.
Secara umum, berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Prov. DKI
Jakarta tahun 2008, target untuk peserta KB baru dan KB Aktif tahun 2016 adalah 90%
dari PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat).
Indikator pelayanan KB :
1. Tenaga
2. Sarana dan prasarana
3. Cakupan pelayanan

Tabel 1.12. Indikator Pelayanan KB


INDIKATOR PELAYANAN KB
Tenaga

SaranadanPrasara CakupanPelayanan
32

na
1. Ketersediaan

1. Jumlah dokter SpOg


2. Jumlah dokter umum

1. Persentase peserta KB

peralatan

Aktif (CPR)

terlatih standarisasi KB

pelayanan

KB 2. Persentase peserta KB

di fasilitas pelayanan

(IUD

kit,

KB (RS, Puskesmas,

Implant kit,dll)

DPS)

2. Ketersediaan

3. Jumlah bidan terlatih


standarisasi

KB

di

BPH

4. JumlahBidan di desa
yang
standarisasi

terlatih

Habis Pakai)
alokon

4. Persentase kegagalan
6. Persentase PUS Miskin
ber-KB

untuk 7. Persentase

PUS

keluarga miskin

(melahirkan

(GAKIN)

muda,

KB 4. Ketersediaan

(Polindes/poskesdes)

3. Persentase komplikasi

(Bahan 5. Persentase drop out

fasilitas pelayanan KB 3. Ketersediaan


(RS, Puskesmas, DPS)

baru

alokon

untuk

non GAKIN

4T

terlalu

terlalu

banyak

(anak),

terlalu

rapat

(jarak

kelahiran)

dan

terlalu tua) Ber-KB


8. Persentase PUS dengan
atau menderita penyakit
kronis ber-KB
9. Persentase
bersalin

ibu
/

pasca

keguguran

ber- KB
(Sumber: Departemen Kesehatan RI 2012)
Dari data di atas di dapatkan 7 indikator Pelayanan KB, yang masing-masing nya merupakan
indikator yang perlu dicapai dari setiap Puskesmas.

Tabel 1.13. Indikator dan Pencapaian Program KB Puskesmas Kecamatan Gambir


Tahun 2016
Program

Indikator

33

Target 12 Bulan

Target 3

(%)

bulan (%)

KB

IUD

90

22.5

MOW

15

3.75

MOP

15

3.75

Implant

90

22.5

Suntik

90

22.5

Pil

90

22.5

Kondom

90

22.5

KB aktif

70

17.5

(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)
Tabel 1.14. Cakupan Peserta KB Aktif
di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Gambir Januari Maret 2016
No
.

PUS

Desa

(a)

KB
AKTIF

Pencapaian

(b/a x 100 %)
(b)
1
4151
2561
61.7
CIDENG
2
940
916
97.4
K. KELAPA
3
401
327
81.5
GAMBIR
4
1071
947
88.4
P. SELATAN
5
2143
1701
79.4
P. UTARA
6
4687
3140
67
DURI PULO
13393
9592
71.6
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

Target
3Bulan (%)
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.15. Cakupan Peserta KB Aktif dengan IUD di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

.
1
2
3
4

CIDENG
K. KELAPA
GAMBIR
P. SELATAN

PUS

IUD

Pencapaian

Target

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

3Bulan

4151
940
401
1071

773
252
85
268

18.8
26.8
21.2
25

(%)
22.5
22.5
22.5
22.5

34

5
6

2143
422
19.7
P. UTARA
4687
891
19
DURI PULO
13393
2691
20.1
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5

Tabel 1.16. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implan di Wilayah Puskesmas seKecamatan Gambir Periode Januari Maret 2016
No.

Desa

PUS

IMPLANT

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
292
7
CIDENG
940
119
12.7
K. KELAPA
401
62
15.5
GAMBIR
1071
121
11.3
P. SELATAN
2143
304
14.9
P. UTARA
4687
409
8.7
DURI PULO
13393
1307
9.8
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.17. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Pil di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

.
1
2
3
4
5
6

CIDENG
K. KELAPA
GAMBIR
P. SELATAN
P. UTARA
DURI PULO
JUMLAH

PUS

PIL

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

4151
940
401
1071
2143
4687
13393

448
101
32
105
157
189
1232

10.8
10.7
8
9.8
7.3
8.3
9.2

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)
Tabel 1.18. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
35

Gambir Periode Januari Maret 2016


No

Desa

PUS

SUNTIK

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
788
19
CIDENG
940
355
37.8
K. KELAPA
401
109
27.2
GAMBIR
1071
370
34.5
P. SELATAN
2143
682
31.8
P. UTARA
4687
1133
24.2
DURI PULO
13393
3437
25.7
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.19. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kondom di Wilayah Puskesmas seKecamatan Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

PPM

KONDOM

(a)

(b)

Pencapaian

Target 3

(b/a x 100 %) Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
5.4
CIDENG
225
940
57
6.1
K. KELAPA
401
25
6.2
GAMBIR
1071
73
6.8
P. SELATAN
2143
111
5.2
P. UTARA
4687
282
6
DURI PULO
13393
773
5.8
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.20. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOP di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

.
1
2

CIDENG
K. KELAPA

PPM

MOP

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

4151
940

7
8

0.2
0.9

3.75
3.75

36

3
4
5
6

401
1
0.2
GAMBIR
1071
0
0
P. SELATAN
2143
3
0.1
P. UTARA
4687
4
0.1
DURI PULO
13393
23
0.1
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

3.75
3.75
3.75
3.75
3.75

Tabel 1.21. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOW di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

PPM

MOW

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
28
0.7
CIDENG
940
24
2.6
K. KELAPA
401
13
3.2
GAMBIR
1071
10
0.9
P. SELATAN
2143
22
1
P. UTARA
4687
32
0.7
DURI PULO
13393
129
1
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75

Tabel 1.22. Cakupan Peserta KB Baru dengan IUD di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

.
1
2
3
4
5
6

CIDENG
K. KELAPA
GAMBIR
P. SELATAN
P. UTARA
DURI PULO
JUMLAH

PUS

IUD

Pencapaian

Target

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

3Bulan

0.04
0.2
0.2
0.3
0.2
0.1
0.2

(%)
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

4151
940
401
1071
2143
4687
13393

2
2
1
4
5
8
22
37

(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

Tabel 1.23. Cakupan Peserta KB Baru dengan Implan di Wilayah Puskesmas seKecamatan Gambir Periode Januari Maret 2016
No.

Desa

PUS

IMPLANT

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
1
0.02
CIDENG
940
1
0.1
K. KELAPA
401
0
0
GAMBIR
1071
1
0.09
P. SELATAN
2143
0
0
P. UTARA
4687
2
0.04
DURI PULO
13393
5
0.04
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.24. Cakupan Peserta KB Baru dengan Pil di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

.
1
2
3
4
5
6

CIDENG
K. KELAPA
GAMBIR
P. SELATAN
P. UTARA
DURI PULO
JUMLAH

PUS

PIL

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

4151
940
401
1071
2143
4687
13393

7
3
1
5
5
14
35

0.1
0.7
0.2
0.4
0.03
0.3
0.3

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

38

Tabel 1.25. Cakupan Peserta KB baru dengan Suntik di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

PUS

SUNTIK

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
0.2
CIDENG
10
940
7
0.7
K. KELAPA
401
1
0.2
GAMBIR
1071
12
1.1
P. SELATAN
2143
13
0.6
P. UTARA
4687
18
0.4
DURI PULO
13393
61
0.4
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.26. Cakupan Peserta KB Baru dengan Kondom di Wilayah Puskesmas seKecamatan Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

PUS

KONDOM

Pencapaian

Target 3

(a)

(b)

(b/a x 100 %)

Bulan (%)

1
2
3
4
5
6

4151
1
0.02
CIDENG
940
1
0.1
K. KELAPA
401
0
0
GAMBIR
1071
1
0.09
P. SELATAN
2143
1
0.04
P. UTARA
4687
2
0.04
DURI PULO
13393
6
0.04
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5
22.5

Tabel 1.27. Cakupan Peserta KB baru dengan MOP di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No

Desa

PUS

MOP

39

Pencapaian

Target 3

(a)

.
1
2
3
4
5
6

(b)

(b/a x 100 %)

4151
0
0
CIDENG
940
0
0
K. KELAPA
401
0
0
GAMBIR
1071
0
0
P. SELATAN
2143
0
0
P. UTARA
DURI PULO
4687
0
0
13393
0
0
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

Bulan (%)
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75

Tabel 1.28. Cakupan Peserta KB baru dengan MOW di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan
Gambir Periode Januari Maret 2016
No
.
1
2
3
4
5
6

Desa

PUS

MOW

Pencapaian

(a)
(b)
(b/a x 100 %)
4151
0
CIDENG
0
940
0
0
K. KELAPA
401
0
0
GAMBIR
1071
0
0
P. SELATAN
2143
1
0.04
P. UTARA
4687
1
0.02
DURI PULO
13393
2
0.01
JUMLAH
(Sumber:LaporanPuskesmasKecamatanGambirTahun2016)

Target 3
Bulan (%)
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75
3.75

1.5 Identifikasi Masalah


Setelah mengkaji data dari program kesehatan dasar (basic seven) di Puskesmas
Kecamatan Gambir JanuariMaret 2016, terdapat satu program yang dipilih dalam
identifikasi masalah, yaitu Program Keluarga Berencana. Program ini dipilih karena
merupakan salah satu program dengan karakteristik khusus yaitu, puskesmas dalam hal
ini berfungsi sebagai pelaksana, dan fungsi perencana dan pengawas adalah PLKB yang
berada di Kecamatan dan tingkat Suku Dinas.
Sasaran program Keluarga Berencana adalah kelompok-kelompok masyarakat
yang berada di wilayah Kecamatan Gambir dan secara khusus adalah kelompokkelompok pasangan usia subur. Penyuluhan ini diberikan secara terpadu bersamaan
dengan program wajib dan pengembangan lainnya termasuk di dalamnya tokoh
masyarakat, masyarakat umum, dan masyarakat sekolah dengan kegiatan pencapaian
40

program dan target sebagai berikut:


1. Cakupan peserta KB aktif di se-kecamatan Gambir pada periode Januari Maret
2016 sebesar 71,6%
2. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Cideng pada periode Januari
Maret 2016 sebesar 18,8%
3. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kecamatan Gambir pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 21,2%
4. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Petojo Utara pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 19,7%
5. Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Duri Pulo pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 19%
6. Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 9,8%
7. Cakupan Peserta KB aktif dengan Pil di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 9,2%
8. Cakupan peserta KB aktif dengan Suntik di wilayah Kelurahan Cideng pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 19%
9. Cakupan peserta Kb aktif dengan kondom di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 5,8%
10. Cakupan peserta KB aktif dengan MOP di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,1%
11. Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 1%
12. Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,2%
13. Cakupan peserta KB baru dengan implant di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04%
14. Cakupan peserta KB baru dengan Pil di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,3%
15. Cakupan peserta KB baru dengan suntik di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,4%
41

16. Cakupan peserta KB baru dengan kondom di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04%
17. Cakupan peserta KB baru dengan MOP di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0%
18. Cakupan peserta KB baru dengan MOW di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,01%
1.6 Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib puskesmas di Kecamatan
Gambir maka dipilih satu program yang menjadi masalah, dengan cara menghitung dan
membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa
yang telah terjadi (observed).
Selanjutnya dilakukan perumusan masalah evaluasi program pelayanan kesehatan
dasar keluarga berencana di puskesmas Gambir periode januari maret 2016 berdasarkan
data pasangan usia subur untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang
ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari Program KB di puskesmas adalah sebagai
berikut:
1

Cakupan peserta KB aktif di se-kecamatan Gambir pada periode Januari Maret


2016 sebesar 71.6% berada di atas target yaitu 17.5%

Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Cideng pada periode Januari
Maret 2016 sebesar 18,8% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kecamatan Gambir pada periode


Januari Maret 2016 sebesar 21,2% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Petojo Utara pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 19,7% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Duri Pulo pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 19% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di wilayah se-kecamatan Gambir pada


periode Januari Maret 2016 sebesar 9,8% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan Peserta KB aktif dengan Pil di wilayah se-kecamatan Gambir pada


periode Januari Maret 2016 sebesar 9,2% berada di bawah target yaitu 22,5%
42

Cakupan peserta KB aktif dengan Suntik di wilayah Kelurahan Cideng pada


periode Januari Maret 2016 sebesar 19% berada di bawah target yaitu 22,5%

Cakupan peserta Kb aktif dengan kondom di wilayah se-kecamatan Gambir pada


periode Januari Maret 2016 sebesar 5,8% berada di bawah target yaitu 22,5%

10 Cakupan peserta KB aktif dengan MOP di wilayah se-kecamatan Gambir pada


periode Januari Maret 2016 sebesar 0,1% berada di bawah target yaitu 3,75%
11 Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 1% berada di bawah target yaitu 3,75%
12 Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,2% berada di bawah target yaitu 22,5%
13 Cakupan peserta KB baru dengan implant di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04% berada di bawah target yaitu 22,5%
14 Cakupan peserta KB baru dengan Pil di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,3% berada di bawah target yaitu 22,5%
15 Cakupan peserta KB baru dengan suntik di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,4% berada di bawah target yaitu 22,5%
16 Cakupan peserta KB baru dengan kondom di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04% berada di bawah target yaitu 22,5%
17 Cakupan peserta KB baru dengan MOP di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0% berada di bawah target yaitu 3,75%
18 Cakupan peserta KB baru dengan MOW di wilayah se-kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 0,01% berada di bawah target yaitu 3,75%

43

Anda mungkin juga menyukai