Anda di halaman 1dari 3

1.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai
17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km 2 Wilayah lautan yang luas tersebut
menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia,
salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan ekosistem khas
daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu
karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas
dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994
dalam Suharsono, 1996). Sebagai salah satu ekosistem pantai, terumbu karang memiliki
peranan penting dan erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat pesisir. Ekosistem terumbu
karang hadir dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, baik keanekaragaman jenis
biota karang sebagai penyusun utama ekosistem tersebut maupun keanekaragaman biota laut
lainnya. Berbagai jenis ikan, moluska, krustasea, serta echinodermata yang memiliki nilai
ekonomis tinggi hidup berasosiasi dalam ekosistem tersebut. Selain memiliki fungsi
ekonomis, ekosistem terumbu karang juga memiliki fungsi ekologis. Fungsi ekologis
ekosistem terumbu karang antara lain adalah sebagai pelindung pantai dari gelombang yang
dapat menyebabkan abrasi. Dalam kaitannya dengan siklus dan keberlanjutannya hidup biota
laut, ekosistem terumbu karang berperan sebagai daerah perlindungan, pemijahan biota laut
dan tempat mencari makanan. Adapun kajian lebih dalam tentang ekosistem terumbu karang
akan dibahas pada bab selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ikan Pelagis Tropis (Carangids dan Scombroids Laut Pesisir)
Sumberdaya ikan pelagis tropis dari famili carangidae

1.2

Sumberdaya ikan pelagis tropis yang akan dibahas pada bagian ini hanya terfokus pada ikan
pelagis tropis (ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil) dari famili carangidae yang
menyebar dan terdapat pada wilayah laut pesisir di Indonesia.
Sumberdaya ikan pelagis besar dari famili carangidae
Yang dimaksud dengan sumberdaya ikan pelagis besar adalah jenis-jenis ikan berukuran
besar berdasarkan panjang maupun berat yang hidup pada lingkungan perairan pelagis.
berdasarkan deskripsi dan klasifikasi yang terdapat pada FAO (1998), Allen (1999) dan Allen
et.al. (2003) dalam Sahetapy et.al. (2005) setidaknya terdapat sekitar 11 jenis ikan dari famili
carangidae yang termasuk ikan pelagis besar.
Secara rinci komposisi taksa ikan pelagis besar dari famili carangidae disajikan dalam Tabel
2.1. Data tersebut memberi indikasi
Sumberdaya ikan pelagis tropis dari famili scombridae

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan seperti paparan benua dan

gugusan pulau-pulau di perairan tropis.


Terumbu karang memerlukan perairan yang jernih, dengan suhu perairan yang
hangat, gerakan gelombang yang besar dan sirkulasi air yang lancar serta terhindar

dari proses sedimentasi.


Menurut letaknya, terumbu karang umumnya terbagi atas terumbu karang tepi,
terumbu karang penghalang dan terumbu karang cincin. Terumbu karang menyebar
pada garis tropis, yaitu antara Garis Cancer (23

Lintang Utara) dan Garis

Capricorn (23 o Lintang Selatan).


Sedangkan tiap profil dan zonasi fisiografi terumbu karang bergantung pada sejarah
dan asal-usul pembentukan dari tiap tipe terumbu karang yang erat hubungannya

dengan bentuk topografi dasar terumbu.


Penyebaran dan perkembangan terumbu karang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
pembatas antara lain cahaya, kedalaman, suhu, salinitas, kecerahan, gelombang dan
arus. Secara umum ekosistem terumbu karang tersusun atas 2 komunitas utama yaitu

komunitas biotik (biota) dan komunitas abiotik (bukan biota).


Peran dan fungsi dari terumbu karang dapat termasuk dalam 4 kelompok utama
antara lain fungsi ekologis, fungsi reproduksi, fungsi sosial-ekonomi, dan fungsi

sosial-budaya.
Banyak aktifitas manusia yang menyebabkan terjadinya degradasi kondisi fisik dan
biologis terumbu karang,

1.2 Saran
Dari banyak sekali kekayaan sumberdaya yang terdapat pada ekosistem terumbu karang
sehingga banyak aktifitas manusia yang menyebabkan terumbu karang itu tidak berkembang
dengan baik. Sehingga diperlukan banyak penelitian-penelitian yang mengkaji tentang
ekosistem terumbu karang dan memberikan informasi yang bermanfaat agar pihak-pihak
berwajib bahkan kita sendiri sadar akan kelestarian ekosistem yang masih ada, harus terus
dilestarikan.

Anda mungkin juga menyukai