Anda di halaman 1dari 7

11. sebutkan penyakit yang bisa membahayakan proses pencabutan gigi!

a. Diabetes Mellitus ( penyakit kencing manis / gula )


Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh rusaknya sel-sel beta
langerhans yg terdapat di organ pankreas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
hormon insulin dalam tubuh yang berakibat kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
b. Kehamilan
Kehamilan bukan kontraindikasi terhadap pembersihan karang gigi ataupun cabut gigi,
karena tidak ada hubungan antara kehamilan dengan pembekuan darah. Perdarahan pada
gusi mungkin merupakan manifestasi dari pregnancy gingivitis yang disebabkan
pergolakan hormon selama kehamilan. Yang perlu diwaspadai adalah sering terjadinya
kondisi hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes mellitus (kadar gula yang tinggi)
yang meskipun sifatnya hanya temporer, akan lenyap setelah melahirkan, namun cukup
dapat menimbulkan masalah saat dilakukan tindakan perawatan gigi yang melibatkan
perusakan jaringan dan pembuluh darah.
c. Penyakit Kardiovaskuler
Sebelum menangani pasien ketika berada di praktek, klinik, ataupun rumah sakit seorang
dokter gigi harus mengetahui riwayat kesehatan pasien baik melalui rekam medisnya atau
wawancara langsung dengan pasien. Jika ditemukan pasien dengan tanda-tanda sesak
napas, kelelahan kronis, palpitasi, sukar tidur dan vertigo maka perlu dicurigai bahwa
pasien tersebut menderita penyakit jantung. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan
lanjut yang teliti dan akurat, misalnya pemeriksaan tekanan darah. Hal ini dimaksudkan
untuk mendukung diagnosa sehingga kita dapat menyusun rencana perawatan yang tepat
dan tidak menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
d. Kelainan Darah

Purpura hemoragik
Perlu ditanyakan kepada pasien tentang riwayat perdarahan pasca pencabutan
giginya, atau pengalaman pendarahan lain. Selanjutnya diteruskan pada
pemerikasaan darah yaitu waktu pendarahan dan waktu penjedalan darah, juga
konsentrasi protrombin.

Leukemia
Pada leukemia terjadi perubahan proliferasi dan perkembangan leukosit dan
prekursornya dalam darah dan sumsum tulang. Sehingga mudah infeksi dan
terjadi perdarahan.

Pada lekemia terjadi perubahan proliferasi dan perkembangan leukosit dan


prekursornya dalam darah dan sumsum tulang. Sehingga mudah infeksi dan
terjadi perdarahan.

Anemia
Ciri-ciri anemia yaitu rendahnya jumlah hemoglobin dalam darah sehingga
kemampuan darah untuk mengangkut oksigen menjadi berkurang. Penderita
leukemia memiliki jumlah leukosit yang lebih banyak dari normal dalam darah
sehingga mudah mengalami perdarahan. Selain itu, penderita anemia memiliki
kecenderungan adanya kerusakan mekanisme pertahanan seluler.

Hemofilia
Agar tidak terjadi komplikasi pasca pencabutan gigi perlu ditanyakan adakah
kelainan perdarahan seperti waktu perdarahan dan waktu penjendalan darah
yangg tidak normal pada penderita. Merupakan penyakit atau kelainan susunan
darah yang bersifat herediter dan hanya terdapat pada laki-laki. Apabila penderita
mendapatkan luka, maka darahnya tidak dapat membeku. Hal ini disebabkan oleh
trombosit tidak dapat pecah kalau berhubungan dengan udara karena kekurangan
zat antihemofilia dalam serum, sehingga darah akan terus mengalir.
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh darah,
hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug (gumpalan
darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi antara trombosit,
faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain itu juga ada
vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu clotting cascade
dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin menjadi thrombin, dan
akhirnya membentuk deposisi fibrin.
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi faktor VIII. Pada
hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrand disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi penyakit ini
jarang ditemukan. Agar tidak terjadi komplikasi pasca eksodonsia perlu
ditanyakan adakah kelainan perdarahan seperti waktu perdarahan dan waktu
penjendalan darah yang tidak normal pada penderita.

Trombositopenia

Penderita trombositopenia memiliki jumlah trombosit lebih sedikit dari normal


sehingga darah sukar membeku. Seperti yang telah diketahui bahwa trombosit
penting artinya dalam pembekuan darah.

Kaheksi
Kaheksi merupakan penyakit atau kelainan susunan darah yang bersifat herediter
dan hanya terdapat pada laki-laki. Apabila penderita mendapatkan luka, maka
darahnya tidak dapat membeku. Hal ini disebabkan oleh trombosit tidak dapat
pecah kalau berhubungan dengan udara karena kekurangan zat antihemofilia

dalam serum, sehingga darah akan terus mengalir.


e. Hipertensi
Pada penyakit darah tinggi, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah pasien naik
menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga terjadi perdarahan
terus menerus. Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor,
pembuluh darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh
darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita menggunakan anestesi
lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah dapat tetap mengalir sehingga
terjadi perdarahan pasca ekstraksi.
Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu
seperti obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena juga
dapat menyebabkan perdarahan.
f. Jaundice
Tanda-tanda Jaundice adalah kulit berwarna kekuning-kuningan disebut bronzed skin,
conjuntiva berwarna kekuning-kuningan, membrana mukosa berwarna kuning, juga
terlihat pada cairan tubuh ( bila pigmen yang menyebabakan warna menjadi kuning ).
Tindakan pencabutan gigi pada penderita ini dapat menyebabkan prolonged hemorrahage
yaitu perdarahan yang terjadi berlangsung lama sehingga bila penderita akan menerima
pencabutan gigi sebaiknya dikirimkan dulu kepada dokter ahli yang merawatnya atau
sebelum pencabutan gigi lakukan premediksi dahulu dengan vitamin K.
g. AIDS
Lesi oral sering muncul sebagai tanda awal infeksi HIV. Tanpa pemeriksaan secara hatihati, sering lesi oral tersebut tidak terpikirkan, karena lesi oral sering tidak terasa nyeri.
Pada penderita AIDS terjadi penghancuran limfosit sehingga sistem kekebalan tubuh
menjadi berkurang. Pada tindakan eksodonsi dimana tindakan tersebut melakukan
perlukaan pada jaringan mulut, maka akan lebih mudah mengalami infeksi yang lebih

parah. Bila pasien sudah terinfeksi dan memerlukan premedikasi, maka upayakan untuk
mendapatkan perawatan medis dulu. Tetapi bila belum terinfeksi bisa langsung cabut
gigi. Dengan demikian, apabila dokter gigi sudah menemui gejala penyakit mematikan
ini pada pasiennya, maka dokter bisa langsung memperoteksi diri sesuai standar universal
precautaion (waspada unievrsal). Perlindungan ini bisa memakai sarung tangan, masker,
kacamata, penutup wajah, bahkan juga sepatu. Karena hingga kini belum ditemukan
vaksin HIV.
Macam-macam manifestasi infeksi HIV pada mulut dapat berupa infeksi jamur, infeksi
bakteri, infeksi virus dan neoplasma. Pada tindakan pencabutan gigi dimana tindakan
tersebut melakukan perlukaan pada jaringan mulut, maka akan lebih mudah mengalami
infeksi yang lebih parah.Bila pasien sudah terinfeksi dan memerlukan premedikasi, maka
upayakan untuk mendapatkan perawatan medis dulu. Tetapi bila belum terinfeksi bisa
langsung cabut gigi.
h. Sifilis
Sifilis adalah penyakit infeksi yang diakibatkan Treponema pallidum. Pada penderita
sifilis, daya tahan tubuhnya rendah, sehingga mudah terjadi infeksi sehingga
penyembuhan luka terhambat.
i. Nefritis
Pencabutan gigi yang meliputi beberapa gigi pada penderita nefritis, dapat berakibat
keadaan nefritis bertambah buruk. Sebaiknya penderita nefritis berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter ahli sebelum melakukan pencabutan gigi.
j. Malignansi Oral ( Keganasan )
Di daerah perawatan malignasi suatu rahang melalui radiasi sel jaringan mempunyai
aktivitas yang rendah sehingga daya resisten kurang terhadap suatu infeksi. Eksodonsia
yang dilakukan di daerah ini banyak yang diikuti osteoradionekrosis rahang ( Archer,
1966 ). Apabila perawatan radiasi memang terpaksa harus dikerjakan sehubungan dengan
malignansi tersebut maka sebaiknya semua gigi pada daerah yang akan terkena radiasi
dicabut sebelum dilakukan radiasi. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa semua gigi
yang masih ada di daerah itu, dibuang bersih dahulu sebelum penderita menerima radiasi
yang berat. Tujuan utama adalah mencabut gigi-gigi dan melakukan alveolektomi seluruh
processus alveolaris sejauh sepertiga dekat apeks lubang alveolus.
k. Hipersensitivitas
Bagi pasien dengan alergi pada beberapa jenis obat, dapat mengakibatkan shock
anafilaksis apabila diberi obat-obatan pemicu alergi tersebut. Oleh karena itu, seorang

dokter gigi perlu melakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat kesehatan dan
menghindari obat-obatan pemicu alergi.
l. Toxic Goiter
Ciri-ciri pasien tersebut adalah tremor, emosi tidak stabil, tachycardia dan palpitasi ,
keringat keluar berlebihan, glandula tiroidea membesar secara difus (kadang tidak ada),
exophthalmos (bola mata melotot), berat badan susut, rata-rata basal metabolic naik,
kenaikan pada tekanan pulsus, gangguan menstruasi (pada wanita), nafsu makan berlebih.
Tindakan bedah mulut, termasuk mencabut gigi, dapat mengakibatkan krisis tiroid, tandatandanya yaitu setengah sadar, sangat gelisah ,tidak terkontrol meskipun telah diberi obat
penenang. Pada penderita toxic goiter jangan dilakukan tindakan bedah mulut, termasuk
tindakan pencabutan gigi, karena dapat menyababkan krisis tiroid dan kegagalan jantung.
1. apa manifestasi oral dari orang yang mengonsumsi obat hipertensi dan diabetes mellitus?
a. hipertensi
Obat obat antihipertensi dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan dengan
manifestasi oral efek sampingnya, antaranya:

Diuretic
Manifestasi oral: xerostomia, reaksi likenoid, dysgeusia, angioderma, eritema.

Penghambat adrenoreseptor Beta( -blocker)


Manifestasi oral: xerostomia, reaksi likenoid, dysgeusia, angioderma.

Calcium Channel Blockers ( Antagonis Kalsium)


Manifestasi oral: pembesaran gingival, xerostomia, dysgeusia, ulser

Penghambat Angitensin-Converting Enzyme ( ACE-Inhibitor)


Manifestasi oral: xerostomia, ulser, dysgeusia, angioderma, reaksi likenoid,
sindroma mulut terbakar(SMT)

Antagonis Reseptor Angiotensin II (Angiotensin receptor blocker, ARBs)


Manifestasi oral: xerostomia, angioderma

b. diabetes mellitus

Xerostomia
SMT
Candidiasis

2. apa penatalaksanaan pada pasien dari final diagnosis?


a. hipertensi

Prosedur dental yang lama dan stressful sebaiknya dihindarkan


Pemberian sedatif peroral membantu mengurangi kecemasan. Sedatif peroral
yang digunakan adalah benzodiazepine 5 mg, diminum malam sebelum tidur dan
1 jam sebelum tindakan. Penggunaan sedasi Nitrous oxide menurunkan tekanan

darah sistol-diastole hingga 5-10 mmHg.


Pemilihan waktu perawatan gigi. Kenaikan tekanan darah pada pasien hipertensi
sering terjadi saat bangun pagi, mencapai puncak pada tengah hari, kemudian
menurun di sore hari, sehingga waktu yang dianjurkan untuk melakukan

perawatan adalah sore hari.


Penggunaan anestesi lokal akan lebih baik dibandingkan anestesi umum.
Pemberian anestesi harus pelan dan hindari penyuntikan intravascular.

Dalam hubungan pasien hipertensi dengan tindakan perawatan menggunakan


anestesi lokal yang mengandung vasokonstriktor, harus diingat bahwa bahan
vasokonstriktor pada anestesi lokal bermacam-macam. Noradrenalin dan
levonordefrin merupakan kontraindikasi untuk pasien hipertensi

b. diabetes mellitus

Melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Kadar gula darah harus dalam batas
normal : GDP 70-110 mg/dL dan GDS 100-140 mg/dL. Apabila didapatkan angka
diluar batas normal, pencabutan gigi harus ditunda, pasien dirujuk ke dokter
spesialis penyakit dalam untuk mengontrol kadar gula darah sebelum pencabutan

dilakukan.
Pasien tidak dalam keadaan stress/tegang/takut, karena stress dapat

mengakibatkan KGD meningkat


Penggunaan bahan anestesi noradrenalin, bukan adrenalin. Karena adrenalin
menyebabkan vasokonstriktor yang dapat memperkecil pembuluh darah. Pada
pasien DM, pembuluh darah akan menjadi semakin kecil (mikroangiopati)
menghambat aliran darah ke daerah luka. Padahal sirkulasi darah yang baik
dibutuhkan untuk menghantarkan Hemoglobin (Hb) pada sel darah merah, yang

akan membantu pembekuan darah.


Trauma pencabutan seminimal mungkin. Pada pasien DM disarankan hanya
mencabut satu gigi pada suatu kunjungan dan menjahit luka untuk mempercepat
penyembuhan. Selain itu, pasien DM mudah mengalami infeksi karena jumlah

leukosit yang berkurang seiring dengan mengecilnya pembuluh darah


(mikroangiopati). Padahal, leukosit berfungsi sebagai mekanisme pertahanan
tubuh alami terhadap infeksi.

Anda mungkin juga menyukai