Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu sistem tenaga listrik pada dasarnya terdiri dari susunan pembangkit,
transmisi dan jaringan distribusi yang terhubung satu sama lain. Yang di mana
untuk membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik
tersebut hingga dapat digunakan oleh para pelanggan.
Zaman sekarang ini, energi listrik menjadi salah satu kebutuhan vital yang
dibutuhkan sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem proteksi yang handal
agar kinerja sistem tenaga listrik tetap terjaga dan dapat berjalan dengan optimum
dan handal.
Sistem transmisi memegang peranan yang sangat penting dalam proses
penyaluran daya.

Oleh karena itu pengaman pada saluran transmisi perlu

mendapat perhatian yang serius dalam perencanaannya. Sistem transmisi sendiri


merupakan sistem dinamis kompleks yang parameterparameter dan keadaan
sistemnya berubah secara terus menerus. Oleh karena itu, strategi pengamanan
harus disesuaikan dengan perubahan dinamis tersebut dalam hal desain dan
setting peralatannya. Rele sebagai salah satu bagian penting dalam sistem proteksi
saluran transmisi harus mempunyai kemampuan mendeteksi adanya gangguan
pada semua keadaan yang kemudian memisahkan bagian sistem yang terganggu
tersebut sehingga dapat meminimalkan kerusakan pada bagian yang terganggu

dan mencegah gangguan meluas ke saluran lain yang tidak terganggu (Halomoan,
2008:1).
Sistem proteksi merupakan sebuah sistem pengaman yang dipasang mulai dari
pembangkit hingga ke konsumen. Proteksi dapat dipasang pada peralatanperalatan listrik suatu sistem tenaga listrik misalnya generator, transformator,
jaringan dan lain-lain. Sistem proteksi dipergunakan untuk mengamankan sistem
tenaga listrik dari gangguan listrik atau gangguan lebih, dengan cara memisahkan
bagian sistem tenaga listrik yang terganggu dengan sistem tenaga listrik yang
tidak terganggu, sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dapat terus
bekerja (mengalirkan arus ke beban).
Pada gardu induk terdapat peralatan proteksi yang akan mengamankan
peralatan yang ada pada gardu induk dan jaringan transmisi. Terdapat beberapa
peralatan proteksi pada gardu induk salah satunya adalah rele yang terdiri dari
beberapa jenis sesuai dengan fungsi dan penggunaannya. Pada umumnya rele
yang dipasang untuk memproteksi saluran transmisi meliputi rele jarak (distance)
sebagai main protection-nya.
Rele merupakan salah satu alat proteksi yang dipasang pada peralatan listrik,
yang berfungsi untuk mengamankan peralatan dari gangguan yang terjadi dengan
memberikan tanda (alarm) saat sudah merasakan adanya gangguan kemudian
memerintahkan PMT untuk memutus. Distance relay (rele jarak) digunakan
sebagai pengaman utama pada saluran transmisi karena kemampuan dalam

menghilangkan gangguan (fault clearing) dengan cepat dan penyetelannya yang


relatif mudah.
Banyak dijumpai berbagai jenis gangguan pada saluran transmisi, baik itu
gangguan antar fasa maupun gangguan fasa ke tanah. Pada saat terjadi gangguan
inilah rele proteksi harus dapat segera bekerja sesuai fungsinya agar gangguan
yang terjadi tidak meluas dan tidak merusak peralatan.
Salah satunya adalah adanya tahanan gangguan. Tahanan gangguan yang
bersifat resistif pada saat gangguan hubung singkat akan mempengaruhi unjuk
kerja rele jarak dalam melihat gangguan. Besarnya tahanan gangguan akan
mempengaruhi besarnya nilai arus gangguan hubung singkat yang terjadi
sehingga akan mempengaruhi unjuk kerja rele jarak dalam melihat impedansi
gangguan.
Maka dari itu, penulis mencoba mengevaluasi kinerja dari rele proteksi utama
dan cadangan yang terpasang pada saluran transmisi berdasarkan pengaruh
impedansi gangguan terhadap unjuk kerjanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh impedansi gangguan hubung singkat terhadap unjuk
kerja rele jarak pada saluran udara di Tragi Panakkukang?

2. Bagaimana mengkoordinasikan waktu rele jarak sebagai pengaman utama


pada saluran udara di Tragi Panakkukang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan pengaruh impedansi gangguan hubung singkat terhadap
untuk kerja rele jarak saluran di Tragi Panakkukang.
2. Mengkoordinasikan waktu kerja rele jarak sebagai pengaman utama pada
saluran udara di Tragi Panakkukang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui kinerja rele jarak dalam
mendeteksi gangguan, apabila terdapat impedansi gangguan.
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan kepada
pihak PT.PLN (Persero) dalam menyetting koordinasi waktu rele jarak.
E. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Perhitungan arus hubung singkat dilakukan dengan menggunakan data
jaringan PT. PLN Sulselrabar serta perangkat lunak MATLAB 7.10 dan
Microsoft Excel.
2. Perhitungan arus hubung singkat yang dilakukan adalah perhitungan arus

hubung singkat 1 fasa ke tanah, hubung singkat fasa ke fasa dan hubung
singkat 2 fasa ke tanah.

Anda mungkin juga menyukai