Pengertian Ekologi
Apa itu ekologi?Istilah tersebut dikenalkan oleh ahli Biologi dari Jerman yang
bernama Earns Haeckel pada tahun 1866. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
oikos(rumah) dan logos (ilmu). Jadi bila diartikan menurut istilah ekologi
merupakan kajian organisme hidup dalam rumahnya. Tetapi bila diartikan secara
keseluruhan, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan total
antara organisme dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik.
Sekitar tahun 1900, ekologi
diakui
sebagai
berkembang
cepat,
ilmu
terus
apalagi
saat
dan
dengan
dunia
dalam
peradaban
Ekologi
merupakan
dunia.
cabang
ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal
tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan
ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak.Tidak ada
satu cabang ilmupun yang dapat mengabaikan ekologi. Sebagai contohnya adalah
masalah globalisasi lingkungan, pastinya tidak akan pernah luput dengan yang
namanya ekologi.
Sehingga kajian ekologi dibagi menjadi 3:
1. Ekosfera
merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung tinggi
untuk menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng, dibagi
menjadi 3 yaitu;
Atmosfera
lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti
suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus,
venus, neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling kita mulai dari
permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana.
Manfaat/Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi
a. Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi
karena terkena gaya gravitasi bumi.
b. Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup dengan lapisan ozon.
Fungsi-Fungsi Ekosfera :
Memperlunak iklim
Meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup
Menimbun bahan buangan/ limbah
Mengontrol lebih dari 95% dari semua hama tumbuhan, penyakit pada
Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan
Ekologi tumbuhan
Ekologi hewan
Ekologi serangga
Ekologi burung
Ekologi mikroba atau Ekologi jasad renik
Ciri-ciri populasi :
1.
2.
3.
4.
5.
Simbiosis mutualisme
Simbiosis parasitisme
Simboisis komensalisme
Predator mangsa
Persaingan
2. Komunitas Terestrial
Yaitu sekelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di padang rumput, di
padang pasir, di haalaman kantor, di halaman sekolah, di kebun raya, dll.
Ekosistem adalah tempat dimana terjadinya proses saling interaksi dan
ketergantungan antara makhluk hidup sebagai komponen biotik, dengan lingkungan
hidupnya yang merupakan komponen abiotik.
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Komponen ekosistem ada dua yaitu komponen abiotik dan
komponen biotik.
1.
Komponen
abiotik
atau
komponen
tak
hidup
meliputi
udara
atmosfer
nitrogen(N2,78%),Oksigen(O2,21%),karbon
tersusun
atas
dioksida(CO2,0,03%)
dan
Zat ini
untuk
melakukan
organisme
bersel
satu
seperti
ganggang,tumbuhan
ulat.
Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan
konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga. Manusia
sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada pada
tingkatan konsumen.
c. Dekomposer(pengurai)
Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lain
yang mati atau sampah-sampah. Makhluk hidup yang tergolong pengurai
adalah jamur dan bakteri. Sampah atau bangkai akan mengalami
pembusukan terlebih dahulu dan akhirnya mengalami penguraian. Zat-zat
makanan yang berupa zat organik yang terkandung didalamnya akan
terurai menjadi gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
mineral yang meresap ke dalam tanah.
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan
logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.
B. Level dalam Ekologi
Ekologi dikaitkan hanya dengan 6 (enam) level organisasi, yaitu: organisme
(individu), populasi, komunitas, ekosistem (ecology system ), sosio-ekosistem dan
ekosfer atau biosfer
1. Organisme (individu) adalah Kesatuan genetik yang sama.
Dalam setiap pernyataan suatu kejadian menurut sistem biologi dan ekologi,
organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan
molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi
secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari
satu sel. nama lainya yang sering disebut selain organisme adalah makhluk
hidup Organisme terdiri dari manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro
organisme.
Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:
Memerlukan nutrisi/makanan
Bernafas
Bergerak
Tumbuh
Berkembang biak
Peka terhadap rangsang
Beradaptasi, serta terdapat susunan kimia
Mengeluarkan zat sisa
kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari
suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung
sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan
desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual,
melainkan penghasilah yang diharapkan (expected income). Kerangka
Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai
migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para
migran mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja
yang tersedia bagi mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih
salah satunya yang dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan.
Besar kecilnya keuntungan yang mereka harapkan diukur berdasarkan besar
kecilnya selisih antara pendapatan riil dari pekerjaan dikota dan didesa,
angka tersebut merupakan implementasinya terhadap peluang migran untuk
mendapatkan pekerjaan dikota.
3. Komunitas
Komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri atas sejumlah jenis yang
berbeda, yang secara bersama-sama menempati habitat atau area yang sama,
dan terjadi interaksi melalui hubungan trofik dan spatial.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin
communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".[1]
Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
a. Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat di
mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi dan
memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
b. Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai
ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras,
hobi maupun berdasarkan kelainan seksual. Komunitas berdasarkan
minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai aspek,
contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai
kegiatan
yang
berkaitan
dengan
animasi,
seperti
menggambar,
Biotik
Biotik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu organisme.
Komponen biotik merupakan suatu komponen yang menyusun
ekosistem selain komponen abiotik. Berdasarkan peran dan fungsinya,
makhluk hidup sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu heterotrof atau
konsumen dan dekomposer atau pengurai :
a. Heterotrof / konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan
dari bahan-bahan organik yang telah disediakan oleh organisme
lain sebagai sumber makanannya. Komponen heterotrof disebut
konsumen makro atau fagotrof karena makanan yang dimakan
organisme
yang
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya
meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO 2) serta
beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH 4) dan khloro fluoro karbon
(CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca.
Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah
kaca yang menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu
dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk
bayar listrik, juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin
memanggil tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng teman atau
keluarga ke sekolah, tempat les, atau mal. Selain mengurangi kemacetan, kita juga
menghemat energi. Saat mencetak tugas, usahakan memakai dua sisi kertas. Plastik
adalah bahan yang sulit untuk diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat
racun atau polusi. Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh
plastik itu hanya menjadi sampah. Coba deh pakai tas karton atau tas kanvas.
D. Contoh Kasus Lingkungan Hidup di Indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memaparkan kasus-kasus
lingkungan yang mereka tangani periode 2014-2015, di Jakarta Kamis,(2/7/15).
Kasus lingkungan termasuk extra ordinary crime. Dampak besar. Merugikan
negara. Belum lagi ancaman keselamatan masyarakat dan lingkungan hidup, kata
Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (LHK).
Roy, sapaan akrabnya, menyebut banyak kasus sudah dituntut di pengadilan
oleh KLHK tetapi hukuman sangat ringan. Dia berharap, persidangan yang sedang
berlangsung, bisa memberikan vonis hukum yang memberikan efek jera. Salah
satu persidangan sedang berlangsung, katanya, kasus kebakaran lahan di Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan oleh PT Bumi Mekar Hijau (BMH). Kerugian
negara sampai Rp7 triliun, katanya.
KLHK, memasukkan berkas gugatan perdata kepada BMH di PN Palembang,
3 Februari 2015. Kini, agenda persidangan mendengarkan keterangan saksi fakta.
Kerusakan lingkungan akibat pembakaran hutan dan lahan 20.000 hektar Rp2,6
triliun, dan biaya pemulihan Rp5,2 triliun. Sidang ini jadi salah satu perhatian
kami. Kalau menang, kita bisa selamatkan uang negara Rp7 triliun, kata Jasmin
Ragil Utomo, Direktur Penyelesaian Sengketa Lingkungan.
BMH, anak usaha Asia Pulp and Paper (APP), memiliki izin HTI 250.370
hektar di Ogan Komering Ilir, Sumsel. Berdasarkan data hotspot Walhi Sumsel dari
satelit Terra dan Aqua selama Agustus-16 September 2014, dari 1.173 hotspot, 169
di perkebunan dan 531 titik terbanyak di HTI, terbanyak di konsesi BMH. KLHK,
kata Ragil, sedang menangani 10 kasus melalui sengketa pengadilan. Sebagian
besar kasus kebakaran lahan.
Ada juga kasus kebakaran hutan dan lahan 1.000 hektar oleh PT Jatim Jaya
Perkasa di Simpang Damar, Desa Sei Majo, Rokan Hilir. Kerugian dan biaya
pemulihan harus diganti JJP hampir Rp500 miliar.
Selain gugatan perdata, sidang pidana JJP sedang berlangsung di PN Rokan
Hilir. Kosman Vitoni Immanuel Siboro, Asisten Kepala Kebun II PT JJP dituntut
lima tahun penjara dan denda Rp5 miliar oleh Kejaksaan Negeri Rokan Hilir.
Jikalahari, organisasi lingkungan di Riau, bersama Riau Corruption Trial
mengkhawatirkan perkara pidana JJP karena terdakwa Kosman diadlili majelis
hakim yang tidak bersertifikat lingkungan.
Pengaduan kasus
Selama setahun terakhir, kata Direktur Penanganan, Pengaduan, Pengawasan
dan Sanksi Administrasi, Kemal Amas, ada 134 pengaduan diterima. Pengaduan
kehutanan 173 kasus, terdiri dari konflik tenurial dan inkuiri masyarakat adat.
Sedangkan lingkungan hidup 132 kasus, terdiri dari pertambangan, agroindustri,
dan manufaktur.
Istanto, Direktur Pencegahan dan Pengembangan Hutan melaporkan,
kejahatan kehutanan yang ditangani KLHK selama 2014-2015. Ada illegal logging
59 kasus, perambahan 20, penanganan terkait tumbuhan dan satwa liar 27,
politically exposed timber industries dua, dan kebakaran lima kasus.
Kita sedang menangani 90 kasus pidana kehutanan dengan persentase
keberhasilan 50%, katanya. Dari 90 kasus, 45 masih tahap penyelidikan,
penyidikan, serta melengkapi berkas yang kurang untuk naik ke persidangan.
Sebanyak 31 kasus P.21, enam proses persidangan, dan delapan kasus vonis.
Keadaan inilah yang mengilhami terbitnya buku The Silent Spring (Musim Semi
Yang Sunyi). Oleh Rachel Carson, 1962 yang menggambarkan betapa para petani
berbicara tentang banyaknya penyakit dalam keluarganya, para dokter menyaksikan
penyakit baru yang muncul pada pasiennya, dll.
Kasus minamata Jepang (diulas secara mendalam oleh Harada Masazumi,
tragedi minamata, 2005), yaitu timbulnya penyakit baru di teluk minamata
Jepang, laporan 1955 dan 1956, yang menyerang manusia dan hewan, seperti tulang
penderita menjadi rapuh. Yang kemudian (1968) diketahui, ternyata penyebab
dari limbah industri, termasuk pupuk pertanian.
Global : salah satu masalah lingkungan hidup secara global yang dapat
mengancam keidupan umat manusia adalah pemanasan global, yaitu naiknya
intensitas efek rumah (Greenhouse Effect) yang disebabkan meningkatnya gas
(CO2) dalam atmosfir (astmosphere) selimut bahan, gas berupa udara, yakni bahan
udara di sekeliling bumi (yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan
biosphere dan ecosphere yang dapat menunjang kehidupan) yang juga disebut
gas rumah kaca (GRK). Dampak rumah kaca ini pada prinsipnya diakibatkan
pembakaran dalam berbagai kegiatan manusia (pabrik, transportasi, dll). Catatan :
secara filosofis, sumber masalah lingkungan (al) : tidak tahu, tidak mampu, dan
tidak peduli untuk mencegah/mengatasinya
Negara maju dan negara miskin : meskipun secara ekologis bumi ini dipandang
sebagai suatu ekosistem besar, namu adanya perbedaan karakteristik negarabangsa-bangsa antara negara maju dengan negara berkembang membawa pula
karakteristik pada masalah lingkungan hidup yang dihadapi masing-masing negara
yang bersangkutan. Negara maju : masalah lingkungan hidup yang dominan
dihadapi/negara-negara maju adalah pencemaran lingkungan hidupa pada SDA
tanah, air dan udara akibat kemajuan industri (dalam arti luas). Masalah lingkungan
hidup yang dihadapi pada dunia/negara-negara berkembang didominasi oleh
perusakan lingkungan hidup terutama pada lahan, hutan dsb. Serta pencemaran
lingkungan dari limbah domestik (rendah biaya dan iptek). Jadi kemajuan dan
keterbelakangan sama-sama menimbulkan LH, meskipun dengan sumber penyebab
dan karakteristik yang berbeda
Selain akibat perbuatan manusia, masalah lingkungan hidup juga dapat terjadi
karena alam yang juga besar akibatnya pada kehidupan manusia (sosiosistem).
Letusan gunung api, gempa bumi dan Tsunami (gelombang) pasang merupak
bagian dari peristiwa alam yang membawa masalah lingkungan hidup bahkan
kemusnahan. Letusan gunung tambora 1816, mengakibatkan 90.000 orang
meninggal; Tsunami NTT 1994, bahorok sumatera utara 2003, dan gempa tsunami
aceh/thailand/srilangka 2004 yang menyebabkan ratusan ribu jiwa meninggal,
gempa bumi DIY dan beberapa daerah selatan jawa 27 mei 2006, dll. Merupakan
sebagian kecil dari begitu banyak peristiwa alam yang membawa malapetaka bagi
kehidupan manusia. Semburan/banjir, Lumpur panas sidoarjo jatim akhir 2005sekarang juga didominasi oleh faktor alam, meskipun terjadinya dengan campur
tangan manusia.
Banjir yang sering terjadi akhir-akhir ini dan sangat merugikan kehidupan
manusia (desa-kota). Banjir bandang yang melanda DKI Jakarta, tahun 2002 dan
masih terus berlangsung, dan beberapa daerah lainnya (depok, bandung, samarinda,
dll) merupakan bagian kecil dari fenomena ini. Sepintas adalah peristiwa alam
tetapi sesungguhnya merupakan perpaduan dari (akumulasi) antara pengaruh
aktivitas manusia dengan peristiwa alam, baik pada negara maju maupun pada
negara berkembang/miskin. Penimbunan atau bangunan pada situs kantong-kantong
resapan air di daerah kota, dan semakin berkurangnya hutan secara kuantitas dan
kualitas akibat kegiatan dari manusia, merupakan faktor penyebab fenomena ini.