Hiv Candida
Hiv Candida
PENDAHULUAN
sehat
tanpa
gejala.
Kandidiasis
pada
penyakit
sistemik
dilahirkan dengan sumber infeksi dari alat kandungan ibunya. Berg (1840)
berkesimpulan bahwa alat minum yang tidak bersih dan tangan perawat
yang tercemar jamur merupakan faktor penting dalam penyebarab infeksi
ini. Berdasarkan bentuknya yang bulat lonjong dan berwarna putih
diberikanlah nama Oidium Albicans. Nama oidium kemudian berubah
menjadi monilia. Beberapa nama peneliti mencoba mempelajarinya, antara
lain Wilkinson yang menghubungkannya dengan vaginatis. Akhirnya
Berkhout (1923) menamakan jamur itu dalam genus candida.
1.2
Tujuan Umum
1.5 Manfaat
Mahasiswa mampu memahami tentang penyakit moniliasis atau
kandidiasis serta mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien
dengan moniliasis atau kandidiasis dengan pendekatan Student Centre
Learning.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida.
Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme
ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001).
Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida,
khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian
antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005).
Walaupun demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam
kondisi tertentu atau pada orang-orang yang mempunyai penyakit-penyakit
yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan suatu penyakit
misalnya, sering ditemukan pada penderita AIDS (Farlane .M, 2002). Pada
rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering
menimbulkan penyakit. Secara klinis dapat ditemukan berbagai penampilan
berupa lesi putih atau lesi eritematus (Silverman S, 2001). Pada keadaan akut
kandidiasis dapat menimbulkan keluhan seperti rasa terbakar (burning
sensation), rasa sakit biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa
kering atau serostomia (Greenberg M. S. , 2003). Pada umumnya infeksi
tersebut dapat di tanggulangi dengan menggunakan obat anti jamur baik
secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan kondisi atau
penyakit-penyakit yang menyertainya. (Silverman S, 2001).
Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah
infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi
oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh
pertumbuhan jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut
kandidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa
2.2 Klasifikasi
1. Thrush
Mempunyai ciri khas dimana gambarannya berupa plak putih kekuning- kuningan
pada permukaan mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan dengan cara dikerok
dan akan meninggalkan jaringan yang berwarna merah atau dapat terjadi
pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel-sel inflamasi sel epitel yang mati
dan koloni atau hifa. (Greenberg M. S., 2003). Pada penderita AIDS biasanya lesi
menjadi ulserasi, pada keadaan dimana terbentuk ulser, invasi kandida lebih dalam
sampai ke lapisan basal (Mc Farlane 2002). Penyakit rongga mulut ini ditandai
dengan lesi-lesi yang bervariasi yaitu, lunak, gumpalan berupa bongkahan putih,
difus, seperti beludru yang dapat dihapus atau diangkat dan meninggalkan
permukaan merah, kasar, dan berdarah, dapat berupa bercak putih dengan putih
merah terutama pada bagian dalam pipi, pallatum lunak, lidah, dan gusi. Penderita
penyakit ini biasanya mempunyai keluhan terasa terbakar atau kadang-kadang
sakit didaerah yang terkena.
1. Kronis hiperplastik kandidiasis
Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah dan bibir, berupa
bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah.
Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan.
Kandidiasis tipe ini disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya berupa plak
putih yang tidak dapat dikerok, gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe
homogen. (Greenberg.2003). Karena plak tersebut tidak dapat dikerok, sehingga
diagnosa harus ditentukan dengan biopsi. Keadaan ini terjadi diduga akibat invasi
miselium ke lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga mulut, sehingga dapat
berproliferasi, sebagai respon jaringan inang. (Greenberg M 2003). Kandidiasis
ini paling sering diderita oleh perokok.
1. Kronis atrofik kandidiasis
Disebut juga denture stomatitis atau alergi gigi tiruan. Mukosa palatum
maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi ini
dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida. Kandidiasis ini hampir 60%
diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai
gigi tiruan pada waktu tidur. Secara klinis kronis atrofik kandidiasis dapat
dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga pinpoint hiperemi,
gambaran eritema difus, terlihat pada palatum yang ditutupi oleh landasan
geligi tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan palatum tersebut (15%65%) dan hiperplasi papilar atau disebut juga tipe granular (Greenberg,
2003).
2. Akut atrofik kandidiasis atau disebut juga antibiotik sore mouth. Secara
klinis permukaan mukosa terlihat merah dan kasar, biasanya disertai gejala
sakit atau rasa terbakar, rasa kecap berkurang. Kadang-kadang sakit
menjalar sampai ke tenggorokan selama pengobatan atau sesudahnya
kandidiasis tipe ini pada umumnya ditemukan pada penderita anemia
defiensi zat besi. (Greenberg, 2003).
Etiologi
Penyebab kandidiasis ini adalah jamur jenis Candida. Jamur jenis ini adalah jamur
yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan tidak berbahaya pada orang yang
mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini baru akan menimbulkan masalah
pada orang-orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah, misalnya penderita
AIDS, pasien yang dalam pengobatan kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang
sistem imunnya belum sempurna.
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita, bahkan di
dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja mendapatkan jamur
ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga mendapatkan Candida
dari vagina ibu ketika persalinan.
Selain itu, kandidiasis oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang
tidak bersih karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan
menyebabkan jamur tumbuh semakin cepat.
Faktor-faktor yang merupakan presdiposisi infeksi antara lain :
1. Diabetes
2. Leukimia
3. Gangguan
saluran
gastrointestinal
yang
meningkatkan
terjadinya
4. Pemakaian antibiotik
Kadang orang yang mengkonsumsi antibiotik menderita infeksi Candida karena
antibiotik membunuh bakteri yang dalam keadaan normal terdapat di dalam
jaringan, sehingga pertumbuhan Candida tidak terkendali.
1. Pemakaian kortikosteroid atau terapi imunosupresan pasca pencangkokan
organ. Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi
jamur. Kortikosteroid (sejenis hormon steroid) dihirup/dihisap untuk
perawatan pada paru-paru (misalnya asma) bisa berdampak pada
kandidiasis mulut.
2.5 Patofisiologi
Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang oleh
candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya
memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi
perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal
dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur
akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur
rongga mulut yang paling sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur
candida albicans ini yang pertumbuhannya dipelihara dibawah pengaturan
keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida
karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dan penggunaan
obat-obatan yang menekan sistem imun serta penyakit yang menyerang sistem
imun seperti Aquired Immunodeficiency Sindrome (AIDS). Namun bisa juga
karena gangguan keseimbangan mikroorganisme dalam mulut yang biasanya
dihubungkan dengan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga,
ketika pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan lemah, jamur candida albicans
yang dalam keadaan normal tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah
tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu sendiri yang
menimbulkan penyakit disebut candidiasis oral atau moniliasis.
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab
mukosa
2. Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat perbaikan
dengan pemberian flukonazol.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab
atau kumur.
2.7 Penatalaksanaan
Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap diberikan kepada klien. Selain itu,
pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah pemakaian Nistatin drop.
Nistatin ini akan diteteskan pada mulut bayi untuk mengobati kandidiasisnya. Ada
juga yang menyarankan cara pemakaian yang lain, yaitu tangan ibu dicuci sampai
bersih, teteskan 2 tetes ke ujung jari ibu dan oleskan ke lidah dan mulut bayi
secara merata. Cara ini menjamin obat teroleskan dengan lebih merata namun
harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat bayi muntah.
2.8 Komplikasi
Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus
besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
2.9 Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1. Oral hygiene yang baik
2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak
immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu,
payudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot
bayi
Woc Candidiasis
System imun
turun
Gangguan keseimbangan
flora normal di mulut
(candida albicans)
Pertumbuhan
jamur yang tak
terkontrol
Nyeri pada
mulut
Nafsu
makan
turun
MK : Perubahan
Nutrisi Kurang
dari Kebutuhan
:
SuhuMK
tubuh
Mulut bayi
kotor
Proses infeksi
MK: Perubahan
persepsi sensori
pengecapan
Candida
bermetastase
Ke faring
Nyeri pada
Peningkatan hormon
faring
prostatglandin, bradikinin,
histamin
Proses
Timbuk
bercak putih
di mulut
Kandidiasis
oral
Menggumpal
menutup
permukaan lidah
Menghambat
implus syaraf
pengecap
Tidak dapat
Bercak
mengecap
kemerahan
rasa
MK : Nyeri
Gejala
dengan
eksudat
Akut makin
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Anak N usia 18 bulan dengan berat badan sebelum sakit 12 kg, dibawa ke rumah
sakit karena panas, menangis terus, dan tidak mau minum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan hasil di lidah , palatum, dan ovula terdapat bercak putih. Suhu badan
anak tersebut 38,5oC.
3.1 Pengkajian
Anamnesa
1. Identitas Anak
Nama
: An. N
Umur
: 18 bulan
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tanggal MRS
: 15 Desember 2010
Alamat
: Surabaya
: Tn. R
Nama Ibu
: Ny. P
Pekerjaan Ayah/Ibu
: PNS
: Islam
Alamat
: Surabaya
: 30 x/menit
B5 (bowel) : Timbul rasa nyeri dan perih di sekitar mulut, anak tidak mau minum
ASI.
B6 (bone) : normal
3.2 Analisa Data
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
DS : anak menangis
Kandidasis
Hipertermi
DO: T : 38,5oC
Proses infeksi
histamine,
dan
prostatglandin
timbul
bercak
kemerahan mengandung
eksudat
Nyeri akut
Menggumpal
menutup
permukaan lidah
dari kebutuhan
Intervensi
1. Berikan
Rasional
kompres
dingin
di
terdapat
lipatan paha
darah
banyak
pembuluh
besar.
Hipertermi
mengalami
vasodilatasi
agar
terjadi
vasokonstriksi
2. Peningkatan
1. Beri anak banyak minum air
suhu
mengakibatkan
tubuh
penguapan
tubuh
meningkat
sehingga
cc/hari
perlu
diimbangi
dengan
tipis
membantu
4. Pakaian
selimut
dan
mungkin
dalam
dapat
membatasi
autodestruksi
mengetahui
setelah
keadaan
dilakukan
tindakan keperawatan
Intervensi
1. Anjurkan
Rasional
ibu
untuk
menggendong
menenangkan
misalnya
dan
si
anak
mengelus-elus
kepalanya
2. Ajarkan teknik distraksi pada
orang tua misalnya dengan
2. Memastikan
setelah
kondisi
dilakukan
keperawatan
anak
tindakan
1. Diagnosa
Intervensi
Rasional
1. Beri nutrisi dalam keadaan lunak, porsi sedikit 1. Memberikan nutrisi yang adekuat
tapi sering
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur candida
albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal (tidak adanya
gigi, gigi palsu yang tidak pas).
Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan
kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam).
Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah).
Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus
besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&cd=5&ved=0CDEQFjAE&url=http%3A%2F
%2Fpustaka.unpad.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads
%2F2009%2F05%2Fkandidiasis_rongga_mulut.pdf&rct=j&q=manifestasi
%20klinis%20moniliasis
%2Fkandidiasis&ei=mIIBTa7dDIWlcdq5nM0E&usg=AFQjCNF6t1M9kc6615qb
fLuVhQbOk-f5gA&cad=rja diakses pada 8 Desember 2010. Pukul : 08.15 WIB.
Wibowo,Andry.(2010).Candidiasis
Oral
Pada
Bayi.
Lovely-12.(2010).Tanda-tanda
Vital
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tanda-tanda-vital-manusia.html
pada : 20 Desember 2010. Pukul : 11.51 WIB.
Manusia.
diakses