OBYEK PENELITIAN
(ONTOLOGI)
PERILAKU
INVESTOR
HARGA
SAHAM
FAKTOR
FUNDAMENTAL
LIKUIDITAS
AKTIVITAS
PROFITA
BILITAS
Obyek Empirik
Obyek Empirik
FAKTOR
TEKNIKAL
SUKU KURS
INBUNGA DOLAR FLASI
LEVERAGE
Obyek Empirik
Perilaku Investor
Tujuan investor menanamkan dananya di pasar modal adalah mencari
keuntungan semaksimal mungkin. Keuntungan yang diperoleh inevestor atas
dananya yang diinvestasikan pada saham berupa bagian laba (dividen) dan selisih
harga jual saham dengan harga belinya (capital gain). Keuntungan dari dividen
hanya diperoleh setiap tahun, sementara keuntungan dari capital gain diperoleh
setiap kali terjadi transaksi jual beli saham. Pada transaksi jual beli terdapat dua
kemungkinan yang terjadi, jika harga jual lebih tinggi dibanding harga belinya
investor akan memperoleh keuntungan yang disebut capital gain dan jika harga
jualnya lebih rendah dibanding harga beli investor akan menderita kerugian atau
capital loss.
Pada umumnya para pemain di lantai bursa lebih banyak yang
mengharapkan keuntungan dari perdagangan saham, karena bisa diperoleh setiap
saat. Harga saham bisa berubah setiap saat, dan perubahan harga tersebut secara
teoritik dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor fundamental dan faktor
teknikal. Faktor fundamental adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
perusahaan yang mengeluarkan saham itu sendiri (emiten). Apabila perusahaan
yang mengeluarkan saham dalam kondisi yang baik kinerjanya, harga saham
akan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan kepercayaan investor kepada
emiten semakin baik, investor mempunyai harapan akan memperoleh bagian
keuntungan atau dividen yang besar. Faktor fundamental ini bisa dilihat dari
laporan keuangannya yang diterbitkan tiap tiga bulan sekali, dan dari laporan
keuangan emiten bisa dilihat tingkat kinerja keuangannya baik dari segi
kemampuan menghasilkan keuntungan (profitabilitas), kemampuan membayar
hutang (Likuiditas), struktur modalnya (Leverage), maupun tingkat efisiensi dan
efektivitasnya dalam mengelola kekayaannya (aktivitas). Sementara Faktor
Teknikal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga saham sangat rentan dengan
berbagai isu dan kasus yang terjadi di luar perusahaan. Kondisi ekonomi
misalnya sangat mempengaruhi berfluktuasinya harga saham, seperti yang terjadi
pada saat krisis ekonomi tahun 1997 menyebabkan semua harga saham
Faktor
Fundamental
Aktivitas
Perilaku
Investor
Harga
Saham
Suku Bunga
Kurs Valas
Inflasi
Faktor
Teknikal
x 100
Total Aktiva
x 100
Modal Sendiri
Indikator
aktivitas
yang
merupakan
efektivitas
perusahaan
dalam
currency) yakni kurs Dolar Amerika. Jika kurs dolara naik investor akan
membeli dollar, sehingga kurs dollar mempengruhi secara negatif terhadap
harga saham.
Indikator inflasi mempunyai pengaruh yang negatif artinya jika inflasi tinggi
investor akan cenderung memanfaatkan dananya untuk investasi riil seperti
pendirian perusahaan, pembelian real estate, dll.
Faktor Perilaku investor saham merupakan variabel laten dependen
(dipengaruhi) yang sumber datanya diperoleh peneliti dengan teknik
wawancara mendalam atau deep interviw dengan para investor yang ada di
bursa efek Jakarta. Wawancara mendalam ini sangat diperlukan dalam rangka
memperoleh data riil dilapangan mengenai seberapa besar faktor-faktor
fundamental dan teknikal mempengaruhi dan untuk mencari tahu apakah ada
faktor lain yang mempengaruhinya. Sementara, harga sebagai dampak dari
perilaku investor berupa dokumen-dokumen yang dapat diperoleh dari
laporan Bursa Efek Jakarta atau sumber-sumber lain yang terkait.
10
Bagi para pelaku pasar modal penelitian ini bisa digunakan salah satu
acuan dalam kebijakan investasinya.
11
12
bahwa
peran
pasar
modal
dalam
rangka
mendorong
perkembangan sektor riil dangat besar. Namun demikian, ada sebagian kegiatan
pasar modal yang masih bertentangan dengan agama seperti adanya unsur riba
pada salah satu instrumen pasar modal yakni obligasi. Juga masih ada
perusahaan-perusahaan yang beroperasi belum sesuai dengan agama, sehingga
diperlukan sebuah pasar modal yang sesuai dengan syariah islam. Oleh karena itu
pemerintah harus bisa mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasinya
misalnya dengan mendorong berdirinya pasar modal syariah yang produkproduknya terbebas dari maisir dan gharar.
13
14
bebas berupa faktor fundamental (Curreent Ratio, ROE, DER, dan TATO).
Sementara paradigma metodologinya berupa positivisme dengan pendekatan
kuantitatif.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17