BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam
penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi
karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya
yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan
suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah.
Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan
dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau
pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi
tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi
perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan
keuangan yang tepat.
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang
diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini
merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang
mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi
pengelolaannya.
B. Landasar Teoritis
2. Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan
teliti.
3. Pengambilan keputusan oleh manajemen. [6]
1. Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi
yang ekonomis dan bersaing.
2. Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin adanya
pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya.
3. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan
sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisis.
4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode
yang lebih singkat.
5. Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya.
[7]
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam
mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan biaya-biaya tak langsung
menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran
serta untuk menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara
teliti.
B. Mamfaat dan Tujuan Akuntansi Biaya
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi
manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya
dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya-biaya yang terjadi di dalam perusahaan
harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa, sehingga jelas yang mana biaya langsung dan
biaya tak langsung yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non
produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan
biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan tetapi merupakan alat
dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk
pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat
membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai :
1. Penentuan harga pokok persatuan produk atau jasa.
2. Pengendalian biaya.
3. Pengendalian
data
biaya
bagi
pengambilan
keputusan
khusus, perumusan
Perencanaan
dan
Pengendalian
Laba. Akuntansi
biaya
menyediakan
informasi
atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan
selanjutnya
akhirnya
atas
dasar
pengendalian
perencanaan
dapat
dipakai
tersebut,
sebagai
biaya
umpan
dapat
balik
dikendalikan
untuk
dan
perbaikan
Penentuan Harga Pokok Produk atau Jasa. Penetapan harga pokok akan dapat
membantu dalam :
a.
penilaian
persediaan
baik
persediaan
barang
jadi
maupun
4. Klasifikasi Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan
untuk
berbagai
tujuan,
sehingga
penggolongan
biaya
juga
didasarkan
atas
disesuaikan dengan tujuan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menggolongkan biaya diantaranya :
1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
Factory Cost (Biaya Produksi)
gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja,
jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan.[9]
D. Standar Biaya Upah Langsung
Standar biaya upah langsung adalah adalah biaya tenaga kerja langsung yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan ptroduk. Penentuan standar biaya tenaga
kerja langsung berdasarkan kriteria berikut ini :
a.
Menghitung waktu rata-rata yang digunakan untuk membuat satu satuan produk yang sejenis
masa lalu
Rata-rata upah karyawan yang terjadi pada masa lalu dengan menggunakan rata-rata hitung,
rata-rata tertimbang, upah.
Menurut Mulyadi (2001:382) fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi gaji dan
upah adalah:
1). Fungsi kepegawaian;
2). Fungsi pencatatan waktu;
3). Fungsi pembuat daftar gaji dan upah;
4). Fungsi akuntansi;
5). Fungsi keuangan.
Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat
keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kanaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi
karyawan dan pemberhentian karyawan.
Fungsi pencatat waktu. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatatan waktu hadir
karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji
dan upah.
Fungsi pembuat daftar gaji dan upah bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji
dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang
menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji
dan upah diserahkan oleh pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna
pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah.
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam
hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya utang gaji dan upah
karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan
bagian jurnal.
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan
upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan
yang berhak.
Fungsi-fungsi tersebut diatas, saling bekerja sama dan terkait satu dengan yang
lainnya sehingga membentuk suatu sistem penggajian dan pengupahan yang baik.
F. Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya (cost system) dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu :
1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya). Yaitu sistem pembebanan harga
pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok yang
sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok produksi baru dapat dihitung pada
akhir periode setelah biaya sesungguhnya dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar). Yaitu sistem pembebanan
harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar harga pokok
yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produk atau pesanan dikerjakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan
dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau
pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi
tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi
perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan
keuangan yang tepat.
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang
diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini
merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang
mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi
pengelolaannya.
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun
dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat
mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Dalam hal ini
penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai dengan judul skripsi yang ditulis dalam
memecahkan suatu masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting guna
membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan, pengawasan serta
sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam
mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan biaya-biaya tak langsung
menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran
serta untuk menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara
teliti.
Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi
manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan.
Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan dari pada perusahaan pabrikase hanya
dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi
B. Daftar Pustaka
1.
Masiyah Kholmi, Yuningsih. 2001. Akuntansi Biaya. Edisi 1. UMM Press. Malang
2.
Matz, Adolph, Ursy, Millon. 1990. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian.
Edisi 8. Erlangga. Jakarta
3.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya.
Edisi 5. STIE YKPN. Yogyakarta
4.
Supriyono, R.A. 1993. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta
Pembuatan Keputusan. Buku II. BPFE. Yogyakarta
7. Baridwan, Zaki. 1999. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta:
BPFE
8. Fakultas Ilmu Sosial. 2005. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan: