Trombosit (disebut juga Platelet) adalah sel penting yang sangat berperan dalam hemostasis dan pembekuan darah dengan konsentrasi normal dalam darah yang berada pada 150.000 dan 300.000 per mikroliter. Sel ini memiliki waktu paruh hidup 8 sampai 12 hari dan terbentuk dari pecahan sel yang sangat besar dalam susunan hematopoetik di sumsum tulang, yaitu megakariosit (Guytom dan Hall, 2007). Orang dengan jumlah trombosit yang sangat sedikit sekali setiap harinya mengalami ribuan perdarahan kecil dibawah kulit dan seluruh jaringan bagian dalam dimana hal ini tidak teradi para orang normal. Mekanisme pertahanan oleh trombosit sangat penting dalam menutup rupture-ruptur kecil pada pembuluh darah yang terjadi ribuan kali setiap harinya (Guyton dan Hall, 2007). Pada prosesnya, trombositopenia disebabkan oleh tiga mekanisme, yaitu penurunan pembentukan oleh sumsum tulang, peningkatan sekuestrasi limpa, atau percepatan destruksi trombosit. Penggunaan obat-obatan juga dapat menurunkan jumlah trombosit, seperti diuretika tiazid yang sering digunakan untuk mengoati hipertensi atau gagal jantung kongestif yang sebagian besar melalui respon imun (Harrison, 2000). Penggunaan heparin juga dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah (Marzuki dkk, 2012). Sampai saat ini, telah banyak dilakukan penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah dengan memanfaatkan sumber alamiah seperti buah jambu biji merah, ubi jalar, dan madu (Wijayanti, 2013). Flavonoid merupakan senyawa yang diduga dapat meningkatkan jumlah trombosit pada pasien trombositopenia (Ajeng, 2008).