PENDAHULUAN
Berdasarkan Tata Kala Rencana Bisnis maka isi materi mencakup halhal sebagai berikut :
1. Orientasi Strategis yang meliputi Visi, Tata Nilai, Misi dan Tujuan;
2. Penataan Organisasi yang meliputi penataan Aspek Statis dan
Aspek
Dinamisnya;
3. Analisis Pasar ; dan
4. Perumusan Strategi menggunakan Balanced Scorecard (BSC).
2. ORIENTASI STRATEGIS
Orientasi Strategis merupakan kejelasan arah yang ingin dituju
organisasi.
Ia
membentuk
pola
organisasi
dalam
beradaptasi
serta
perkembangan
organisasi
di
masa
lingkungannya. Visi,
Misi
dalam
Perencanaan
Strategis.
Tanpa
adanya
2.1. VISI
Visi adalah gambaran keadaan yang ingin kita ciptakan, jika kita
mampu mengatasi masalah utama (main problem) saat ini. Visi
diperlukan untuk memberi organisasi tujuan, acuan dan arah
dalam menyalurkan segala upaya organisasi agar dapat berhasil
menjelajahi masa depan dengan segala ketidakpastiannya. Visi
merupakan
menumbuhkan
motivasi
dan
inspirasi
untuk
PROSES
OUTPUT
OUTCOME
IMPACT
INPUT
4. Identifikasi visi yang ada dalam Impact;
5. Inventarisasi kata kunci dari visi-visi yang ada dalam Impact;
6. Menyusun kata-kata kunci dalam Kalimat Visi.
FORMULIR BANTU PERUMUSAN VISI [5]
Sumber
VISI
Harapan thd
Kata
Kata
Pemerintah
kunci
kunci
kunci
kunci
kunci
Institusi
Input
Prose
Outp
Out
Impac
ut
come
Stakeholder
s
Pelayanan
Analisis
Kata
Kata
Kata
Publik
HASIL : Kalimat Visi
2.2. TATA NILAI
Tata Nilai (values) adalah falsafah yang menjadi motivasi bagi
didirikannya organisasi. Tata Nilai terdiri atas : Nilai Dasar
(Basic/Core Values) dan Nilai Operasional (Operational Values).
Tata Nilai suatu organisasi memiliki sifat sebagai berikut : [4]
Penerapan
perilaku
Tata
yang
Nilai
secara
membudaya
konsisten
yang
akan
mendorong
semacam
ini
akan
termotivasi
untuk
berkonsolidasi
secara
sulit,
hubungan
tersebut
akan
tetap
terjaga.
Tidak
senantiasa
timbul
berkaitan
dengan
organisasi,
serta
PROSES
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
Nilai
Akuntabilit
Isu
Kalimat
Dasa
as Sosial
Pokok
Misi
2.4. TUJUAN
Tujuan organisasi adalah terbentuknya suatu organisasi yang
mampu melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi) demi
tercapainya Misi. Jadi Misi merupakan acuan dasar untuk semua
Tujuan
organisasi.
mendukung
Setiap
kepada
Tujuan
pencapaian
harus
Misi
mengarah
tersebut.
Bila
dan
hal
KATA KUNCI
SUCCESS
INDIKATO
MISI
FACTORS
SUCCES
TUJUAN
S
FACTOR
adalah
faktor-faktor
eksternal
yang
menentukan
Jika asumsi yang dibuat terwujud, berarti pengaruh dari faktorfaktor eksternal yang diantisipasi akan mendukung pencapaian
tujuan program juga akan terwujud.
dapat mengurangi
risiko tidak
tersebut
perlu
dipantau
untuk
dapat
ASUMSI
Tujuan serta
Berbagai ketidakpastian di
luar kendali manajer
penjabarannya menjadi
Strategi Pokok
organisasi
pada jalurnya
Visi : .............................
...........................
tercapainya
Visi
dalam
jangka
panjang ?
Misi : .............................
..........................
Tujuan : .........................
.........................
Strategi Pokok :
1. ..................................
....................
2. ..................................
....................
3. ..................................
....................
Kegiatan :
1.
2.
3.
4.
Model Perencanaan dalam Sistem yang Adaptif dimulai
dengan konsensus dalam merumuskan Visi (Impact) yang
dijabarkan ke bawah sampai Strategi Pokok sebelum dilakukan
kegiatan. Namun, pola berpikirnya menggunakan Asumsi mulai
dari Prakondisi untuk dimulainya kegiatan-kegiatan ke atas sampai
dengan pencapaian Visi sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 2.1
di atas.
Sebaliknya, Model Perencanaan dalam Sistem yang Balistik
langsung
merumuskan
kegiatan
dengan
alokasi
sumber
memperlihatkan
perbedaan
perencanaan tersebut.
Gambar 2.1: Model Perencanaan [13]
antara
kedua
model
Keterangan :
Garis lurus = Model Perencanaan dalam Sistem yang Adaptif
Garis-garis berkelok = Model Perencanaan dalam Sistem yang
Balistik
Walaupun sudah menggunakan Model Perencanaan dalam Sistem
yang Adaptif, namun tidak semua strategi organisasi yang
terealisasi merupakan hasil dari perencanaan antisipatif yang
rasional semata-mata, karena sebagian dari rencana tersebut
tidak akan terealisasi. Di lain pihak, strategi organisasi dapat juga
berasal dari strategi yang teridentifikasi tanpa terpola sebelumnya
yang diadopsi sambil jalan. Gambar 2.2 di bawah menunjukkan
Pola Realisasi Strategi pada organisasi.
Strategi yang
Tidak Terwujud
Strategi yang
Terwujud
Gambar 2.2
jika
dalam
perjalanan
waktu
ada
asumsi
yang
pada
Gambar
3.4
di
bawah.
Gambar
tersebut
Faktor Politik
Faktor Ekonomi
LINGKUNGAN
Faktor
Sosial
Budaya Gambar
Berdasarkan
Faktor
Teknologi
3.4
di
atas,
maka
Aspek
Statis
Faktor
Sosial
Faktor
Teknolo
bentuk
pengelolaan
atau
sumber
forum
daya
apa
komunikasi
organisasi
tentang
dilakukan
untuk
komunikasi
apa
yang
dipakai
untuk
menjaga
pembuatan
keputusan
bersifat
top-down
atau
partisipatif ?
b) Bagaimana cara pembuatan keputusan untuk :
i) Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi organisasi ?
ii) Penyusunan
Anggaran
Investasi,
Operasional
dan
Pemeliharaan ?
c) Apakah pembuatan keputusan melibatkan mereka yang akan
menjalankannya ?
d) Apakah keputusan yang dibuat oleh para manajer dapat
diterapkan oleh mereka yang bekerja pada titik-titik layanan ?
Norma
dan
Perilaku
yang
diharapkan
dalam
organisasi? [18]
a) Apakah Peraturan Tidak Tertulis lebih banyak dari pada
Peraturan yang Tertulis ?
b) Apakah Peraturan Tidak Tertulis lebih banyak bertentangan
atau mendukung Peraturan yang Tertulis ?
c) Apakah Peraturan Tidak Tertulis lebih banyak menguntungkan
atau merugikan organisasi ?
d) Apakah norma dan perilaku organisasi yang ada sekarang
sudah sesuai dengan yang diharapkan ?
e) Norma dan perilaku organisasi apa yang masih relevan untuk
dianut oleh organisasi dalam rangka mewujudkan Visi dan
Misinya ?
5) Bagaimana Sistem Insentif dalam organisasi? [19]
Bagaimana urutan dari insentif di bawah ini yang dianggap
paling berpengaruh dalam mewujudkan Visi dan menerapkan
Nilai Dasar organisasi ?
Hadiah;
Peningkatan pendapatan;
Uang lembur;
dalam
kaitannya
dengan
kekuatan
dan
kelemahan
dengan
kebutuhan,
organisasi.
Pasar
adalah
orang-orang
atau
organisasi
Mengembangkan hipotesis;
membantu
pengambilan
keputusan
pemasaran.
Riset
ini
pasar,
perujuk,
pasar
sasaran),
termasuk
tipe
1.
data sekunder;
2.
survei;
3.
panel diskusi;
4.
data observasi.
RISET KAUSAL (PREDIKTIF)
Tujuannya ialah mencari hubungan kausal agar dapat melakukan
prediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang atau hubungan
antar-unsur pemasaran bila ada pengubahan pada salah satu
unsur. Riset ini melakukan estimasi hasil keputusan pemasaran
yang telah dibuat. Metode yang diapakai adalah eksperimen.
EKSPLORATIF
RISET
TUJUAN
KARAKTER
ISTIK
DESKRIPTIF
Menemukan ide
Deskripsi
dan insight
tidak harus
yang spesifik
Data sekunder
o Expert survey
Survei
o Pilot survey
Panel diskusi
Observasi
Data sekunder
Riset kualitatif
Menentukan
formulasi awal
terstruktur
METODE
KAUSAL
satu/>
variabel bebas
Ada kontrol
sampel
Eksperimen
Pendatang
Baru
(Threat
of
New
Entrants/Competition);
4. Persaingan dengan Pesaing yang sudah ada (Rivalry
among Existing Competitors);
5. Ancaman dari Substitusi Produk / Layanan (Threat of
Substitute Products / Services).
Kelima kekuatan yang menentukan tingkat intensitas dari
kompetisi dalam suatu industri tersebut dikenal sebagai
Porter's Five Forces.
Gambar 4.1 : Porter's Five Forces that Shape Industry
Competition [25]
4.2.5.
KECENDERUNGAN PASAR
adalah
PERUMUSAN
STRATEGI
DENGAN
BALANCED
SCORECARD
(BSC)
Ada perbedaan yang besar antara menyusun strategi dan
menjalankannya. Hal ini terbukti dari banyaknya Rencana Strategis
organisasi yang tidak dilaksanakan.
Hambatan dalam
pemahaman Visi :
Hanya 5 % staf yang
memahami strategi
organisasi
Hambatan SDM :
Hanya 25 % manajer
menerima insentif
untuk mencapai
strategi
Hambatan Sumber
Daya lain:
60 % organisasi tidak
menganggarkan
penerapan strategi
Hambatan
Manajemen: 85 %
pimpinan
meluangkan < 1
jam / bulan
membahas strategi
Untuk mengatasi hambatan dalam menerapkan strategi, ada suatu perangkat manajemen
disebut Balanced Scorecard / BSC yang mengelompokkan strategi organisasi agar dapat
diukur sehingga memudahkan pemantauannya dalam pencapaian tujuan
organisasi/sistem. BSC memberi ukuran-ukuran yang komprehensif untuk
mengkomunikasikan dan mengevaluasi pencapaian strategi organisasi / sistem. Jadi,
BSC merupakan sistem untuk manajemen strategis, sistem untuk pengukuran dan
alat untuk komunikasi. [26;27;28;29]
5.1. PENGELOMPOKAN STRATEGI KE DALAM 4 PERSPEKTIF
BSC merupakan kerangka untuk menerangkan dan menjabarkan strategi melalui
ukuran-ukuran kinerja yang saling terkait secara seimbang dalam 4 perspektif :
Keuangan;
Pelanggan/Pemangku Kepentingan; Proses Produksi; serta
Pembelajaran dan Perkembangan. Jadi, BSC membuka jalan untuk pencapaian
tujuan organisasi melalui pengelompokan strategi berdasarkan saling keterkaitan
dan ketergantungan mereka dalam keempat perspektif tersebut. [26;27;28;29]
Keempat perspektif ini memiliki hierarki. Pencapaian strategi dalam satu perspektif
mendukung pencapaian strategi dalam perspektif yang bergantung kepadanya.
Perspektif teratas bergantung pada pencapaian strategi dalam ketiga perspektif di
bawahnya.
Untuk organisasi komersial, perspektif teratas adalah Keuangan. Sedangkan untuk
organisasi pelayanan publik, Perspektif Teratas adalah Pelanggan dan/atau
Pemangku Kepentingan. Perspektif Terbawah (Perspektif Pembelajaran dan
Perkembangan) merupakan yang paling mendasar bagaikan fondasi sebuah rumah.
[26;30;31;32]
5.1.1.PERSPEKTIF PELANGGAN
Atribut
Hubungan
Pelanggan
Citra
+
+ / Reputasi organisasi
Produk / Layanan
Proses
Produksi
Kebutuhan Klien
Identifi Keistimewa
Diidentifikasi
kasi an Produk /
Pasar Layanan
Siapkan
Produk /
Layanan
Salurkan
Produk /
Layanan
Layani
Klien
Kebutuhan
Klien
Dipuaskan
strategi
dalam
Perspektif
Pelanggan
dan
Perspektif
ini
menciptakan
dan
menyampaikan
Nilai
Perspektif
ini
menurunkan
meningkatkan
biaya
pada
proses
tema
produksi
Efisiensi
Biaya
dan
dan
lingkungan?
Perspektif
terakhir
ini
kompetensi
yang
diperlukan
untuk
banyak
mengembangkan
organisasi
SDMnya,
mencoba
teknologinya
dan
untuk
budaya
Organisasi
yang
Tidak
Berwujud
di
atas
dengan
BSC
disebut
Peta
Strategi
(Strategy
Map)
yang
menunjukkan
bagaimana
suatu
melandasi
keseluruhan
strategi
suatu
sistem
organisasi. [31;32;34]
Gambar 5.4 : Contoh Template Peta Strategi untuk
Organisasi Pelayanan Publik
VISI, MISI & TUJUAN
..
PERSPEKTI
F
Pelanggan /
Pemangku
Kepentingan :
Siapa Pelanggan
dan Pemangku
Kepentingan
kita ?
Bagaimana kita
menciptakan
Nilai Tambah
bagi mereka ?
Keuangan :
Bagaimana kita
menciptakan
Nilai Tambah
sambil
mengendalikan
biaya ?
Proses
Produksi :
Produksi apa
yang harus
dioptimalkan
untuk
menciptakan
Nilai Tambah
NILAI
DASAR
bagi Pelanggan
kita ?
Belajar dan
Berkembang :
Bagaimana kita
memberdayakan
diri kita agar
dapat memenuhi
tuntutan
lingkungan ?
PERSPEKTIF
KEUANGAN
Kualitas
Transaksi
Kualitas Hubungan
Kegunaan
Kualitas
Harga
Hubungan
Pelanggan
Atribut
Produk / Layanan
Manajemen Klien
Menciptakan
Pendanaan Yang
Berkelanjutan
Produktifitas
Manajemen
Produksi
Produksi &
Peraturan dan
Sosial
Tingkatkan
Hubungan
Layanan baru
Distribusi
Produk/Layanan
dengan masyarakat
/ komunitas
Good
Governance
Modal / Kapasitas
Sistem Komunikasi
Keputusan; Norma
Organisasi
& Pembuatan
& Perilaku;
Human
Knowledge
Resources
Management
Management
(Benchmarking)
PERSPEKTIF
BELAJAR &
BERKEMBANG
Modal / Kapasitas
SDM
Kompetensi &
Pemanfaatan Aset /
Strategi Investasi
Inovasi
Kembangkan
Produk /
KESELARASAN
Profesionalisme
Reputasi
organisasi
Citra
PERSPEKTIF
PRODUKSI
Waktu
Modal / Kapasitas
Informasi
Sistem Informasi,
Jejaring &
Pengetahuan
Sistem Akuntabilitas
MISI :
Terselenggaranya akreditasi nasional pendidikan
kesehatan
secara berkelanjutan (sustainable) yang dipercaya
oleh semua pemangku kepentingan
hubungan
& Insentif
NILAI DASAR:
Amanah dan Mandiri
PERSPEKTIF
KEUANGAN
PERSPEKTIF
PRODUKSI
KESELARASA
N
PERSPEKTIF
BELAJAR &
BERKEMBAN
G
Meningkatkan
kinerja institusi
pendidikan
(CQI)
Memetakan jenjang
karir tenaga
kesehatan (CPU)
Hubungan
Pelanggan
Atribut
Produk / Layanan
Citra
Pendanaan Yang
Berkelanjutan
Produktifitas
Kebijakan
Akreditasi
sesuai Nilai
Operasional
Standar Akreditasi
sesuai Nilai
Operasional
Instrumen
Akreditasi sesuai
Nilai Operasional
Human
Resources
Management
Modal / Kapasitas
SDM
Kompetensi &
Profesionalisme
Pemanfaatan Aset /
Strategi Investasi
Prosedur Akreditasi
sesuai Nilai
Operasional
Knowledge
Management
(Benchmarking)
Good Governance
Modal / Kapasitas
Informasi
Sistem Informasi,
Jejaring &
Pengetahuan
Modal / Kapasitas
Sistem Komunikasi
Keputusan; Norma
Sistem Akuntabilitas
Organisasi
& Pembuatan
& Perilaku;
& Insentif
Hambatan &
Kemungkina
Wilayah Spesifikasiny
Hambat
n timbulnya
Sebab
Kemungkina
Tindakan
Pencegahan
Tindakan
n masih
Penanggulan
akan timbul
gan
an
kebijakan,
diperlukan
suatu
pengamanan
dalam
bentuk
kebijakan,
terlebih
dahulu
harus
dilakukan
Analisa
Hambatannya. [35]
Analisa Hambatan dapat diartikan sebagai berikut : [35]
Pengenalan hambatan yang mungkin timbul pada implementasi
kebijakan yang dapat menggagalkan pencapaian tujuannya;
Penetapan
tindakan
tersebut; dan
Penetapan tindakan penanggulangan
benar-benar terjadi.
Jika para pembuat kebijakan membiasakan diri melakukan Analisa
Hambatan, maka kemampuan memprediksi ancaman yang akan
timbul dalam implementasi suatu kebijakan akan menjadi lebih tajam.
1
2
3
Daerah /
Hambatan & Kemungkinan
Wilayah Spesifikasinya timbulnya
Hambatan
5
Tindakan Pencegahan
1
2
4
Sebab
3
4
5
6
6
Kemungkinan
masih akan
timbul
7
Tindakan
Penanggulangan
REFERENSI
1. Terms of Reference, Health Professional Education Quality Improvement (HPEQ),
Component 1: Technical Assistance for Developing Business Plan of Accreditation
Agency. Jakarta. August 2011.
2. Soedarmono Soejitno. Perencanaan Strategis Untuk Mengatasi Krisis Kesehatan.
Griya Husada vol.1/no.1/Nopember 1998, hal. 34-41.
3. Soedarmono Soejitno. Akselerasi Reformasi Kesehatan. Jakarta. PT. Adgraf
Intramitra dan Yayasan ITEDA. 2001.
4. Soedarmono Soejitno, Ali Alkatiri, Emil Ibrahim. Reformasi Perumahsakitan
Indonesia. Jakarta.
31. Kaplan RS, Norton DP. Strategy Maps : Converting Intangible Assets into Tangible
Outcomes. Boston, Harvard Business School Press. 2004.
32. Ronchetti JL. An Integrated Balanced Scorecard Strategic Planning Model for
Nonprofit Organizations. Journal of Practical Consulting 2006; Vol. 1 Iss. 1: 25-35.
33. An
Interview
with
Robert
S.
Kaplan
and
David
P.
Norton.