Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Trombosit (disebut juga Platelet) adalah sel penting yang sangat
berperan dalam hemostasis dan pembekuan darah dengan konsentrasi normal
dalam darah yang berada pada 150.000 dan 300.000 per mikroliter. Sel ini
memiliki waktu paruh hidup 8 sampai 12 hari dan terbentuk dari pecahan sel yang
sangat besar dalam susunan hematopoetik di sumsum tulang, yaitu megakariosit
(Guytom dan Hall, 2007).
Orang dengan jumlah trombosit yang sangat sedikit sekali setiap
harinya mengalami ribuan perdarahan kecil dibawah kulit dan seluruh jaringan
bagian dalam dimana hal ini tidak teradi para orang normal. Mekanisme
pertahanan oleh trombosit sangat penting dalam menutup rupture-ruptur kecil
pada pembuluh darah yang terjadi ribuan kali setiap harinya (Guyton dan Hall,
2007).
Pada prosesnya, trombositopenia disebabkan oleh tiga mekanisme,
yaitu penurunan pembentukan oleh sumsum tulang, peningkatan sekuestrasi
limpa, atau percepatan destruksi trombosit. Penggunaan obat-obatan juga dapat
menurunkan jumlah trombosit, seperti diuretika tiazid yang sering digunakan
untuk mengoati hipertensi atau gagal jantung kongestif yang sebagian besar
melalui respon imun (Harrison, 2000). Penggunaan heparin juga dapat
menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah (Marzuki dkk, 2012).
Sampai saat ini, telah banyak dilakukan penelitian yang dilakukan untuk
meningkatkan jumlah trombosit dalam darah dengan memanfaatkan sumber
alamiah seperti buah jambu biji merah, ubi jalar, dan madu (Wijayanti, 2013).
Flavonoid merupakan senyawa yang diduga dapat meningkatkan
jumlah trombosit pada pasien trombositopenia (Ajeng, 2008).

Anda mungkin juga menyukai